Orang yang bernama Neji sudah tua, berambut panjang yang setengah beruban setengah lagi berwarna hitam. Dia tinggal di ujung Kota Terakhir, menempati sebuah rumah bordil yang menampung banyak sekali wanita penghibur.
Setiap hari, akan ada puluhan pelanggan datang ke rumah tersebut, rata-rata mereka adalah para pendekar, atau pula pria hidung belang.
Wajar saja, di sini semua wanita begitu cantik, meskipun ada banyak wanita penghibur yang berusia lebih dari 40 tahun.
Putih dan mulus dengan mata hijau yang terlihat indah. Beberapa orang menganggap tempat ini adalah surga bagi para lelaki, karena menyediakan banyak wanita cantik seperti peri. Namun, kecantikan mereka tidak sebanding dengan Bony An, yang dijuluki sebagai Bidadari Abadi.
Kedatangan Lanting Beruga di rumah bordil itu disambut oleh hampir 7 wanita penghibur. Mereka semua menggunakan mantel tebal, tapi dengan bagian dada yang menantang.
"Anak muda, sepertinya kau adalah orang b
Ada setumpuk besar makanan di hadapan Lanting Beruga saat ini. Neji menawarkan beberapa wanita untuk melayani dirinya, tapi pemuda itu malah menolak."Aku ingin ke Wilayah Utara," ucap Lanting Beruga. "Kau harus membantu diriku untuk melakukan perjalanan ini!"Mendengar hal tersebut, Neji langsung tersedak nafasnya sendiri, dia terbatuk beberapa kali, menyambar satu cawan air dan menegaknya beberapa kali."Apa aku tidak salah dengar?" tanya Neji, "Tuan Elang Api akan ke sana?""Kenapa memangnya?" tanya Lanting Beruga, suara yang keluar dari dalam mulut pemuda itu terdengar tidak begitu jelas, karena sedang mengunyah daging rusa. "Apa kau meragukan diriku?""Bukan, bukan itu maksudku Tuang Elang Api ...," Neji menggaruk dagunya beberapa kali, kemudian berkata, "Selesaikan makanannya dahulu, kita akan membicarakan hal ini kemudian!"Lanting Beruga setuju, dia melahap habis semua makanan yang terhidang di atas meja, tanpa tersisa, bahkan tidak
"Aku akan pergi menuju Bumi Utara!"Tiba-tiba terdengar beberapa kelompok pendekar sedang berbicara di tepi pantai tersebut, mereka terlihat seperti kumpulan para pendekar level lemah, yang mungin berasal dari sekte kecil di wilayah Kekaisaran Tang.Atau pula mereka ini adalah pendekar pengembara yang secara resmi tidak bergabung ke dalam sekte manapun. Jumlah mereka 15 orang, dan pemimpin dari kelompok ini hanya berada di level tanpa tanding.Mereka telah mengenakan pakaian yang dirancang khusus untuk menahan suhu dingin ketika berada di dalam lorong dinding es ini.Tidak beberapa lama kemudian, sorang pelayan muncul menggunakan kapal selam yang terlihat seperti buah labu.Dengan kapal selam tersebut, 15 orang ini akan pergi ke sana, tapi nelayan hanya akan mengantar hingga lorong dinding es yang ada di bawah dasar air. Jadi setelah mencapai lorong tersebut, semuanya akan kembali kepada pendekar tersebut.Bentuk pakaian yang mereka gu
Lanting Beruga jelas tidak mendengar teriakan Garuda Kencana, tapi mata asura dapat melihat sosok burung berkaki empat itu melayang di atas permukaan laut.Ketika kapal selam keluar, Garuda Kencana hinggap tepat di atas kapal itu.Lanting Beruga keluar dari kapal dengan buru-buru, lalu mengeluarkan semua isi perutnya, setelah kondisinya sedikit lebih baik, barulah pemuda itu bertanya kepada Garuda Kencana."Klik klik klik!" ucap Garuda Kenca."Bukankah kau tidak ingin ikut denganku?" tanya Lanting Beruga. "Dinding itu memancarkan aura yang dapat membunuh siluman, sangat berbahaya bagi dirimu!""Klik Klik Klik ..." Garuda Kencana berkicau lagi, sambil menunjuk ke arah telapak tangan Lanting Beruga, pada tanda api yang ada di telapak tangan tersebut."Tidak-tidak," ucap Lanting Beruga, "Aku tidak mungkin melakukan hal tersebut, itu adalah tindakan bodoh!"Garuda Kencana berniat masuk ke dalam tanda api yang ada di telapak tangan pemuda
Lanting Beruga acap kali melihat beberapa ikan besar terjebak pada arus, membuat air liurnya mulai menetes saat ini. Meskipun sesekali dia merasakan perurtnya bergejolak, tapi perasaan lapar melihat ikan-ikan besar di hadapannya membuat perasaan itu sering kali sirna.Namun, Neji selalu berusaha untuk mencegah tindakan bodoh Lanting Beruga untuk keluar dari dalam kapal selam ini."Kau mungkin masih dapat selamat, tapi pikirkan diriku,bodoh!" teriak Neji. "Sial, apa dia memang orang yang sama dengan yang kutemui tadi pagi, sifatnya berubah drastis ketika melihat ikan-ikan di dalam laut ini.""Neni, Gurita besar!" teriak Lanting Beruga."Hentikan tindakan bodoh dirimu, Sialan!!!"Dari semua orang yang pernah di antar oleh Neji, hanya Lanting Beruga yang memiliki tingkah bodoh yang acap kali membuat dirinya merasa berdebar-debar. Sungguh, nama besar seorang pendekar tidak menjamin tindakannya di dalam kehidupan sehari-hari, buktinya Lantin
Lanting Beruga kini mulai berjalan sempoyongan, setelah 10 harli lamanya berada di dalam lorong es ini. Ini buka karena dirinya kedinginan tapi pula karena perutnya yang semakin kelaparan. Sialnya, dia tidak sempat membawa makanan.Lanting Beruga berharap bertemu dengan 15 pendekar yang mendahului dirinya, tapi harapan itu hanya tinggal harapan belaka, tidak ada satupun dari mereka yang nampak oleh mata Lanting Beruga.Hampir 20 hari lamanya, kondisi Lanting Beruga mulai memprihatinkan, matanya mulai berkunang-kunang saat ini. Namun di hari itu pula, tiba-tiba kaki Lanting Beruga mulai memijak permukaan yang sedikit miring.Keadaan yang licin membuat Lanting Beruga tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dengan baik, sementara itu tubuhnya semakin melesat ke bawah.Entah apa yang ada di bawah sana, Lanting Beruga tidak tahu, karena sekarang matanya malah semakin berkunang-kunang.Wush....Jalan itu mulai berliku, kemudian mendaki sedikit lebih ti
Lanting Beruga terjaga ketika bau asap mulai menggelitik hidungnya, dan dia mengira jika bau asap itu berasal dari api unggun yang sedang membakar daging panggang, tapi dugaan pemuda salah besar.Bukan daging panggang yang dia temui, tapi tubuhnya sendiri yang kini di ikat dengan beberapa tali dan berada di atas tungku perapian."Ahkkkk!" Lanting Beruga berteriak keras, "Apa yang akan kalian lakukan?"Pemuda itu menemukan lima atau enam orang mahluk pendek, mungkin setinggi pinggangnya dengan janggut teramat panjang dan rambut yang tebal, sedang mengelilingi dirinya di atas api unggun besar. Mereka berniat memanggang pemuda itu!"Kalian semua akan memanggangku, aku ini bukan makananan ....da ....sar ....mahluk bodoh ..."Lanting Beruga tidak memiliki tenaga untuk berbicara saat ini, karena kondisinya yang benar-benar lemah tak berdaya, lebih-lebih ketika perutnya terasa sangat lapar.Sementara itu, beberapa kurcaci malah begitu semangat saat
Satu kurcaci masih berusaha mendinginkan panasnya api yang ada di punggungnya, sementara 5 kurcaci lain mulai menyerang Lanting Beruga dari segala sisi.Benar yang dikatakan oleh Neji, mahluk ini memiliki kekuatan pisik yang sangat hebat. Satu hempasan kapaknya dapat membelah pohon menjadi dua bagian, atau pula menghancurkan permukaan batu menjadi berkeping-keping.Namun bebatuan yang ada di dalam dunia bawah memiliki tingkat kekerasan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bebatuan yang ada di permukaan bumi, jadi kehancuran yang diakibatkan oleh mahluk kerdil ini tidak sampai begitu parah.Meski demikian, Lanting Beruga yang telah dikuasai oleh rasa lapar, tidak dapat dikalahkan dengan hanya potongan batu yang mereka jadikan senjata.Dengan pedang sisik naga hijau di tangannya, pemuda itu menahan semua serangan lawan.Pertarungan antara dirinya dan 6 kurcaci yang lain tidak dapat dielakkan lagi. Dalam beberapa menit saja, mereka telah bertukar pul
Ledakan terus terjadi yang diakibatkan oleh kekuatan antara enam kurcaci melawan Lanting Beruga, si manusia gila.Namun, pertarungan itu tidak berlangsung lama, karena pemuda itu lebih liar dari sebelumnya. Dia tidak menggunakan teknik bertarung seperti yang acap kali digunakan saat melawan musuh-musuh yang dia hadapi.Sekarang, tebasan Lanting Beruga diselingi oleh tendangan, pukulan, bahkan sundulan kepalanya untuk menjatuhkan lawan.Teknik amburadul ini digunakan pemuda itu untuk menjatuhkan musuhnya, dan ini benar-benar berhasil.Pada dasarnya, para kurcaci tidak memiliki teknik bela diri seperti yang dimiliki oleh manusia, satu-satunya yang mereka miliki adalah kekuatan pisik yang tiada tara.Paling tidak saat ini, salah satu dari enam kurcaci tersebut memiliki kekuatan pisik yang hampir setara dengan Lanting Beruga."Mau kemana kau, Rusa Kecil!" ucap Lanting Beruga, berhasil mendaratkan pukulan yang mengenai wajah kurcaci itu, hingga s