Share

Bab 24

Sinta tak jadi main ke rumah, sebab motor mau dipake sama adiknya. Baru ke luar bangunan pabrik sudah ditelponin, jadilah ia langsung tancap gas.

"Lagi ada kumpulan ibu-ibu ternyata, Dek," ujar Mas Dika begitu turun dari mobil.

Benar juga. Banyak ibu-ibu pengajian di rumah. Suara ceramah, samar terdengar dari halaman. Biasanya kalau ada pengajian begini, ibu suka merepotkan diri sendiri, dengan membuat penganan buat suguhan. Tapi belakangan ini, mau juga beli jadi, setelah dibujuk-bujuk, supaya badan tak terlalu lelah.

"Iya, Mas. Masuk aja, yuk," ajakku.

Jadilah kami memutar, masuk lewat pintu belakang. Gegas aku membersihkan diri, kemudian bergabung dengan ibu yang duduk di dekat pintu ruang tamu. Mas Dika memilih duduk di teras belakang.

Ibu meminta tolong untuk diambilkan kardus berisi kotak makanan yang akan dibagikan. Bersamaan dengan itu, sang ustadz membaca do'a karena acara segera berakhir. Kotak makanan segera dibagikan, satu persatu ibu-ibu penga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status