"Maaf senior, aku tidak menculiknya..." Jawab Xiao Yan ramah. "Tidak menculiknya? Tapi kenapa Feier bersamamu?""Kebetulan aku hanya bertemu dengannya saja... Jadi karena melihatnya sendiri, aku menawarkan diriku untuk menjadi rekan perjalanannya.""Hmppp! Apa kau pantas!"Swuuuuuush! Blaaaar! Cang Shen mengibaskan tangannya. Seketika gulungan angin yang sangat kencang membuat Xiao Yan terpental dan kembali menabrak pohon dibelakangnya. "Sial, meski dapat membunuh Dou She bintang lima... Dihadapan Dou Zhong, aku hanyalah semut yang bisa dibunuh kapan saja..." Xiao Yan mengeratkan rahangnya. Tak ia sedari, darah merah telah menetes disudut bibirnya. Namun, Cang Shen tidak ingin melepaskan sosok yang telah menculik anaknya ini. "Sekarang kau sudah tau perbedaan Kultivasi diantara kita. Sebagai kompensasi, potong lengan kirimu... Atau kau mati ditanganku...," Ucapan dingin Cang Shen menusuk telinga Xiao Yan. "Bukankah ini sangat berlebihan? Lagi pula belum tentu siapa yang akan men
Swuuuuush! Pedang naga muncul dari kehampaan, sontak melihat sebuah pedang yang begitu mewah. Pandangan Chang Shen membeku. "Sa-sangat indah..." Gumamnya. Mulai mengayunkan pedang Naga, Xiao Yan terlihat seperti menari nari. Bahkan gerakan dasar berpedang nya begitu gemulai. Lima belas menit kemudian. "Sepertinya tidak ada yang harus aku koreksi..." Ucap Chang Shen terpesona melihat teknik berpedang milik Xiao Yan. Mengakhiri latihan berpedang, Xiao Yan memejamkan matanya sejenak. beberapa menit berpikir, Xiao Yan memiliki pandangan terhadap api surgawinya. Karena menurutnya elemen api hampir sama dengan elemen air. Meski bersifat saling berlawanan, tapi kedua elemen ini sama sama lembut. Dan tentunya elemen air dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya. Jadi Xiao Yan memiliki rencana untuk membentuk jurusnya sendiri dengan menggunakan api Fallen Heart Flame. "Tuan apa kau ingin melatih transformasi api surgawi?" Roh Pedang mengetahui pikiran Xiao Yan. "Benar, namun aku haru
Kecepatan lebah yang diluar nalar mengejarnya, membuat Xiao Yan hanya bisa bertaruh untuk melawan kawanan lebah ini. "Sial, kecepatannya melebihi kecepatan ku... Jadi hanya cara ini yang bisa kulakukan!"Swuuuuush! Xiao Yan memutarkan tubuhnya, setelah itu Xiao Yan mengeluarkan pedang Naga dan memberikan serangan kejutan dengan pedangnya. Tiiiiing! Dhuuuuuar! Salah satu lebah besar itu hanya terpental. Dan hal itu cukup mengejutkan bagi Xiao Yan. "Sa-sangat kuat! Bahkan pedang Naga tidak dapat menembusnya!" Ungkap Xiao Yan bergerak zig zag mencoba mencari celah untuk melawan mereka lagi. Lagi dan lagi, para lebah kembali mengejar Xiao Yan yang terus berusaha menghindari kejaran kelompok mereka. "Apa kau ada saran bagaimana cara melawannya?" Tanya Xiao Yan kepada roh pedang. "Aku tidak tahu, mungkin jika tuan berada di tingkat Dou Zhong dan mengeluarkan seluruh kemampuan pedang Naga dapat membunuhnya... Tapi kini..." Ucapnya tertahan karena merasa bersalah. Xiao Yan hanya ters
Swuuuuung! Lima formasi besar berdengung diatas langit, beberapa detik kemudian formasi hujan bintang menerjang dengan brutal kearah tubuh tengkorak raksaksa. Disusul dengan formasi pengikat dewa, ribuan sulur tali muncul dari mata formasi, tapi tali itu bergerak dan meliliti seluruh tubuh tengkorak raksaksa. Dua formasi besar yang telah aktif, mulai mengakibatkan tekanan yang dirasakan oleh Xiao Yan berkurang. Formasi ketiga, keempat, dan kelima aktif mulai aktif yang membuat tubuh besar tengkorak ini tersungkur. Melihat keberhasilannya, Xiao Yan segera terbang dan sedikit menjauh dari keberadaan tengkorak raksaksa. Hingga melihat tengkorak tersebut mulai memberontak, Xiao Yan mengeluarkan pedang Naga nya. Swoooooosh! Muncul api Fallen Heart Flame dari telapak tangan Xiao Yan merambat hingga ujung mata pedang. Memutarkan tubuhnya, dan memaksimalkan api Fallen Heart Flamenya. "Langkah Sembilan Naga!"Swuuuuuush! Slaaaaash! Kraaaack! "Teknik pertama!"Xiao Yan mulai mengayunkan
Meski tekanan gravitasi semakin bertambah, Xiao Yan terus menaiki tangga dengan tekad yang kuat. Hingga tangga kelima puluh terinjak. Tiba tiba Xiao Yan melototkan matanya, sebuah perasaan yang sama ketika menyerap api Fallen Heart Flame kembali ia rasakan. "Si-sial! Arghhhhh!"Roooooooarh! Xiao Yan berteriak, bahkan mengaum layaknya seekor Naga yang tengah menerima kesengsaraan surgawi. Hingga dari kejauhan, sang Phoenix menggelengkan kepalanya melihat ujian yang diberikan oleh majikannya. "Majikan menginginkan bocah itu... Tapi kenapa dia mempersulit nya? Dan kurasa ujian ini hanya segelintir Kultivator yang dapat melewatinya." Gumam sang Phoenix kemudian pergi ketempat persembunyiannya. Tak terasa seminggu Xiao Yan telah berada didalam dunia Kuburan Pedang. Pada umumnya, Kuburan Pedang akan tertutup setelah seminggu portal terbuka . Dengan demikian, didalam dunia kecil ini, hanya tersisa Xiao Yan saja yang masih berjuang. Sekilas ujian menaiki tangga yang entah dimana ujungnya
Beberapa menit kemudian. Tidak ada tanda tanda pedang yang bergerak kearahnya. Kini hanya ada suara tawa cekikikan dari Lan Shin dan Shen Yuanying yang menggema. "Hahahahaha!""Hihihihi!""Jika tidak menggunakan tekad pedang, mana bisa kau memanggil pedang mati yang tidak bisa bergerak!" Xiao Yan terdiam mendengar penjelasan dari Shen Yuanying. Setelah mendapat petunjuk itu, Xiao Yan mengeluarkan tekad pedangnya. Swuuuuuung! Muncul aura pedang Naga menyelimuti tubuh Xiao Yan. Aura pedang sama halnya dengan tekad pedang. Karena hal ini, Shen Yuanying cukup terkejut dengan pemahaman mengerikan yang dimiliki Xiao Yan. "Sial dia sudah mengerti hanya dengan satu kali petunjuk?" "Tapi tenang saja, memanggil benda mati tidak semudah dengan menggunakan aura pedang..." Bantah Shen Yuanying akan kembali bercengkerama dengan Cailin. Swuuuuuuung! Syuiiiiit!Istana kecil dibawah tangga menuju istana utama tiba tiba bergetar. Beberapa detik kemudian, syiulan mata pedang menabrak angin terden
"Semuanya bisa tuan lakukan atas kehendak tuan... Bahkan, tuan bisa membentuk kelompok misterius sendiri disini. Intinya, apapun dapat tuan lakukan sesuai keinginan tuan." Lan Shin menjawab dengan hormat. Xiao Yang mengangguk, kemudian ia memikirkan banyak istana kecil yang lebih bagus dari istana penyimpanan pedang di dunia kecil ini. Bwooong! Melihat berhasil apa yang ingin ia pikirkan. Xiao Yan terus melakukan hal yang sama untuk memperindah kuburan pedang menjadi surganya para pasukan yang kelak ia bentuk. Tidak hanya itu saja, Xiao Yan merapikan dan menata banyak istana untuk dijadikan penyimpanan hartanya, seperti pedang, dan teknik rahasia kelompok yang akan ia bentuk. "Aku akan membagi wilayah untuk hewan iblis dan sekeleton... Di wilayah timur, kalian para hewan iblis tinggal di sebelah timur. Sedangkan barat adalah para kelompok Kultivator bawahan ku... Dan sekarang aku ingin melanjutkan perjalananku... Jadi kuharap Lan Shin, kau dapat mengatur semuanya dengan baik..."
Memulai dengan menotok syaraf salah satu penjaga didalam pagoda. Para penjaga lainnya segera muncul dibalik persembunyiaan dan segera menyerang Xiao Yan. Namun penjaga dilantai satu merupakan penjaga yang bukan tandingan Xiao Yan. Karena ini, Xiao Yan telah mengosongkan banyak sumber daya, dan harta berharga di lantai satu. Memasukan semua jarahan lantai satu kedalam dunia kecilnya, Xiao Yan menaiki tangga lantai dua. Setibanya, ia melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Melumpuhkan semua penjaga, lalu menjarah semua harta pagoda lantai dua tanpa sisa. Berjalan lagi lantai tiga. Para penjaga yang bukan tandingan Xiao Yan kembali dilumpuhkan dengan cepat. Bahkan sumber daya di lantai tiga lebih berharga dari pada di lantai sebelumnya. Karena ini, Xiao Yan begitu senang, hingga menjarah semua harta tanpa tersisa satupun. Berjalan ke lantai empat, Xiao Yan mulai siaga, karena dilantai ini ia merasa Dou She bintang lima bersembunyi di setiap pojok pagoda lantai empat. Tidak hanya du
Para tetua elit aliansi Teratai Suci saling pandang, terlihat mereka berpikir keras mengenai benda apa yang melayang diatas langit. Karena ingin memastikan bahwa itu adalah api Surgawi, salah satunya segera menghampiri lingkaran emas yang melayang tersebut. Namun tinggal lima puluh meter lagi, gelombang panas menyebar dari pusat lingkaran. Hal ini menyebabkan tetua tersebut meledak menjadi debu. Swuuush! Kaisar Phoenix muncul ditempat ledakan tetua itu, wajahnya yang datar menatap sembilan tetua elit aliansi Teratai Suci. "Pergilah... Phoenix Flame telah mendapatkan tuannya yang baru... Jika masih memaksa, kalian sendiri yang akan mati..." Bukan sekedar ancaman, peringatan keras ini memang berlaku bagi kesembilan tetua tersebut yang berada di tingkat Dou Qi. "Ckckck! Kau pikir kami percaya dengan ucapanmu! Lebih baik minggir, dari pada ketua aliansi datang dan menghajarmu..."Ancaman balasan itu ditanggapi dengan senyuman mengejek yang terlihat dikedua sudut bibir Kaisar Phoenix
Dan benar saja, rencana Xiao Yan berhasil dengan memberikan serangan tebasan pedang tepat mengenai punggung Shui Yang. Slaaash! "Akhhh!"Akibat luka yang diterima, kecepatan Shui Yang mulai melambat. Hal ini membuat Xiao Yan dengan cepat dapat meraih tubuh Shui Yang, yang ada didepannya. "Matii!"Booooms! Seketika ledakan dahsyat terjadi saat tubuh Shui Yang menabrak tubuh transformasi Phoenix Flame. Peristiwa ini membuat kesepuluh tetua elit saling pandang. "Sial... Dia membunuh Shui Yang...""Apa yang akan kita jelaskan pada tetua Agung?!" lainnya menimpal. Disisi lain, Phoenix Flame menghentikan terbangnya. Dengan amarah yang menggebu gebu, ia menunjukan kekuatan sebenarnya dari api Phoenix Flame. Swooooosh! Hawa panas yang begitu kuat menyebar sejauh sepuluh kilometer. Bahkan, mereka yang berada di tingkat Dou Zhong bintang lima harus mati terbakar oleh hawa panas itu. Namun tidak dengan Xiao Yan, Fallen Heart Flame yang telah memiliki kesadaran sendiri menahan tekanan it
"Uugghh!'"Yan Xiao!" Jia Lan segera mengalihkan perhatiannya. Kesempatan dalam kesempitan ini segera digunakan oleh Shui Yang. Memutarkan tubuhnya, dengan cepat ia memberikan tebasan pedang kearah Jia Lan. Hingga Jia Lan yang lengah, harus membuat serangan itu mengenai lengannya. "Bertarung denganku masih saja bisa mengalihkan perhatianmu!"Swuuuush! Shui Yang melesat dan bergerak menyerang Xiao Yan, namun seuliet bayangan muncul menghadang tebasan pedang milik Shui Yang. Melihat adanya bantuan yang membantu Xiao Yan, Shui Yang tak bodoh. Dengan cepat menggunakan tangan kirinya sebagai serangan lainnya. Baaaams! Baaaams! Xiao Yan terpental membentur permukaan tanah. Bahkan akibat serangan Shui Yang, yang telak mengenai dadanya. Ia harus menahan rasa sakit, selain meledaknya racun didalam tubuhnya. "Sial... Aku ceroboh!"Disisi lain, sosok yang membantu Xiao Yan tak lain adalah Jia Hua. Hal ini harus membuat Shui Yang mengambil sikap waspada. "Hahahahaha! Seharusnya pada waktu
"Tentu tidak tuan... Meski tuan tidak mengeluarkan api Fallen Heart Flame, cepat atau lambat Phoenix Flame pasti akan keluar dari dalam penjaranya..."Xiao Yan bisa tenang mendengar ini, dan benar saja setelah para tetua dan petinggi Pagoda bekerja sama. Phoenix, yang mengamuk didalam retakan tanah mulai tenang. Namun yang tidak mereka tahu, puluhan Dou Qi tengah memandangi peristiwa ini dengan wajah yang senang. "Apa sekarang saja kita melakukan penyerangan?" Tanya salah satunya. "Tidak... Karena aku merasa Kaisar Phoenix juga tengah melihat keadaan ini... Jadi kita harus menunggunya pergi terlebih dahulu." Disisi lain, Kaisar Phoenix masih bisa duduk tenang diatas awan yang lebih tinggi. Dengan perasaan yang sedikit tak rela melepaskan Phoenix Flame ketangan aliansi Teratai Suci, ia berharap Xiao Yan dapat merebutnya. "Bocah... Semoga aku memang tidak salah memilihmu..." Gumam Kaisar Phoenix. *Beberapa saat penyegelan Phoenix Flame, akhirnya Phoenix itu benar benar tidak membe
"Tuan sepertinya apa yang dikatakan Kaisar Phoenix benar adanya..."Menurut analisis Lan Shin, bahkan ada banyak master lebih kuat yang melindungi mereka dari celah langit disekitar mereka. "Memang ada berapa kekuatan besar yang bersembunyi? Dan lagi, kenapa mereka tidak dapat melihat kita yang berada dibawahnya..." Xiao Yan sedikit heran. "Ada lima Dou Qi bintang satu yang bersembunyi... Dan kenapa mereka tidak bisa melihat keberadaan kita, itu karena aku menggunakan teknik ilusi agar tidak menarik perhatian kekuatan besar yang ada disekitar kita."Xiao Yan menganggukan kepalanya beberapa kali sebagai tanda mengerti. "Pantas Lan Shin adalah penjaga kuburan Pedang yang sangat dipercayai senior..." Gumam Xiao Yan. Hingga tiba didepan pagoda yang sangat besar, Xiao Yan meminta Lan Shin turun ditempat yang berbeda. Namun kali ini, topeng emas tidak digunakan oleh Xiao Yan.Setelah mendarat dengan baik, Lan Shin segera memasuki Dunia Jiwa. Merasa keadaannya aman, Xiao Yan menggunakan
"Kalian bertiga duduklah dulu... Jika ingin pesan sesuatu tinggal pesan saja." Ucap Kaisar Phoenix kini menatap hangat bocah jenius di hadapannya ini. "Yaner... Bagaimana kondisimu?" Tanya heran Kaisar Phoenix karena melihat wajah Xiao Yan yang sedikit pucat. "Senior aku baik baik saja... Hanya saja aku terkena racun."Tanpa basa basi, Kaisar Phoenix segera memeriksa kondisi Xiao Yan. Setelah beberapa menit memeriksa, mata Kaisar Phoenix berubah menjadi rasa kekhawatiran yang besar. "Racun ini bukan racun biasa... Bahkan, Kaisar Obat belum tentu dapat mengobatinya... Bagaimana kau bisa mendapatkan racun ini?"Xiao Yan menghela napas panjang. "Sepertinya saat aku bersama Shui Yang... Jika benar racun ini milik Shui Yang, maka aku diracuni oleh arak yang telah aku minum minggu lalu."Kaisar Phoenix mengangguk, meski dia seorang puncak Kultivator. Mengobati racun bukanlah keahliannya. Jika ia memaksa mengobati racun Xiao Yan. Takutnya bukan semakin membaik, namun racun akan semakin b
"Laner! Bukankah kau tidak sopan!" Jia Hua langsung menasehati Jia Lan."Kakak... A-aku tidak ingin orang yang ada disampingku mati karena racun yang sama... Jadi maafkan aku..." Balas Jia Lan sambil menatap Xiao Yan. Xiao Yan hanya mengangguk, namun kini racun didalam tubuhnya akan menjadi serius. Duduk bersila dan mencoba mencari tahu perkembangan racun didalam tubuh, Xiao Yan seketika kembali muntah darah hitam. Bahkan, darah hitam ini lebih kental dari sebelumnya. "Uuuhukk!""Yan Xiao?!" Jia Lan berteriak bersama Jia Hua secara kompak. Xiao Yan hanya diam, namun wajahnya bertambah pucat setelah beberapa menit menelan penawar yang diberikan Shui Yang. "Kenapa seperti tidak ada bedanya? Namun lebih tepatnya memperparah racun yang ada didalam tubuhnya?" Tanya heran Jia Hua tersadar, bahwa penawar yang ia dapatkan adalah palsu. "Shui Yang sialan! Berani beraninya kau menipuku!" Murka Jia Hua hendak pergi dan mencari Shui Yang. Namun, Xiao Yan menghentikan langkah Jia Hua yang ak
Wuuuuush! Xiao Yan mundur dan menepis lembut tangan dari Jia Lan. Sontak, Jia Lan tidak menyerah dan langsung menyerang Xiao Yan karena ingin mengetahui wajah dari pria bertopeng dihadapannya.Beberapa gerakan terlewati, Jia Lan cukup terkejut melihat Xiao Yan dapat membaca serangan cepat yang ingin melepas topengnya. "Apa kau benar Dou She bintang tiga?" Tanya Jia Lan mempercepat gerakannya. Perlahan tapi pasti serangan Jia Lan bertambah cepat, hingga Xiao Yan benar benar tidak bisa mengikuti serangan Jia Lan. Disisi lain, Jia Hua juga cukup terkejut melihat kecepatan yang ditunjukan Xiao Yan setara dengan Dou Zhong. "Siapa pria ini? Kenapa aku merasa setiap melihat aksinya seperti melihat Dewa yang tengah marah?" Tanya Jia Hua terus menatap pertempuran keduanya. Meski tidak menggunakan energi, namun ini sudah cukup membuktikan pria bertopeng ini mampu seimbang dengan Dou Zhong bintang satu. Hingga tiba tiba, sebuah gerakan tipuan dilancarkan Jia Lan yang hendak mencabut topen
Dengan hasil pria bertopeng itu hanya terpental menabrak dinding, Qing Zilong cukup terkejut melihat kenyataan ini. Swuuuush! Sekedipan mata, Qing Zilong kembali muncul dan hendak meninju keras wajah Xiao Yan. Namun, langkahnya terhenti oleh suara Jia Lan."Zilong hentikan! Jika kau masih ingin menyerangnya, aku benar benar akan bertarung mati denganmu!" Ancam Jia Lan membuat Qing Zilong berdecak kesal. "Untuk apa kau membelanya? Kini Ye An telah mati, dan apa gunanya ada dia? Dan lagi, ingat rencana kita!" Bantah Qing Zilong. "Aku merasa dia lebih berguna dari Ye An! Jadi hentikan tindakanmu!"Pertikaian keduanya membuat Xiao Yan berpikir lebih jauh mengenai Shui Yang dimata tiga pemimpin besar ini. Bahkan, Xiao Yan dapat menebak bahwa, ketiganya sangat membenci Shui Yang dari percakapan mereka. "Baiklah... Tapi jika dia mata mata yang memang diutus Shui Yang, aku sendiri yang akan membunuhnya...," Qing Zilong kembali mengancam dengan nada dingin menatap tajam Xiao Yan. Jia Hua