Share

Bab 118

last update Last Updated: 2024-12-20 08:05:14

Salah seorang prajurit pengintai melaporkan bahwa pasukan musuh sudah bergerak. Mereka akan menyerang malam ini. Semua prajurit Galuh bersama para pendekar dari beberapa perguruan segera bersiaga.

Sesuai perintah, mereka bergerak ke tempat masing-masing. Ratusan prajurit Galuh menjadi garda terdepan menyambut serangan. Sedangkan para pendekar akan muncul untuk menghadapi pendekar dari golongan hitam.

"Sesuai rencana Gusti Prabu, biarkan mereka memasuki gerbang. Kita akan hadapi di dalam, sampai mereka tidak bisa keluar lagi!" Seorang senapati memberi instruksi.

Namun, dia tidak tidak tahu pasukan paling depan yang akan menghadapi musuh adalah prajurit Japura yang menyamar. Di antara mereka ada yang berbisik-bisik.

"Bagaimana, apakah pasukan luar berada di paling depan?"

"Ya, sesuai perintah Gusti Prabu. Semua sudah di atur!"

"Bagus, lah!"

Pintu gerbang memang tampak tertutup, tapi tidak diganjal dengan galah pengunci. Se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 119

    Kala Maruta pemimpin perguruan Puser Angin memandang penuh kebencian kepada perempuan yang telah menghancurkan hatinya di masa lalu. Nyai Padmasari bersikap tenang saja sambil mengukur kekuatan lawan."Aku tidak akan lupa akan sakit hatiku, malam ini kutuntaskan dendamku!" geram Kala Maruta.Dua tangan sebatas siku sudah diselimuti angin hitam yang berputar-putar. Dia bersiap melepaskan 'Pukulan Angin Hitam'."Lakukan kalau kau mampu. Salah sendiri kenapa memilih jalan sesat!" balas Nyai Padmasari."Dasar wanita, tidak mau disalahkan!""Jangan banyak basa-basi, Kala Maruta!" Nyai Padmasari sudah mengalirkan tenaga dalam ke dua tangan.Menggunakan teknik perubahan. Tenaga dalam berubah bentuk menjadi sepasang pedang yang tergenggam di tangan.Pedang Bayangan.Sebagai guru Citrawati tentu saja dia juga sudah ahli dalam ilmu Pedang Bayangan. Sepasang pedang tampak menyilaukan dengan cahaya putih yang berpendar.

    Last Updated : 2024-12-20
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 120

    Nyai Padmasari menghempas napas lega. Karena seandainya pertarungan dilanjutkan, mungkin dia juga tidak akan kuat lagi.Akhirnya dia memilih tempat aman untuk memulihkan diri. Organ bagian dalamnya terasa terbakar dan tidak karuan.Jderrr!Tiba-tiba di atas langit terjadi ledakan yang memercikkan bunga api besar sehingga sempat menerangi jagat raya dalam beberapa kejap. Apa yang terjadi?Beberapa saat sebelumnya. Di pertarungan yang lain antara Ranu Baya melawan Gentasora. Dedengkot kelas atas perguruan Sangga Buana dan Laskar Siluman Merah.Pertarungan mereka bukan pertarungan biasa yang menggunakan jurus pukulan atau ajian. Mereka adalah pendekar kelas atas yang tahapannya hampir mencapai Batara.Mereka juga satu sama lainnya adalah musuh bebuyutan. Tidak ada dendam pribadi di antara mereka.Hanya persaingan kekuatan saja. Sebelumnya beberapa kali bentrok juga belum menemukan siapa yang menang atau kalah.Seka

    Last Updated : 2024-12-20
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 121

    Konsentrasi Kuntawala terpecah, akibatnya beberapa serangan tapak bersarang di badannya. Sangat mengagetkan. Mentalnya mendadak lemah, padahal dia sebanding dengan lawannya.Tapi situasi yang membuatnya kalut. Terutama hilangnya Gentasora. Walaupun pada awalnya mencemooh kehadirannya sebagai wakil Ki Rembong, nyatanya sang wakil menjadi harapan atau andalan.Di tempat lain, Grendaseba melawan Ki Maung Hideung juga tampak ketar ketir. Dia bisa saja mengatasi lawannya, tapi bagaimana kalau Ranu Baya dan Nyai Padmasari turun membantu.Kehilangan dua tokoh saja membuat situasi berubah drastis. Apalagi di kalangan para murid. Pendekar-pendekar golongan hitam mulai terdesak.Korbanpun banyak berjatuhan terutama yang melawan tiga pendekar muda. Wirasoma, Citrawati dan Sutajaya.Mungkin yang tidak terpengaruh hanya Nini Rongkot yang melawan Kameswara. Si nenek tidak peduli dengan apa yang terjadi.Dalam pikirannya hanya ingin membunuh Ka

    Last Updated : 2024-12-21
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 122

    Energi kuat sebesar gunung bagai jatuh dari langit menimpa Nini Rongkot. Tenaga dalam penuh yang dikerahkan nenek itu hanya membantu sebentar. Hanya beberapa kejap si nenek berdiri.Selanjutnya tubuh Nini Rongkot bagaikan ditimpa gunung hingga roboh ke tanah bahkan amblas sampai setengah tombak.Kalau saja tubuh si nenek tidak mempunyai tenaga dalam mungkin badannya akan hancur lebur.Blarrr!Krekk!Terdengar suara retakan tulang Nini Rongkot seperti ditindih batu raksasa. Senjata Kebut Iblis juga tampak hancur tak berbentuk. Nyawa pemimpin perguruan Merak Iblis ini lenyap seketika.Di sisi lain. Walaupun Kameswara sudah bisa menggunakan ajian itu, tapi dia belum pernah melihat hasilnya.Tenaga yang mendorong balik akibat beradu dengan tenaga dalam lawan, ternyata cukup kuat.Selain itu karena menghantam tanah, maka menambah kuat daya dorong balik yang membuat tubuh Kameswara terpental jauh. Dia tidak siap karen

    Last Updated : 2024-12-21
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 123

    Sebelum semuanya berkumpul di bangunan Bale Gede, Wirasoma tidak tahan ingin ke belakang. Segera saja dia mencari tempat pemandian prajurit yang ada di belakang barak.Ketika berjalan hendak kembali ke Bale Gede, kebetulan dia melewati kamar Kameswara. Dari dalam terdengar suara erangan yang begitu lemah.Wirasoma heran, semua orang sedang berkumpul, lalu siapa yang ada di dalam?Kamar ini bukan milik pejabat istana, tapi khusus untuk tamu. Karena penasaran Wirasoma mendekatkan telinga ke celah-celah pintu. Suara erangan semakin jelas."Ada orang di dalam, dari suaranya sepertinya butuh pertolongan," batin Wirasoma. Tidak pikir panjang segera dia dobrak pintu hingga terbuka.Terkejut Wirasoma bukan kepalang, sosok yang terbaring lemas di atas dipan sangat di kenalnya."Sriwuni!"Pendekar muda ini segera menghampiri gadis yang sudah mengisi hatinya ini. Dia heran kenapa Sriwunu bisa masuk dan dalam keadaan tertotok lemah.

    Last Updated : 2024-12-21
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 124

    Kegagalan yang diterima kelompok aliran hitam yang dipimpin Laskar Siluman Merah membuat mereka terpukul. Sungguh tidak disangka pendekar aliran putih akan datang membantu.Yang lebih mengerikan, tokoh sekelas Ranu Baya ternyata kesaktiannya sangat di luar dugaan.Jika Ranu Baya saja yang hanya seorang guru biasa hampir menyamai Ki Rembong, apalagi Ki Astagina atau pimpinan tertinggi perguruan Sangga Buana.Di markas Laskar Siluman Merah. Ki Rembong tampak kecewa atas kegagalan wakil yang dia percayai.Namun, pimpinan tertinggi laskar ini masih memaklumi setelah tahu tahapan yang dicapai Ranu Baya."Kita telah menganggap remeh lawan, sehingga tidak tahu perkembangan mereka!" ujar Ki Rembong. Gentasora baru saja mengkonsumsi sumber daya untuk memulihkan kondisinya. Pertarungan melawan Ranu Baya cukup menguras tenaga."Apakah di antara mereka ada seorang pemuda yang bernama Kameswara?" tanya Ki Rembong kemudian.

    Last Updated : 2024-12-21
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 125

    Kembali ke tokoh-tokoh aliran putih yang kini tinggal empat orang sedang berjalan baru saja keluar dari gerbang istana. Mereka adalah Ki Lunggana, Ranu Baya, Nyai Padmasari dan Citrawati.Semula Ki Lunggana dan Ranu Baya mengira Wirasoma hanya pergi sebentar saja, tapi ternyata sampai orang-orang bubar dia belum kembali.Banyak tanya muncul dalam benak. Apalagi ketika melihat Citrawati tampak tidak peduli."Kenapa aku tidak melihat muridku sejak tadi. Apa kau tahu Citrawati?" tanya Ki Lunggana.Citrawati menyembunyikan kegugupannya. Dia menenangkan diri sebelum menjawab. "Saya sudah mencarinya tapi entah di mana?" jawabnya dusta.Sementara Nyai Padmasari juga menahan perasaannya. Pura-pura tidak tahu apa yang terjadi.Padahal dia membatin. "Dasar guru apaan kau ini, tingkah laku muridmu yang kotor itu sampai tidak tahu!""Kalau begitu apakah kita harus menunggu dia atau..?" tanya Ki Lunggana menggantung."Saya a

    Last Updated : 2024-12-21
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 126

    Semakin ramai warga desa yang menyaksikan pertempuran dua kelompok itu. Dulu jangankan masuk, sekadar lewat saja mereka takut. Setelah Nini Rongkot tidak ada, wibawa perguruan itu menjadi luntur.Sementara murid-murid Nini Rongkot tidak peduli dengan keadaan. Mereka terus mempertahankan harga diri, melawan musuh yang ingin memperbudak mereka.Perlawanan mereka membuahkan hasil. Berkat jumlah yang lebih banyak, kelompok musuh bisa didesak. Meski di antara mereka harus terluka, tidak mengapa asal bisa membunuh lawan.Trang! Tring! Swukk!Suara benturan senjata terdengar sampai memekak telinga warga desa. Maklum saja mereka bukan orang persilatan, jadi tidak punya tenaga dalam untuk meredam suara.Beberapa korban dari Laskar Siluman Merah mulai berjatuhan. Begitu pula dari pihak perguruan Merak Iblis. Tenaga dalam yang lebih rendah membuat murid Nini Rongkot harus berjuang ekstra."Jangan menyerah, kita masih punya harga diri!" teri

    Last Updated : 2024-12-22

Latest chapter

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 342

    Kameswara menatap sejenak situasi di depannya. Asmarini duduk menyandar ke bahu raga kasarnya. Di atasnya Payung Terbang memayungi keduanya. Pendekar muda ini tersenyum. Kemudian sukma Kameswara masuk kembali ke dalam tubuh kasarnya. Pedang Bunga Emas otomatis terpegang di tangannya. Asmarini langsung sadar dari lamunannya. "Kakang sudah kembali!" Asmarini langsung menyimpan payungnya. Tangan kiri memegang pedang, tangan kanan merangkul tubuh istrinya. "Inikah Pedang Bunga Emas?" Kameswara pura-pura tidak tahu. "Terbuat dari emas dan menebarkan harum, ini memang pedang pusaka leluhur. Kakang telah membawanya dengan selamat. Terima kasih banyak, Kang!" "Aku suamimu, pasti akan melakukan apapun demi kebahagiaanmu. Tidak perlu berterima kasih. Ini, simpanlah!" Asmarini menerima pedang pusaka tersebut, lalu dia menggeser duduknya hingga saling berhadapan. "Aku juga rel

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 341

    Blang!Kameswara menemukan sebuah ruangan bawah tanah agak luas. Keadaannya remang-remang.Di tengah ruangan ini ada gundukan bantu besar bentuknya mirip seperti dulu dia menyelam ke dasar telaga.Cahaya remang-remang ini pasti berasal dari pedang pusaka itu. Kameswara segera mencari letaknya. Dulu tertancap pada sebuah batu, sekarang pasti sama.Setelah berkeliling satu kali akhirnya menemukan juga pusaka tersebut. Kedua mata Kameswara terbelalak."Mungkinkah ini pedang yang sama? Kalau begitu bisa jadi ada dua, karena di masa depan sudah aku ambil dan diserahkan kepada Ayu Citra, atau..."Kameswara ingat selama sering bertemu dengan Fan Xiang yang merupakan reinkarnasi dari Ayu Citra, gadis itu tidak pernah membicarakan tentang pedang ini."Atau bisa jadi pedangnya kembali ke sini!"Ketika tangan Kameswara menjulur hendak memegang pedang yang tertancap di batu tersebut, tiba-tiba ada serangan hawa gaib yang me

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 340

    Manakala terbetik berita yang dibawa oleh pedagang dari Arab bahwa Ali bin Abi Thalib telah meninggal dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, maka Rakean Sancang bergegas kembali ke Arab.Tempat pertahanan di Gunung Negara terpaksa ditinggalkannya. Di saat itulah dengan segera pasukan Tarumanagara dikerahkan untuk menghancurkan umat agama baru itu.Hampir separuh penganut agama baru itu meninggal dan sebagian lainnya dapat melarikan diri melalui jalan rahasia berupa gua kemudian keluar di bukit yang curam.Para penganut agama baru lalu menyebar ke mana-mana di wilayah Tatar Sunda."Dan sejak saat itu mereka menjalankan keyakinannya secara sembunyi-sembunyi?" tanya Padmasari."Benar, bisa jadi telah mengganti nama agar tidak ketahuan lagi," sahut Ki Santang."Kau mencurigai atau menemukan sesuatu yang berkaitan dengan hal itu?""Ada!""Wah, apa itu?""Ada sebuah ajaran yang namanya Sunda Wiwitan, ajarannya

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 339

    Sepasang suami istri berbeda masa sudah dalam perjalanan mencari Pedang Bunga Emas. Pada malam hari apabila tidak mendapatkan penginapan, maka mereka bermalam di hutan atau kebun.Mereka membuat gubuk dadakan. Dengan kesaktian Kameswara tentu saja sangat mudah dan cepat membangun tempat istirahat sementara tersebut.Sebelum tidur Asmarini sempatkan untuk bersemedi mencari petunjuk keberadaan pusaka leluhurnya.Selama ini setelah berkali semedi sebelum perjalanan, dalam pikirannya selalu ingin pergi ke arah utara."Kalau ke utara, tempat apa saja yang akan kita temukan? Selain bukit Gajah Depa tempat aku menyegel Kala Cengkar. Bukit itu dekat ke perbatasan kerajaan Wanagiri,"Kameswara tampak menerawang. Meski berbeda waktu, tapi letak suatu tempat tetap sama.Tempat mereka berada sekarang sudah dekat ke wilayah yang suatu saat nanti menjadi kerajaan Talagamanggung."Di masa ini kerajaan itu belum berdiri, sedangkan Hutan

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 338

    "Aku tidak menyangka ternyata orang-orang desa Linggapura menggunakan cara-cara memalukan!" teriak Genta."Jangan ngawur!" sentak Suryadana tidak bisa menahan diri. "Sebenarnya kau mau apa ke sini?"Genta bertolak pinggang, wajahnya menunjukkan keangkuhan dan congkak. Sambil menunjuk dia berseru."Aku akan buktikan bahwa warga desa yang katanya kumpulan para pendekar melakukan cara licik untuk memikat hati wanita. Dengan cara membunuhmu, maka guna-guna yang merasuki Sukesih akan hilang!"Genta melangkah ke alun-alun. Keributan kecil di balai desa ini memancing warga yang lain berdatangan untuk melihat apa yang terjadi."Aku tantang kau di kandang sendiri, Suryadana. Katanya kau adalah pemuda berbakat di desa ini, aku ingin tahu seberapa hebatnya dirimu!"Di tempat lain Kameswara dan Asmarini sudah menyaksikan kejadian itu.Sebelum melangkah memenuhi tantangan Genta, pemuda berbakat desa Linggapura menyuruh calon istrinya

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 337

    Desa Linggapura tidak besar juga tidak kecil, penduduknya agak padat. Sususan pemukimannya tertata dengan rapi. Karena awalnya hanya sebuah padepokan kecil.Pada waktu itu, selain menerima murid baru dari luar, juga ada penambahan warga dari dalam padepokan sendiri. Yaitu anak-anak dari pernikahan antara murid laki-laki dengan perempuan.Desa padepokan ini berada di kaki gunung Lingga. Dulu padepokan utamanya berada di lereng gunung.Sekarang dijadikan tempat keramat yang tidak sembarangan orang bisa ke sana, walaupun warga desa sendiri."Lama-lama bisa jadi kerajaan," ujar Kameswara yang diajak jalan memutar. Tidak melalui jalan utama, tapi langsung menuju lereng."Memangnya ada yang seperti itu?""Ada, dulu Indraprahasta juga awalnya hanya pedukuhan kecil yang dibangun oleh resi Santanu,""Oh, ternyata begitu. Sayangnya sekarang sudah hancur!"Kameswara teringat ketika menyelamatkan keluarga Prabu Wiratara seb

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 336

    Keesokan harinya perjalanan mencari Pedang Bunga Emas dimulai. Kameswara sudah mempunyai rencana kemana dia akan pergi, tapi tidak disampaikan ke istrinya."Kemana kita akan mulai?" tanya Kameswara."Ke utara!"Tepat. Arah yang hendak dituju Kameswara memang ke utara. Mudah-mudahan saja firasatnya benar."Jadi kita tidak membutuhkan para pendamping?""Hanya untuk keadaan darurat. Jangan terlalu mengandalkan mereka. Selagi masih bisa dikerjakan sendiri, jangan malas!""Baiklah!"Pada dasarnya Kameswara memiliki pemikiran yang sama dengan istri mungilnya ini. Hanya untuk hal yang sangat tidak mungkin baru dia meminta bantuan Padmasari.Seperti menyeberang ke negeri tempat tinggal Ayu Citra dalam waktu sekejap, tapi itu mungkin tidak akan dilakukan lagi.Satu kesamaan yang dimiliki Asmarini dengan Kameswara adalah tidak suka membawa banyak barang dalam perjalanan. Hanya seperlunya saja.Setelah se

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 335

    Angin yang tadinya berhembus bagaikan badai berganti menjadi tiupan lembut dan sejuk. Semua mata kini memandang ke atas. Satu sosok melayang bagaikan turun dari langit. Bercahaya.Sosok yang memegang payung terbuka menaungi kepalanya dari terik mentari. Setelah semakin turun barulah terlihat sosok tersebut adalah seorang wanita yang kecantikannya bagai bidadari dari alam Tunjung Sampurna."Dewi Payung Terbang!"Beberapa orang berseru mengenali siapa yang datang itu. Semuanya terpana, takjub dengan cara-cara wanita yang dijuluki Dewi Payung Terbang ini muncul di hadapan semua orang.Wanita cantik berpayung mendarat di depan Kameswara. Mereka saling pandang dengan seulas senyum tipis."Kakang berhasil,""Ini berkat Nyai juga!"Aki Balangantrang dan Manarah tampak mendekat."Terima kasih, Ki Sanak telah menyelamatkan kerajaan dan juga ibu saya!" ucap Manarah.Sementara beberapa orang telah mengamankan Hari

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 334

    Apa yang terjadi? Kita mundur dulu sejenak ceritanya.Setelah kematian suaminya, lalu dinikahi oleh Tamperan. Hidup Dewi Naganingrum tidak tenang. Dia merasa telah mengkhianati sang suami.Sedangkan Pangrenyep sepertinya malah senang. Naganingrum tidak tahu kalau di antara Pangrenyep dan Tamperan sudah ada skandal sejak suami masih hidup.Karena rasa tidak tenang inilah akhirnya Naganingrum memutuskan untuk tinggal di luar istana. Dia memilih bekas pertapaan Premana Dikusumah.Di sana dia membangun rumah sederhana. Manarah juga dirawat di sana. Baru ketika umur tujuh tahun, Manarah diperbolehkan pergi ke istana.Sampai besar Manarah sering bolak balik dari istana ke rumah ibunya.Lalu sekarang, tiba-tiba saja Dewi Naganingrum berada dalam cengkraman tangan seseorang yang berdiri di atas atap. Sosok yang mengenakan pakaian serba merah."Dewata Kala!" Aki Balangantrang terkejut. Lebih-lebih Manarah karena dia sangat menyay

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status