Share

Bab 28

Tanpa aba-aba, Kak Dirga telah menggenggam erat tangan kananku. Selama beberapa saat kami tak bersuara. Hanya debur ombak dan desau angin yang menyapa indera pendengaran.

"Ayo pulang, sebentar lagi Maghrib. Tak baik anak gadis di sini, sendirian di saat menjelang malam seperti ini," ujarnya, ketika jarak kami hanya tersisa satu langkah kaki.

"Kuantar pulang, ya, sekalian bertemu orang tua kamu?"

Sampai di sini, aku masih membeku di tempatku.

"Na, kamu baik-baik saja, kan?"

Kualihkan pandang pada matahari yang menyisakan cahaya jingga di sebelah barat. Terbersit tanya di hati, inikah hati yang kupilih? Sudah siapkah aku membuka pintu hati? Atau hanya kebetulankah pertemuan ini?

Kutatap wajah berhidung mancung serta beralis tebal di depanku. Ia masih tetap sama seperti dulu, sebelum kutinggalkan. Ia yang beberapa kali hadir secara tiba-tiba di depan mata. Membangunkan memori yang berusaha kupendam dalam diam.

"Ayo pulang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status