Share

Bab 86-1 Protes Tanpa Kata

Remasan di bahunya membuat Maura menoleh, Rangga sedang mengirimkan isyarat melalui sentuhan dan tatapan matanya. ‘Apa dia menyuruhku diam? Berbohong? Tapi kenapa?’

“Maaf, bisa kita lanjutkan setelah dokter memeriksa kondisi istri saya?” tawar Rangga.

Dua petugas itu saling pandang, tapi tidak bisa memaksa karena Maura korban sekaligus saksi, bukan tersangka. “Baik, kami tunggu di luar,” putus Anton akhirnya. Pria yang usianya jauh lebih tua di atas Rangga itu menepuk bahu rekannya, mengajaknya keluar bersama.

“Pak, dari gelagatnya, sepertinya ingin menyusun siasat dengan kedok pemeriksaan dokter,” ujar petugas yang lebih muda pada Anton.

Anton melirik, merasa tertarik dengan ketajaman insting rekan barunya. “Biar saja, kita yang salah waktu. Coba kamu tanyakan ke anak2, apa saja yang sudah Hans ceritakan.”

Polisi muda itu segera melaksanakan perintah seniornya. Setelah beberapa menit berb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status