Share

Bukti-bukti

"Coba jelaskan? kamu masih berhubungan dengan perempuan pelakor itu, hah?"

"Ti-tidak, Sayang. Kamu salah paham."

"Halah, salah paham dari Hongkong. Beraninya kamu menipuku, Mas!" teriak Mira penuh emosi.

Tampaknya emosi Mira semakin meningkat ketika hamil. Ditambah lagi, dia melihat foto itu. Sebelum hamil saja, amarahnya membeludak bagaikan kekuatan kobaran api yang muncul saat kebakaran.

"Arrgh, sakit ... perutku."

Belum sempat aku menjawab dengan seribu alasan yang aku punya, Mira mendadak kesakitan. Dia terus memegangi perut. Dengan sigap, aku menopang tubuhnya yang hampir ambruk ke lantai.

"Sayang, kamu kenapa?" tanyaku panik.

"Pe-perutku, Mas. Sa-sakit sekali."

Tanpa banyak tanya lagi, aku bergegas menggendong Mira menuju mobil. Menggunakan kecepatan di atas rata-rata, aku segera melarikan Mira ke rumah sakit. Panik, khawatir dan rasa takut berputar-putar di pikiranku.

Kami melupakan sejenak tentang konflik yang terjadi. Bekerja sama supaya bisa memberikan pertolongan pertama u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status