Share

28. Dendam Kesumat Boma Sagara

Boma Sagara tidak kembali ke tempat pembuatan senjata gelap. Setelah jauh meninggalkan tempat semula, langkahnya mulai gontai.

Sebenarnya dia memaksakan diri berlari padahal sedang mengalami luka dalam akibat pertarungan dengan Saka Lasmana.

Dengan wajah meringis kesakitan dia tegakkan badan. Hanya mengandalkan kedua kaki, Boma Sagara kesulitan menyeimbangkan diri.

Brukk!

Tak kuat lagi menahan beban badannya, Boma Sagara jatuh berlutut. Sebisa mungkin agar badan bagian atasnya tidak sampai tersungkur.

“Guru… tolong aku ….”

Baru kali ini selama hidupnya menjadi pendekar, dia merasa lemah dan ketakutan. Di benaknya selalu terbayang wajah Saka Lasmana.

Dendam kesumat memenuhi rongga jiwanya. Kebencian terhadap Saka Lasmana sangat dalam sampai ke sumsum tulang.

“Aku tidak mati sebelum mencincang tubuhmu, Saka! Oh … Guru … tolong aku! Kedua tanganku lumpuh. Aku tidak terima atas semua ini. Saka Lasmana harus lebih menderita. Hidup segan mati tak mau!”

Tubuh Boma Sagara sampai bergetar. Dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status