Satu kurcaci masih berusaha mendinginkan panasnya api yang ada di punggungnya, sementara 5 kurcaci lain mulai menyerang Lanting Beruga dari segala sisi.
Benar yang dikatakan oleh Neji, mahluk ini memiliki kekuatan pisik yang sangat hebat. Satu hempasan kapaknya dapat membelah pohon menjadi dua bagian, atau pula menghancurkan permukaan batu menjadi berkeping-keping.
Namun bebatuan yang ada di dalam dunia bawah memiliki tingkat kekerasan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bebatuan yang ada di permukaan bumi, jadi kehancuran yang diakibatkan oleh mahluk kerdil ini tidak sampai begitu parah.
Meski demikian, Lanting Beruga yang telah dikuasai oleh rasa lapar, tidak dapat dikalahkan dengan hanya potongan batu yang mereka jadikan senjata.
Dengan pedang sisik naga hijau di tangannya, pemuda itu menahan semua serangan lawan.
Pertarungan antara dirinya dan 6 kurcaci yang lain tidak dapat dielakkan lagi. Dalam beberapa menit saja, mereka telah bertukar pul
Ledakan terus terjadi yang diakibatkan oleh kekuatan antara enam kurcaci melawan Lanting Beruga, si manusia gila.Namun, pertarungan itu tidak berlangsung lama, karena pemuda itu lebih liar dari sebelumnya. Dia tidak menggunakan teknik bertarung seperti yang acap kali digunakan saat melawan musuh-musuh yang dia hadapi.Sekarang, tebasan Lanting Beruga diselingi oleh tendangan, pukulan, bahkan sundulan kepalanya untuk menjatuhkan lawan.Teknik amburadul ini digunakan pemuda itu untuk menjatuhkan musuhnya, dan ini benar-benar berhasil.Pada dasarnya, para kurcaci tidak memiliki teknik bela diri seperti yang dimiliki oleh manusia, satu-satunya yang mereka miliki adalah kekuatan pisik yang tiada tara.Paling tidak saat ini, salah satu dari enam kurcaci tersebut memiliki kekuatan pisik yang hampir setara dengan Lanting Beruga."Mau kemana kau, Rusa Kecil!" ucap Lanting Beruga, berhasil mendaratkan pukulan yang mengenai wajah kurcaci itu, hingga s
Di arah timur dunia bawah, ada lautan luas yang begitu tenang dengan warna biru tua yang menandakan kedalaman lautan tersebut, tapi sayangnya lautan itu tidak cocok dihuni oleh ikan seperti lautan yang ada di dunia luar.Lautan itu mengandung racun, dan hanya kalajengking atau kepiting yang hidup di sekitar lautan tersebut.Konon dari kabar yang beredar di antara para pendekar level tinggi, dasar lautan itu akan membawa manusia pada dunia asura. Atau pula beberapa versi lain menjelaskan, jika lautan beracun tersebut adalah segel alami yang membuat bangsa asura tidak mampu keluar ke dunia manusia.Beberapa orang mempertanyakan apakah lautan ini sedikit mirip dengan dinding es yang melindungi bumi bangsawan dunia dari serangan para siluman, dan jawabannya memang mirip. Hanya saja, lautan ini menyegel pintu dunia asura, sementara dinding es mencegah asura dan siluman untuk masuk ke dunia utara.Namun, sampai saat ini tidak ada orang yang mengetahui den
Sementara itu, beberapa belas kurcaci akhirnya menemukan keberadaan para pendekar yang kini dalam pelarian untuk mencapai pintu keluar dunia bawah.Sungguh mereka tidak menduga jika akan bertemu dengan belasan kurcaci, padahal mereka sudah cukup yakin pergerakan yang mereka lakukan tidak akan ketahuan oleh bangsa kurcaci.Ini jelas kesalahan pendekar lain yang sedang bertarung di sisi lain tempat ini, suara ledakan yang dihasilkan oleh pertarungan itulah yang menarik perhatian mahluk kerdil ini."Sial, kita tidak bisa melarikan diri!" salah satu dari pendekar itu mulai merasa ketakutan, lebih-lebih ketika melihat taring tajam yang ditunjukan oleh bangsa kurcaci ini."Kita mendapatkan banyak makanan," ucap salah satu dari bangsa kurcaci tersebut. "Tangkap mereka hidup-hidup, dan bawa ke Piramida Kurcaci."Namun, sebelum para kurcaci tersebut melakukan tindakan, tiba-tiba muncul pijar cahaya merah dari lautan beracun, dan ini adalah sebua
Pemikiran Lanting Beruga sebenarnya tidak salah, dua siluman ini juga memiliki mustika mereka masing-masing, dan mungkin terbilang cukup langka.Beberapa pendekar yang datang ke tempat ini kadang kala berhasil menemukan satu atau dua siluman kepiting, dan berhasil mengambil mustika yang mereka miliki sebelum keluar dari dalam dunia bawah.Tentu saja menemukan bangsa siluman ini adalah sebuah keberuntungan bagi para pendekar level tinggi, tapi pula sebagai malapetaka bagi pendekar level rendah.Namun tetap saja, jumlah siluman ini jauh lebih banyak ketika musim pertempuran terjadi, dan hal ini tetap akan merepotkan para pendekar level tinggi.Luas dunia bawah mungkin tidak lebih luas dibanding sebuah kota seperti Majangkara di Kerajaan Sursena, tapi saat ini tempat tersebut telah penuhi oleh siluman kepiting dan kalajengking yang sedang bertarung.Ada banyak mustika siluman bergeletakan ketika mereka mati. Jumlah ini semakin meningkat se
Menyerap satu buah mustika siluman membutuhkan dua sampai tiga hari lamanya di dunia luar, tapi di tempat ini tidak ada siang atau malam, keadaannya masih tetap sama setiap waktu. Seperti sore hari tanpa matahari.Lanting Beruga mulai membangun tempat untuk bersembunyi, dengan menyusun batu-batu besar hingga menyerupai sebuah goa. Setelah meletakan sebuah batu sebesar kereta kuda di pintu masuk, Lanting Beruga akhirnya berhasil menciptakan tempat khusus untuk melakukan meditasi, atau pula menyerap sumber daya pelatihan ini.Melihat sosok Lanting Beruga, satu ekor kalajengking bergerak cepat menuju ke arah pemuda tersebut, tapi Lanting Beruga langsung masuk ke dalam goa, dan menutup pintunya. Hanya ada lubang kecil agar cahaya dapat masuk ke dalam ruangan tersebut.Kalajengking itu berusaha mengorek kediaman Lanting Beruga dengan sengat atau pula dengan kaki-kakinya, tapi apalah daya, tumpukan batu yang dibuat oleh Lanting Beruga teramat banyak, hingga tidak mung
Sementara itu, Siluman Kurcaci telah menutup rapat-rapat pintu rahasia piramida mereka. Dan bersembunyi di bagian dalam bangunan tersebut, dengan stock makanan yang mereka miliki.Mahluk kerdil ini mulai membantai beberapa pendekar yang mereka dapatkan, beberapa dari mereka dikuliti, beberapa yang lain di rebus dalam kuali yang besar.Semuanya terlihat sangat bersemangat saat melakukan hal tersebut, sementara kurcaci-kurcaci melakukan tarian-tarian aneh karena kegirangan.Beberapa kurcaci dengan jenis kelamin perempuan terlihat sedikit lebih mendekati wajah manusia, tanpa gigi taring yang tajam atau pula kuku hitam yang runcing, tapi demikian, mereka malah lebih buas dibanding dengan kurcaci pria.Para betina ini tidak lebih banyak dari para lelakinya, dan karena itu, satu betina bisa saja melakukan perkawinan kepada lima atau hingga enam laki-laki.Namun demikian, mereka ini sulit berkembang biak. Dalam kurun sepuluh tahun atau lebih,
Satu minggu lamanya, Lanting Beruga melakukan ritual penyerapan mustika siluman tersebut, tapi diluar sana pertarungan antara kalajengking dan kepiting belum pula berakhir. Sialnya, ada lebih banyak siluman tersebut pada musim pertarungan kali ini.Beberapa bagian bebatuan yang ada di dunia bawah mulai hancur menjadi serpihan kecil karena ulah dua bangsa siluman tersebut, sementara itu ada lebih banyak kerusakan yang terjadi pada bagaian piramida kurcaci. Semula bangunan tersebut berbentuk kerucut, tapi saat ini hampir seperti kotak yang tidak simetris.Salah satu dari bangsa kurcaci baru saja melihat ke adaan di luar bangunan tersebut, lalu buru-buru melapor kepada Sang Raja."Bagaimana situasi di luar bangunan piramida, apa siluman itu sudah pergi?""Tidak Tuanku," jawab Kurcaci tersebut. "Siluman itu tidak pergi seperti yang terjadi pada musim-musim sebelumnya, sebaliknya pertempuran yang terjadi antara dua bangsa siluman tersebut semakin bertambah par
Setelah 14 hari lamanya, pertarungan antara siluman masih terjadi, dan semakin membuat para kurcaci menjadi panik.Pada saat yang sama, Lanting Beruga telah menyelesaikan ritual penyerapan mustika tahap pertama, dengan ditandai oleh sinar emas yang keluar dari kulit tubuhnya.Lanting Beruga segera memeriksa setiap sisi kulit yang ada di tubuhnya, lalu ketika dia mengalirkan sedikit energi api, tiba-tiba kulit itu mulai mengeras dan berubah waran merah ke emasan.Lanting Beruga tersenyum tipis, menyadari jika sekarang kulitnya lebih keras beberapa kali lipat dari kulit-kulit para pendekar level tinggi.Namun, tentu pula itu belum cukup kuat. Lanting Beruga telah mengujinya dengan pecahan batu tajam, lalu digoreskan ke lengan kanannya, hingga berdarah."Kulitku belum cukup keras," ucap Lanting Beruga. "Padahal aku telah menyerap lebih dari ratusan buah mustika siluman kepiting ini."Menurut Lanting Beruga, mungkin butuh seribu atau bahkan tiga