13 Mengambil Langkah Pertamanya

Bilah Cui Lang, sepotong kematian yang berkilauan, hanya beberapa inci dari tenggorokan Xi Feng.

Udara berderak penuh antisipasi, keheningan hanya terpecahkan oleh hembusan napas Xi Feng yang tidak teratur. Dia telah bertarung dengan gagah berani, tetapi Cui Lang, seorang ahli bayangan, sukar untuk dihentikan.

Bayangannya tak henti-hentinya meneror Xi Feng, gerakannya kabur dengan ketepatan yang mematikan.

Xi Feng, tubuhnya sakit, jiwanya lelah, merasakan beban keputusasaan menimpanya.  Dia telah mendorong dirinya hingga batas kemampuannya, tetapi itu tidak cukup. Cui Lang, seorang prajurit berpengalaman, membuatnya terpojok, nasibnya tergantung pada seutas benang.

Saat Cui Lang bersiap untuk melancarkan serangan terakhir, gelombang energi meletus dari dalam diri Xi Feng. Itu bukan ledakan kekuatan sederhana, tapi ledakan energi kacau yang dahsyat.

Tubuh Suci Kekacauan, inti dari pelatihan tanpa henti Xi Feng selama beberapa waktu terakhir, akhirnya mencapai puncaknya.  Itu bukanlah aliran energi yang terkendali, tapi kekuatan mentah dan liar, meledak seperti supernova, menghancurkan keterbatasan fisiknya.

Tubuhnya, yang pernah menjadi wadah untuk Tubuh Suci Kekacauan, menjadi saluran, saluran untuk energi mentah dan tak terkendali yang melonjak dalam dirinya. Dia merasakan gelombang kekuatan, perasaan tak terkalahkan, seolah-olah dirinya telah berubah.

Matanya, yang dulu dipenuhi rasa takut dan putus asa, kini terbakar dengan intensitas membara, mencerminkan energi kacau yang mengalir melalui nadinya. Tubuhnya bersinar dengan cahaya dunia lain, aura kacau yang berdenyut dengan kekuatan mentah.

Cui Lang, yang lengah oleh ledakan energi yang tiba-tiba ini, tersandung ke belakang, matanya membelalak tak percaya.  Dia belum pernah melihat yang seperti ini.  Ini bukanlah murid muda yang belum berpengalaman seperti yang dia harapkan akan dia hadapi.  Ini adalah sesuatu yang sama sekali berbeda.

Xi Feng, didorong oleh kekuatan baru ini, bergerak dengan kecepatan yang menantang pemahamannya. Gerakannya tidak lagi terkendali, tetapi bergerak secara naluriah, sebuah tarian kekuasaan dan kehancuran yang kacau.

Dia meluncurkan serangkaian serangan, setiap serangan dipenuhi dengan energi kacau dari Tubuh Suci Kekacauan.  Pedangnya menjadi perpanjangan dari keinginannya, senjata penghancur murni, membelah udara dengan kekuatan badai yang mengamuk.

Cui Lang, meskipun menguasai Seni Bayangan, mendapati dirinya kewalahan.  Setiap gerakan yang dilakukannya dibalas, setiap serangan dibelokkan Xi Feng, yang dipicu oleh energi kekacauan, tidak dapat dihentikan.

Tempat latihan menjadi angin puyuh kekacauan, benturan keinginan, pertarungan antara dua penguasa dengan bentuk kekuatan berbeda.  Cui Lang, penguasa bayangan, bukanlah tandingan kekuatan asli dan liar dari Tubuh Suci Kekacauan.

Dia bertarung dengan putus asa, namun sia-sia.  Xi Feng, tubuhnya yang menjadi saluran kekacauan, bergerak dengan kecepatan dan keganasan yang membuat Cui Lang terhuyung.

Akhirnya, dengan raungan yang menggelegar, Xi Feng melepaskan kekuatan penuh dari Tubuh Suci Kekacauan.  Tanah bergetar, udara berderak karena energi, dan puncak gunung tampak bergetar karena beban kekuatannya.

Cui Lang, yang terperangkap di pusat badai yang kacau ini, kewalahan.  Tubuhnya, yang babak belur dan hancur, tidak sebanding dengan kekuatan asli dan liar dari Tubuh Suci Kekacauan.  Dia terjatuh, kalah, pembalasannya digagalkan, ambisinya hancur.

Xi Feng, tubuhnya kelelahan, semangatnya gembira, berdiri di tengah-tengah setelah pertempuran.  Dia selamat, dia menang, tapi harga yang harus dibayar sangat mahal. 

Tubuh Suci Kekacauan, sumber kekuatan yang sangat besar, juga merupakan kekuatan yang berbahaya. Dia baru saja berhasil mengendalikannya, memanfaatkan potensi destruktifnya.

Dia tahu bahwa perjalanannya masih jauh dari selesai.  Tubuh Suci Kekacauan adalah pedang bermata dua, kekuatan yang bisa mengalahkan musuh-musuhnya namun juga menghabisinya jika dia tidak hati-hati. Dia perlu belajar mengendalikan kekuatan ini, untuk menemukan keseimbangan di tengah kekacauan, untuk memastikan bahwa dia tidak menjadi monster yang telah dia bersumpah untuk kalahkan.

Pertempuran dengan Cui Lang telah berakhir, tetapi perang di dalam dirinya baru saja dimulai. Perjalanan untuk menguasai Tubuh Suci Kekacauan, untuk menemukan kedamaian di tengah kekacauan, masih jauh dari selesai. 

Dia baru saja mengambil langkah pertamanya, dan jalan di depannya penuh dengan bahaya dan ketidakpastian.