Share

Bahagia Kamu

Reksa menatap Deril tajam. “Ya, gue takut!” akunya jujur. “Gue takut, berakhir kaya lo! Bahkan nggak bisa berteman lagi!” sindirnya sinis.

Dia hanya ingin mengetahui apa yang terjadi, tapi Deril harus melampiaskan kemarahan itu padanya. Reksa tidak bisa menahan diri. Dia juga sedikit kesal.

Deril tersenyum pahit. “Lo bener. Jadi lo mending, daripada jadi gue sekarang ini.” Siapa dia, menyindir Reksa, saat situasinya sendiri lebih buruk dari Deril.

Mendadak, Reksa juga tidak tahu harus mengatakan apa. Deril layak mendapat simpati, pria itu tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi keluarganya. Namun, di saat yang sama, dia bisa mengerti keputusan Anira.

“Kalau lo nggak mau cerita, gue juga nggak akan nanya.”

Deril menyadari kalau dia bersikap berlebihan. Dia melampiaskan amarahnya pada orang yang salah. “Sorry.”

“It’s okay. Take your time.” Reksa mengangguk. “Gue keluar dulu, kalau gitu.”

“Anira,” ujarnya ragu. “Apa, dia bilang sesuatu?”

Reksa menatap sahabatnya itu sejenak. “D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status