Share

BAB 108 — HIDUP TANPAMU

Di sisi lain, Gemintang sudah bulat akan keputusannya untuk pergi keluar kota.

Setelah meminta bantuan Baskara, keesokan harinya ia pun segera membeli tiket kereta menuju Kota S.

Malam nanti, Gemintang akan berangkat bersama Lorena dan Maura.

Bu Ningrum dan Baskara berjanji akan menyusul kemudian dengan mobil setelah urusan mereka di kota selesai.

Meski sempat tidak mendapat restu dari Bu Ningrum yang khawatir, ibu asuhnya itu akhirnya merelakan kepergian Gemintang. Mungkin dengan pindah, Gemintang bisa hidup lebih tenang, jauh dari bayangan keluarga Janu dan Rosaline.

“Yeay, Maura naik kereta api!” seru Maura riang setelah duduk di kursinya. Lorena, yang duduk di hadapan mereka, tersenyum melihat kegembiraan gadis kecil itu.

“Maura senang?” tanya Gemintang lembut. Maura mengangguk penuh semangat, tetapi kemudian wajahnya berubah bingung. “Ayah mana, Bu? Kenapa Ayah tidak ikut?”

Pertanyaan itu membuat Gemintang terdiam. Hatinya berdenyut keras, seolah tersayat oleh kenangan yang be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status