Home / Romansa / LUKA HATI SEORANG ISTRI / TAUBATNYA MANTAN SUAMI

Share

TAUBATNYA MANTAN SUAMI

Author: Reinee
last update Last Updated: 2021-06-19 06:34:48
"Kita lapor saja ke polisi, Mas. Aku takut terjadi apa-apa sama Maretha," desak Aira.

Semua sudah kembali berkumpul di rumah lagi setelah pencarian Maretha yang tanpa hasil. 

"Tapi ini masih belum 2x24 jam, Sayang. Aku nggak yakin polisi juga bisa langsung bertindak.  Lagipula Retha itu sudah dewasa. Masa' iya akan dipercaya kalau dia hilang?" Seno terlihat sedikit putus asa.

"Tapi nggak ada salahnya sih Pa kita lapor ke polisi. Setidaknya hari ini nanti sudah akan dua hari. Mungkin akan lebih cepat ketemu dengan bantuan polisi," kata Alif membenarkan sang ibu. 

Saat Seno sedang memikirkan saran anak dan istrinya itu, tiba-tiba terdengar ponsel Aira berbunyi. Sekilas wanita itu mengamati nama yang ada di layar ponselnya. Dhani, nama mantan suaminya terpampang di sana. Ada apa? tanya Aira dalam hari. Namun buru-buru Aira mengheningkan bunyi ponselnya ka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Maretha kmu hrs cerita dn cari kay yg telah ngajak kmu dugem dn minum2 bebas dn hidup bebas dgn laki2 .awas aja kmu hamil klo kmu g cerita dn kmu blum kenal dg laki2 itu ...
goodnovel comment avatar
Wagirin
Aira wanita baik hati, lembut dambaan Pria..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   HAPPY FAMILY

    Rapi dengan celana jeans dan kaos polo warna hitamnya yang begitu kontras dengan kulitnya yang bersih, Alif segera menyambar tas punggungnya dan bermaksud hendak keluar dari kamar. Namun langkahnya terhenti di depan pintu saat dilihatnya wajah kuyu Maretha yang berdiri di sana masih dengan piyama satinnya. "Lhoh, kok belum siap-siap? Ada jadwal kuliah kan hari ini?" Alif mengerutkan dahinya, memandang keheranan ke arah adiknya. "Bisa temenin aku ngobrol sebentar nggak, Lif?" Mata itu sembab dan seperti tak berani menatap ke orang yang diajaknya bicara. "Sekarang?" Alif pun seperti tahu ada sesuatu yang penting yang akan disampaikan adiknya itu padanya. Saat Maretha mengangguk, Alif meraih pergelangan tangan gadis itu untuk diajaknya masuk. Diletakkannya kembali tas yang sudah bertengger di bahu kanannya tadi di atas mejanya. Lalu mendudukkan Maretha di tepian tempat tidur. "Ada apa?" tanyanya. Namun yang ditanya justru melengos ke arah lain dengan mata yang mulai berbayang. "

    Last Updated : 2021-06-21
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   AISHA

    Pagi itu begitu cerah saat Alif dan Maretha tiba di parkiran antara kampus Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi. "Nanti selesai jam berapa?" tanya Alif seperti biasa."Ntar deh aku whatsapp. Aku juga belum tau. Katanya sih hari ini mau ada kuliah tambahan. Nggak tau deh jadi apa enggak," sahut gadis itu lincah."Ya udah. Nanti bilang aja kalau udah mau pulang. Dah sana buruan, ntar telat, lagi," ucap Alif sambil membenarkan letak tali tas di pundaknya. Maretha berniat meninggalkan Alif saat tiba-tiba seorang gadis manis berhijab lebar berlari kecil menuju ke arah mereka usai menutup pintu mobilnya. "Alif!" teriaknya. Maretha yang melihat kejadian itu mendadak mengurungkan niatnya untuk berlalu dari hadapan sang kakak tiri. "Hai, Aisha," sapa Alif saat gadis itu sudah lumayan dekat. "Assalamu'alaikum, Lif," sapa gadis itu kemudian. "Wa'alaikumsalam, ada apa Sha?" "Enggak, itu cuma mau nanya. Hari ini kita jadi latihan praktek mata kuliahnya Profesor Gunardi kan?" "Oooh iya ya,

    Last Updated : 2022-08-30
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KEMARAHAN MARETHA

    Usai membersihkan diri, pemuda itu pun kembali turun menuju ke ruang makan. Namun rupanya Maretha sudah dulu berada di sana menikmati makan siangnya yang telat sendirian. Wajahnya masih saja terlihat tak ceria. Apalagi saat melihat Alif mendekat ke arahnya."Makan yang banyak. Katanya laper," ucap Alif basa basi. Berjalan mengambil piring lalu mendudukkan dirinya di depan sang adik.Tak ada sahutan apapun dari gadis di depannya, membuat Alif jadi semakin merasa bersalah. Beberapa kali pertanyaannya hanya dianggap angin lalu oleh Maretha di sela-sela acara makan mereka. Hingga kemudian Alif memutuskan untuk berdiam diri juga....Samp

    Last Updated : 2022-08-31
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   SANG IBU SAMBUNG

    Maretha baru saja menginjakkan kaki di ruang tamu saat Seno, ayahnya, mengagetkannya dengan tatapan tak suka dari arah sofa. Sementara ibu tirinya, Aira, menampakkan wajah cemasnya di samping suaminya itu."Dari mana saja jam segini baru pulang?" tanya sang ayah dengan tatapan garangnya yang tak biasa. Sekilas lelaki itu melihat ke arah jam besar di tembok ruang tamunya hanya agar anak gadisnya menyadari betapa larutnya dia pulang hari ini.Waktu memang sudah menunjuk hampir jam 1 dini hari dan Maretha seperti tak sadar dirinya telah membuat seisi rumah kalang kabut dibuatnya hari itu. Apalagi saat Alif memberikan informasi pada kedua orangtua itu bahwa hari itu Maretha tak berangkat ke kampus."Sudah Mas, biarkan Retha istirahat dulu. Besok saja diobrolkan

    Last Updated : 2022-09-01
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   NGAMBEKNYA SAUDARA TIRI

    Pagi harinya semuanya sudah berkumpul di ruang makan seperti biasa. Tentu saja, kecuali Maretha. Sophia yang merasakan sedikit kejanggalan di meja makan karena terlalu hening mulai membuka suara."Kok pada diam sih? Pada sariawan ya?" celetuknya."Hush!" Adnan yang sebenarnya juga mendengar keributan semalam dari kamarnya berusaha membuat diam sang adik."Habisnya pada diam semua. Ada apa sih?" tanya anak itu lagi dengan polosnya."Sudah, Dek. Habiskan makanannya. Jangan ngomong terus!" ujar Alif, diiringi gaya cemberut khas adiknya sembari memainkan kembali sendok di atas piring makannya."Mbak Retha belum pulang ya, Buk?" Karena masih sangat penasaran dengan yang sedang terjadi, Sophia pun rupanya belum bisa diam."Sudah k

    Last Updated : 2022-09-02
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KEKHAWATIRAN AIRA

    "Sebenarnya sebelum ibu sama papa Seno menikah, seserius apa sih hubungan kalian? Kamu dan Maretha beneran nggak pernah pacaran kan seperti yang Mas ceritakan sama ibu dulu itu?" Aira mulai serius. Menatap tepat ke mata anak sulungnya seolah ingin mendapatkan informasi yang akurat."Serius, Buk. Alif sama Retha itu nggak pernah pacaran. Tapi ....""Tapi kenapa, Mas?""Jujur, Retha memang pernah bilang suka sama Alif. Tapi waktu Alif bilang kami berdua lebih baik jadi saudara aja, dia sepertinya ngerti kok waktu itu. Bahkan hubungan kita kan memang lebih baik saat menjadi kakak adik. Hanya saja ....""Hanya saja kenapa, Mas?""Tadi sebelum pergi meninggalkan rumah, dia sempat mengatakan sesuatu, Buk. Alif juga nggak nyangka dia bisa bicara kayak gitu.""B

    Last Updated : 2022-09-03
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   ABIDZAR

    Tak berapa lama Maretha pun sudah nampak berbicara dengan seseorang di telepon. Kemudian menyusul bergabung dengan Jenna saat telah menyelesaikan pembicaraannya. Namun baru sempat mendudukkan diri di kursi makan, gadis itu dikejutkan dengan suara ponselnya."Kok diliatin aja gitu sih? Nggak diangkat?" tanya Jenna keheranan. Menatap Maretha dengan senyuman menggodanya saat melihat nama Alif terpampang di layar HP gadis itu."Males," ujar Maretha ketus."Mau Tante bantu jawab?" goda Jenna lagi dengan senyumannya."Enggak, enggak. Nggak usah, Tan. Biar Retha aja.Maretha pun kembali bangkit. Lalu berjalan menjauh dariJenna."Ada apa?" sapanya asal-asalan."Assalamu'alaikum ...." ucap Alif dari seb

    Last Updated : 2022-09-04
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KABUR

    "Jadi maksud kamu, kamu merasa diabaikan sama papa? Ya ampun Rethaaa. Kita semua kan tahu papa memang lagi sibuk banget ngurus cabang-cabang kafe barunya akhir-akhir ini. Kok kamu nggak bisa ngertiin itu sih? Jangan kayak anak kecil gitu dong, Reth.""Ah itu cuma alasan aja!" Maretha kembali tertawa lebar. "Aku bukan anak kecil Lif, yang hanya bisa diam saja melihat ketidak adilan. Ibu kamu sudah merebut papa dariku. Awalnya aku memang tak menyadari itu. Tapi lama kelamaan sikap papa semakin berubah. Dia bukan lagi papa yang aku kenal dulu.""Rethaa, kamu salah paham. Papa kamu nggak mungkin berbuat seperti itu. Dia nggak mungkin mengabaikan kamu, Reth.""Buktinya begitu, Lif. Mau nyangkal gimana lagi? Dia bahkan nggak pernah tau dan nggak pernah mau tau apa yang telah terjadi padaku di malam aku ingin lompat dari gedung waktu itu kan? Kamu juga, Lif. Andai saja aku ta

    Last Updated : 2022-09-05

Latest chapter

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   PASANGAN-PASANGAN BAHAGIA (ENDING)

    "Retha!" Alif segera menyambar beberapa buku yang sudah diincarnya sejak tadi dari etalase saat dilihatnya seperti sosok adiknya di rak buku tak jauh dari tempatnya berdiri.Gadis yang merasa dipanggil itu pun langsung menoleh. Dia kaget melihat ternyata Alif pun sedang berada di toko buku yang sama dengan dirinya saat itu."Sama siapa?" tanya Alif saat akhirnya berhasil mendekat pada adiknya."Mmmm, sama ... Abidzar," jawabnya sedikit gugup."Oya? Mana dia?" Alif mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari-cari sosok Abidzar di tempat itu. Bibirnya nampak mengembangkan senyum saat akhirnya menemukan pemuda itu diantara buku-buku bisnis."Kamu sendiri sama siapa?" tanya balik Maretha setelah merasa Alif tak lagi sedang menertawakannya.

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   SEMUA BISA BERUBAH

    Siang itu Alif rupanya mulai mengenal sosok Aisha. Gadis yang terlihat seperti anak kecil saat di kampus itu ternyata lebih mandiri dari yang dia tahu. Ayahnya berprofesi sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil, membesarkan Aisha sendiri tanpa bantuan pembantu. Sejak SMP ternyata Aisha telah diajari mandiri oleh ayahnya itu. Dia pun tumbuh menjadi gadis yang serba bisa dalam mengurus rumah."Kadang aku iri Lif waktu jaman masih sekolah, melihat teman-teman masih punya keluarga lengkap. Tapi tiap kali ayah selalu bisa membesarkan hatiku. Dan dia mampu menunjukkan padaku bahwa hidup bersamanya saja juga sudah cukup."Aisha masih melanjutkan pembicaraan di sela-sela acara makan mereka."Hidup itu hanya saling lihat satu sama lain kok, Sha. Yang kelihatannya bahagia belum tentu merasa seperti itu aslinya. Saat kamu cerita tadi aku malah merasa kamu itu lebih beruntung m

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   ALIF & AISHA

    Mendengar kalimat Abidzar, Alif tiba-tiba bisa menebak bahwa adik tirinya itu kemungkinan sudah mulai suka sama Abidzar. Buktinya dia sudah mau membuka diri untuk membahas masalah yang lebih pribadi pada sahabatnya itu."Memangnya Retha bilang apa sama kamu?""Dia sih cuma pengen tau pendapatku soal cewek yang udah nggak virgin. Trus dia juga tanya masalah pasangan hidup yang sudah nggak virgin. Sori ya Lif sebelumnya, apa Maretha itu ...." Abidzar tak sampai hati melanjutkan kalimatnya."Aku bukan orang yang berhak menjawab itu, Bi. Aku rasa kamu sendiri yang harus nanyain langsung sama Retha kalau memang kamu serius sama dia. Memangnya kalau boleh tau seserius apa sih kamu sama Retha?""Mau jawaban jujur, Lif?"

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   OBROLAN SERIUS CALON IPAR

    "Kenapa sih tiba-tiba tanya-tanya masalah kayak gitu, Reth?""Heh? Apa? Enggak, nggak apa-apa. Pengen tau aja pandangan cowok soal itu." Maretha mendadak gugup dengan pertanyaan Abidzar yang tak disangkanya itu."Allah itu sudah memberikan jodoh pada masing-masing orang. Dan saat sepasang jodoh itu sudah dipertemukan, hal-hal seperti itu sudah nggak akan ada pengaruhnya lagi. Maksudku, pasangan yang memang sudah ditakdirkan berjodoh tak akan sempat memikirkan hal-hal kayak gitu, Reth. Lagian orang-orang sekarang kurasa lebih open minded kok. Kita para cowok juga nggak merasa suci-suci amat. Jadi kalau aku, seperti apa di masa sekarang jauh lebih penting sih dibanding masih terus berkutat mempermasalahkan masa lalunya.""Oya?""Aku sih gitu.""Trus ngapain kamu ngejar-ngejar aku? Bukannya ka

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KEMATIAN SORAYA

    Hari menjelang siang saat Adnan baru bisa menghempaskan punggungnya ke sebuah sandaran bangku rumah sakit tak jauh dari kamar perawatan istri dan anaknya.Rasa kantuk yang dari dini hari sempat tak dirasakannya kini seperti menggelayuti dan membuatnya tak tahan lagi, hingga kemudian pemuda itu pun jatuh tertidur di bangku itu.Baru sekitar lima belas menit Adnan terlelap, tiba-tiba ponsel di sakunya berbunyi. Dengan gerakan cepat karena kaget, Adnan pun sontak bangkit dari posisi rebahannya. Kemudian segera diraihnya ponsel itu. Dahinya sedikit berkerut saat melihat sebuah panggilan dari nomer asing."Ya?" sapanya sedikit malas."Nak Adnan?" tanya suara seorang wanita dari seberang.Awalnya Adnan mengira itu salah satu temannya atau teman Gina yang ingin mengucapkan

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   CUCU PERTAMA AIRA

    Kali ini Maretha hanya terdiam. Gadis itu hampir saja melupakan pertemuannya dengan sang papa dan ibu tirinya. Waktu itu dirinya dan Alif memang sudah janji pada kedua orangtua itu akan menjalin hubungan kakak dan adik dengan baik lagi seperti sebelumnya."Oke, oke, baik. Kalau kamu mau hubungan kita baik, jangan ganggu-ganggu aku lagi dong kalau gitu.""Kenapa harus begitu? Aku kan peduli sama kamu, Reth. Kamu jangan salah paham.""Sudah kubilang aku nggak butuh pelindung ya, Lif. Ngeyel banget sih kamu itu." Maretha kini terlihat mulai kesal. Tapi dalam hati sebenarnya tak ada yang tahu bahwa dia senang dengan perhatian Alif padanya hingga saat ini.Alif kembali menengok ke sekeliling. Saat dirasanya mereka hanya berdua saja di t

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   MARETHA & ABIDZAR

    Malam harinya, Vina terlihat baru keluar dari kamarnya. Sementara Maretha terlihat sedang membuat spaghetti di dapur kecil rumah mereka."Sudah pulang temen kamu, Reth?""Udah dari tadi kali, Mah. Mama sih tidurnya ngebo gitu.""Mama bosen, Reth. Papa kamu udah kirim kamu uang belum bulan ini?""Nggak tau, belum liat rekening. Udah palingan, Ma. Papa kan nggak pernah telat ngasih uang Retha. Memangnya kenapa sih?""Mama pengen shopping. Duit mama habis kan buat beli rumah ini. Tolongin mama dong, Sayang.""Tolongin apa, Mah?""Bilangin papa buat kasih modal mama. Mama mau bisnis lagi.""Bisnis apaan lagi, Maaah? Berlian lagi? Entar kesangkut masalah lagi?" ujar Maretha terlihat kurang su

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   DATANGNYA CINTA LAIN

    Beberapa menit setelah kepergian Adnan, dada Soraya tiba-tiba sesak. Wanita itu tak henti menangis. Entah apa yang dia tangisi. Ibu dan bapaknya sampai kebingungan dengan perilaku anak bungsunya itu."Seandainya waktu bisa kuputar ulang, aku tak ingin merusak kebahagiaan keluarga mbak Aira dengan mas Dhani. Mereka memiliki anak-anak yang berhati begitu luar biasa, Buk."Akhirnya setelah didesak oleh sang ibu, Soraya pun meluapkan perasaannya. Bapak dan ibunya hanya bisa membesarkan hati wanita itu sebisanya."Sudahlah, Nduk. Kamu sudah minta maaf. Mereka orang-orang baik, ibu yakin juga sudah memaafkan kamu. Sekarang tenangkan pikiranmu. Ikhlas ya, Nduk."Kemudian Bu Suherman pun memeluk anaknya dengan erat. Haru segera saja menyelimuti kamar luas yang penuh dengan aura kesedihan itu...

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KUNJUNGAN ADNAN

    Dalam perjalanan ke rumah orangtua Gina, Adnan justru tak bisa tenang. Entah kenapa perjumpaannya dengan Soraya tadi begitu mengganggu pikirannya."Itu tadi istrinya mas Dhani yang dulu pernah datang ke rumah kita untuk minta maaf kan, Sayang?" tanya Seno di sela-sela perjalanan mereka.Aira yang sedari tadi tengah memperhatikan Adnan yang duduk di jok belakang dari kaca spion sedikit kaget dengan pertanyaan Seno yang tiba-tiba."I-iya Mas, yang itu," jawabnya sedikit terbata."Kasihan sekali ya kondisinya sekarang. Dulu waktu ke rumah kita itu sepertinya belum separah itu ya? Padahal Baru berapa bulan yang lalu ya, Ra?" Seno seperti sedang larut dalam hitung-hitungan."Aku juga hampir nggak percaya tadi, Mas. Seandainya mas Seno pernah melihatnya saat masih sehat du

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status