Share

Dipermalukan

"Mir, lu tenang dulu. Sekarang, pikirin kesehatan lu dulu. Baru deh, kasih pelajaran sama suami lu."

"Aku udah sehat, Ra. Semua ini harus dibongkar secepatnya."

"Kamu yakin, Mir?" tanya Mbak Rina.

"Iya, Mbak. Mamah dan Bapak harus tahu juga, gimana kelakuan menantunya. Setelah itu, baru Mira urus semuanya di pengadilan."

"Apa kamu tidak akan menyesal dengan keputusanmu, Mir?"

"Apa yang harus disesali, Mbak. Seharusnya, kemarin Mas Adam menggunakan kehamilanku sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri. Mungkin, aku akan benar-benar memaafkannya. Nyatanya, dia masih berulah."

"Baiklah kalau kamu sudah mantap."

"Terus, lu mau gimana, Mir?"

"Aku mau Mas Adam mempertanggung jawabkan kebohongannya."

"Mir, jangan kenceng-keceng ngomongnya. Nanti suami lu nguping. Dia tuh, udah curiga banget sama gua. Sampe pernah ngancem gua. Untung ada Bumi, jadi gua gak takut diancem-ancem suami lu."

"Tenang saja, Mbak udah nyuruh Mas Hafidz jagain Si Adam. Gak bakal ada kesempatan buat dia nguping pembica
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status