Beranda / Fantasi / LEGENDA PENDEKAR MABUK / 26. Pertempuran di Malam Gelap

Share

26. Pertempuran di Malam Gelap

Penulis: Nandar Hidayat
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kita tinggalkan dulu Saka yang mengejar musuh. Kita ikuti pergerakan Seta Keling.

Murid Ki Argasura ini tidak mengikuti rombongan kereta kuda, melainkan mendahului mereka ke tempat yang telah ditunjuk dua orang bertopeng tadi.

Sebuah bukit kecil. Meski malam hari dia tidak kesulitan menemukan tempat tersebut. Ternyata di sini sudah ada sekitar dua puluh orang yang siap menyambut kedatangan rombongan kereta.

“Ternyata yang disebut utusan itu sudah datang lebih dulu!” gumam Seta di tempat persembunyian.

Beberapa saat sebelumnya Seta Keling sudah menyimpulkan dari hasil dugaannya. Bahwa rombongan kereta kuda itu membawa senjata yang akan dikirim kepada si pemesan.

Pastilah senjata itu berasal dari tempat yang akan dia tuju bersama Saka Lasmana. Senjata yang akan diselundupkan.

Berarti orang-orang yang sedang menunggu ini berasal dari Rawung Langit. Orang yang telah terpengaruh oleh otak busuk yang mengejar keuntungan pribadi dan golongannya.

Seta Keling harus berbuat sesuatu terhadap ora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   27. Pukulan Bintang Kejora

    Saka mengeluarkan jurus Orang Gila Melempar Buah. Tubuhnya mengeluarkan hawa panas dari dalam. Lawan yang dia hadapi bukan sembarang orang.Orang yang paling dekat dengan Ki Jangkung Wulung. Murid utama yang memiliki kepandaian paling tinggi.Boma Sagara.Lelaki bertubuh kekar ini menggunakan jurus yang bernama Sembah Denawa. Gerakan seperti tarian wayang orang, tegas, kaku, tapi ganas.Namun, Saka bisa mengimbangi dengan jurusnya. Ciri khasnya lebih sering sempoyongan seperti orang mabuk. Lebih parah dari jurus Congcorang Mabok.Gerakan Saka kadang-kadang seperti hendak jatuh, tapi cepat berdiri lagi. Bumbung tuaknya dimainkan sedemikian rupa. Kadang dilempar ke atas lalu ditangkap lagi.Boma Sagara cukup terkesima melihat jurus lawan. Dia tidak pernah melihat sebelumnya. Dia memang sudah mendengar tentang Saka yang dulu disangka sudah tewas.Saka masih hidup dan memiliki kepandaian baru. Jurus-jurusnya persis orang mabuk apalagi selalu membawa bumbung bambu berisi tuak aneh yang tid

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   28. Dendam Kesumat Boma Sagara

    Boma Sagara tidak kembali ke tempat pembuatan senjata gelap. Setelah jauh meninggalkan tempat semula, langkahnya mulai gontai.Sebenarnya dia memaksakan diri berlari padahal sedang mengalami luka dalam akibat pertarungan dengan Saka Lasmana.Dengan wajah meringis kesakitan dia tegakkan badan. Hanya mengandalkan kedua kaki, Boma Sagara kesulitan menyeimbangkan diri.Brukk!Tak kuat lagi menahan beban badannya, Boma Sagara jatuh berlutut. Sebisa mungkin agar badan bagian atasnya tidak sampai tersungkur.“Guru… tolong aku ….”Baru kali ini selama hidupnya menjadi pendekar, dia merasa lemah dan ketakutan. Di benaknya selalu terbayang wajah Saka Lasmana.Dendam kesumat memenuhi rongga jiwanya. Kebencian terhadap Saka Lasmana sangat dalam sampai ke sumsum tulang.“Aku tidak mati sebelum mencincang tubuhmu, Saka! Oh … Guru … tolong aku! Kedua tanganku lumpuh. Aku tidak terima atas semua ini. Saka Lasmana harus lebih menderita. Hidup segan mati tak mau!”Tubuh Boma Sagara sampai bergetar. Dia

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   29. Anggita

    Kebetulan Saka datang dari arah pedalaman hutan sebelah selatan. Melewati sebuah kampung kecil nan sepi walau sudah dekat ke gerbang kota raja.Saka berhenti sejauh sepuluh tombak dari satu rumah kecil terpencil. Sepertinya rumah tersebut terletak di ujung kampung.Yang membuat menggelitik hatinya yaitu seorang gadis yang duduk menyendiri di teras rumah. Gadis berpenampilan sederhana yang sudah Saka kenal, tapi belum tahu namanya.Gadis itu tidak lain pelayan Arum Sari yang selalu mengikuti ke manapun majikannya pergi. Kalau sudah ada gadis itu artinya Arum Sari bertindak sebagai putri ketua perguruan Kalajingga.Karena kadangkala Arum Sari bertindak sebagai pendekar petinggi perguruan tersebut seperti ketika menggempur Kalasetra beberapa waktu yang lalu.Hal lainnya, gadis pelayan itu menandakan bahwa Arum Sari sedang bertemu dengan kekasihnya yaitu musuhnya sendiri, Arya Kumbara.Di depan umum mereka terlihat berseteru mengikut

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   30. Kemelut di Kalajingga

    Wajah Ki Badraseti begitu kelam. Penuh amarah meledak-ledak.“Kenapa tidak menangkap pejabat busuk yang bersembunyi di istana, bukankah dia yang menjadi dalangnya?” teriak Ki Badraseti merasa tidak adil.“Dengan menangkap ekor, maka kepalanya akan ikut juga!” balas senapati Ranggapati.“Ternyata senapati yang katanya hebat tidak mampu mengungkap dalang utama sebuah kejadian. Ha… ha… ha…! Sungguh dungu!”“Aku tidak peduli dengan ucapanmu! Bukti-bukti Kalajingga terlibat lebih banyak, kenapa harus susah-susah mencari yang lain!”“Kalian semua tahu aku dari kalangan persilatan. Segala sesuatu diselesaikan dengan cara pendekar. Aku tidak takut mati, dengan begitu kalian tidak akan menemukan biangnya!”Belum selesai ucapan Ki Badraseti, sang senapati sudah memberi aba-aba. Dia sendiri sudah melompat ke depan. Lalu beberapa sosok lain juga berkelebat mengikuti.Beberapa sosok tersebut adalah Ki Sempana bersama petinggi perguruan Girisoca: Reksa Dipa, Danukerta dan Hanujaya.Begitupun dari pi

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   31. Angin Membalik Langit

    Dua tokoh kawakan ini memilih tidak menggunakan senjata. Cukup dengan tangan kosong, tapi berisi ilmu-ilmu yang mengandung tenaga dalam.Ki Badraseti masih sering melirik ke arah Saka Lasmana dan Ranggapati.“Jangan ragu, kami tidak akan curang!” seru Saka, mengerti atas sikap ketua perguruan Kalajingga.“Lepaskan semua keraguan. Toh kalau Ki Sempana kalah, kami juga akan berpikir ulang untuk melawanmu!” sambung Ranggapati.“Benar, ayo luapkan semua perasaan atau dendam yang telah lama terpendam. Kita curahkan semua hari ini. Siapa yang lebih kuat. Begitu, kan?” ucap Ki Sempana menimpali juga.Ki Badraseti menarik nafas dalam-dalam. Bersiap dengan mengalirkan hawa sakti ke seluruh badan. Mengerahkan tenaga dalam guna menyiapkan pukulan sakti.Begitu juga Ki Sempana. Lelaki paruh baya ini tampak lebih tenang. Memang dia ingin menghentikan sepak terjang Ki Badraseti yang cenderung seperti golongan hitam, tapi jangan sampai bernafsu besar.Seluruh ruangan yang terbuka itu dipenuhi aura k

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   32. Penjara Bawah Tanah

    Ternyata Pranaseta menyaksikan kejadian yang menimpa ayahnya. Kebetulan saat itu dia baru saja bisa melukai Danukerta.Kemudian melihat posisi Ki Sempana yang membelakanginya dijadikan kesempatan untuk membokong orang tua itu.Maka Pranaseta menerjang ke atas sambil menusukkan sekaligus dua pedang pendeknya ke punggung Ki Sempana.Namun, ternyata Ki Sempana dapat merasakan adanya serangan bokongan tersebut. Sehingga dia cepat menghindar dengan menggeser tubuhnya.Akibatnya Pranaseta tidak menemukan hasil dan sosoknya terus melaju ke depan. Begitu pun pedangnya belum sempat mengubah posisi.Akhirnya Pranaseta malah terjatuh tepat di depan ayahnya yang tergeletak. Naasnya lagi dua ujung pedangnya menusuk dada sang ayah. Tak dapat dicegah lagi.Ki Badraseti meregang nyawa tertusuk pedang anaknya sendiri. Sementara Pranaseta kaget bukan alang kepalang. Marah, sedih dan dendam bercampur aduk dalam dirinya.“Tidak! Ayaaah …!”Itu bukan teriakan Pranaseta, melainkan Arum Sari yang tiba-tiba

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   33. Penyusup di Istana

    “Apa aku harus percaya kepada kalian?” tanya Pranaseta masih dengan suara tertahan karena derita yang menderanya.Setelah kejadian yang menimpa perguruannya, Ki Badraseti dan lainnya merasa ditinggalkan oleh pejabat yang selama ini menjadi rekan dalam membuat senjata ilegal.Sekarang baru datang untuk membebaskan, tapi masih meminta syarat. Jelas Pranaseta tidak percaya lagi.“Harus! Kau harus percaya. Kalau tidak maka hidupmu akan sia-sia di sini sampai ajal tiba. Apa kau tidak ingin membalas sakit hatimu kepada musuh-musuhmu. Kami menawarkan peluang ini!”Pranaseta terdiam. Memang benar, di hati yang paling dalam, dendamnya tetap membara. Terutama kepada Ki Sempana.Sekarang dia menimbang-nimbang tawaran yang diberikan utusan Rakryan Demung itu. Kalau menerima tawaran tersebut, dia bakal bebas, tapi tetap terkekang pastinya seperti sebelumnya.Namun, kalau tidak. Maka dia akan membusuk di penjara. Sedangkan dia tidak tahu siapa sebenarnya Rakryan Demung. Tokoh yang berperan di balik

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   34. Rahasia Anggita

    Anggita dan Saka kini berbincang di tempat yang lebih aman dan nyaman. Beberapa kali Saka mendapati gadis itu menatapnya dalam-dalam.Namun, Saka hanya menganggap biasa saja. Sikapnya tetap terkesan dingin di depan wanita. Luka hati akibat pengkhianat memang sukar disembuhkan.“Sudah lama istana mencurigai perguruan Kalajingga melakukan usaha kotor. Maka aku disusupkan ke sana,” kata Anggita memulai pembicaraan.“Jadi Arum Sari juga tidak tahu?”“Tidak ada yang tahu. Aku selalu mencuri dengar ketika utusan Rakryan Demung itu datang membawa perintah hingga aku tahu tempat pembuatan senjata gelap itu.“Aku juga bekerja sama dengan kelompok pencari keterangan perguruan Girisoca sehingga akhirnya mengutus Kakang bersama teman Kakang memberantas tempat itu.”Ternyata benar, di kotaraja memang banyak hal yang tidak terduga. Termasuk orang ketiga yang telah membantu mengeluarkannya dari penjara juga masih misterius.“Lantas apa kau tahu siapa Rakryan Demung itu?” tanya Saka kemudian.“Namany

Bab terbaru

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   180. Pelaku Sesungguhnya

    "Sampai kapan aku mengawasi seperti ini," gerutu Nari Ratih sambil memakan buah jambu. Kalau ditinggalkan takut yang dikhawatirkan terjadi. Bukankah dia sedang berjaga mencegah jatuhnya korban pembunuhan lagi. Namun, kalau dipikir lagi sejenak hatinya jadi ragu. Sebabnya prajurit kerajaan yang ditugaskan menangani kasus ini sudah mengendus ke Seta Aji. Kalau sudah begitu bisa saja Seta Aji tidak melanjutkan aksinya. Bagaimana kalau prajurit kerajaan mendatangi rumah dan menangkap Seta Aji? Sia-sia saja dia berjaga di situ. Apa yang dipikirkan Nari Ratih memang benar. Lima prajurit kerajaan yang dipimpin seorang Bekel mendatangi rumah Seta Aji. Tentu saja pihak berwenang dari kerajaan juga menyelidiki tiga pembunuhan yang terjadi. Dari tanda silang yang tergores di paha korban menunjuk satu tersangka, Seta Aji. Sampai di depan rumah Seta Aji, enam prajurit ini hanya mendapati Amba Citra yang sed

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   179. Menemui Teman

    Giliran Nari Ratih yang kerutkan kening sambil menarik wajahnya. Lalu dia menghempas napas lega. Maklum saja Amba Citra menyangka demikian, karena dia belum tahu kalau dia sudah mempunyai suami seorang pendekar tangguh.Amba Citra menatap sahabatnya menunggu jawaban. Si gadis ini perawakannya tak jauh beda dengan Nari Ratih. Tinggi semampai, cantik, hanya wajahnya bulat dengan mata agak belo. Berbeda dengan Nari Ratih yang memiliki wajah lonjong dan mata tipis.Nari Ratih tidak segera memberitahukan tentang statusnya yang sudah bersuami. Ada yang lebih penting yang harus didahulukan, yaitu mencari pembunuh sahabatnya."Aku hanya ingin memperoleh keterangan yang banyak tentang dia darimu,""Baik, tapi apa kau yakin aku memiliki pengetahuan banyak tentang Seta Aji?""Tentu saja, karena kau tetangganya!""Baiklah, silakan bertanya!" Amba Citra mengangkat telapak tangannya menghadap ke atas.Nari Ratih menarik napas panjang.

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   178. Pembunuhan Lagi

    Seketika langsung berjingkat badannya. Dadanya mendadak berdebar kencang. Bagaimana bisa ada orang masuk? Padahal dia sudah mengunci pintu sejak masuk tadi."Kau!"Semakin terkejut gadis ini begitu mengenali orang misterius ini."Bagaimana kau bisa masuk?"Lelaki berpakaian serba hitam ini tersenyum sinis dengan sorot mata tajam mengandung hawa sadis. Seperti elang hendak mencengkram mangsanya."Aku sudah menunggu kamu dari tadi." Suaranya besar tapi pelan dan seolah sengaja diserak-serakkan."Gila, kamu! Masuk tanpa ijin. Mau apa kamu? Mencuri?"Si lelaki mengekeh pelan. "Ya, aku mau mencuri nyawamu,""Bangsat, kamu! Antara aku dan kamu sudah tidak ada hubungan lagi, sudah tidak ada masalah lagi. Mau apa lagi kamu?"Sudah aku bilang, aku mau nyawamu. aku masih sakit hati dicampakkan sama kamu. Aku dendam, dan Kamu harus terima akibatnya,""Sinting, kamu! Pergi! Atau aku panggil kakangku buat m

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   177. Mencari Keterangan

    Berita terbunuhnya Rara Intan yang mayatnya dikirim dalam sebuah peti sampai juga ke keluar Ki Barna. Nari Ratih dan Saka pun otomatis mendengar berita ini.Peristiwa ini terjadi siang hari setelah beberapa lama penguburan Arum Honje."Tandanya sama seperti pembunuhan Arum Honje," kata Ki Barna menjelaskan. Rara Intan Putri ketiga juragan Gumara orang terkaya di desa Jati Waringin. Mayat Rara Intan ditemukan di dalam sebuah peti yang dikirim oleh seseorang yang misterius."Dalam satu hari ini sudah dua kali Saka dan Nari Ratih menghadiri pemakaman. Pagi tadi penguburan Arum Honje sahabatnya Nari Ratih. Sekarang Rara Intan.Walaupun bukan orang yang dikenal keduanya, tapi cara pembunuhan yang dilakukan sama seperti yang menimpa Arum Honje.Awalnya Ki Barna yang mendengar kegegeran itu. Geger karena tidak menyangka, pagi hari Rara Intan pergi ke pasar sendirian. Tetapi pulang dikirim dalam peti mati.Yang membuat penasaran yaitu ad

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   176. Peti Misterius

    "Dia calon istri Raden Sujiwa, putra seorang menteri dari Manukrawa, tidak ada alasan calon suaminya yang membunuh,""Dari petunjuk yang sengaja ditinggalkan, jelas maksud pembunuhan ini adalah balas dendam. Tapi dendam apa?""Kalau soal harta kekayaan, tidak mungkin. Keluarga Ki Barna tidak memiliki harta yang berlimpah. Misalnya, adiknya Randu ingin menguasai harta warisan sendiri, itu tidak mungkin!" tegas Nari Ratih."Sepertinya masalah cinta. Saka meneguk tuaknya. "Coba kau ingat-ingat barangkali sebelum Raden Sujiwa, mungkin ada lelaki lain yang pernah jadi kekasihnya. Atau ada wanita mencintai Raden Sujiwa, dia tidak ingin ada wanita lain yang memilikinya,"Nari Ratih menopang dagunya. Pikirannya berputar-putar memanggil ingatannya."Aku tidak tahu tentang Raden Sujiwa, tapi aku tahu Arum Honje pernah memiliki kekasih sebelum dilamar Raden Sujiwa."Menduga-duga boleh saja, tapi harus disertai bukti kuat yang mengarah kepad

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   175. Tragedi di Pagi Hari

    Orang yang dipanggil Tuanku ini melepaskan pukulan. Ternyata dia memiliki tenaga dalam lumayan, tapi masih berada di bawah Resi Danuranda. Tentu saja hanya dalam beberapa gebrak, Tuanku telah ambruk kehilangan tenaganya.Di sebelah sana Nari Ratih juga telah menyelesaikan tugasnya. Semua penjaga rumah telah terkapar dengan luka parah yang membuat mereka tak mampu menyerang lagi. Mereka masih dibiarkan hidup.Beberapa saat kemudian berdatangan orang-orang. Saka Sinting langsung mengarahkan mereka masuk ke dalam rumah."Cari dan ambillah yang menjadi milikmu saja!"Setelah semuanya selesai. Si Tuanku, Resi Danuranda dan semua anak buahnya diikat dan dikumpulkan di bangunan  tanpa dinding.Saka Sinting berpesan kepada orang-orang bekas pengikut Resi Danuranda yang hendak pulang, agar ada yang melaporkan ke pihak kerajaan.Empat hari kemudian, rombongan prajurit Galuh yang datang dipimpin seorang senapati. Mereka juga datang bersama

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   174. Ajian Serap Sukma

    Saka Sinting bergerak mendekati resi Danuranda. Bagi sang resi ini kesempatan untuk meleburkan tubuh Saka Sinting dengan apinya yang panasnya mampu mencairkan baja sebesar kerbau dalam waktu singkat."Konyol, cari mati kau!" seru sang Resi tersenyum merasa menang. Lalu dengan cepat dia songsong Saka Sinting. Dua telapak tangan berhasil meraih bahu pemuda itu.Seketika api membungkus seluruh tubuh Saka Sinting. Bahkan dari mulut sang resi juga menyembur lidah api khusus membakar bagian kepala.Namun, Saka Sinting tetap tenang. Dia tidak merasakan kepanasan sama sekali. Kobaran api itu tidak membuatnya terbakar.Tubuhnya dalam keadaan baik-baik saja. Malah seolah sengaja dirinya dibakar. Saka Sinting berdiri sambil bersedekap. Kedua matanya menatap tajam wajah resi Danuranda.Beberapa lama keadaan tetap seperti itu meskipun resi Danuranda telah mengerahkan seluruh tenaga dalamnya. Jika dilihat dari jauh maka kobaran api itu seperti api ungg

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   173. Resi Gadungan

    Bola mata resi Danuranda bergerak-gerak seperti sedang mencari sesuatu. Wajahnya menunjukan kecemasan. Kini dia tengak-tengok ke segala arah. Sepertinya dia merasakan kehadiran seseorang."Aneh, sepertinya ada jurig menyusup. Tapi untuk apa?" Resi Danuranda mendesah lalu melangkah keluar. Ternyata dia cukup peka juga. Tapi hanya sekadar peka tidak mampu mendeteksi lebih jauh.Saka Sinting tersenyum memandangi punggung sang resi. "Aku memang jurig, tapi cuma sementara, resi gadungan!"Jelaslah sekarang tujuan semua ini. Kalau dulu ada Boma Sangara yang hendak membangun kerajaan baru. Kini, entah siapa orang yang dipanggil Tuanku itu, dia merencanakan menguasai kota raja Pakuan.Saka Sinting kembali ke raga kasarnya. Sampai di sana pemuda ini terkejut karena resi Danuranda berdiri mematung di bawah pohon di mana raga kasarnya berada. Wajahnya tampak mendongak ke atas."Rupanya penyusupnya ada di sini!" seru resi Danuranda. Tangan kanannya m

  • LEGENDA PENDEKAR MABUK   172. Menyelidiki Hutan

    Dengan canggung Bayunata menjelaskan tujuan mereka. Pemuda yang jelas tahu cara kerja Resi Danuranda wajar curiga kepada tiga orang yang kini sudah turun dari kereta kuda.Si pemuda mendekati mereka. "Dari mana kalian tahu tentang Eyang Resi?" selidiknya.Sesuai rencana yang sudah diatur sebelumnya, Sundari menjawab. "Saudara saya sudah lebih dulu ikut Eyang Resi, saya dan keponakan saya ini juga ingin mengikuti jejak saudara saya,""Siapa saudara yang kau maksud?""Namanya Nyai Mandita,""Apa kalian tahu syaratnya?"Kemudian Saka Sinting menunjukkan peti besar yang terikat di kolong kereta kuda. Dengan sedikit membukanya, terlihatlah tumpukan perhiasan dan batangan emas.Peti berisi harta perhiasan ini berasal dari Nini Ratminah atas ide dan permintaan Saka setelah tahu persyaratan yang disebutkan Ki Bayunata. Bagi bangsa guriang, itu hal yang sangat mudah mendatangkan harta sebanyak itu.Pemuda itu terperangah

DMCA.com Protection Status