Home / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 240.Tujuh Raja Iblis(2)

Share

240.Tujuh Raja Iblis(2)

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-05-17 12:34:37

Raja Iblis Shen Su yang menjadi pemimpin dalam pertemuan Tujuh Raja di istananya mulai membuka suara.

"Seperti yang telah kita sepakati. Ini sudah 500 tahun berlalu semenjak Perang Dewa di Selatan. Sejauh ini Jaka Geni masih menghargai perjanjian yang pernah terjalin dulu. Tapi, rupa-rupanya, perjanjian itu tidak berpengaruh sama sekali dengan para Dewa Pelindung. Yang itu artinya, jika kita nekat menyerang manusia dan menguasai dunia manusia, kita juga harus berhadapan dengan para Dewa Pelindung yang tingkatannya jelas berada satu tingkat di atas kita," kata Raja Iblis Shen Su.

Raja Shen Su memiliki wajah pucat dengan tanduk yang juga berwarna pucat. Kedua matanya merah darah dan dibagian telinganya terdapat satu anting besar berwarna hitam.

"Kedatangan Nezha benar-benar diluar dugaan. Untung saja kita menggunakan siasat dari Raja Orochi agar tidak terburu-buru mengeluarkan semua Iblis menuju Gerbang," sahut Raja Anubis yang berwujud kepala anjing. <
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ikhwan Batam
orochimaru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   241.Penjara Dewa

    Empat gadis itu saling pandang. Mereka menatap kearah cincin biru yang mereka kenakan. "Cincin itu akan memudahkan pertemuan kita nanti. Saat ini, aku hanya bisa melakukannya dengan Yue Zu. Nanti saat aku memiliki waktu, aku akan datang lagi ke Dunia ini." kata Bara Sena. "Jadi, cincin ini sebenarnya untuk apa?" tanya Yue Mey. "Kau akan tahu nanti. Saat aku meminta cincin itu kembali padaku, maka dia akan membawa tubuh salah satu dari kalian padaku, sesuai urutan tetua di Sekte Awan Es," terang Bara. "Jadi, kau tidak akan melakukan nya disini lagi?" tanya Yue Cang. Bara tersenyum. "Dunia milikku ini luas, dan ini adalah rumah Yue Fei. Bukankah tidak pantas melakukan hal itu di rumah orang lain? Apalagi dia adalah kakak pertama kalian," ucap Bara membuat para gadis itu jengah. Yue Fei tersenyum mendengar hal itu. "Kalau begitu, aku akan pergi dulu. Aku merasakan firasat buruk beberapa waktu yang lalu

    Last Updated : 2024-05-18
  • Legenda Dewa Cahaya   242.Kerajaan Mundong

    Jaka Geni melangkah masuk kedalam hutan pohon kelapa yang tumbuh sangat rimbun. Iswara Aninda mengikutinya dari belakang dengan perasaan was-was. Hingga saat kedua kakinya memasuki satu wilayah yang memiliki aura kabut cukup pekat, wanita cantik itu terdiam terpaku seketika. "Apa yang terjadi...? Tiba-tiba saja tubuhku menjadi lemas..."Jaka Geni menoleh ke arah istrinya lalu meraih tangan lembut wanita itu sambil tersenyum. "Seperti inilah Penjara Dewa. Kau akan sangat terkejut saat pertama memasuki tempat ini." ucap nya. "Aku merasa tubuhku sangat berat dan sulit sekali untuk berjalan..." sahut Iswara Aninda dengan wajah yang terlihat pucat. "Kekuatanmu akan menghilang saat kau memasuki wilayah ini. Itu sebabnya kau merasa lemas dan tidak berdaya. Saat ini, kau tidak ubahnya seperti manusia biasa," kata Jaka Geni sambil menuntun istrinya berjalan. Dia ingat betul saat dirinya bersama dua istrinya, Ling-

    Last Updated : 2024-05-18
  • Legenda Dewa Cahaya   243.Iblis Mata Satu

    Jaka Geni bersama istrinya dan Raja Mundong akhirnya sampai didepan mulut goa. Raja Mundong masuk kedalam goa lalu terdengar dia mengetuk batu yang ada di dekat mulut goa. Seseorang berperawakan kurus dengan rambut panjang yang sudah memutih muncul dari dalam goa dengan langkah terseok-seok. Sesampainya didepan mulut goa, pria tersebut berhenti melangkah dan menatap Jaka Geni serta Iswara Aninda yang tertegun melihat sosok tersebut. "Ayah..." lirih Iswara dengan mata berkaca-kaca sambil menutup mulutnya dengan satu tangan. Dia tidak menyangka, ayahnya yang dulu sangat hebat, kekar dan berwibawa, kini terlihat seperti orang tua renta yang terlantar di pinggir jalan. Pria tua yang tidak lain adalah Batara Guru tersebut menatap Jaka Geni dengan sengit. "Kenapa kau kesini lagi...!? Kau pikir aku akan memaafkan semua perlakuan iblis seperti dirimu hah!?" hardik Batara Guru. Jaka Geni tidak mempedulikan u

    Last Updated : 2024-05-18
  • Legenda Dewa Cahaya   244.Penaklukan

    Iblis Mata Satu menatap Pedang Es yang ada di tangan Song Yue. Seringai sinis terlihat di bibir tebalnya."Pedang Es Abadi? Kau pikir aku tidak tahu itu hanyalah pedang palsu? Meski kau bisa menciptakan tiruan dengan sangat mirip, aku masih bisa merasakan perbedaan pedang itu dengan yang aslinya," cibir Iblis Mata Satu.Tentu saja Song Yue terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Iblis didepannya."Bagaimana kau bisa tahu mana yang asli mana yang palsu?" tanya nya."Cih, kau sepertinya pengagum Tuan Iblis Es ya?" Merah wajah Song Yue mendapat ledekan seperti itu. Namun hati kecilnya mengakui bahwa dirinya memang menyukai bentuk dari Pedang Es Abadi milik Cakara alias Iblis Es. Namun tentu saja dia menolak untuk mengakuinya terang-terangan."Siapa yang menyukai siapa! Jaga mulutmu itu!" teriak Song Yue marah lalu dia pun menggerakkan tangan kanannya.Empat tameng raksasa bergerak mengurung Iblis Mata Satu. Suara gemuruh dari tameng itu terdengar cukup keras. Bara Sena yang tengah melun

    Last Updated : 2024-05-19
  • Legenda Dewa Cahaya   245.Penaklukkan(2)

    Aura merah yang keluar dari dalam tubuh Iblis Mata Satu semakin merebak ke segala arah. Luka yang dia dapat dari serangan panah angin milik Bara Sena menutup dengan sendirinya. Wujudnya perlahan berubah menjadi tinggi dan besar. Kedua tanduknya yang menyala merah semakin membesar hingga seukuran kaki manusia. Wujudnya benar-benar menjadi lebih mengerikan. Terlebih mata satunya yang melotot dan menyala-nyala membuatnya semakin terlihat garang. "Kekuatannya tiba-tiba meningkat tajam. Apakah ini wujud Iblis Mata Satu yang sesungguhnya? Dia sudah mencapai tingkat 20 Ranah Alam Mendalam. Akan sulit bagiku untuk mengalahkannya..." batin Bara. Aura merah yang menyelimuti tubuh Iblis Mata Satu mulai membentuk perisai yang menutupi tubuhnya. Bara benar-benar takjub melihat hal itu. "Dia membentuk perisai seperti yang dilakukan Akik Ijo. Menakjubkan..." Bara tak mau diam saja. Dia pun mengeluarkan semua kekuatan yang dia miliki. Wajar saja dia melakukan itu karena lawannya adalah Iblis y

    Last Updated : 2024-05-19
  • Legenda Dewa Cahaya   246.Jabrang

    Iblis Mata Satu terkejut mendengar sosok yang ada didepannya menyebutkan nama aslinya. "Kau... Siapa kau sebenarnya!? Bagaimana kau bisa tahu siapa diriku!?" tanya Iblis Mata Satu masih ragu dengan sosok yang tidak lain adalah Cakara sang Iblis Es. "Sudah ribuan tahun kita tidak bertemu, apakah kau melupakan diriku? Kau lupa siapa tuanmu Jabrang? Menyedihkan sekali," ucap Cakara. Iblis bernama Jabrang tersebut masih tidak percaya bahwa orang yang ada di depan dirinya adalah Iblis Es. "Aku tidak percaya dengan dirimu! Kau hanyalah makhluk tiruan! Jika kau memang dirinya, buktikan bahwa kau bisa mengalahkan diriku!" teriak Jabrang. Iblis Es menyeringai. "Lama tidak bertemu, otakmu sepertinya sudah membatu. Baiklah, mudah saja bagiku mengalahkan dirimu, cecunguk merah!" ucap Iblis Es lalu tangannya bergerak cepat menyambar leher Jabrang. Dengan cepat iblis itu berusaha untuk menghindar. Namun entah mengapa, tubuh Jabrang terasa membeku karena tiba-tiba saja dia merasakan hawa ding

    Last Updated : 2024-05-19
  • Legenda Dewa Cahaya   247.Padang Rumput (18+)

    Jabrang terkejut mendengar apa yang baru saja Iblis Es katakan mengenai Golok Luo Tian Long. "Jadi, pemuda yang saat ini anda tempati sudah membunuh ayahnya sendiri...? Bagaimana hal itu bisa terjadi?" tanya Jabrang. Iblis Es menghela napas panjang. "Itu semua terjadi karena ketidaksengajaan. Bara tidak mengetahui ayahnya akan datang. Semua sudah diatur oleh para Dewa di Selatan, agar Bima terbunuh oleh anaknya sendiri..." ucapnya. Jabrang terdiam beberapa saat lamanya. "Lalu, apa yang akan Bara lakukan dengan golok itu setelah dia mendapatkan nya?" tanyanya kemudian. "Di dalam golok itu, ada jiwaku yang lain, dan juga jiwa Bima Sena. Berdasarkan sejarah, belum pernah ada yang selamat dari golok itu, dan tidak mungkin bereinkarnasi. Aku penasaran, untuk membangkitkan Bima dari sana, dan juga mengambil jiwaku yang lain..." ujar Iblis Es. "Membangkitkan..!? Apakah tuan Cakara bisa melakukannya?"Iblis Es geleng-geleng kepala. "Tentu saja tidak. Tapi, ada cara lain yang bisa Bara

    Last Updated : 2024-05-19
  • Legenda Dewa Cahaya   248.Kegelisahan Batara Geni

    Kerajaan Mundong... Iswara Aninda memeluk pria tua dan kurus tersebut dengan mata berkaca-kaca. "Bagaimana kabarmu nak?" tanya pria yang tak lain adalah Batara Manikmaya. "Aku baik-baik saja ayah. Justru kau lah yang terlihat menyedihkan..." sahut Iswara. "Ini semua karena ulahnya... Dia mengambil semua kekuatan milikku dengan Karma Dewa sialan itu...!" umpat pria tersebut geram. Setelah mengumpat dia tiba-tiba saja batuk beberapa kali seperti baru saja tersedak. Dengan cepat Iswara Aninda segera mengelus punggung pria tersebut. "Jangan terbawa oleh amarah ayah... Ingat, kekuatanmu tidak berbeda jauh dengan manusia biasa saat ini. Jadi, biarkan aku yang memikirkan bagaimana caraku membebaskanmu dari tempat ini," kata Iswara Aninda. Batara Manikmaya menyeringai kecil. "Kau bukanlah lawannya anakku... Dia itu kuat. Aku akui... Aku akui, semua salahku... Andai saja aku tidak menuruti keinginan Dewasrani, mungkin hal ini tak akan pernah terjadi..." "Semua sudah ber

    Last Updated : 2024-05-20

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status