Share

73. Karma Berikutnya

Hampir waktu makan siang Kaivan belum kembali hingga Amirah memutuskan bekerja sendiri sampai CEO datang usai pertemuan bisnis kolega asing di luar kantor. Tumpukan berkas telah selesai diperiksa satu demi satu, sebagian dikembalikan ke lemari arsip dan sisanya menunggu ditandatangani.

Terdengar pintu lift terbuka mengira Pak Arifin petugas kantor membawakan makan siang untuknya. Amirah tetap sibuk memasukkan berkas penting perusahaan membelakangi meja kerja tak tahu siapa yang tiba-tiba menegurnya.

"Taruh saja makanan di ruang pantry di sana lebih nyaman," suruhnya tanpa menoleh lagi.

"Ra .. "

Oh, tidak.

Amirah terdiam sesaat mendekap sisa berkas tanpa memilahnya lalu tergesa-gesa memasukkan semua dalam lemari dan menguncinya. Ia tahu yang menyapa tadi bukan orang asing baginya, tetapi mantan suami.

Ketika berbalik Alagar tersenyum tipis padanya. Walau penampilan sedikit berantakan namun tetap tampan luar biasa. Duda dua kali dari pernikahan yang gagal selalu terlihat mempesona menje
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status