Suasana di tim data control cukup heboh setelah mendengar Richard dipindah tugaskan ke bagian prosesing, bagian yang berada satu tingkat dibawah tim data control. Banyak karyawan yang bekerja di bagian prosesing punya mimpi suatu saat bisa pindah ke tim data control, jadi dalam kasus Richard ia mengalami penurunan kelas dengan dipindahkan ke bagian prosesing.Sebelum Richard ada pak Burhan yang dimutasi menjadi staff pemasaran setelah sebelumnya menjadi kepala produksi. Baik pak Burhan dan Richard sama-sama terkena mutasi setelah berkonflik dengan Maman, setidaknya itulah pemikiran orang luar, terutama karyawan di tim data control sendiri.Hari-hari berlalu seperti biasa, aktifitas pekerjaan di tim data control tetap dalam kesibukannya. Sudah beberapa hari ini Maman merasakan beberapa keganjilan dalam proses pengambilan data dari beberapa karyawan tim data control, namun ia belum bisa memastikan dengan akurat di bagian mana keganjilan itu terjadi, dan seberapa besar pe
Beberapa anggota tim data control meringis mendengar perkataan Maman, mereka merasa tersindir.Maman menatap semua sosok anggota yang hadir saat itu satu demi satu dengan tatapan tajam. Ia kemudian mengeluarkan beberapa kertas dari tas kerjanya."Untuk yang saya sebutkan namanya, agar tinggal di ruangan ini".Maman kemudian menyebutkan sejumlah nama, anggota tim data control yang namanya disebut mulai panik, beberapa diantaranya sudah berwajah pucat."Yang namanya tidak saya sebut, boleh keluar dari ruangan ini dan lanjutkan pekerjaan kalian!."Anggota yang namanya tidak ada dalam catatan Maman segera keluar dari ruangan diikuti pandangan tidak mengerti dan tidak puas dari anggota yang tinggal.Saat ini tersisa enam anggota tim data control yang ada diruangan, Maman telah menginstruksikan ke Simon untuk segera mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Namun ia yakin para anggota data
Dua hari kemudian...Sesuai janji Simon, dalam dua hari ia berhasil merekrut sepuluh orang anggota baru tim data control, mereka ditarik Simon dari bagian prosessing dan finishing.Hari ini kesepuluh orang tersebut telah berdiri di depan Maman."Tentu kalian sudah mendengar bagaimana keadaan tim data control akhir-akhir ini, banyak perubahan yang terjadi dan banyak yang tidak siap dengan perubahan itu. Beberapa anggota tim data control harus terdepak keluar karena ketidak mampuan mereka dalam memperbaiki kesalahan. Jadi saat ini kalianlah yang kami harapkan bisa memperbaiki kesalahan yang ditinggalkan oleh anggota lama, apa kalian sanggup?.""Mungkin kalian merasa ditakut-takuti, atau sudah ada yang ingin menyerah dan kembali ke tempat lama?, Kami hanya ingin anggota yang berani menerima perubahan ke arah yang lebih baik."Maman memberikan semangat sekaligus menekan para anggota baru dengan keras. Mata Maman dengan tajam memandangi me
Keesokan harinya.Hati Maman suasananya lebih baik hari ini.Maman memperhitungkan kedua preman yang tertangkap itu pasti tidak akan mudah untuk buka mulut di depan polisi. Tapi tidak peduli apapun motifnya, ia harus menemukan siapa dalang dari kejadian semalam.Dia kemudian memutuskan sebelum ke lokasi kerjanya, ia berkunjung dulu ke kantor polisi, semoga ada info terbaru yang berhasil dikorek oleh pihak kepolisian dari kedua preman tersebut.
Pak Sumardi benar-benar serius saat mengatakan hal itu ke Maman!.Maman memandang kagum ke Pak Sumardi, ia tak menyangka pemimpin selevel Pak Sumardi begitu peduli terhadap dirinya yang seorang bawahan."Terima kasih pak, saya akan lebih berhati-hati." Meskipun Maman tidak takut pada apapun yang mengancamnya, namun kata-kata pemimpin yang peduli seperti Pak Sumardi patut ia simak.
Dalam sekejap mata, Gordo telah menggadaikan wibawa pemimpinnya hanya karena uang. -Maman menghembuskan nafas dengan tekanan untuk mengurangi lelahnya, ia sudah selesai memeriksa dokumen data yang berhasil dikumpulkan hari ini. Dia kemudian menyusun dengan rapi dokumen tersebut lalu meletakkannya di lemari dokumen. Beberapa saat setelah selesai meletakkan dokumen itu, ponsel Maman berdering, dengan segera Maman melihat id pemanggil."Halo Simon?."
Maman lalu berbalik menatap dengan serius ke Pak Sumardi. Bukankah jabatan koordinator tim data control sudah ia pegang?, Kenapa Pak Sumardi tiba-tiba bertanya soal kemampuan Simon?. Meskipun Maman terkejut saat mendengar pertanyaan Pak Sumardi barusan, namun Maman tetap berbesar hati, karena sifat iri tidak merajai karakter Maman."Menurut saya, Simon pasti mampu pak. Sejak saya jadi koordinator tim data control, dia salah satu andalan saya di tim." Jawab Maman dengan sportif. Semua yang Maman utarakan tidak ada yang dilebih-lebihkan, sesuai dengan pengamatan Maman ke Simon selama ini."Baguslah kalau begitu!." Pak Sumardi kemudian member
"Kamuyang menggantikan Maman sebagai koordinator tim data control." Kata Pak Sumardi.Simon telah mencurahkan semua kemampuannya untuk membantu Maman demi merubah tim data control menjadi lebih baik, tak sedikitpun ada ambisi atau cita-cita Simon untuk merebut atau mengambil alih jabatan koordinator tim data control dari Maman.Bagi Maman sendiri, mendengar Simon yang menjadi penggantinya membuat dia bisa bernafas lega, setidaknya yang mengambil alih tanggung jawabnya di tim data control adalah orang yang sudah tahu masalah yang harus diselesaikan. Maman sudah tak peduli lagi bagaimana