Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 226.Keinginan Para Gadis

Share

226.Keinginan Para Gadis

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-12 15:15:50

Bukit Batu itu terdiri dari ratusan batu besar dan kecil yang berserakan di segala tempat tak beraturan. Dari dalam batu yang berserakan itu, tiba-tiba saja muncul ratusan Rantai Ungu milik Bara Sena dimana di setiap rantai itu melilit sosok-sosok yang tak lain adalah sisa-sisa Jiwa para dewa yang sebelumnya tewas terbunuh oleh Hu Shi Yun.

Rantai Ungu itu mencekik semua jiwa tersebut lalu menyerapnya hingga tak tersisa. Hal itu membuat Wu Gui tertegun selama beberapa saat. Dia merasa sedikit bersyukur karena dirinya tidak menjadi santapan santapan rantai ungu milik pemuda tersebut.

"Monster ini menyeramkan...Ada baiknya aku menuruti apa yang dia katakan. Jika tidak, mungkin aku akan menjadi makanannya juga..." batin Wu Gui.

Setelah Bara menyerap semua jiwa yang tersisa di bukit batu itu, dia pun bangkit berdiri. Dia sempat mengamati tangan dan tubuhnya.

"Aneh, setelah menyerap jiwa-jiwa yang ada di tempat ini, kenapa aku tidak merasakan apapun? Bahkan kekuatan milikku tidak meningkat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   227.Membentuk 7 Inti Jiwa

    Lima gadis itu menanti tanggapan dari Yue Fei mengenai keinginan mereka untuk melepas Kutukan Es. Sebuah permintaan yang bagi Yue Fei bisa dengan mudah dia kabulkan namun dia juga masih memiliki perasaan."Kalian yakin akan hal itu? Apakah kalian sudah memikirkan ini baik-baik? Jika Ratu Song tahu akan hal ini, bukankah itu akan menjadi bencana untuk kalian semua?" tanya Yue Fei memastikan.Selama beberapa saat tidak ada satupun dari para gadis itu yang bersuara. Mereka sama-sama saling berpikir mengenai Ratu Song yang bisa saja kalap dan mencabut semua kekuatan mereka. Jika itu terjadi, mereka akan hidup dalam keadaan cacat. Karena pencabutan kekuatan itu akan merusak tubuh bagian dalam."Aku yakin. Aku tak peduli apa pun yang akan Ratu lakukan...!" Yue Mey adalah gadis pertama yang berani berkata.Empat gadis lainnya masih terlihat bimbang. Namun setelah beberapa saat, mereka menyatakan bahwa mereka yakin dengan keputusan tersebut. Termasuk Yue Zu, dia menjadi gadis terakhir yang m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Legenda Dewa Cahaya   228.Dibawah Pohon(18+)

    Dari dalam mulut Bara Sena muncul cahaya berbentuk sebutir mutiara yang perlahan keluar dan masuk kedalam mulut Shi Yun. Cahaya emas berbentuk mutiara itu masih bercahaya mski sudah masuk kedalam tubuh si gadis seperti menembus tubuh gadis tersebut.Mutiara tersebut adalah salah satu dari 7 Inti Jiwa yang berhasil Bara dapatkan berkat bantuan Hu Shi Yun. Melihat gadis itu sangat lemah membuat sang pemuda merasa tak tega dan dengan sukarela memberikan inti jiwanya kepada Shi Yun.Di dalam inti Jiwa itu terkandung kekuatan yang sangat besar. Begitu inti Jiwa tersebut menyatu dan terserap oleh tubuh Shi Yun, sontak saja tubuh gadis itu melayang di udara dengan cahaya emas yang keluar dari tubuhnya. Wu Gui terkesan melihat hal itu. "Memberikan Inti Jiwa pada gadis ini...Langsung membuat dia menerobos ke Ranah selanjutnya...Anak muda ini, apakah dia memang seorang dewa...? Satu inti Jiwa miliknya yang sudah terbagi menjadi tujuh saja bisa langsung membuat gadis harimau itu menembus Ranah

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Legenda Dewa Cahaya   229.Raja Shen Su(18+)

    Shi Yun termangu melihat benda yang menggelantung di bagian bawah tubuh Bara Sena. Ada perasaan aneh yang membuatnya merasa penasaran ingin menyentuhnya."Apakah ini sebuah senjata, Tuan Bara...?" tanya Hu Shi Yun sambil menyentuh benda tersebut.Alangkah terkejut nya dia saat benda yang baru saja dia sentuh tiba-tiba saja bergerak dan mengacung kearahnya seolah menantang nya untuk bertarung. Melihat Shi Yun yang kaget bukan main, Bara Sena pun tertawa terkekeh."Kenapa Shi Yun? Ini memang senjata. Tapi bukan senjata untuk membunuh orang, melainkan senjata untuk memberi kenikmatan kepada siapa pun, termasuk dirimu..." kata Bara membuat Shi Yun terdiam dan berusaha mencerna apa yang pemuda itu katakan. Tapi tetap saja, dia tidak mengerti apa maksud dari ucapan itu.Melihat gadis itu diam saja, Bara pun langsung bergerak dan kembali mencumbu si gadis. Shi Yun kembali dibuat mendesah dan mengerang saat sang pemuda mulai bermain lagi dibagian tubuhnya yang paling intim.Gadis itu benar-be

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Legenda Dewa Cahaya   230.Permintaan Yue Fei

    Wu Gui benar-benar penasaran dengan syarat yang Bara Sena katakan jika dia ingin mendapatkan wadah untuk rohnya tersebut. Bagi dirinya yang sudah menjadi sosok tak terlihat itu jelas sebuah tawaran yang menggiurkan. "Apa syaratnya...?" tanya Wu Gui dengan rasa penasaran yang menjadi-jadi. "Kau begitu ingin tahu syaratnya?" tanya Bara. "Tentu saja...! Apapun akan aku lakukan jika itu memang bisa menghidupkan diriku lagi!" kata Wu Gui penuh semangat. "Hmmm... Baiklah, aku katakan padamu syarat untuk mendapatkan wadah untuk dirimu. Syaratnya adalah, kau harus menjadi anjingku." kata Bara membuat Wu Gui tersentak. Dia tak menyangka sama sekali, bahwa syarat untuk mendapatkan wadah jiwanya adalah menjadi anjing atau budak pemuda tersebut. "Aku adalah seorang pangeran iblis...""Apa hubungannya kah seorang pangeran iblis atau bukan? Di mataku, kau hanyalah jiwa yang hampa dan lemah. Tanpaku, kau akan terus berada di dalam batu. Atau mungkin malah kau sudah menjadi makananku?" ucap Ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Legenda Dewa Cahaya   231.Istana Chang'shen

    Malam itu, seorang wanita berparas cantik dengan pakaian jubah emas yang menunjukkan kebesaran jabatannya melangkah dengan cepat menuju kesebuah bangunan yang ada di dalam wilayah istana Chang'shen.Dia berhenti di depan pintu kayu berwarna merah. Dari wujudnya yang mewah jelas itu bukan pintu kayu sembarangan."Zhou Lin, keluarlah. Ada yang ingin aku bicarakan!" seru wanita cantik tersebut.Tak berapa lama, terdengar langkah dari dalam bangunan tersebut. Lalu terdengar pintu yang dibuka dari dalam."Kakak, silahkan masuk," ucap pria yang tak lain adalah Zhou Li Geni, putra Jaka Geni dengan Putri Zhou.Wanita yang tidak lain adalah Zhou Yin Geni, langsung melangkah masuk kedalam bangunan yang menjadi tempat tinggal Perdana Menteri Zhou Lin.Mereka berdua duduk di sebuah taman yang ada di dalam bangunan tersebut. Beberapa pelayan menyedihkan teh dan camilan berupa gula-gula serta beberapa buah persik di atas meja."Aku tak perlu semua makanan ini. Rakyat kita banyak yang menderita kela

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Legenda Dewa Cahaya   232.Sepuluh Gerbang Neraka

    Keputusan Zhou Yin untuk memulai persiapan serangan terhadap gerbang-gerbang iblis di berbagai wilayah Kekaisaran mendapat dukungan dan penolakan dari Para tetua Dewan. Setiap dewan mengutarakan alasan mereka menolak maupun mendukung. Zhou Yin menyadari bahwa keputusannya memang tidak mudah. Satu-satunya harapan yang dia miliki agar tidak terjadi perang adalah Pedang Sepasang Naga Emas yang saat ini salah satunya sudah berada di tanganya."Yang Mulia...Bagaimana jika serangan itu malah justru memicu perang besar dengan ras iblis yang kita belum tahu kekuatan sebenarnya?" tanya salah satu tetua dari Dewan Pengawas Pertanian.Dia adalah dewan yang selalu menjadi bulan-bulanan cacian rakyat karena ketidak becusannya dalam mengayomi kemakmuran para petani di wilayah Kekaisaran. Hal itu bukan sepenuhnya salah tetua ini karena sebelumnya memang sudah ada bencana kekeringan yang melanda sejak lama.Zhou Yin tahu betul bentuk kekecewaan rakyat namun dia sendiri tak bisa berbuat banyak kecual

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Legenda Dewa Cahaya   233.Kemunculan Para Iblis (18+)

    Bai Yue Zu berdiri mematung di depan sebuah ranjang kayu yang diatasnya terhampar satu kasur empuk dengan warna merah. Sesuai dengan gaun nya yang dia kenakan,warna merah sangat cocok dengan kulitnya."Ada apa?" tanya Bara Sena yang sudah muncul di belakangnya.Terkejut, gadis itu langsung berjalan menjauh dari Bara Sena."Ti-tidak ada apa-apa..." sahutnya terdengar gugup.Bara tersenyum melihat tingkah gadis itu."Jadi bagaimana? Apakah kau ingin melakukannya atau tidak?Jangan mengulur waktuku, karena aku masih ada kepentingan di luar sana," kata Bara Sena sambil melangkah mendekati kasur dan duduk dengan santainya.Bai Yue Zu menahan debaran di dalam dadanya. Dia sebenarnya tidak menginginkan hal itu jika bukan karena Kutukan Es yang melekat di tubuhnya."Kamar ini sudah aku berikan pelindung sehingga apa yang kita lakukan tidak ada satupun dari saudaramu yang bisa menguping atau mengintip. Jadi kau tenang saja," kata Bara.Dengan segenap keberanian yang dia miliki, Yue Zu pun dudu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Legenda Dewa Cahaya   234.Cemburu

    Coi Ming terkejut melihat sosok iblis yang ada didepan sana tiba-tiba saja menghilang. Saat dia tengah terkejut dan sedikit lengah, tahu-tahu sosok iblis itu sudah berada di depan dirinya dan mengagetkan Coi Ming. "Mati!" teriak iblis tersebut lalu menghujam kan tinjunya kearah kepala pria pemimpin pendekar aliansi tersebut. Dengan cepat Coi Ming menghindari serangan tersebut. Akan tetapi, saat dia menghindar, dari arah lain muncul serangan tinju yang juga menghujam kearah kepalanya. Itu adalah tinju lain yang ternyata menyerang kepalanya dari empat arah sekaligus. "Ini gila! Jurus apa yang dia gunakan!?" seru Coi Ming dalam hati. Tak bisa menghindari empat serangan sekaligus, Coi Ming terpaksa mengerahkan tenaga dalamnya lalu meledakkan kekuatan tersebut membuat ledakan kejutan. Usahanya cukup berhasil untuk menyelamatkan nyawanya dari serangan iblis tersebut. Saat ledakan tenaga dalam itu memancar dari tubuhnya, dengan terpaksa iblis itu melompat mundur. Blaarr! Ledakan ten

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status