Shui Yang benar benar murka, setelah menyimpan tubuh Shui Dong kedalam cincin penyimpanannya. Hutan dibawahnya hancur tanpa sebab. Matanya terus menyelidik kesegala sisi hutan itu. Hingga, senyuman kecil terpampang disudut bibirnya melihat adanya formasi ilusi di depan mata sejauh satu kilometer.
"Tikus kecil yang berani menyinggungku...," Ucapan itu terdengar sangat dingin menusuk telinga Xiao Yan.Disisi lain, roh pedang terkejut mendengar pernyataan dari Shui Yang. Karena formasi ilusi yang dibentuknya terlihat dimata Shui Yang."Gawat! Tuan segera pergi!" Teriak Roh Pedang didalam pikiran Xiao Yan.Xiao Yan mengangguk, sepasang sayap Qi muncul dibelakang punggungnya. Dengan segera, Xiao Yan melesat terbang sejauh yang ia bisa menggunakan kecepatan maksimalnya. Namun usahanya sia-sia karena hanya dengan beberapa helaan nafas. Sosok bayangan hitam muncul menghentikan terbangnya. Bayangan itu tak lain adalah sosok Shui Yang yang dengan cepat mencekik leher Xiao Yan dengan erat."Ingin kemana kau pergi?" Tanya Shui Yang kini mulai memperkuat genggaman tangannya."Ka-kau..." Xiao Yan mencoba memberontak.Tapi sayangnya, Shui Yang melemparkan tubuh Xiao Yan kearah selatan sejauh dua kilometer dengan kecepatan yang diluar nalar. Kejadian ini membuat Xiao Yan benar benar tidak bisa berbuat apapun, dan harus membiarkan tubuhnya kini menabrak sebuah perut bukit kecil dibelakangnya.Dhuuaaar!Nafas Xiao Yan terengah engah. Disisi lain, roh pedang itu sedang berpikir keras untuk membantu tuannya. Namun, Shui Yang hanya sekedipan mata telah kembali muncul dan meraih tubuh Xiao Yan dengan tangannya."Mati!" Shui Yang kembali melempar tubuh Xiao Yan dengan sangat keras kearah selatan.Dhuuuuar!Beberapa detik kemudian, Xiao Yan memuntahkan banyak darah dari sudut bibirnya. Disela sela menahan rasa sakit yang tak tertahankan dari siksaan Shui Yang. Nyatanya, Xiao Yan memiliki rencana gila untuk melarikan diri.Shui Yang yang belum puas, dan belum mengetahui rencana Xiao Yan, kini melakukan hal berulang ulang, sebelum Xiao Yan benar benar mati dihadapannya."Tuan! Pikirkan rencana! Jangan cuma diam saja!" Bentak roh pedang dipikiran Xiao Yan.Dhuuuaar! Dhuuuaar!Xiao Yan hanya tersenyum mendengar amarah roh pedang dipikirannya. Namun, rencananya sedikit lagi akan berhasil. Karena kebenarannya, Xiao Yan membiarkan tubuhnya terlempar, dan terus bergerak kearah jurang Keputus asaan yang selalu dia dan gurunya datangi. Xiao Yan tahu, di jurang itu memiliki misteri besar yang tidak bisa diketahui oleh semua Kultivator. Konon, jurang ini tidak memiliki dasar. Dan terdapat energi Qi yang menolak semua Kultivator memasuki jurang ini. Parahnya lagi, mereka yang memaksa akan meledak menjadi kabut darah. Karena ini hanya satu satunya jalan hidup. Xiao Yan yang melihat Shui Yang yang hanya diam melihat tubuhnya terbaring, kini mulai memprovokasi."Kau adalah pembunuh! Pembantai yang membunuh sekte Naga Surgawi! Apa kau dan anakmu pantas hidup?" Xiao Yan mulai memaki.Shui Yang yang telah marah itu berdecak kesal. Hanya sekedipan mata, tubuhnya menghilang, lalu muncul dihadapan Xiao Yan."Jika begitu kenapa kau membunuh anakku? Tapi bukan aku yang menjadi targetmu...," Suara Shui Yang berubah menjadi sangat dingin."Hahaha! Jika begitu kenapa kau tidak membunuhku saja? Bukankah dendam ini sama sama terbalas?"Shui Yang mengeratkan rahangnya. Dengan kultivasi nya yang mencapai Dou Zhong itu, dengan mudahnya mengendalikan energi Qi di sekitarnya. Hal ini menyebabkan tubuh Xiao Yan melayang di udara. Melihat bocah didepannya memang harus dibunuh karena membunuh anaknya. Jendral Shui Yang mulai mengeluarkan pedangnya.Sekian detiknya, Shui Yang telah memiliki rencana kejamnya. Dia akan menggores seluruh kulit Xiao Yan dengan pedangnya. Setelah itu, ia akan membiarkannya merasa siksaan jurang Keputus asaan yang ia ketahui.Swuuuuuush! Slaaash! Slaaash!Bergerak seperti kilatan cahaya, Shui Yang melesat dan terus menggores seluruh tubuh Xiao Yan menggunakan pedangnya. Setiap goresan itu terus mengeluarkan darah merahnya. Xiao Yan yang terus menahan siksaan itu sudah tidak kuasa menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Hingga, perlahan kesadarannya menghilang. Namun yang hanya ia rasakan adalah tubuhnya terlempar kedalam jurang keputusasaan."Dikehidupan selanjutnya, jadilah kuat sebelum berani menargetkan musuhmu." Ungkap Shui Yang kemudian pergi dari tempat itu.Disisi lain.Xiao Yan terus meluncur deras kedalaman jurang keputusasaan. Kesadarannya memang masih ada, namun saat tubuhnya merasa tertekan. Kesadarannya telah hilang sepenuhnya.Disisi lain, roh pedang juga tidak bisa melihat sekitarnya. Pikirannya berkecamuk karena dengan kematian tuannya disini. Dia berpikir bahwa akan terkurung selamanya didalam jurang bersama tuannya.***Disisi lain, di dasar jurang. Sosok kakek tua yang tengah bermeditasi membuka matanya. Kedua alisnya yang telah memutih terangkat, yang diartikan keheranan jelas terlihat di wajahnya."Siapa yang dapat memasuki jurang ini? Bahkan sekelas ranah Dou Qi akan mati jika terkena tekanan formasi yang telah aku ciptakan." Ungkapnya heran, namun wajahnya terus menunggu sosok yang tengah meluncur deras kearahnya.Beberapa menit kemudian."Sial ternyata hanya mayat!" Ungkapnya kesal, karena kejadian ini sering terjadi dahulu kala.Blaaaaar!Hanya dengan satu tarikan tangan, tubuh Xiao Yan meluncur lebih deras kearah dasar. Hingga tiba tiba, dasar jurang yang tadinya gelap. Kini menjadi sangat terang. Wajah kakek tua itu berkedut melihat api Surgawinya bereaksi sebesar ini.Karena kejadian ini, ia segera menuju ke dasar jurang. Saat melihat sosok yang ia kira mayat. Wajahnya berkedut melihat pemuda itu seperti ada kaitannya dengan dirinya. Bahkan, Fallen Heart Flame miliknya seperti sangat senang melihat kehadiran pemuda itu.Dengan cepat, kakek tua itu segera memeriksa kondisi Xiao Yan dengan seksama. Saat energi Qi nya memasuki tubuhnnya kakek tua itu termenung, lalu wajahnya berubah menjadi rasa keterkejutan yang sangat besar."Da-darah klanku!" Ungkapnya haru kemudian segera memeluk tubuh Xiao Yan dengan air mata yang menetes dikedua mata kakek tua itu.Melihat kondisi generasi klan Xiao Yang menyedihkan ini. Kakek tua itu mulai menggunakan api Fallen Heart Flame untuk menyembuhkan Xiao Yan.Seminggu kemudian.Xiao Yan telah sadar. Dan hal yang pertama ia dapati adalah melihat sosok kakek tua dengan wajah didepan wajahnya memberikan senyum mengerikannya."Aaaaaaa!" Xiao Yan yang kaget langsung memberikan tamparan kearah wajah kakek tua itu.Kakek tua yang sudah beribu ribu tahun bersembunyi didalam jurang itu terlihat kesal. Meskipun kesal, namun karena Xiao Yan memiliki darah murni klannya kini menyembunyikan kekesalannya. "Nak, kau sudah bangun. Sekarang ceritakan kenapa kau berada disini."Xiao Yan yang merasa bersalah karena menampar wajah kakek tua itu kemudian menceritakan dari awal tentang sekte nya hancur. Dan bertemu Shui Yang, yang merupakan jendral Kerajaan Bei. Mendengar cerita yang disampaikan oleh Xiao Yan. Kakek tua itu sedikit terharu, karena ia tahu Xiao Yan benar benar telah kehilangan segalanya. Namun, ditengah keharuannya kakek tua. Ternyata sang kakek tua juga mengingat bagaimana klan Xiao dahulu dihancurkan oleh teman temannya sendiri. Melihat reaksi kakek tua yang tiba tiba bersedih, Xiao Yan yang tidak mengetahui identitasnya. Ingin memperkenalkan dirinya. Namun sang kakek tua menggelengkan kepalanya. "Aku sudah tidak memiliki nama semenjak bersembunyi disini. Aku sangat malu jika masih mengguna
"Sa-sangat kuat!" Kakek tua itu hanya tersenyum. Namun sesaat setelah aura dari tubuhnya menghilang. Kakek tua itu menjelaskan sedikit tentang keberadaan Chen Huang. "Jangan jangan kau berasal dari generasi kelahiranku?" Tanya roh pedang membuat tubuhnya gemetar. "Benar, dan Chen Huang adalah rekanku. Mungkin waktu itu aku tidak tahu pedang ini memiliki roh pedang yang sangat cantik sepertimu. Jika aku tahu, mungkin aku ingin merebutnya dari Chen Huang." Kakek tua itu tersenyum menggoda dengan kumis tebalnya. Sontak roh pedang hanya bisa terdiam mendengar ungkapan kakek tua di depannya. Namun, setelah mengetahui bahwa kakek itu adalah teman dari tuannya dahulu kala. Roh Pedang kini sedikit menundukan kepalanya. "Jika boleh tau siapa nama anda?" Tanya Roh Pedang berharap mengetahui nama Kakek tua dihadapannya. "Sudahlah, tidak perlu mengetahui namaku lebih lanjut. Karena aku hanya ingin kau melindungi cucuku saja disaat aku bermeditasi.""Cucu..." Ungkap roh pedang terkejut setel
Tekanan rasa sakit yang diterima tubuh Xiao Yan bukan main main. Rasa panas, dan fluktuasi energi Fallen Heart Flame terus mengamuk didalam tubuhnya. Terutama api Fallen Heart Flame yang merupakan api pengendali hati ini kini menyerang jiwa Xiao Yan. Bahkan rasa kematian yang sebelumnya ia alami bukan lawan dari rasa sakit yang kini ia derita. Tapi semua ini adalah harapan besar untuk bisa membalaskan dendamnya. Tekadnya yang kuat mampu membuat kesadarannya terus bertahan. Bahkan Xiao Jun sendiri tidak dapat mempertahankan kesadarannya ketika menyerap Api ini. Tujuh hari berlalu, didasar jurang yang gelap itu hanya terdengar suara teriakan parau yang lemah milik Xiao Yan. Namun saat kesadaran akan menghilang. Suasana yang tegang itu berubah menjadi kegembiraan disudut bibir Xiao Yan. Karena Kultivasinya naik ke tingkat Dou She bintang satu. Bamsss! Ledakan kecil didalam tubuhnya menandakan bahwa Xiao Yan benar benar telah naik tingkat Dou She bintang satu. Tapi sayangnya, kegembir
Sosok itu terkejut setengah mati melihat pemuda bertopeng itu diam, dan malah menggertak dirinya. Jelas wajahnya yang kesal, langsung melesat dan menyerang Xiao Yan dengan menggunakan serulingnya. Bergerak dengan serulingnya, pria itu mulai melancarkan serangannya kearah leher Xiao Yan. Namun serangan itu bisa dibaca dengan baik oleh Xiao Yan. Bahkan beberapa gerakan telah terlewati, dan Xiao Yan terus menghindar yang membuat pria tersebut sangat kesal. "Cihhh! Apa kau hanya bisa..."Kekesalannya berhenti disaat sebuah tinju mampir telak mengenai perutnya. Terpental sejauh dia meter kebelakang, pria itu merutuki Xiao Yan dengan kata kata kasar. "Dasar brengsek! Menyerang secara diam diam! Apa kau masih bisa dianggap lelaki!" Maki pria itu. Xiao Yan hanya menyunggingkan senyum kecil disudut bibirnya. Setelah itu, Xiao Yan bergerak dan mulai menyerang menggunakan tangan kosongnya. Hingga keduanya kembali bertempur, Long She hanya bisa diam melihat sosok tak ia kenali membantunya hin
Swuuuuung! Dengan aktifnya dua formasi besar, kini langit bergetar, awan yang cerah itu berubah menjadi gelap. Beberapa helaan nafas, muncul dua array formasi yang mengepung pergerakan aliansi Teratai Suci. Xiao Yan yang akan mengaktifkan formasi, dan bersiap bertarung dengan menggunakan pedangnya kini mulai bergerak. Dibarengi dengan munculnya ratusan energi bintang yang menyerang, serta penutup array formasi Lautan Kematian. Hal ini menyebabkan pasukan Teratai Suci berhamburan mencari cara untuk pergi dari tempat itu. Namun sayangnya, sekelebat bayangan emas muncul menebas tubuh mereka satu persatu. Disisi lain, di tempat utama camp. Pria paruh baya berjubah hitam dengan panik keluar dari campnya. Setelah melihat sekitarnya, pasukannya yang mulai berguguran benar benar membuatnya naik pitam. Matanya yang tajam, kini menatap pemuda bertopeng tengah menebas kesana kemari membunuh pasukannya dengan brutal. "Menyerang aliansi Teratai Suci, apa kau sudah sanggup menanggung konsekuensi
Swuuuung! Sebuah array tipis berbentuk kubus terbentuk. Disisi lain, Bai Chan dan kedua rekannya saling pandang sejenak. Mereka kini tersadar, bahwa sosok bertopeng didepan mereka memiliki dendam pada aliansi mereka. Meski mereka tidak tahu apa yang Xiao Yan ingin melenyapkan mereka semua. "Meski kau menang duel dariku, tapi dengan bantuan kedua rekanku apa kau masih percaya diri dapat mengalahkan kami?" Tanya sombong Bai Chan yang tidak memiliki pilihan lain. "Belum juga dimulai, kau sudah menentukan siapa yang akan menang. Matiii!" Swuuuuush! Xiao Yan melesat dan mulai menyerang ketiganya secara bersamaan. Keempatnya kini saling bertukar teknik berpedang mereka. Meski Xiao Yan kalah dalam jumlah, nyatanya dengan keberadaan api Fallen Heart Flame. Serangan Xiao Yan cukup merepotkan bagi ketiganya. Bahkan tidak bisa dipungkiri, meski Kultivasi Xiao Yan berada dibawah mereka bertiga. Dengan teknik berpedang yang diajarkan Shi Hua Ling, ia dapat bertarung secara seimbang dengan la
Setelah melenyapkan pasukan aliansi, Xiao Yan segera memulihkan seluruh energi Qinya yang telah terkuras. Dua jam kemudian, kedua mata Xiao Yan terbuka. Ia menghela napas panjang melihat pembantaian pertama yang telah dilakukannya. "Tuan, setelah ini tuan akan pergi kemana?" Tanya Roh Pedang membuka topik. Xiao Yan menganggukan kepalanya, mengeluarkan peta yang digambar kakeknya. Xiao Yan kemudian menunjuk kearah Kerajaan Dao. "Sepertinya aku tertarik dengan kuburan pedang... Jadi aku akan kesana, berharap ada keberuntungan untuk menjadi kartu As ku..." "Baiklah tuan."Sepasang sayap Qi muncul dipunggung Xiao Yan. Setelah memasang kembali topengnya. Xiao Yan terbang kearah Kerajaan Dao. ***Disisi lain, mata mata milik pasukan Long She terkejut melihat banyaknya mayat pasukan aliansi Teratai Suci tergeletak. Melihat kejadian ini, mereka segera melaporkan pada Long She. ***Terbang dua jam perjalanan, Xiao Yan menatap kearah sekitarnya. Hingga, sebuah dentingan pedang terdengar d
"Maaf senior, aku tidak menculiknya..." Jawab Xiao Yan ramah. "Tidak menculiknya? Tapi kenapa Feier bersamamu?""Kebetulan aku hanya bertemu dengannya saja... Jadi karena melihatnya sendiri, aku menawarkan diriku untuk menjadi rekan perjalanannya.""Hmppp! Apa kau pantas!"Swuuuuuush! Blaaaar! Cang Shen mengibaskan tangannya. Seketika gulungan angin yang sangat kencang membuat Xiao Yan terpental dan kembali menabrak pohon dibelakangnya. "Sial, meski dapat membunuh Dou She bintang lima... Dihadapan Dou Zhong, aku hanyalah semut yang bisa dibunuh kapan saja..." Xiao Yan mengeratkan rahangnya. Tak ia sedari, darah merah telah menetes disudut bibirnya. Namun, Cang Shen tidak ingin melepaskan sosok yang telah menculik anaknya ini. "Sekarang kau sudah tau perbedaan Kultivasi diantara kita. Sebagai kompensasi, potong lengan kirimu... Atau kau mati ditanganku...," Ucapan dingin Cang Shen menusuk telinga Xiao Yan. "Bukankah ini sangat berlebihan? Lagi pula belum tentu siapa yang akan men
Para tetua elit aliansi Teratai Suci saling pandang, terlihat mereka berpikir keras mengenai benda apa yang melayang diatas langit. Karena ingin memastikan bahwa itu adalah api Surgawi, salah satunya segera menghampiri lingkaran emas yang melayang tersebut. Namun tinggal lima puluh meter lagi, gelombang panas menyebar dari pusat lingkaran. Hal ini menyebabkan tetua tersebut meledak menjadi debu. Swuuush! Kaisar Phoenix muncul ditempat ledakan tetua itu, wajahnya yang datar menatap sembilan tetua elit aliansi Teratai Suci. "Pergilah... Phoenix Flame telah mendapatkan tuannya yang baru... Jika masih memaksa, kalian sendiri yang akan mati..." Bukan sekedar ancaman, peringatan keras ini memang berlaku bagi kesembilan tetua tersebut yang berada di tingkat Dou Qi. "Ckckck! Kau pikir kami percaya dengan ucapanmu! Lebih baik minggir, dari pada ketua aliansi datang dan menghajarmu..."Ancaman balasan itu ditanggapi dengan senyuman mengejek yang terlihat dikedua sudut bibir Kaisar Phoenix
Dan benar saja, rencana Xiao Yan berhasil dengan memberikan serangan tebasan pedang tepat mengenai punggung Shui Yang. Slaaash! "Akhhh!"Akibat luka yang diterima, kecepatan Shui Yang mulai melambat. Hal ini membuat Xiao Yan dengan cepat dapat meraih tubuh Shui Yang, yang ada didepannya. "Matii!"Booooms! Seketika ledakan dahsyat terjadi saat tubuh Shui Yang menabrak tubuh transformasi Phoenix Flame. Peristiwa ini membuat kesepuluh tetua elit saling pandang. "Sial... Dia membunuh Shui Yang...""Apa yang akan kita jelaskan pada tetua Agung?!" lainnya menimpal. Disisi lain, Phoenix Flame menghentikan terbangnya. Dengan amarah yang menggebu gebu, ia menunjukan kekuatan sebenarnya dari api Phoenix Flame. Swooooosh! Hawa panas yang begitu kuat menyebar sejauh sepuluh kilometer. Bahkan, mereka yang berada di tingkat Dou Zhong bintang lima harus mati terbakar oleh hawa panas itu. Namun tidak dengan Xiao Yan, Fallen Heart Flame yang telah memiliki kesadaran sendiri menahan tekanan it
"Uugghh!'"Yan Xiao!" Jia Lan segera mengalihkan perhatiannya. Kesempatan dalam kesempitan ini segera digunakan oleh Shui Yang. Memutarkan tubuhnya, dengan cepat ia memberikan tebasan pedang kearah Jia Lan. Hingga Jia Lan yang lengah, harus membuat serangan itu mengenai lengannya. "Bertarung denganku masih saja bisa mengalihkan perhatianmu!"Swuuuush! Shui Yang melesat dan bergerak menyerang Xiao Yan, namun seuliet bayangan muncul menghadang tebasan pedang milik Shui Yang. Melihat adanya bantuan yang membantu Xiao Yan, Shui Yang tak bodoh. Dengan cepat menggunakan tangan kirinya sebagai serangan lainnya. Baaaams! Baaaams! Xiao Yan terpental membentur permukaan tanah. Bahkan akibat serangan Shui Yang, yang telak mengenai dadanya. Ia harus menahan rasa sakit, selain meledaknya racun didalam tubuhnya. "Sial... Aku ceroboh!"Disisi lain, sosok yang membantu Xiao Yan tak lain adalah Jia Hua. Hal ini harus membuat Shui Yang mengambil sikap waspada. "Hahahahaha! Seharusnya pada waktu
"Tentu tidak tuan... Meski tuan tidak mengeluarkan api Fallen Heart Flame, cepat atau lambat Phoenix Flame pasti akan keluar dari dalam penjaranya..."Xiao Yan bisa tenang mendengar ini, dan benar saja setelah para tetua dan petinggi Pagoda bekerja sama. Phoenix, yang mengamuk didalam retakan tanah mulai tenang. Namun yang tidak mereka tahu, puluhan Dou Qi tengah memandangi peristiwa ini dengan wajah yang senang. "Apa sekarang saja kita melakukan penyerangan?" Tanya salah satunya. "Tidak... Karena aku merasa Kaisar Phoenix juga tengah melihat keadaan ini... Jadi kita harus menunggunya pergi terlebih dahulu." Disisi lain, Kaisar Phoenix masih bisa duduk tenang diatas awan yang lebih tinggi. Dengan perasaan yang sedikit tak rela melepaskan Phoenix Flame ketangan aliansi Teratai Suci, ia berharap Xiao Yan dapat merebutnya. "Bocah... Semoga aku memang tidak salah memilihmu..." Gumam Kaisar Phoenix. *Beberapa saat penyegelan Phoenix Flame, akhirnya Phoenix itu benar benar tidak membe
"Tuan sepertinya apa yang dikatakan Kaisar Phoenix benar adanya..."Menurut analisis Lan Shin, bahkan ada banyak master lebih kuat yang melindungi mereka dari celah langit disekitar mereka. "Memang ada berapa kekuatan besar yang bersembunyi? Dan lagi, kenapa mereka tidak dapat melihat kita yang berada dibawahnya..." Xiao Yan sedikit heran. "Ada lima Dou Qi bintang satu yang bersembunyi... Dan kenapa mereka tidak bisa melihat keberadaan kita, itu karena aku menggunakan teknik ilusi agar tidak menarik perhatian kekuatan besar yang ada disekitar kita."Xiao Yan menganggukan kepalanya beberapa kali sebagai tanda mengerti. "Pantas Lan Shin adalah penjaga kuburan Pedang yang sangat dipercayai senior..." Gumam Xiao Yan. Hingga tiba didepan pagoda yang sangat besar, Xiao Yan meminta Lan Shin turun ditempat yang berbeda. Namun kali ini, topeng emas tidak digunakan oleh Xiao Yan.Setelah mendarat dengan baik, Lan Shin segera memasuki Dunia Jiwa. Merasa keadaannya aman, Xiao Yan menggunakan
"Kalian bertiga duduklah dulu... Jika ingin pesan sesuatu tinggal pesan saja." Ucap Kaisar Phoenix kini menatap hangat bocah jenius di hadapannya ini. "Yaner... Bagaimana kondisimu?" Tanya heran Kaisar Phoenix karena melihat wajah Xiao Yan yang sedikit pucat. "Senior aku baik baik saja... Hanya saja aku terkena racun."Tanpa basa basi, Kaisar Phoenix segera memeriksa kondisi Xiao Yan. Setelah beberapa menit memeriksa, mata Kaisar Phoenix berubah menjadi rasa kekhawatiran yang besar. "Racun ini bukan racun biasa... Bahkan, Kaisar Obat belum tentu dapat mengobatinya... Bagaimana kau bisa mendapatkan racun ini?"Xiao Yan menghela napas panjang. "Sepertinya saat aku bersama Shui Yang... Jika benar racun ini milik Shui Yang, maka aku diracuni oleh arak yang telah aku minum minggu lalu."Kaisar Phoenix mengangguk, meski dia seorang puncak Kultivator. Mengobati racun bukanlah keahliannya. Jika ia memaksa mengobati racun Xiao Yan. Takutnya bukan semakin membaik, namun racun akan semakin b
"Laner! Bukankah kau tidak sopan!" Jia Hua langsung menasehati Jia Lan."Kakak... A-aku tidak ingin orang yang ada disampingku mati karena racun yang sama... Jadi maafkan aku..." Balas Jia Lan sambil menatap Xiao Yan. Xiao Yan hanya mengangguk, namun kini racun didalam tubuhnya akan menjadi serius. Duduk bersila dan mencoba mencari tahu perkembangan racun didalam tubuh, Xiao Yan seketika kembali muntah darah hitam. Bahkan, darah hitam ini lebih kental dari sebelumnya. "Uuuhukk!""Yan Xiao?!" Jia Lan berteriak bersama Jia Hua secara kompak. Xiao Yan hanya diam, namun wajahnya bertambah pucat setelah beberapa menit menelan penawar yang diberikan Shui Yang. "Kenapa seperti tidak ada bedanya? Namun lebih tepatnya memperparah racun yang ada didalam tubuhnya?" Tanya heran Jia Hua tersadar, bahwa penawar yang ia dapatkan adalah palsu. "Shui Yang sialan! Berani beraninya kau menipuku!" Murka Jia Hua hendak pergi dan mencari Shui Yang. Namun, Xiao Yan menghentikan langkah Jia Hua yang ak
Wuuuuush! Xiao Yan mundur dan menepis lembut tangan dari Jia Lan. Sontak, Jia Lan tidak menyerah dan langsung menyerang Xiao Yan karena ingin mengetahui wajah dari pria bertopeng dihadapannya.Beberapa gerakan terlewati, Jia Lan cukup terkejut melihat Xiao Yan dapat membaca serangan cepat yang ingin melepas topengnya. "Apa kau benar Dou She bintang tiga?" Tanya Jia Lan mempercepat gerakannya. Perlahan tapi pasti serangan Jia Lan bertambah cepat, hingga Xiao Yan benar benar tidak bisa mengikuti serangan Jia Lan. Disisi lain, Jia Hua juga cukup terkejut melihat kecepatan yang ditunjukan Xiao Yan setara dengan Dou Zhong. "Siapa pria ini? Kenapa aku merasa setiap melihat aksinya seperti melihat Dewa yang tengah marah?" Tanya Jia Hua terus menatap pertempuran keduanya. Meski tidak menggunakan energi, namun ini sudah cukup membuktikan pria bertopeng ini mampu seimbang dengan Dou Zhong bintang satu. Hingga tiba tiba, sebuah gerakan tipuan dilancarkan Jia Lan yang hendak mencabut topen
Dengan hasil pria bertopeng itu hanya terpental menabrak dinding, Qing Zilong cukup terkejut melihat kenyataan ini. Swuuuush! Sekedipan mata, Qing Zilong kembali muncul dan hendak meninju keras wajah Xiao Yan. Namun, langkahnya terhenti oleh suara Jia Lan."Zilong hentikan! Jika kau masih ingin menyerangnya, aku benar benar akan bertarung mati denganmu!" Ancam Jia Lan membuat Qing Zilong berdecak kesal. "Untuk apa kau membelanya? Kini Ye An telah mati, dan apa gunanya ada dia? Dan lagi, ingat rencana kita!" Bantah Qing Zilong. "Aku merasa dia lebih berguna dari Ye An! Jadi hentikan tindakanmu!"Pertikaian keduanya membuat Xiao Yan berpikir lebih jauh mengenai Shui Yang dimata tiga pemimpin besar ini. Bahkan, Xiao Yan dapat menebak bahwa, ketiganya sangat membenci Shui Yang dari percakapan mereka. "Baiklah... Tapi jika dia mata mata yang memang diutus Shui Yang, aku sendiri yang akan membunuhnya...," Qing Zilong kembali mengancam dengan nada dingin menatap tajam Xiao Yan. Jia Hua