Raja Xue terlihat marah ditegur oleh pemimpin Sekte Xiao, Xiao Zun. Hal itu membuat dia mengeluarkan kekuatan jiwa miliknya yang membuat semua orang Sekte Xiao terkejut bukan main.Mereka yang berada di pihak Panglima Xiao Jin terkejut karena mereka tahu bahwa sang Raja sakit keras dan sulit di obati. Mendengar hal itu, mereka yakin sekali sang Raja dalam keadaan lemah sehingga secara terang-terangan Xiao Zun berani membuat sang Raja marah.Mereka tidak tahu sekuat apa Raja Xue saat ini. Mereka juga tidak tahu bahwa sang Panglima yang mereka dukung baru saja dikalahkan oleh sang Raja.Tak hanya itu, Raja Xue juga memiliki kekuatan baru yang dia dapat dari Inti Jiwa milik Ratu Wu. Saat ini, empat orang tetua dari Sekte Xiao itu hanya bisa terdiam melihat kemampuan Raja Xue didepan mata mereka. Keempat orang itu buru-buru menghadap Raja Xue dan memohon ampunan."Ampuni kelancangan kami Yang Mulia Raja...! Kami mohon!" ucap mereka deng
Xiao Zun menoleh kearah tiga tetua nya dengan wajah pucat karena saking ketakutannya."Cepat berikan Pil itu padanya!" perintahnya.Xiao Yan, Xiao Lu dan Xiao Bo segera mengeluarkan kotak merah dari dalam cincin ruang mereka. Bara bisa mencium aroma Pil Hati Emas di dalam kotak tersebut."Kau selamat Xiao Zun..." kata Bara sambil melepaskan rantai ungu dari tubuh Xiao Zun."Uhhh....Kekuatan apa yang dia kerahkan...!? Cengkraman tadi seolah menghisap kekuatanku!" batin Xiao Zun yang masih terlihat pucat pasi.Bara mengambil tiga kotak merah tersebut dan langsung memasukannya ke dalam Dunia Penyimpanan miliknya."Kau juga, berikan kotak merah milikmu," pinta Bara Sena sambil mengulurkan tangan ke arah Xiao Zun.Tak ingin membuat orang di hadapannya murka, Xiao Zun segera memberikan apa yang Bara inginkan. Sekarang, pemuda itu memiliki 4 kotak Pil Hati Emas yang masing-masing berisi 3 butir Pil. Raja Xue geleng-geleng
Kota Yangzhou siang itu mulai terlihat ramai dan meriah. Hal itu dikarenakan adanya turnamen antar Sekte yang di adakan di arena besar yang dimiliki oleh Sekte Xiao. Arena raksasa tersebut mampu menampung lebih dari lima ribu penonton.Untuk mereka yang tidak kebagian tempat duduk terpaksa berada di luar arena dan hanya menunggu berita dari dalam arena. Lucunya, mereka harus membayar si pembawa berita yang akan memberitahu kejadian apa saja yang ada di dalam arena. Para peserta dari berbagai Sekte pun mulai berdatangan bersama para tetua mereka. Yang pertama masuk kedalam bangunan raksasa tersebut adalah Sekte Xiao selaku tuan rumah acara besar tersebut.Semua orang bersorak saat Pemimpin Sekte, Xiao Zun berjalan bersama para tetua dan satu sosok yang akan menjadi wakilnya. Itu adalah sosok Xiao Wang yang saat ini menyamar menjadi Xiao Cheng."Kemana Xiao Lu?" batin beberapa orang yang tidak melihat salah satu tetua yang sebelumnya selalu pe
Lu Tian melangkah maju kedepan dengan langkah yang jumawa membuat para peserta yang lain tidak suka. Bara Sena sendiri tersenyum sinis melihat sosok Lu Tian."Bocah-bocah sampah macam kau ini hanya akan menjadi dasar neraka Yama," batin Bara.Lu Tian berdiri didepan Batu Hitam Persegi yang lebih tinggi dari tubuhnya tersebut."Apa benar batu ini sekeras yang di katakan? Orang dari Sekte Tianzun itu...Aku yakin dia orang lemah..." batin Lu Tian lalu dia pun mulai menggerakkan tangan merapal sesuatu. Dan tiba-tiba muncul tombak di tangannya. Tombak itu menyala diselimuti api merah membara. Tangan Lu Tian sebatas siku terlihat merah membara pertanda dia tengah menggunakan kekuatan api miliknya."Tombak Mata Api milik Ketua Sekte Lu Xuan Yi yang diwariskan kepada Lu Tian...Tombak yang sangat kuat...Tapi, batu itu..." batin Xiao Zun yang masih merasa ragu dengan tombak tersebut.Hiaaaatttt!Lu Tian berteriak keras sambi
Pedang Es milik Xia Qing Yue yang berputar seperti bor itu terus bergerak menggerus batu hitam. Semua mata masih memusatkan pandangannya ke arah gadis cantik dari Sekte Awan Es tersebut."Kemampuan Bor Langit miliknya sudah meningkat pesat. Bahkan sudah melebihi yang kita harapkan," kata Ratu Es, Song Yue."Benar Ratu, aku melatihnya dengan keras agar memusatkan pikirannya pada satu titik saat menggunakan Bor Langit. Meksipun ada gangguan di sekitar nya, dia masih bisa untuk tetap fokus ke target tanpa masalah." sahut Cu Yue Li."Hanya Qing Yue seorang di antara semua murid kita yang memiliki kemampuan seperti ini. Dia gadis yang cukup mengejutkan," kata Song Yue memuji."Semenjak titik meridian miliknya terbuka secara sempurna, dia dengan cepat menguasai semua yang aku ajarkan dalam waktu dua bulan saja. Padahal, murid lain butuh waktu satu setengah tahun untuk menguasai nya," kata Cu Yue Li."Bagus, Istana Awan Es kita akan mendapa
Dari dalam tangan Bara muncul sebuah pedang berwarna biru. Kemunculan pedang tersebut sontak saja membuat semua orang tertuju padanya sekaligus terkejut dikarenakan hawa dingin yang luar biasa terpancar dari pedang tersebut.Para peserta yang ada disana yang paling merasakan hawa dingin dari pedang yang tak lain adalah Pedang Es Abadi milik Iblis Es Cakara.Xia Qing Yue yang berlatih elemen es pun tertegun merasakan pancaran hawa dingin yang menusuk tulang tersebut."Hawa dingin ini lebih dingin dari hawa dingin milik Ratu sekalipun...!" batin Xia Qing Yue.Semua peserta dan Xao Cun berusaha berlindung dengan perisai tenaga dalam milik mereka. Namun hawa dingin itu masih menembusnya. Para penonton yang ada di tribun, semua terkena dampaknya.Kedua mata Song Yue menatap tak berkedip."Pedang apa itu...? Bahkan tingkat es milikku tidak sampai sedingin ini. Meski tidak membekukan segalanya, tekanan yang di hasilkan sangat menyi
Babak pertama turnamen antar Sekte telah selesai hari itu. Bara Sena lah yang menjadi pemenang atau jawara di turnamen babak pertama. Untuk babak kedua, akan di adakan keesokan harinya. Setelah pengumuman selesai, semua peserta kembali ke penginapan masing-masing bersama para tetua mereka. Sedangkan para penonton juga keluar dari arena bertarung yang cukup besar tersebut.Bara yang menyamar dengan topeng kulit dan menggunakan nama Cakara, setelah turnamen babak pertama selesai, dia menjadi pusat perhatian semua orang di kota Yangzhou. Tidak sedikit para gadis mengelu-elukan namanya bahkan ada pula yang memuja-muja dirinya. Pemuda itu pun menjadi perbincangan yang hangat di Kota tersebut.Hal itu membuat seorang gadis khawatir karena dia takut sang pemuda akan tergoda oleh para gadis tersebut."Saat ini kakak sangat terkenal di Kerajaan Jiangsu," kata Xue Ruo sambil menggandeng tangan Bara Sena.Pemuda itu tersenyum lalu mengelus rambut gadis
Xiao Wang tergeletak didalam tanah yang berlubang dalam keadaan tengkurap. Raja Xue pun melayang turun dan mendarat di dekat lubang tanah sedalam setengah tombak tersebut. Matanya menatap tubuh Xiao Wang yang masih tengkurap dibawah sana."Kau tidak mati bukan? Kembalilah ke tempatmu dan jangan pernah berani lagi menginjak kan kakimu selama kami ada disini," kata Raja Xue dengan suara yang dalam.Xiao Wang berusaha bangkit berdiri. Dia merasakan sekujur tubuhnya hancur. Dengan susah payah dia pun menghadap Raja Xue."Maafkan kesalahan yang telah aku lakukan Yang Mulia. Dan terimakasih masih menahan diri untuk tidak membuatku tewas di tempat ini..." kata Xiao Wang."Hmph," sahut Raja Xue masih dengan tatapan mata yang membuat Xiao Wang mau tidak mau harus segera pergi meninggalkan tempat tersebut."Sial sekali...Aku pikir Sekte Xue tidak memiliki orang sekuat ini...Aku benar-benar bodoh!" batin Xiao Wang sambil melangkah pergi meningg