Share

SESAL MARETHA

Author: Reinee
last update Last Updated: 2021-06-10 06:49:56
'Jangan menunggunya, dia sedang bersamaku.'

Sebuah pesan masuk ke ponsel Aira dari nomer tak dikenal di tengah kebingungannya menerka-nerka dimana keberadaan suaminya. Kaimat itu diakhiri dengan satu emoticon senyum. Lalu disusul dengan sebuah video singkat sepasang insan yang sedang bercumbu. 

Meskipun video itu terlalu singkat, dan hampir tak terlalu jelas, yang pasti Aira bisa melihat jelas bahwa tubuh suaminya yang ada di dalam video itu. Dan yang lebih menyakitkan, lelaki itu sedang bersama dengan mantan istrinya. 

Jadi ini yang suaminya bilang ingin menjemput anak gadisnya? Aira hampir saja menjatuhkan ponselnya ke lantai. Namun beruntung dia masih sempat berpegangan ke salah satu kursi di serambi kafe.

"Bu Aira nggak apa-apa?" Seorang karyawan wanita menghampirinya dan membantu memegangi Aira yang tadi terlihat sekilas sedikit limbung. 

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Roza Elfiani
ceritanya sangat menarik dan alur ceritanya tidak berbelit Belit... jd penasaran sama aira
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   TAK BERSALAH

    Rasa bersalah membuat gadis itu benar-benar tidak bisa memejamkan mata. Entah kenapa bayangan wajah kecewa Alif dan tatapan Aira yang tak seperti biasanya terus muncul di pelupuk mata dan sangat mengganggunya. Maretha tak bisa menebak apa sebenarnya yang telah terjadi setelah dia meninggalkan papanya di apartemen sang mama semalam. Sqtu hal yang dia tahu bahwa sekarang hubungan papanya dan ibu tirinya sedang tidak baik-baik saja. Dan itu tentu saja akibat ulah mamanya dan dia. Matahari bahkan belum menampakkan sinarnya saat Maretha kemudian memutuskan untuk bergegas meninggalkan kamarnya dan berjalan pelan menuju garasi. Tujuan satu-satunya hanyalah apartemen sang mama. Dia sangat yakin papanya masih ada di sana. Dan dia bertekad untuk membawanya pulang untuk membereskan semua kekacauan ini. Alif yang juga sudah terbangun pagi itu bergegas ke arah jendela kamarnya saat mendengar suara mobil Maretha menjauh dari garasi rumah. Pemuda itu hanya menatap kepergian adik tirinya sambil

    Last Updated : 2021-06-11
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   MENGHILANGNYA MARETHA

    "Maretha tidak ada di sini," kata wanita itu menatap Alif yang berdiri di depan pintu dengan pandangan tak suka. "Papanya bilang dia ada di sini. Jangan bohong!" Alif tak begitu saja percaya. Pandangannya jadi penuh selidik. "Memangnya untuk apa aku berbohong?" Vina maki tidak suka dengan bicara Alif yang seolah tak mempercayainya. "Maretha! Retha! Ayo pulang!" Alif mulai berteriak memanggil-manggil nama adik tirinya. "Tidak usah berteriak! Cari saja di dalam kalau tidak percaya." Vina segera menggeser posisi tubuhnya yang sedari tadi berdiri di ambang pintu bermaksud membiarkan Alif masuk untuk menemukan apa yang sedang dicarinya. Beberapa menit kemudian, pemuda itu pun kembali keluar lagi disambut tatapan sinis dari Vina. "Masih tidak percaya?" katanya dengan nada ejekan. "Kemana dia?" lugas Alif. "Kalau pun aku tahu. Aku tak akan memberitahukannya padamu." Alif menatap tajam ke arah wanita sepantaran ibunya itu. Andai saja bukan orang yang lebih tua, Alif pasti sudah me

    Last Updated : 2021-06-16
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   BERTEMU DHANI

    "Ini tempat apa sih?" tanya Maretha keheranan pada wanita sebayanya yang berjalan begitu santai dengan menggandeng lengannya melewati koridor dimana kanan kirinya dipenuhi pasangan-pasangan seusia mereka yang tengah berbuat tak sepantasnya. Malam sebelumnya setelah mendengar kata-kata sang mama bahwa wanita yang telah melahirkannya itu begitu kecewa terhadapnya, Maretha tak merasa punya keberanian untuk pulang ke rumah papanya. Sementara itu, bayangan wajah Alif yang tengah marah membuatnya juga sangat enggan menemui pemuda itu lagi. Hingga kemudian diputuskannya untuk tidak pergi ke tempat tinggal ketiga sahabatnya karena Alif pasti akan menemukannya jika dia pergi ke tempat mereka. Tiba-tiba ada perasaan jengkel dan marah yang menggelayutinya karena merasa tidak diinginkan oleh siapa-siapa. Papanya, mamanya, saudara-saudara tirinya terutama Alif. Dan itu membuatnya berpikir begitu konyol. Menghilang sementara waktu agar mereka menyadari arti kehadirannya dalam kehidupan. Mareth

    Last Updated : 2021-06-17
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   TAUBATNYA MANTAN SUAMI

    "Kita lapor saja ke polisi, Mas. Aku takut terjadi apa-apa sama Maretha," desak Aira.Semua sudah kembali berkumpul di rumah lagi setelah pencarian Maretha yang tanpa hasil."Tapi ini masih belum 2x24 jam, Sayang. Aku nggak yakin polisi juga bisa langsung bertindak. Lagipula Retha itu sudah dewasa. Masa' iya akan dipercaya kalau dia hilang?" Seno terlihat sedikit putus asa."Tapi nggak ada salahnya sih Pa kita lapor ke polisi. Setidaknya hari ini nanti sudah akan dua hari. Mungkin akan lebih cepat ketemu dengan bantuan polisi," kata Alif membenarkan sang ibu.Saat Seno sedang memikirkan saran anak dan istrinya itu, tiba-tiba terdengar ponsel Aira berbunyi. Sekilas wanita itu mengamati nama yang ada di layar ponselnya. Dhani, nama mantan suaminya terpampang di sana. Ada apa? tanya Aira dalam hari. Namun buru-buru Aira mengheningkan bunyi ponselnya ka

    Last Updated : 2021-06-19
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   HAPPY FAMILY

    Rapi dengan celana jeans dan kaos polo warna hitamnya yang begitu kontras dengan kulitnya yang bersih, Alif segera menyambar tas punggungnya dan bermaksud hendak keluar dari kamar. Namun langkahnya terhenti di depan pintu saat dilihatnya wajah kuyu Maretha yang berdiri di sana masih dengan piyama satinnya. "Lhoh, kok belum siap-siap? Ada jadwal kuliah kan hari ini?" Alif mengerutkan dahinya, memandang keheranan ke arah adiknya. "Bisa temenin aku ngobrol sebentar nggak, Lif?" Mata itu sembab dan seperti tak berani menatap ke orang yang diajaknya bicara. "Sekarang?" Alif pun seperti tahu ada sesuatu yang penting yang akan disampaikan adiknya itu padanya. Saat Maretha mengangguk, Alif meraih pergelangan tangan gadis itu untuk diajaknya masuk. Diletakkannya kembali tas yang sudah bertengger di bahu kanannya tadi di atas mejanya. Lalu mendudukkan Maretha di tepian tempat tidur. "Ada apa?" tanyanya. Namun yang ditanya justru melengos ke arah lain dengan mata yang mulai berbayang. "

    Last Updated : 2021-06-21
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   AISHA

    Pagi itu begitu cerah saat Alif dan Maretha tiba di parkiran antara kampus Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi. "Nanti selesai jam berapa?" tanya Alif seperti biasa."Ntar deh aku whatsapp. Aku juga belum tau. Katanya sih hari ini mau ada kuliah tambahan. Nggak tau deh jadi apa enggak," sahut gadis itu lincah."Ya udah. Nanti bilang aja kalau udah mau pulang. Dah sana buruan, ntar telat, lagi," ucap Alif sambil membenarkan letak tali tas di pundaknya. Maretha berniat meninggalkan Alif saat tiba-tiba seorang gadis manis berhijab lebar berlari kecil menuju ke arah mereka usai menutup pintu mobilnya. "Alif!" teriaknya. Maretha yang melihat kejadian itu mendadak mengurungkan niatnya untuk berlalu dari hadapan sang kakak tiri. "Hai, Aisha," sapa Alif saat gadis itu sudah lumayan dekat. "Assalamu'alaikum, Lif," sapa gadis itu kemudian. "Wa'alaikumsalam, ada apa Sha?" "Enggak, itu cuma mau nanya. Hari ini kita jadi latihan praktek mata kuliahnya Profesor Gunardi kan?" "Oooh iya ya,

    Last Updated : 2022-08-30
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KEMARAHAN MARETHA

    Usai membersihkan diri, pemuda itu pun kembali turun menuju ke ruang makan. Namun rupanya Maretha sudah dulu berada di sana menikmati makan siangnya yang telat sendirian. Wajahnya masih saja terlihat tak ceria. Apalagi saat melihat Alif mendekat ke arahnya."Makan yang banyak. Katanya laper," ucap Alif basa basi. Berjalan mengambil piring lalu mendudukkan dirinya di depan sang adik.Tak ada sahutan apapun dari gadis di depannya, membuat Alif jadi semakin merasa bersalah. Beberapa kali pertanyaannya hanya dianggap angin lalu oleh Maretha di sela-sela acara makan mereka. Hingga kemudian Alif memutuskan untuk berdiam diri juga....Samp

    Last Updated : 2022-08-31
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   SANG IBU SAMBUNG

    Maretha baru saja menginjakkan kaki di ruang tamu saat Seno, ayahnya, mengagetkannya dengan tatapan tak suka dari arah sofa. Sementara ibu tirinya, Aira, menampakkan wajah cemasnya di samping suaminya itu."Dari mana saja jam segini baru pulang?" tanya sang ayah dengan tatapan garangnya yang tak biasa. Sekilas lelaki itu melihat ke arah jam besar di tembok ruang tamunya hanya agar anak gadisnya menyadari betapa larutnya dia pulang hari ini.Waktu memang sudah menunjuk hampir jam 1 dini hari dan Maretha seperti tak sadar dirinya telah membuat seisi rumah kalang kabut dibuatnya hari itu. Apalagi saat Alif memberikan informasi pada kedua orangtua itu bahwa hari itu Maretha tak berangkat ke kampus."Sudah Mas, biarkan Retha istirahat dulu. Besok saja diobrolkan

    Last Updated : 2022-09-01

Latest chapter

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   PASANGAN-PASANGAN BAHAGIA (ENDING)

    "Retha!" Alif segera menyambar beberapa buku yang sudah diincarnya sejak tadi dari etalase saat dilihatnya seperti sosok adiknya di rak buku tak jauh dari tempatnya berdiri.Gadis yang merasa dipanggil itu pun langsung menoleh. Dia kaget melihat ternyata Alif pun sedang berada di toko buku yang sama dengan dirinya saat itu."Sama siapa?" tanya Alif saat akhirnya berhasil mendekat pada adiknya."Mmmm, sama ... Abidzar," jawabnya sedikit gugup."Oya? Mana dia?" Alif mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari-cari sosok Abidzar di tempat itu. Bibirnya nampak mengembangkan senyum saat akhirnya menemukan pemuda itu diantara buku-buku bisnis."Kamu sendiri sama siapa?" tanya balik Maretha setelah merasa Alif tak lagi sedang menertawakannya.

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   SEMUA BISA BERUBAH

    Siang itu Alif rupanya mulai mengenal sosok Aisha. Gadis yang terlihat seperti anak kecil saat di kampus itu ternyata lebih mandiri dari yang dia tahu. Ayahnya berprofesi sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil, membesarkan Aisha sendiri tanpa bantuan pembantu. Sejak SMP ternyata Aisha telah diajari mandiri oleh ayahnya itu. Dia pun tumbuh menjadi gadis yang serba bisa dalam mengurus rumah."Kadang aku iri Lif waktu jaman masih sekolah, melihat teman-teman masih punya keluarga lengkap. Tapi tiap kali ayah selalu bisa membesarkan hatiku. Dan dia mampu menunjukkan padaku bahwa hidup bersamanya saja juga sudah cukup."Aisha masih melanjutkan pembicaraan di sela-sela acara makan mereka."Hidup itu hanya saling lihat satu sama lain kok, Sha. Yang kelihatannya bahagia belum tentu merasa seperti itu aslinya. Saat kamu cerita tadi aku malah merasa kamu itu lebih beruntung m

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   ALIF & AISHA

    Mendengar kalimat Abidzar, Alif tiba-tiba bisa menebak bahwa adik tirinya itu kemungkinan sudah mulai suka sama Abidzar. Buktinya dia sudah mau membuka diri untuk membahas masalah yang lebih pribadi pada sahabatnya itu."Memangnya Retha bilang apa sama kamu?""Dia sih cuma pengen tau pendapatku soal cewek yang udah nggak virgin. Trus dia juga tanya masalah pasangan hidup yang sudah nggak virgin. Sori ya Lif sebelumnya, apa Maretha itu ...." Abidzar tak sampai hati melanjutkan kalimatnya."Aku bukan orang yang berhak menjawab itu, Bi. Aku rasa kamu sendiri yang harus nanyain langsung sama Retha kalau memang kamu serius sama dia. Memangnya kalau boleh tau seserius apa sih kamu sama Retha?""Mau jawaban jujur, Lif?"

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   OBROLAN SERIUS CALON IPAR

    "Kenapa sih tiba-tiba tanya-tanya masalah kayak gitu, Reth?""Heh? Apa? Enggak, nggak apa-apa. Pengen tau aja pandangan cowok soal itu." Maretha mendadak gugup dengan pertanyaan Abidzar yang tak disangkanya itu."Allah itu sudah memberikan jodoh pada masing-masing orang. Dan saat sepasang jodoh itu sudah dipertemukan, hal-hal seperti itu sudah nggak akan ada pengaruhnya lagi. Maksudku, pasangan yang memang sudah ditakdirkan berjodoh tak akan sempat memikirkan hal-hal kayak gitu, Reth. Lagian orang-orang sekarang kurasa lebih open minded kok. Kita para cowok juga nggak merasa suci-suci amat. Jadi kalau aku, seperti apa di masa sekarang jauh lebih penting sih dibanding masih terus berkutat mempermasalahkan masa lalunya.""Oya?""Aku sih gitu.""Trus ngapain kamu ngejar-ngejar aku? Bukannya ka

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KEMATIAN SORAYA

    Hari menjelang siang saat Adnan baru bisa menghempaskan punggungnya ke sebuah sandaran bangku rumah sakit tak jauh dari kamar perawatan istri dan anaknya.Rasa kantuk yang dari dini hari sempat tak dirasakannya kini seperti menggelayuti dan membuatnya tak tahan lagi, hingga kemudian pemuda itu pun jatuh tertidur di bangku itu.Baru sekitar lima belas menit Adnan terlelap, tiba-tiba ponsel di sakunya berbunyi. Dengan gerakan cepat karena kaget, Adnan pun sontak bangkit dari posisi rebahannya. Kemudian segera diraihnya ponsel itu. Dahinya sedikit berkerut saat melihat sebuah panggilan dari nomer asing."Ya?" sapanya sedikit malas."Nak Adnan?" tanya suara seorang wanita dari seberang.Awalnya Adnan mengira itu salah satu temannya atau teman Gina yang ingin mengucapkan

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   CUCU PERTAMA AIRA

    Kali ini Maretha hanya terdiam. Gadis itu hampir saja melupakan pertemuannya dengan sang papa dan ibu tirinya. Waktu itu dirinya dan Alif memang sudah janji pada kedua orangtua itu akan menjalin hubungan kakak dan adik dengan baik lagi seperti sebelumnya."Oke, oke, baik. Kalau kamu mau hubungan kita baik, jangan ganggu-ganggu aku lagi dong kalau gitu.""Kenapa harus begitu? Aku kan peduli sama kamu, Reth. Kamu jangan salah paham.""Sudah kubilang aku nggak butuh pelindung ya, Lif. Ngeyel banget sih kamu itu." Maretha kini terlihat mulai kesal. Tapi dalam hati sebenarnya tak ada yang tahu bahwa dia senang dengan perhatian Alif padanya hingga saat ini.Alif kembali menengok ke sekeliling. Saat dirasanya mereka hanya berdua saja di t

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   MARETHA & ABIDZAR

    Malam harinya, Vina terlihat baru keluar dari kamarnya. Sementara Maretha terlihat sedang membuat spaghetti di dapur kecil rumah mereka."Sudah pulang temen kamu, Reth?""Udah dari tadi kali, Mah. Mama sih tidurnya ngebo gitu.""Mama bosen, Reth. Papa kamu udah kirim kamu uang belum bulan ini?""Nggak tau, belum liat rekening. Udah palingan, Ma. Papa kan nggak pernah telat ngasih uang Retha. Memangnya kenapa sih?""Mama pengen shopping. Duit mama habis kan buat beli rumah ini. Tolongin mama dong, Sayang.""Tolongin apa, Mah?""Bilangin papa buat kasih modal mama. Mama mau bisnis lagi.""Bisnis apaan lagi, Maaah? Berlian lagi? Entar kesangkut masalah lagi?" ujar Maretha terlihat kurang su

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   DATANGNYA CINTA LAIN

    Beberapa menit setelah kepergian Adnan, dada Soraya tiba-tiba sesak. Wanita itu tak henti menangis. Entah apa yang dia tangisi. Ibu dan bapaknya sampai kebingungan dengan perilaku anak bungsunya itu."Seandainya waktu bisa kuputar ulang, aku tak ingin merusak kebahagiaan keluarga mbak Aira dengan mas Dhani. Mereka memiliki anak-anak yang berhati begitu luar biasa, Buk."Akhirnya setelah didesak oleh sang ibu, Soraya pun meluapkan perasaannya. Bapak dan ibunya hanya bisa membesarkan hati wanita itu sebisanya."Sudahlah, Nduk. Kamu sudah minta maaf. Mereka orang-orang baik, ibu yakin juga sudah memaafkan kamu. Sekarang tenangkan pikiranmu. Ikhlas ya, Nduk."Kemudian Bu Suherman pun memeluk anaknya dengan erat. Haru segera saja menyelimuti kamar luas yang penuh dengan aura kesedihan itu...

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KUNJUNGAN ADNAN

    Dalam perjalanan ke rumah orangtua Gina, Adnan justru tak bisa tenang. Entah kenapa perjumpaannya dengan Soraya tadi begitu mengganggu pikirannya."Itu tadi istrinya mas Dhani yang dulu pernah datang ke rumah kita untuk minta maaf kan, Sayang?" tanya Seno di sela-sela perjalanan mereka.Aira yang sedari tadi tengah memperhatikan Adnan yang duduk di jok belakang dari kaca spion sedikit kaget dengan pertanyaan Seno yang tiba-tiba."I-iya Mas, yang itu," jawabnya sedikit terbata."Kasihan sekali ya kondisinya sekarang. Dulu waktu ke rumah kita itu sepertinya belum separah itu ya? Padahal Baru berapa bulan yang lalu ya, Ra?" Seno seperti sedang larut dalam hitung-hitungan."Aku juga hampir nggak percaya tadi, Mas. Seandainya mas Seno pernah melihatnya saat masih sehat du

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status