Share

BAB 14 — PERTANYAAN MAURA

Keesokan harinya.

Gemintang melangkah pelan menyusuri halaman sebuah gedung yang tidak terlalu besar.

Setelah mengantar Maura ke sekolah, ia datang ke panti asuhan, tempat dimana ia tumbuh dewasa—sampai sebelum menikah.

Gemintang tak akan menyia-nyiakan izin Janu sebelum lelaki itu berubah pikiran.

Bibirnya tersenyum kala mendapati seorang wanita paruh baya berdiri menyambutnya dengan senang hati.

Bu Ningrum, ibu asuhnya.

“Gemintang, anak ibu!” Bu Ningrum berseru seraya menghampiri Gemintang dan memeluknya erat-erat. Sementara Gemintang hanya membalas peluknya.

“Bagaimana kabarmu, Nak? Baik-baik saja dengan suamimu, kan?” tanya wanita itu usai mengurai tautan tubuh mereka.

Gemintang tersenyum kecut menahan rasa panas yang mulai menjalari bola matanya.

Tidak, Bu! Anakmu ini sedang tidak baik-baik saja!

Ingin rasanya Gemintang berkata demikian dan menangis dipelukan sang ibu. Ingin mengadu betapa jahatnya Janu, pria yang ia kenalkan dulu.

Akan tetapi, ia menahan diri. Mungkin nanti,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status