Kahiyang Dewi dan Hu Shi Yun melihat ramalan berbentuk gambar ukiran yang ada di dinding. Ramalan itu terlihat mengerikan karena terlihat sosok Iblis berkepala tiga yang tengah mengamuk dengan memakan manusia. Iblis berkepala tiga itu adalah Mo Aye yang sebelumnya pernah di bunuh oleh Dewa Perang Luo Bao, ayah dari Dewi Semesta Langit Luo Yin atau mertua Mahadewa Jaka Geni alias Batara Geni.Mereka berdua melihat perjalanan hidup Kaisar Iblis Mo Aye yang dilahirkan di daratan Tibet lebih dari 10.000 tahun yang lalu. Tepatnya sebelum perang besar antara iblis dan Dewa terjadi. Dia dilahirkan di dunia Iblis Tingkat budak dimana saat itu kawasan Tibet berada di wilayah kekuasaan Raja Iblis Maharashtra.Perbudakan Raja Iblis Maharashtra membuat Mo Aye kecil bersama keluarganya tertindas. Bahkan sang ayah harus mengalami nasib buruk saat Raja Maharashtra merekrut para budak untuk dijadikan tameng garis depan melawan Kerajaan Iblis lainnya.Mo Aye kecil tidak terima ayahnya menjadi tumbal d
Raja Iblis Orochi menyeringai lebar sambil menghunus pedang berwarna ungu miliknya tersebut. Itu adalah sebilah pedang yang memiliki kemampuan menyegel jiwa semua makhluk. Sebuah senjata tingkat dewa yang sangat mengerikan untuk lawan seperti Iblis Es atau Cakara."Dulu kau berani melawanku, sekarang, aku berani jamin, kau tengah khawatir dengan Pedang ini bukan?" tanya Orochi.Iblis Es tersenyum tipis."Kau orang yang paling mengerti diriku Orochi. Tapi, meski kau memegang senjata itu, aku bukan Iblis yang penakut dan kabur begitu saja menghadapi musuh. Lebih baik kau berhati-hati dengan Pedang ini," kata Iblis Es lalu dia pun melesat dengan cepat kearah Iblis Orochi.Hanya dengan satu lompatan, tubuh Cakara sudah berada didepan Orochi dan langsung menusuk kearah leher sang raja Iblis tersebut.Suut!Orochi dengan cepat mengetahui bahaya yang mengancamnya. Pedang Penyegel Jiwa miliknya bergerak menangkis serangan Pedang Es Abadi milik Cakara.Trang!Saat kedua pedang itu beradu, sina
Dewi Biru menatap tajam kearah langit yang dipenuhi Pedang Es Raksasa milik Iblis Es Cakara."Dia ingin menghancurkan tempat ini? Yang benar saja...!" Wanita cantik itu langsung bergerak lebih tinggi dari tempat dia melayang. Raja Xue yang tengah bersama dengan Yuang Shi dan Jabrang menatap kemana wanita itu pergi."Apa yang akan dia lakukan?" batin nya penasaran. Dewi Biru mengembangkan kedua tangannya. Dari dalam tubuhnya keluar delapan kubus biru berukuran satu kepalan tangan yang melayang mengitari dirinya. Tangan kanan Dewi Biru bergerak seolah melepas kubus-kubus biru tersebut kearah depan.Dengan aneh kubus itu pun menyebar ke berbagai tempat menjadi delapan sudut. Kemudian dari dalam kubus tersebut keluar sinar biru yang saling terhubung menjadi kubus raksasa dan melindungi Istana Kerajaan Jiangsu beserta Raja Xue yang masih ada diluar istana.Semua orang yang ada di dalam kubah perisai para tetua Kerajaan terpana melihat formasi perisai milik Dewi Biru yang lebih besar dari
Dewi Biru yang khawatir dengan keadaan Bara Sena hendak melesat dengan kecepatan penuh untuk menyelamatkan pemuda tersebut dari gelombang ledakan yang tentu saja sangat berbahaya. Namun gelombang tersebut bergerak lebih cepat menyapu tubuh sang pemuda.Sesaat sebelum gelombang raksasa menyapu tempat dimana tubuh Bara Sena berada, kedua mata Dewi Biru menangkap satu semburat cahaya merah yang tiba-tiba muncul."Sinar merah apa itu..?" batin Dewi Biru.Meski dia merasa penasaran, perasaan menyesalnya jauh lebih besar karena tidak bisa melindungi Bara Sena. Dia dalam keadaan serba salah, jika dia meninggalkan tempatnya, maka perisai Kubus Biru miliknya tidak ada yang mengatur dan mengendalikan nya sehingga keselamatan puluhan ribu orang berada di dalam perisai miliknya bisa saja terancam.Ledakan itu benar-benar mengerikan. Kehancuran yang tercipta tidaklah main-main. Area seluas lebih dari 1000 hektar hancur tak tersisa. Bahkan yang membuatnya menjadi lebih mengerikan adalah tanah itu h
Kahiyang Dewi dan Hu Shi Yun menatap kearah depan dimana 500 tombak dihadapan mereka melayang Dewi Biru didalam formasi perisai Kubus Biru miliknya. Sama halnya dengan Istana Jiangsu yang melayang di udara karena tanah dibawah perisai telah menghilang karena ledakan, Kahiyang Dewi dan Hu Shi Yun pun juga sama.Mereka saling berpandangan. Tiba-tiba kedua mata Dewi Biru menyala biru pertanda dia hendak bertindak saat melihat Bara yang berada bersama dua wanita cantik. Rasa cemburunya muncul secara tiba-tiba. Namun, belum juga dia beranjak, Kahiyang Dewi sudah menghilang dari tempatnya dan tahu-tahu sudah melayang didepan Dewi Biru hanya dalam sekejap mata saja!"Kau...!"Kahiyang Dewi tersenyum."Jangan buang tenaga hanya untuk pertarungan yang tidak penting. Masalah besar sudah ada didepan mata. Dewi Biru, katakan padaku, apa alasanmu membiarkan Bara Sena terluka parah seperti itu? Bukankah kau begitu mencintai dirinya?" tanya Kahiyang Dewi dengan nada dingin.Dewi Biru tersenyum tipi
Dewi Biru terkejut saat tiba-tiba muncul serangan dari dalam tanah. Karena kakinya sudah dicengkram oleh tangan bersisik ungu tersebut, tidak ada pilihan lain selain menyerang sosok yang tidak lain adalah Raja Iblis Orochi!Bagaimana bisa dia masih hidup setelah mendapat hantaman yang dahsyat dari Naga Es Berkepala Tiga dan kekuatan Bola Hitam?Saat ledakan dahsyat itu terjadi, Raja Iblis Orochi tidak bisa kemana-mana lagi selain bertaruh nyawa di dalam perisai Pilar Ungu raksasa milik Bara Sena yang mengurung nya.Namun saat perisai itu ternyata jebol karena Bara Sena tidak kuasa menahan ledakannya, Orochi melihat ada sedikit kesempatan untuk dirinya bisa bertahan hidup. Sebelum tubuhnya benar-benar hancur oleh ledakan, dia merobek dagingnya sendiri lalu melemparkan nya ke tanah yang ada di bawahnya setelah sedikit memberikan tenaga dalam agar potongan dagingnya tersebut selamat dari ledakan.Pertaruhan Orochi cukup berhasil meski dia harus kehilangan sebagian besar kekuatannya karen
Song Yue dan Zhou Yin masuk secara bersama-sama. Namun saat mereka masuk kedalam lantai pertama, mereka terpisah dengan sendirinya. Begitu juga dengan yang lainnya termasuk Yue Fei. Meskipun perutnya semakin besar dan kelahiran semakin dekat, dia nekat masuk kedalam lantai ujian Pagoda Dewa.Setelah semua orang masuk kedalam gerbang merah, tersisa Jung Seo dan Kahiyang Dewi yang masih berdiri disana."Apakah kau tetap akan masuk ke dalam lantai ujian?" tanya Shi Yun sambil menatap Jung Seo yang berwujud balita usia 3 tahun.Dengan wajah cemberut bocah kecil itu berkacak pinggang."Tentu saja. Waktu itu aku belum selesai di lantai 10. Aku ingin menyelesaikannya!" kata Jung Seo.Shi Yun menoleh kearah Kahiyang Dewi seolah meminta persetujuan. Wanita cantik itu hanya menganggukkan kepala pertanda dia setuju."Bailklah, lantai 10 adalah lantai yang cukup berat. Dengan kemampuan Api Neraka Yeomra, aku rasa kau bisa menyelesaikan tantangan dengan lebih cepat, Jung Seo," ucap Shi Yun sambil
Yue Fei mengusap perutnya yang terasa mulas. Dia berlutut karena tak kuat lagi untuk berdiri. Wajahnya mengernyit menahan sakit saat perutnya yang sudah sangat besar tersebut bergerak-gerak."Ukh...! Nak...apakah kau akan segera keluar...?"Perut Yue Fei semakin bergerak tak beraturan. Hal itu tentu saja membuat Yue Fei semakin kesakitan. Sementara itu, sosok tinggi besar dengan wajah seperti seekor ikan hiu menyeringai lebar sambil melangkah mendekati Yue Fei.Sosok itu adalah Raja Laut Suro yang pada jaman dulu kala pernah dikalahkan oleh Dewa Hong karena berani memasuki wilayah perairan Utara, dimana itu adalah tempat yang berada dalam pengawasan Dewa tersebut."Dalam keadaan seperti ini kau akan segera melahirkan seorang anak...Hmmm...Pasti terasa sangat empuk daging bayi yang masih merah...Hahaha!"Yue Fei hanya bisa menatap sosok itu sambil mengernyit menahan sakit. Saat jarak Raja Suro semakin dekat, Yue Fei segera menggunakan pedang Es di tangannya. Dia hujamkan pedang tersebu