Share

Bab 31

***

Seminggu berlalu, Alex belum juga sadarkan diri. Sementara Husein mulai menyiapkan semua perlengkapan untuk pembangunan istana yang dijanjikannya terhadap Khana.

"Tuan, kenapa tadi ada beberapa orang yang mengukur tanah kosong di sebelah?" tanya Areta dengan heran.

"Hem, saya berniat membangun satu rumah besar lagi di sana."

"Tuan serius? Kenapa Tuan tidak menceritakan pada saya sebelumnya?" Wajah Areta bersemu merah. Ia merasa senang, sebab ia pikir bangunan tersebut ditujukan untuknya.

"Ini memang sedikit mendadak. Saya sedang mewujudukan keinginan Nona Khana. Dia akan tinggal bersebelahan dengan kita nantinya. Saya harap kamu bisa bersikap dengan baik dan tidak membuat keributan lagi!" papar Husein penuh penekanan.

Kedua bola mata Areta membesar, dan mulutnya pun terbuka lebar. Ia sangat syok serta tak menyangka dengan apa yang barusan ia dengar.

"Tuan tidak bercanda kan?"

"Tentu saja tidak, Areta. Sudahlah! Saya juga telah membuat keputusan kalau nantinya saya akan memperkenal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status