Share

174.Harta Kuno

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-04-19 09:51:04

Setelah Bara Sena meminta untuk Yuang Shi menunjukkan harta Kuno yang ia curi dari Makam Leluhur Naga Azure itu, dia pun mengeluarkan sebuah benda dari dalam cincin ruang miliknya. Benda itu adalah sebuah pelindung tangan berukuran kecil. Untuk lengan Yuang Shi yang besar jelas tidak bisa. Begitu juga untuk lengan Bara Sena yang lebih kecil pun tidak muat.

"Pelindung tangan...? Kau mencuri barang aneh seperti ini. Dan ini adalah Harta Kuno milik Kekaisaran Naga Azure?" tanya Bara sambil mengamati benda tersebut lebih dekat.

"Aku juga tidak tahu tuan, kenapa aku mengambil benda ini ketimbang senjata seperti pedang dan yang lainnya. Padahal di makam itu, ada beberapa harta Kuno yang hebat lainnya. Mungkin karena aku sudah memiliki senjata yang juga hebat, jadi, aku merasa penasaran dengan pelindung tangan..." ucap Yuang Shi.

"Senjata yang hebat? Maksudmu Palu besar itu?" tanya Bara sambil melirik ke arah Yuang Shi. Pria berjenggot lebat itu pun langsung salah tingkah dibuatnya.

"Eh-Oh..
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   175.Dewa Naga Ao Long

    Bara Sena dan Xue Ruo saling tatap saat melihat Ao Long menikmati kesengsaraan yang dialami oleh Yuang Shi. Tiba-tiba sosok bertubuh manusia dengan kepala Naga itu menoleh kearah Bara dan Xue Ruo."Anak muda, apa yang kalian ingin tahu dariku?" tanya Ao Long."Sebenarnya, siapa kau tetua Ao?" tanya Bara Sena lebih dulu."Aku? Sudah lama sejak ada orang yang menanyakan siapa aku. Kau adalah orang pertama yang bertanya setelah ribuan tahun berlalu. Hahaha...! Aku suka mendengarnya." ucap Ao Long.Bara Sena tersenyum."Kau memiliki kekuatan yang mengerikan. Bahkan Yuang Shi yang berada di ranah Alam Mendalam Tingkat 4 saja tak berkutik sama sekali dihadapanmu..." kata Bara."Oh, jadi bajingan pencuri ini namanya Yuang Shi ya?" gumam Ao Long."Benar, dia Yuang Shi. orang yang pernah menjadi murid Kaisar Naga Azure saat ini, Kaisar Qing Long," sahut Xue Ruo."Kaisar Qing Long? Kenapa Kaisar itu belum memasangkan Pelindung Tangan milikku ini pada anaknya?" gumam Ao Long."Apakah kau sadar,

    Last Updated : 2024-04-20
  • Legenda Dewa Cahaya   176.Dewa Naga Ao Long (2)

    Bara Sena dan Xue Ruo terkejut mendengar apa yang baru saja Ao Long katakan. Rupanya, selain Ranah Alam Mendalam, masih ada banyak Ranah hingga ke ranah paling tinggi, yaitu Ranah Nirwana."Tetua Ao, bisakah kau jelaskan padaku, apa itu Ranah Alam Nirwana? Jujur saja, aku sangat terkejut mendengar ada ranah selain Alam Mendalam..." tanya Bara Sena."Tentu saja kau terkejut karena kau berada di dunia manusia yang hanya bisa mencapai Ranah Alam Mendalam. Karena manusia memiliki batas kemampuan yang memang hanya bisa sampai di alam tersebut. Sedangkan mereka yang memiliki kekuatan Dewa atau Iblis seperti yang kau tunjukkan padaku, memiliki kemampuan yang bisa menembus ke Ranah Alam Dewa. Itu pun masih belum mencapai Ranah Alam Semesta apalagi Ranah Alam Nirwana. Karena, Dewa yang bisa mencapai Alam Nirwana harus melakukan pertapaan di tempat yang tidak pernah di kunjungi makhluk apa pun selama 5000 tahun!" ucap Ao Long membuat wajah Bara Sena berubah pucat. Hal itu karena dia sangat terk

    Last Updated : 2024-04-20
  • Legenda Dewa Cahaya   177.Awal Kekacauan

    Bara Sena yang merasa kesal pada Zhou Lin Geni langsung nekat menyerang tanpa pikir panjang lagi. Dia pun mengerahkan jurus pemberian dari Chang Mei, yaitu jurus Hantu Menari. Jurus yang bisa membuat tubuhnya menghilang dari pandangan mata selama beberapa saat.Zhou Lin pun menyeringai menanti serangan dari Bara Sena. Meski sebenarnya dia merasa kesal denga jurus itu, dia merasa Bara belum cukup kuat seperti orang yang pernah mengalahkannya dulu.Tinju kanannya sudah mengeluarkan aura petir yang siap untuk menghantam pemuda itu saat sang pemuda sampai didepan matanya. Disaat tubuh Bara sudah berada lima tombak didepan Zhou Lin, tiba-tiba saja Zu Feng menghadang Bara Sena dengan pedangnya yang terhunus.Srett!Sontak saja Bara terkejut dan langsung melompat ke udara untuk menghindari serangan tersebut. Zu Feng tersenyum tipis serangan mendadaknya berhasil dihindari dengan cepat. Telapak tangan kirinya langsung menghantam tanah. Saat itu juga, aura putih menyeruak dari dalam tanah membe

    Last Updated : 2024-04-20
  • Legenda Dewa Cahaya   178.Kekacauan Di Kota

    Zhou Lin Geni terkejut saat melihat keadaan tiga orang yang menerima serangan kekuatan petir miliknya tidak terluka sama sekali. Tak hanya itu, dia juga dibuat keget dengan perubahan pada sosok Xue Ruo yang saat ini menjelma menjadi Dewi Biru yang sangat cantik dan anggun."Siapa sebenarnya gadis ini? Rambutnya...Matanya, dia berubah menjadi biru...Tak hanya itu, perasaan nyaman dan damai ini...Sialan, apakah dia telah membuat sebuah ruang ilusi?" batin Zhou Lin.Tanpa menoleh, Xue Ruo berkata kepada Raja Xue dan Yuang Shi."Ayah, Tuan Agung, sekarang pergilah. Beritahukan kepada semua tetua Sekte yang masih ada di kota ini untuk mengungsikan seluruh penduduk kota. Karena kota ini akan hancur dalam waktu dekat...Tak hanya itu, aku juga merasa was-was jika mengeluarkan kekuatan Dewi Biru terlalu besar..." pinta Xue Ruo."Baik putriku, kami akan segera mengurus semua orang. Kau tetaplah waspada, dia bukanlah lawan yang mudah..." ucap sang ayah. Dia tak tahu harus berkata apa lagi kepad

    Last Updated : 2024-04-20
  • Legenda Dewa Cahaya   179.Kekacauan Di Kota(2)

    Xie Kwang dan belasan Pendekar lainnya terkejut setengah mati saat Palu Kepala Naga milik Yuang Shi itu berubah menjadi sosok seekor Naga hitam dengan ukuran raksasa. Kemunculan Naga itu menciptakan badai yang menghantam tameng raksasa milik mereka. Hal itu membuat tekanan menjadi semakin besar dan berdampak pada kehancuran di sekitar tempat tersebut.Orang-orang kota Yangzhou berteriak ketakutan sambil melarikan diri dari rumah mereka yang mulai hancur diterjang badai. Namun, tak sedikit dari mereka yang tak sempat menyelamatkan diri tewas tertimpa bangunan yang hancur.Xie Kwang yang memimpin para Pendekar itu terkejut melihat daya hantam Naga Kuno yang luar biasa hingga menghancurkan segalanya. Bahkan tameng raksasa yang mereka ciptakan mulai terlihat retak."Gawat...! Tahan sekuat yang kalian bisa! Jangan biarkan Naga keparat ini menghancurkan formasi milik kita! Atau semuanya akan hancur olehnya!" teriak Xie Kwang."Ayo kita kerahkan semua tenaga yang kita miliki!" teriak para Pe

    Last Updated : 2024-04-20
  • Legenda Dewa Cahaya   180.Bara vs Zu Feng

    Zu Feng terkejut saat melihat Bara Sena yang sudah berada tepat di atas kepalanya dengan Pedang yang siap untuk dia hujamkan kearah batok kepalanya."MATI kau!" teriak Bara. Pedang Sepasang Naga Emas menghujam dengan cepat. Namun, Zu Feng berhasil berkelit dengan cepat sehingga serangan cepat Bara hanya menemui tempat kosong.Clap!Pedang menghujam ke lantai hingga menancap setengah nya. Zu Feng bergerak cepat membentuk rapalan."Tak semudah itu bocah!" teriak Zu Feng sambil melepas pukulan tangan kosong kearah Bara yang tak sempat menghindar.Dar!Gelombang angin tak terlihat itu menghantam dada Bara Sena dengan telak sehingga membuat tubuh pemuda itu terpental beberapa tombak ke belakang. Untungnya pedang di tangannya ikut tercabut sehingga Zu Feng tak bisa mengambilnya. Hanya saja tak cukup sampai disitu saja serangan yang dilancarkan oleh pria tersebut. Zu Feng kembali menyerang Bara Sena yang baru saja mendarat dilantai."MATI kau sialan!" teriak Zu Feng sambil meninju kearah waj

    Last Updated : 2024-04-20
  • Legenda Dewa Cahaya   181.Budak Baru

    "Hoeeeeeekkkk!"Buah persik yang masuk kedalam mulut Zu Feng pun berhasil dia muntahkan setelah hampir satu jam berusaha keras mengeluarkan buah tersebut. Terlihat wajah pria tersebut akhirnya bisa bernapas lega karena sebelumnya dia hampir mati karena tidak bisa bernapas."Dasar kau ini ya, sudah minta malah dimuntahkan. Tahu seperti ini, tidak aku kasihkan buah persik tadi padamu. Kau tidak tahu kan, itu buah apa sebenarnya?" ucap Bara."Buah apa memangnya?" tanya Zu Feng tidak penasaran. Yang jelas, bagi Zu Feng, buah persik itu hampir saja membunuh dirinya. Buah laknat."Itu adalah buah persik dewa yang aku tanam sendiri, dan hanya aku yang memilikinya. Dengan kata lain, buah itu sangatlah langka, hanya ada di dunia dewa...Tak mungkin buah itu bisa tumbuh di dunia manusia." kata Bara sambil kembali menggigit buah persik miliknya. Krauuuuukkk!"Tapi itu terlihat seperti buah persik pada umumnya. Apanya yang istimewa?" tanya Zu Feng yang belum juga merasa penasaran karena masih saki

    Last Updated : 2024-04-21
  • Legenda Dewa Cahaya   182.Pertolongan

    Zu Feng bangkit berdiri setelah tubuhnya ditendang dan masuk kedalam pepohonan buah persik. Dia berteriak kesal."Tempat apa ini...!? Baru saja tiba langsung mendapat serangan!" umpatnya sambil melangkah keluar dari rumpun pepohonan.Dia menoleh ke kanan dan kekiri. Banyak buah persik berjatuhan di sekitarnya. Dengan perlahan dia mengambil salah satu buah tersebut. Di pandanginya buah tersebut selama beberapa saat."Ini buah yang sama dengan buah persik yang dimakan olehnya. Sepertinya ini enak dan tidak berbahaya..." batinnya.Saat mulut Zu Feng terbuka dan hendak menggigit buah tersebut, tiba-tiba muncul Jung Seo yang mengagetkannya hingga buah di tangannya terjatuh kembali ke tanah."Hei anak kecil sialan! Siapa kau!? mengagetkan diriku saja!" umpat Zu Feng sambil melotot.Jung Seo pun membalasnya dengan mata yang juga melotot karena kesal dengan apa yang baru saja Zu Feng ucapkan."Justru aku yang seharusnya bertanya padamu babi! siapa kau, dan untuk apa datang ke perkebunan kami!

    Last Updated : 2024-04-21

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status