Share

Part 16

Ziyan melihat pinggang Jema yang disentuh lelaki itu kemudian beralih menatap si wanita penih tanda tanya.

"Mas, aku--"

"Siapa kamu?" Pak Mahesa terlihat tidak suka.

"Dia teman saya, Pak." Jema berhasil melepaskan diri dan menjaga jarak.

Suasana menjadi canggung, terlebih untuk Jema yang tidak tahu harus berkata apa. Situasi ini jelas memancing kesalahpahaman dan itu sangat buruk.

"Biar aku jelasin dulu, Mas. Aku tadi cuma--"

"Jadi ini teman kamu? Yang minta buat kerja di kantor kita?" Pak Mahesa tidak menatap remeh Ziyan. "Kamu pinter banget, ya, memanfaatkan perempuan sebaik Jema buat keuntunganmu?"

Ziyan mengerutkan kening tak paham. Dia menghampiri mereka karena dari jauh Jema terlihat tidak nyaman dengan pria itu. Memang terlihat mencurigakan, apalagi sosok gendut dan pendek itu terus bersikap aneh.

"Maaf, tapi maksudnya apa, ya?" ucap Ziyan. "Jema, kamu bisa jelaskan?"

"Mas--"

"Kamu itu jadi laki-laki harus punya harga diri, dong." Pak Mahesa lagi-lagi memotong ucapan Je
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status