Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 218.Pertemuan Dengan Ganesha

Share

218.Pertemuan Dengan Ganesha

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-10 10:59:22

Palu Tujuh Neraka yang menghantam Bara Sena tertahan satu jengkal diatas kepala pemuda tersebut. Mowo Jagat terkejut setengah mati apalagi Bara Sena yang juga tak kalah terkejut. Keduanya sama-sama terkejut karena tepat di antara mereka berdua muncul satu sosok pria dengan wujud yang aneh.

Sosok itu adalah seorang pria dengan tubuh manusia dan kepala seekor binatang gajah putih. Bara pun langsung mengenali sosok yang tak lain adalah Ganesha tersebut.

"Kau...Bagaimana kau bisa berada disini!?' teriak Bara Sena sambil melotot..

Mowo Jagat tidak mengenali sosok tersebut. Namun melihat Palu Tujuh Neraka miliknya tak bergerak di atas kepalanya jelas kemampuan sosok yang baru datang tersebut bukanlah sosok biasa. Sangat langka ada makhluk yang bisa menahan Palu Tujuh Neraka miliknya. Bahkan sosok itu terlihat sama sekali tidak bergerak kecuali hanya berdiri sambil melipat tangan didepan dada.

"Dia menahan serangan Palu Tujuh Neraka milikku tanpa menggunakan apa pun! Bagaimana bisa ada makhl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   219.Gada Satrakrajaya

    Raja Xue dan semua orang yang melihat sebuah benda berwujud gada bergagang panjang dan memancarkan cahaya emas hanya bisa ternganga. Mereka semua terkagum-kagum dengan kekuatan gada tersebut yang mampu menyapu gelombang raksasa akibat ledakan tiga kekuatan dari arah pinggiran hutan sebelah utara. "Kau mengetahui benda itu sahabatku!?" tanya Yuang Shi.Raja Xue mengangguk dengan tubuh gemetar."Itu adalah Gada Sastrakrajaya milik Dewa Ganesha...!Sepertinya dia ada disekitar tempat ini dan menyelamatkan kita dari maut!" kata Raja Xue yang tak menyangka sama sekali Dewa yang disembah olehnya datang tanpa diminta hanya untuk menyelamatkannya. Tapi pria itu celingukan melihat ke kanan dan kekiri."Gada Sastrakrajaya ada disini, tapi kemana Dewa Ganesha? Tidak mungkin gada itu datang sendiri ke tempat ini bukan?" batin Raja Xue.Gada Sastrakrajaya adalah sebuah pusaka surga di kahyangan Selatan milik Dewa Ganesha yang memiliki banyak sekali kesaktian. Hampir tak ada senjata yang mampu meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-10
  • Legenda Dewa Cahaya   220.Istana Bawah Tanah

    Bara Sena terkejut mendengar Dewi Biru yang ada di dalam tubuh Xue Ruo tengah mengamuk hingga menyerang Chang Mei dan Song Yue. Namun yang membuat Bara lebih terkejut adalah Ganesha mengatakan jika hanya dia yang mampu menghentikan amukan Dewi Biru."Bagaimana bisa dua wanita keturunan Batara Geni tidak mampu melawan satu orang yang masih berada di ranah Pemurnian Tulang!?" tanya Bara."Bodoh! Saat Dewi Biru yang mengendalikan tubuh kekasihmu secara penuh, kekuatan dia sudah setara dengan Pendekar Ranah Cakrawala! Dan itu bukan tandingan dua wanita anak Batara Geni yang masih tersendat di Ranah Alam Mendalam itu," kata Ganesha membuat Bara Sena semakin heran."Tunggu...Ada yang aneh disini. Kau bilang kedua putri paman Jaka Geni itu tersendat di Ranah Alam Mendalam, lalu, apakah anak paman yang lainnya ada yang sudah melewati Ranah Alam Mendalam?" tanya Bara.Ganesha mengangguk kan kepalanya."Saat kau ikut ke dalam turnamen seleksi nanti, kau akan tahu, bahwa anak-anak Batara Geni da

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-10
  • Legenda Dewa Cahaya   221.Lima Gadis

    Setelah beberapa saat, luka parah pada lengan Hu Shi Yun pun berhasil disembuhkan. Gadis itu terlihat senang melihat kedua tangannya yang sudah kembali seperti semula."Terimakasih tuanku..." ucapnya dengan wajah berbinar.Wajahnya nampak merah saat mengucapkan terimakasih sehingga membuat dirinya terlihat lucu dimata Bara.Bara pun tersenyum melihat wajah Shi Yun yang terlihat malu-malu. Dalam hati sang pemuda, jika tidak ada lima gadis Istana Awan Es yang ada di dalam ruangan tersebut, pemuda tersebut tak akan melewatkan kesempatan itu untuk mencumbu Hu Shi Yun yang secara langsung dan tak langsung sudah menjadi miliknya."Sekarang apa yang akan kita lakukan tuan? Apakah tuan akan membawa lima gadis itu?" tanya Shi Yun."Aku akan mengobati mereka lebih dulu baru membawanya keluar dari tempat ini. Tunggu lah sebentar, aku belum memeriksa keadaan mereka..." kata Bara lalu dia pun berjalan mendekati gadis yang tertidur di tempat paling pinggir. Hu Shi Yun menatap apa yang Bara Sena laku

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Legenda Dewa Cahaya   222.Lima Gadis(2)

    Yue Mey adalah gadis yang cukup berani ketimbang empat gadis lainnya. Dia langsung mendekati Bara Sena dan mengamati wajah pemuda itu tanpa malu-malu. Meski begitu, hatinya justru bergetar aneh setelah menatap wajah sang pemuda dari jarak dekat."Dari jarak sedekat ini, dia menjadi semakin terlihat tampan...Ada apa ini...Kenapa aku mengagumi suami muridku sendiri?" batin gadis itu setelah sebelumnya menanyakan identitas sang pemuda."Aku adalah Bara Sena, kalian semua tentu sudah sangat mengenal diriku," kata Bara menjawab pertanyaan Yue Mey."Aku tahu kau Bara Sena suami Xia Qing Yue murid adik Yue Li," sahut Yue Mey sambil menunjuk kearah Chu Yue Li. Bara Sena menoleh kearah yang ditunjuk. Dia pun melambaikan tangan kearah guru istrinya tersebut membuat gadis itu terlihat gugup."Lalu?" tanya Bara."Bagimana bisa kau yang sebelumnya hanya Pendekar Ranah Pemurnian Tubuh bisa berada di Ranah Alam Mendalam dalam waktu yang begitu singkat? Apakah kau ini seorang manusia?" tanya Yue Mey.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Legenda Dewa Cahaya   223.Kubus Biru

    Song Yue dan Chang Mei mulai terdesak oleh serangan Kubus Biru milik Xue Ruo yang saat itu tengah di kendalikan oleh Dewi Biru. Kubus Biru itu ternyata bukanlah serangan biasa yang dengan mudah ditangkis. Kubus Biru merupakan serangan mematikan dari Dewi Biru yang konon katanya tak akan pernah bisa dihentikan oleh apapun!Patung Dewi Pelindung Es milik Song Yue mulai terdesak. Tameng es raksasa yang digunakan oleh patung itu tak bisa menahan gempuran Kubus Biru yang terus berputar bagai gasing tersebut. Wanita itu berusaha bertahan sekuat tenaga menahan serangan Kubus Biru yang mulai mengikis tameng es miliknya.Sementara itu, Chang Mei masih bisa bertahan dengan kekuatan Gledek Membelah Langit miliknya. Kubus itu tidak bisa menembus pertahanan petirnya. Namun wanita itu bisa merasakan bahwa Kubus Biru itu seperti menunggu kekuatan petir miliknya melemah. Saat kekuatan petir melemah, dia akan menekan dan berputar lebih kuat dari sebelumnya untuk mengalahkan lawan.Melihat saudari sepu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Legenda Dewa Cahaya   224.Rahasia Akik Ijo

    Keadaan Song Yue dan Chang Mei mulai terdesak oleh kekuatan Dewi Biru yang tiba-tiba saja meningkat pesat dan membuat pertahanan mereka hampir hancur. Meski Song Yue sudah mengeluarkan kekuatan pamungkas namun tetap saja, serangan kubus biru itu tidak bisa dihentikan. Pada saat Kubus Biru berukuran raksasa itu hampir menghancurkan mereka berdua, tiba-tiba saja ada satu cahaya kuning yang menghadang dua kubus tersebut. Disusul satu sosok yang tidak lain adalah Ganesha.Dua kubus itu berhenti bergerak setelah sinar kuning milik Ganesha membungkusnya. Dewi Biru terkejut melihat kemunculan Ganesha yang tiba-tiba tersebut. Kini sosok Dewa berkepala gajah itu sudah melayang tepat di hadapannya."Kau...!" seru Dewi Biru dengan mata melotot.Ganesha tersenyum lalu merubah wujudnya menjadi sesosok pemuda berusia belasan tahun."Apa kabar Dewi Biru?" sapanya.Wanita itu seketika menghentikan serangannya sehingga Song Yue dan Chang Mei bisa bernapas lega. Jika serangan itu terus berlanjut, kemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Legenda Dewa Cahaya   225.Wu Gui

    Bara Sena tertegun setelah mendengar satu nama yang disebutkan oleh Wu Gui si Pangeran Iblis dari Neraka Tingkat Tujuh tersebut. Pemuda itu merasa sangat tidak asing dengan nama Dewi Durga. Sosok yang sebenarnya adalah istri dari Dewa Siwa alias Batara Manikmaya. Dewi Durga telah dikalahkan oleh Jaka Geni ratusan tahun yang lalu sebelum Jaka Geni bersama sekutu-sekutunya menyerang kahyangan selatan."Dewi Durga...Bukankah dia itu musuh Paman Jaka Geni?" batin pemuda tersebut. Dia hanya bisa samar-samar mengingat nama dari sosok Dewi Kematian tersebut."Apalagi yang ingin kau ketahui manusia? Apakah sudah cukup hanya itu?" tanya Wu Gui."Tentu saja tidak. Aku mau bertanya perihal cincin ini, apa tujuan Durga memberikan benda ini kepada para Raja Iblis itu?" tanya Bara."Entahlah...Ayah hanya pernah memberiku beberapa hal mengenai cincin itu dan memberikan cincin tersebut padaku karena aku adalah putra mahkota. Kata Beliau, seorang putra mahkota wajib mendapatkan cincin itu sebagai tand

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Legenda Dewa Cahaya   226.Keinginan Para Gadis

    Bukit Batu itu terdiri dari ratusan batu besar dan kecil yang berserakan di segala tempat tak beraturan. Dari dalam batu yang berserakan itu, tiba-tiba saja muncul ratusan Rantai Ungu milik Bara Sena dimana di setiap rantai itu melilit sosok-sosok yang tak lain adalah sisa-sisa Jiwa para dewa yang sebelumnya tewas terbunuh oleh Hu Shi Yun.Rantai Ungu itu mencekik semua jiwa tersebut lalu menyerapnya hingga tak tersisa. Hal itu membuat Wu Gui tertegun selama beberapa saat. Dia merasa sedikit bersyukur karena dirinya tidak menjadi santapan santapan rantai ungu milik pemuda tersebut."Monster ini menyeramkan...Ada baiknya aku menuruti apa yang dia katakan. Jika tidak, mungkin aku akan menjadi makanannya juga..." batin Wu Gui.Setelah Bara menyerap semua jiwa yang tersisa di bukit batu itu, dia pun bangkit berdiri. Dia sempat mengamati tangan dan tubuhnya."Aneh, setelah menyerap jiwa-jiwa yang ada di tempat ini, kenapa aku tidak merasakan apapun? Bahkan kekuatan milikku tidak meningkat

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status