Sementara itu, Raja Xue dan Yuang Shi menatap Zhou Lin Geni yang hendak meninggalkan tempat itu bersama para Pendekar dari Aliansi Pemburu Iblis. Nampak, wajah Tuan Agung Yuang Shi yang terlihat tidak suka saat menatap Zhou Lin dari kejauhan."Huh...Arogan!" ucap Yuang Shi dengan nada kesal membuat Raja Xue terkejut dibuatnya."Kenapa? Apakah kau memiliki masalah dengan dia?" tanya Raja Xue sambil ikut menatap kearah Zhou Lin Geni."Siapa yang tidak kesal dengan orang macam dia? Perdana Menteri adalah putra Dewa Petir Jaka Geni dengan Dewi Zhou. Tapi kelakuannya itu sungguh tidak bermartabat sama sekali. Dia tidak menunjukkan sifat Agung yang dimiliki oleh para dewa pada umumnya. Aku juga sangat heran dengan kakaknya yang seorang kaisar di tanah Zhuo Guo ini, kenapa dia membiarkan adiknya berbuat semaunya...!?" geram Yuang Shi tanpa pikir panjang. Raja Xue yang tak tahu menahu asal usul Zhou Lin pun menjadi kaget setelah dia tahu bahwa Kaisar dan adiknya yang menjadi Perdana Menteri
Kahiyang Dewi menoleh dan menatap Bara Sena dengan tatapan yang membuat pemuda itu merasa jengah sendiri. Wanita cantik yang memiliki mata indah dan rambut sepanjang pinggul itu tersenyum melihat Bara yang senyum-senyum."Alasanku sudah sangat jelas...Semenjak aku mengetahui bahwa kau itu adalah satu-satunya harapan yang keluar dari kotak milik Dewa Zeus, aku pun menyadari, mendampingi dirimu justru menjadi tugas lain bagiku. Meski kau dan aku berbeda ras...Berdasarkan apa yang aku tahu, Ras Naga dan Dewa, jika disatukan dalam hubungan yang penuh dengan perasaan, akan menghasilkan keturunan yang memiliki kekuatan dahsyat.." ucap Kahiyang Dewi dengan wajah merah merona.Wanita itu merasa malu mengatakan hal tersebut namun dirinya juga merasa itu adalah sesuatu yang wajib dia beritahukan kepada Bara Sena. Sementara, kedua mata Bara pun membesar mendengar hal yang baru saja wanita itu katakan padanya. Tersungging senyum tipis dari bibirnya."Jadi begitu ya, apakah itu yang disebut sebaga
Xue Ruo menatap Bara Sena yang masih tergeletak di atas tempat tidur. Tangannya yang lembut membelai wajah pucat pemuda itu. Dia pun mengalirkan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan luka pada tubuh pemuda itu."Aku tak menyangka kau akan kalah oleh kekuatan es itu. Tapi, jika melihat luka yang ada di tubuhmu...Aku ragu apakah itu luka dari ledakan jurus milik Qing Yue atau luka dari Pukulan. Tapi, apakah gadis itu masih memiliki kemampuan untuk memukul lawan? huh... Sebenarnya, apa yang telah terjadi...?" gumam gadis itu sambil membelai wajah sang pemuda.Xue Ruo tiba-tiba teringat satu hal, yaitu saat dia menatap kearah Xia Qing Yue, dalam sekilas dia melihat sisa air mata yang ada di pipi gadis dari Istana Awan Es tersebut. "Aneh, tapi aku yakin jika gadis itu seperti baru saja menangis. Lalu, untuk apa dia menangis setelah mengalahkan lawan? Apa yang dia tangisi? Tangis bahagia kah? Bisa jadi begitu. Akan tetapi, setahuku semua gadis dari Sekte Awan Es tak memiliki emosi. Ini benar-
Bara Sena membuka kedua matanya setelah jiwanya kembali ke dalam tubuhnya. Saat dia membuka mata, yang pertama kali dia lihat didepan matanya adalah wajah seorang pria dengan jenggot dan kumis tebal melintang. Kedua mata pria itu nampak melotot melihat Bara yang baru saja membuka mata."Kau sudah sadar bocah?" tanya sosok tersebut. Sesaat, Bara hanya menatap wajah pria itu tanpa berkata apa pun. Barulah setelah cukup lama menatapnya, dia pun berkata,"Apakah kau setan?" itulah yang keluar dari mulut Bara setelah dia siuman yang justru membuat pria didepan nya itu semakin melotot ke arahnya. Namun, Bara tak takut sama sekali."Setan kepala mu! Kau sudah sadar hah!? Dasar bocah iblis!?" sahut pria tersebut nampak kesal karena sudah dianggap setan oleh Bara Sena.Rupanya, pria berjenggot tebal dan berkumis melintang yang saat ini ada di depan Bara Sena adalah Tuan Agung Yuang Shi. Dia ikut masuk kedalam kamar untuk menjenguk Bara yang masih terpejam. Xue Ruo dan Raja Xue saling tatap me
Setelah Bara Sena meminta untuk Yuang Shi menunjukkan harta Kuno yang ia curi dari Makam Leluhur Naga Azure itu, dia pun mengeluarkan sebuah benda dari dalam cincin ruang miliknya. Benda itu adalah sebuah pelindung tangan berukuran kecil. Untuk lengan Yuang Shi yang besar jelas tidak bisa. Begitu juga untuk lengan Bara Sena yang lebih kecil pun tidak muat."Pelindung tangan...? Kau mencuri barang aneh seperti ini. Dan ini adalah Harta Kuno milik Kekaisaran Naga Azure?" tanya Bara sambil mengamati benda tersebut lebih dekat."Aku juga tidak tahu tuan, kenapa aku mengambil benda ini ketimbang senjata seperti pedang dan yang lainnya. Padahal di makam itu, ada beberapa harta Kuno yang hebat lainnya. Mungkin karena aku sudah memiliki senjata yang juga hebat, jadi, aku merasa penasaran dengan pelindung tangan..." ucap Yuang Shi."Senjata yang hebat? Maksudmu Palu besar itu?" tanya Bara sambil melirik ke arah Yuang Shi. Pria berjenggot lebat itu pun langsung salah tingkah dibuatnya."Eh-Oh..
Bara Sena dan Xue Ruo saling tatap saat melihat Ao Long menikmati kesengsaraan yang dialami oleh Yuang Shi. Tiba-tiba sosok bertubuh manusia dengan kepala Naga itu menoleh kearah Bara dan Xue Ruo."Anak muda, apa yang kalian ingin tahu dariku?" tanya Ao Long."Sebenarnya, siapa kau tetua Ao?" tanya Bara Sena lebih dulu."Aku? Sudah lama sejak ada orang yang menanyakan siapa aku. Kau adalah orang pertama yang bertanya setelah ribuan tahun berlalu. Hahaha...! Aku suka mendengarnya." ucap Ao Long.Bara Sena tersenyum."Kau memiliki kekuatan yang mengerikan. Bahkan Yuang Shi yang berada di ranah Alam Mendalam Tingkat 4 saja tak berkutik sama sekali dihadapanmu..." kata Bara."Oh, jadi bajingan pencuri ini namanya Yuang Shi ya?" gumam Ao Long."Benar, dia Yuang Shi. orang yang pernah menjadi murid Kaisar Naga Azure saat ini, Kaisar Qing Long," sahut Xue Ruo."Kaisar Qing Long? Kenapa Kaisar itu belum memasangkan Pelindung Tangan milikku ini pada anaknya?" gumam Ao Long."Apakah kau sadar,
Bara Sena dan Xue Ruo terkejut mendengar apa yang baru saja Ao Long katakan. Rupanya, selain Ranah Alam Mendalam, masih ada banyak Ranah hingga ke ranah paling tinggi, yaitu Ranah Nirwana."Tetua Ao, bisakah kau jelaskan padaku, apa itu Ranah Alam Nirwana? Jujur saja, aku sangat terkejut mendengar ada ranah selain Alam Mendalam..." tanya Bara Sena."Tentu saja kau terkejut karena kau berada di dunia manusia yang hanya bisa mencapai Ranah Alam Mendalam. Karena manusia memiliki batas kemampuan yang memang hanya bisa sampai di alam tersebut. Sedangkan mereka yang memiliki kekuatan Dewa atau Iblis seperti yang kau tunjukkan padaku, memiliki kemampuan yang bisa menembus ke Ranah Alam Dewa. Itu pun masih belum mencapai Ranah Alam Semesta apalagi Ranah Alam Nirwana. Karena, Dewa yang bisa mencapai Alam Nirwana harus melakukan pertapaan di tempat yang tidak pernah di kunjungi makhluk apa pun selama 5000 tahun!" ucap Ao Long membuat wajah Bara Sena berubah pucat. Hal itu karena dia sangat terk
Bara Sena yang merasa kesal pada Zhou Lin Geni langsung nekat menyerang tanpa pikir panjang lagi. Dia pun mengerahkan jurus pemberian dari Chang Mei, yaitu jurus Hantu Menari. Jurus yang bisa membuat tubuhnya menghilang dari pandangan mata selama beberapa saat.Zhou Lin pun menyeringai menanti serangan dari Bara Sena. Meski sebenarnya dia merasa kesal denga jurus itu, dia merasa Bara belum cukup kuat seperti orang yang pernah mengalahkannya dulu.Tinju kanannya sudah mengeluarkan aura petir yang siap untuk menghantam pemuda itu saat sang pemuda sampai didepan matanya. Disaat tubuh Bara sudah berada lima tombak didepan Zhou Lin, tiba-tiba saja Zu Feng menghadang Bara Sena dengan pedangnya yang terhunus.Srett!Sontak saja Bara terkejut dan langsung melompat ke udara untuk menghindari serangan tersebut. Zu Feng tersenyum tipis serangan mendadaknya berhasil dihindari dengan cepat. Telapak tangan kirinya langsung menghantam tanah. Saat itu juga, aura putih menyeruak dari dalam tanah membe