Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 278.Menghajar Orochi!

Share

278.Menghajar Orochi!

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-02 11:54:00

Dewi Biru menatap tajam kearah langit yang dipenuhi Pedang Es Raksasa milik Iblis Es Cakara.

"Dia ingin menghancurkan tempat ini? Yang benar saja...!"

Wanita cantik itu langsung bergerak lebih tinggi dari tempat dia melayang. Raja Xue yang tengah bersama dengan Yuang Shi dan Jabrang menatap kemana wanita itu pergi.

"Apa yang akan dia lakukan?" batin nya penasaran.

Dewi Biru mengembangkan kedua tangannya. Dari dalam tubuhnya keluar delapan kubus biru berukuran satu kepalan tangan yang melayang mengitari dirinya. Tangan kanan Dewi Biru bergerak seolah melepas kubus-kubus biru tersebut kearah depan.

Dengan aneh kubus itu pun menyebar ke berbagai tempat menjadi delapan sudut. Kemudian dari dalam kubus tersebut keluar sinar biru yang saling terhubung menjadi kubus raksasa dan melindungi Istana Kerajaan Jiangsu beserta Raja Xue yang masih ada diluar istana.

Semua orang yang ada di dalam kubah perisai para tetua Kerajaan terpana melihat formasi perisai milik Dewi Biru yang lebih besar dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   279.Hukuman Untuk Pangeran Gui

    Dewi Biru yang khawatir dengan keadaan Bara Sena hendak melesat dengan kecepatan penuh untuk menyelamatkan pemuda tersebut dari gelombang ledakan yang tentu saja sangat berbahaya. Namun gelombang tersebut bergerak lebih cepat menyapu tubuh sang pemuda.Sesaat sebelum gelombang raksasa menyapu tempat dimana tubuh Bara Sena berada, kedua mata Dewi Biru menangkap satu semburat cahaya merah yang tiba-tiba muncul."Sinar merah apa itu..?" batin Dewi Biru.Meski dia merasa penasaran, perasaan menyesalnya jauh lebih besar karena tidak bisa melindungi Bara Sena. Dia dalam keadaan serba salah, jika dia meninggalkan tempatnya, maka perisai Kubus Biru miliknya tidak ada yang mengatur dan mengendalikan nya sehingga keselamatan puluhan ribu orang berada di dalam perisai miliknya bisa saja terancam.Ledakan itu benar-benar mengerikan. Kehancuran yang tercipta tidaklah main-main. Area seluas lebih dari 1000 hektar hancur tak tersisa. Bahkan yang membuatnya menjadi lebih mengerikan adalah tanah itu h

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Legenda Dewa Cahaya   280.Perselisihan

    Kahiyang Dewi dan Hu Shi Yun menatap kearah depan dimana 500 tombak dihadapan mereka melayang Dewi Biru didalam formasi perisai Kubus Biru miliknya. Sama halnya dengan Istana Jiangsu yang melayang di udara karena tanah dibawah perisai telah menghilang karena ledakan, Kahiyang Dewi dan Hu Shi Yun pun juga sama.Mereka saling berpandangan. Tiba-tiba kedua mata Dewi Biru menyala biru pertanda dia hendak bertindak saat melihat Bara yang berada bersama dua wanita cantik. Rasa cemburunya muncul secara tiba-tiba. Namun, belum juga dia beranjak, Kahiyang Dewi sudah menghilang dari tempatnya dan tahu-tahu sudah melayang didepan Dewi Biru hanya dalam sekejap mata saja!"Kau...!"Kahiyang Dewi tersenyum."Jangan buang tenaga hanya untuk pertarungan yang tidak penting. Masalah besar sudah ada didepan mata. Dewi Biru, katakan padaku, apa alasanmu membiarkan Bara Sena terluka parah seperti itu? Bukankah kau begitu mencintai dirinya?" tanya Kahiyang Dewi dengan nada dingin.Dewi Biru tersenyum tipi

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Legenda Dewa Cahaya   281.Ujian Pagoda Dewa

    Dewi Biru terkejut saat tiba-tiba muncul serangan dari dalam tanah. Karena kakinya sudah dicengkram oleh tangan bersisik ungu tersebut, tidak ada pilihan lain selain menyerang sosok yang tidak lain adalah Raja Iblis Orochi!Bagaimana bisa dia masih hidup setelah mendapat hantaman yang dahsyat dari Naga Es Berkepala Tiga dan kekuatan Bola Hitam?Saat ledakan dahsyat itu terjadi, Raja Iblis Orochi tidak bisa kemana-mana lagi selain bertaruh nyawa di dalam perisai Pilar Ungu raksasa milik Bara Sena yang mengurung nya.Namun saat perisai itu ternyata jebol karena Bara Sena tidak kuasa menahan ledakannya, Orochi melihat ada sedikit kesempatan untuk dirinya bisa bertahan hidup. Sebelum tubuhnya benar-benar hancur oleh ledakan, dia merobek dagingnya sendiri lalu melemparkan nya ke tanah yang ada di bawahnya setelah sedikit memberikan tenaga dalam agar potongan dagingnya tersebut selamat dari ledakan.Pertaruhan Orochi cukup berhasil meski dia harus kehilangan sebagian besar kekuatannya karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Legenda Dewa Cahaya   282.Ujian Pagoda Dewa(2)

    Song Yue dan Zhou Yin masuk secara bersama-sama. Namun saat mereka masuk kedalam lantai pertama, mereka terpisah dengan sendirinya. Begitu juga dengan yang lainnya termasuk Yue Fei. Meskipun perutnya semakin besar dan kelahiran semakin dekat, dia nekat masuk kedalam lantai ujian Pagoda Dewa.Setelah semua orang masuk kedalam gerbang merah, tersisa Jung Seo dan Kahiyang Dewi yang masih berdiri disana."Apakah kau tetap akan masuk ke dalam lantai ujian?" tanya Shi Yun sambil menatap Jung Seo yang berwujud balita usia 3 tahun.Dengan wajah cemberut bocah kecil itu berkacak pinggang."Tentu saja. Waktu itu aku belum selesai di lantai 10. Aku ingin menyelesaikannya!" kata Jung Seo.Shi Yun menoleh kearah Kahiyang Dewi seolah meminta persetujuan. Wanita cantik itu hanya menganggukkan kepala pertanda dia setuju."Bailklah, lantai 10 adalah lantai yang cukup berat. Dengan kemampuan Api Neraka Yeomra, aku rasa kau bisa menyelesaikan tantangan dengan lebih cepat, Jung Seo," ucap Shi Yun sambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Legenda Dewa Cahaya   283.Lahirnya Anak Pertama

    Yue Fei mengusap perutnya yang terasa mulas. Dia berlutut karena tak kuat lagi untuk berdiri. Wajahnya mengernyit menahan sakit saat perutnya yang sudah sangat besar tersebut bergerak-gerak."Ukh...! Nak...apakah kau akan segera keluar...?"Perut Yue Fei semakin bergerak tak beraturan. Hal itu tentu saja membuat Yue Fei semakin kesakitan. Sementara itu, sosok tinggi besar dengan wajah seperti seekor ikan hiu menyeringai lebar sambil melangkah mendekati Yue Fei.Sosok itu adalah Raja Laut Suro yang pada jaman dulu kala pernah dikalahkan oleh Dewa Hong karena berani memasuki wilayah perairan Utara, dimana itu adalah tempat yang berada dalam pengawasan Dewa tersebut."Dalam keadaan seperti ini kau akan segera melahirkan seorang anak...Hmmm...Pasti terasa sangat empuk daging bayi yang masih merah...Hahaha!"Yue Fei hanya bisa menatap sosok itu sambil mengernyit menahan sakit. Saat jarak Raja Suro semakin dekat, Yue Fei segera menggunakan pedang Es di tangannya. Dia hujamkan pedang tersebu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Legenda Dewa Cahaya   284.Antasena

    Yang Yue Fei benar-benar tak habis pikir dengan bayi yang baru saja dia lahirkan. Bayi itu mengaku bernama Antasena dan mengatakan bahwa dia mendapat nama dari seorang paman berwujud manusia kepala gajah yang tidak lain dan tidak bukan adalah Dewa Ganesha."Aku bisa lebih cepat berkembang karena tempat ini. Seharusnya aku tetap sama seperti bayi-bayi lain yang baru lahir. Tempat ini, membuat diriku cepat berkembang..." kata Antasena."Jadi begitu ya... Lalu, apakah kau sudah tahu siapa ayahmu?" tanya Yue Fei.Bayi yang baru saja lahir itu menyeringai. Hal itu membuat Yue Fei berpikir bahwa anaknya tersebut tidak ada lucu-lucunya sama sekali karena di usianya yang masih sangat kecil sudah bisa berbincang-bincang dengan dirinya. Apalagi setelah baru saja dia melihat bayi itu meyeringai layaknya orang dewasa. "Benarkah aku melahirkan anak seperti ini? " batin Yue Fei. "Tentu saja aku tahu siapa ayahku. Dia bukan ayah yang baik," kata Antasena. Kedua mata Yue Fei membesar mendengar uca

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Legenda Dewa Cahaya   285.Menemui Dewi Biru

    Bara Sena dan Hu Shi Yun mencari keberadaan istana Jiangsu yang menghilang dari tempatnya. Setelah cukup lama mencari, akhirnya mereka menemukan istana yang saat ini bergeser sejauh hampir seribu tombak dari tempat semula.Saat kedua orang itu datang dan mendarat di gerbang istana, semua orang menyambutnya termasuk ribuan Pasukan Kematian milik Kaisar Zhou Yin.Mereka semua memberikan penghormatan kepada Bara Sena yang dianggap sebagai pahlawan.Raja Xue menyambut kedatangan Bara didepan halaman istana bersama sang putri, Xue Ruo."Menantuku, sepertinya kau harus segera menemui dua orang itu..." kata Raja Xue.Bara mengangguk. Dia menoleh kearah Xuer Ruo, gadis yang belum lama dia nikahi. Pemuda itu mendapat kabar tidak mengenakkan dari Hu Shi Yun mengenai Dewi Biru yang tidak berusaha membantunya."Adik, aku ingin bicara denganmu setelah urusan dengan dua orang itu selesai," ucap Bara lalu melangkah memasuki istana di ikuti oleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • Legenda Dewa Cahaya   286.Raja Suro

    Bara Sena menatap cincin yang ada di tangannya. Lalu dia pun membandingkan dengan cincin akik ijo miliknya."Bentuknya sama..." gumam nya."Tentu saja sama. Karena cincin yang kau kenakan adalah cincin Raja Iblis Neraka yang lainnya. Sebenarnya aku merasa aneh dengan cincin yang kau kenakan, bagaimana bisa kau mengenakan cinci iblis itu?" tanya Dewi Biru.Bara menatap kearah Dewi Biru lalu berganti menatap Xue Ruo. Dua sosok yang berbeda. Tapi keduanya sudah sah menjadi istrinya."Aku mendapatka cincin akik ijo ini dari Ganesha. Dan tanpa aku duga, aku bertemu dengan pemiliknya yang sudah mati di Makam Bukit Batu yang ada di Hutan Kematian," kata Bara."Ganesha? Bagaimana bisa dia memiliki cincin itu?" gumam Dewi Biru sambil mengelus dagunya. Dia mondar-mandir sambil mengernyitkan kening. Terlihat bahwa dia tengah berpikir keras."Kau sudha tahu bukan, bahwa dia adalah anak Dewi Durga?" tanya Bara membuat Dewi Biru tersentak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status