Share

Bab 99 Aksi Nekat Mila

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2023-08-19 07:22:02

"Hah! Devan? Ibu yakin nama pria yang mencari saya itu Devan?" tanya Lusi sangat syok dan dia benar-benar tidak percaya mendengar kalau Bu Murni menyebutkan nama itu.

"Iya, Ibu yakin. Nama pria yang mencari Nak Lusi itu Devan."

Wanita itu terdiam. Dia bingung harus bersikap apa mendengar kabar ini, tetapi satu yang pasti, Lusi penasaran kenapa Devan mencarinya. Padahal sudah tahu kalau dirinya berumah tangga, bahkan pria itu juga sempat bilang kalau dia berusaha untuk membuka lembaran baru setelah istri dan calon anaknya meninggal. Tetapi kenapa sekarang tiba-tiba saja mencarinya apalagi menurut bu Murni, dia pun datang saat video viral itu diposting oleh Lusi di media sosial.

Mungkinkah ini pertanda kalau Devan itu begitu peduli kepada Lusi? Sang wanita langsung menggeleng-gelengkan kepala, dia berusaha untuk menghalau segala pemikiran, tidak mau mengambil kesimpulan sendiri. Saat ini dia tidak mau berurusan dengan orang-orang yang membuatnya pusing termasuk dengan pria bernama De
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 100 Keputusan Raka untuk Mila

    "Mas, aku mohon maaf. Ini adalah salah satu kesempatan langka aku bisa berbicara denganmu. Kamu tahu? Sulit bagiku untuk bisa menemuimu seperti ini," ujar Mila. Dia harus meyakinkan Raka agar mau bicara dengannya. Karena kalau tidak, semua perjuangannya akan sia-sia. "Aku tidak memintamu untuk menemuiku," timpal Raka membuat Mila terkesiap. Wajah wanita hamil itu langsung syok. Selama berhubungan dengan Raka di belakang Lusi, baru kali ini pria itu mengucapkan kata-kata yang membuat Mila tak berkutik. Bagaimana tidak? Selama ini Raka selalu memperhatikannya, mengucapkan kata-kata manis untuk Mila. Tetapi setelah semua kejadian yang menimpa dirinya dan Raka, pria itu berubah drastis. Bahkan berani berucap seperti itu kepada Mila. "Kenapa kamu bicara seperti itu, Mas? Biasanya kamu tidak begini."Raka menghela napas kasar. Dia mengguyar rambutnya, lalu melihat ke sekeliling, takut ada yang mengamati mereka. Untunglah beberapa napi langsung pergi ke lapangan, biasanya setelah makan

    Last Updated : 2023-08-19
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 101 Perdebatan Hebat

    Mungkin sekitar 10 detik lamanya Mila terdiam. Dia tersadarkan saat Raka berdecak keras sembari melipat tangan di depan dada. "Tunggu, Mas! Apa yang kamu katakan barusan? Ini anakmu! Kenapa kamu berkata seperti itu? Ini juga bayimu."Mila berusaha meyakinkan pria di depannya, kalau anak yang ada dalam kandungannya ini adalah anak Raka. "Aku tidak yakin dengan itu." "Kenapa kamu seperti ini? Jangan bilang kamu terhasut oleh ibumu! Ibumu itu ingin menghancurkan hubungan kita, Mas," ujar Mila berusaha untuk meyakinkan Raka dan menyadarkan kalau semua yang dikatakan oleh Bu Sinta itu hanyalah hasutan. Mila tentu saja yakin kalau anak yang ada dalam kandungan Mila ini adalah anak Raka. Mendengar ibunya dikatain seperti itu, tentu saja Raka tidak terima."Jaga mulutmu itu, Mila! Jangan mengatai ibuku seperti itu!" seru Raka dengan wajah marah. Matanya juga bahkan sampai melotot, kaget bukan main. Dia langsung menggeleng-gelengkan kepala dan hampir saja menangis. Tetapi wanita itu tidak

    Last Updated : 2023-08-20
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 102 Tuntutan Raka

    "Kenapa kamu bisa yakin kalau itu adalah anakku?" Mila terperangah sembari terkekeh tajam. Dia menggeleng-gelengkan kepala, Raka sudah benar-benar keterlaluan. Baru juga dua minggu di penjara, tetapi ternyata pria ini sudah benar-benar berubah drastis, berbeda jauh dengan Raka yang dulu."Kenapa kamu bertanya seperti itu, sih, Mas? Tentu saja karena aku hanya berhubungan denganmu. Kamu pikir aku berhubungan dengan siapa dan wanita seperti apa?" tanya Mila merasa kesal. Raka melotot. Dia berdecak keras sembari menatap wanita itu dengan sinis. "Wanita seperti apa? Tentu saja wanita murahan yang rela menghancurkan kehidupan sahabatnya sendiri. Kamu pikir apa, Mila? Aku baru tersadarkan sekarang, kalau kamu itu sudah keterlaluan kepada Lusi. Bukan hanya memanfaatkannya saja, tetapi kamu sudah menghancurkan kehidupan rumah tangga kami dengan cara merebutku darinya, kan?" Mila tersentak mendengar kalimat itu. Dia benar-benar tidak bisa berkutik dan mengelak karena semua yang dikatakan ol

    Last Updated : 2023-08-20
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 103 Rencana Kejahatan Mila

    Di seberang sana, Bu Sinta terkesiap mendengar suara ponsel berdering berapa kali. Walaupun perabotan rumahnya sudah dijual, tetapi Bu Sinta masih punya HP. Meskipun model dulu, ini adalah satu-satunya ponsel dia untuk berhubungan dengan anaknya. Dia kaget karena ada nomor baru yang tertera di sana. Ini bukan nomor Hp, melainkan nomor telepon. Wanita itu mulai kebingungan, karena sudah beberapa kali ponselnya terus berdering. Untunglah saat ini suaminya sedang keluar, jadi dia bisa leluasa mengangkat telepon. Ada rasa takut jika orang yang menelponnya itu adalah rentenir. Tetapi kalau tidak diangkat juga dia penasaran, mengingat saat ini Maura dan Mila ada di luar sana. Bu Sinta jadi berpikir kemungkinan besar itu adalah Maura yang menelepon. Walaupun masih ragu, tetapi akhirnya Bu Sinta pun menerima telepon dari seberang sana. "Halo," ucap Bu Sinta dengan pelan-pelan. Ini diantisipasi kalau di seberang sana itu adalah rentenir. Jadi dia bisa langsung menutup panggilan.Namun kala

    Last Updated : 2023-08-21
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 104 Alasan Mila Membenci Ibunya

    "Memang apa yang Ibu ingin katakan? Katakan saja. Waktuku tidak banyak," ujar Mila.Sekarang sipir yang melihatnya itu mulai kesal, tampak sekali raut wajahnya. Semu sebab dari tadi Mila belum selesai bertelepon. "Kami akan membebaskan kamu, tapi kamu harus melunasi hutang-hutang kami," pinta Bu Sinta membuat Mila terkesiap. Wanita hamil itu sampai tidak bisa bergerak dalam beberapa detik, lalu dia tersadarkan saat Ibu Sinta kembali memanggil nama Mila. Sang wanita tersenyum getir, ternyata di saat seperti ini pun ibunya masih meminta sesuatu yang mestinya tidak pernah dia lakukan. "Kenapa, Bu? Apakah Ayah berhutang lagi? Ibu dan Ayah terlilit hutang, lalu tidak tahu harus membayarnya pakai apa. Apakah Ibu juga akan menjualku lagi?" tanya Mila, membuat Bu Sinta terdiam. Wanita hamil itu jadi teringat beberapa tahun silam, saat dia baru mau duduk di bangku SMA. Karena itu juga alasan Mila akhirnya memilih untuk pergi ke Jakarta dan merantau, bersekolah dengan tabungan yang ada semb

    Last Updated : 2023-08-23
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 105 Devan Kembali

    Suara ketukan pintu membuat Maura terkesiap. Kala itu sang gadis sedang bermain dengan Alia di ruang tamu. Kedua gadis berbeda usia saling pandang, mereka seolah bertanya dalam diam. Ketukan kedua membuat Maura semakin kaget."Kak, sepertinya ada tamu," ucap Alia yang diangguki oleh Maura.Sebenarnya dia tidak berani membuka pintu, takutnya itu adalah mantan mertuanya Lusi. Karena sebelumnya wanita itu sudah memperingatkan Maura agar tidak membukakan pintu untuk Bu Sinta apalagi Raka. Tetapi rasanya mustahil sebab Raka dipenjara. "Ya sudah, begini saja. Alia tunggu di sini. Biar Kakak yang buka, ya?" ucap Maura dengan wajah tegang. Dia benar-benar khawatir jika orang yang di depan itu adalah Bu Sinta. Dengan jantung yang berdetak kencang, gadis itu pun akhirnya membuka pintu. Maura terkesiap melihat sosok di depannya begitu tampan dan menawan, usianya juga pasti matang. Sesaat Maura terpukau dengan pesona Devan. Ya, yang ada di depan itu adalah Devan. Sang pria pun merasa aneh dan

    Last Updated : 2023-08-24
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 106 Seperti Sosok Lain

    "Devan?" gumam Lusi secara tidak sengaja mengucapkan nama itu, sampai dia yang mendengar namanya disebut langsung tersentak. Devan seolah tersadarkan dari lamunannya sendiri. Dia berusaha untuk tersenyum sebaik mungkin, walaupun hatinya merasa sakit melihat keadaan Lusi saat ini. Sementara itu Maura yang melihat interaksi antara keduanya pun masih tetap diam di tempat, seperti ada sesuatu yang menahannya untuk tetap di sana.Harusnya gadis itu pergi dan menyiapkan minuman atau camilan untuk tamu, tetapi perasaan sebelumnya yang sangat kagum kepada sosok Devan membuat Maura terdorong untuk tetap di sana, menonton apa yang akan terjadi selanjutnya antara Lusi dan Devan. "Ya, ini aku Devan. Kamu masih ingat, kan?" tanya Devan berusaha untuk menghibur Lusi dengan candaan seperti itu. Lusi terdiam sejenak. Lalu tak lama kemudian terkekeh sembari menggelengkan kepala. "Tentu saja aku ingat. Ya sudah, duduklah," ucap Lusi mempersilakan Devan untuk kembali duduk, karena sebelumnya dia itu

    Last Updated : 2023-08-24
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 107 Maksud Kedatangan Devan

    Devan berusaha untuk tersenyum sebaik mungkin. Sepertinya dia harus mencari cara lain agar Lusi tidak terus-terusan memberikan kata-kata pedas atau dia akan benar-benar mati kutu dan tidak bisa melakukan apa pun lagi di depan wanita itu. Devan menghela napas panjang, berusaha untuk menenangkan diri. Pikirannya harus tenang, karena kalau tidak, dia akan benar-benar merasa terpojokkan. "Iya, Lus. Maaf kalau kedatanganku itu membuatmu tidak nyaman. Aku memang tidak punya sangkut paut denganmu, aku juga tidak punya hak mencampuri urusanmu. Tetapi aku tidak bisa diam saja melihat orang yang sangat kukenal baik berubah seperti ini." Mendengar itu tubuh Lusi yang sebelumnya santai, langsung menegang. Dia tidak menyangka kalau Devan bisa membalikkan ucapannya seperti itu. Tetapi Lusi tidak mau lemah. Sudah cukup dia berbaik hati kepada lawan jenis dan pada akhirnya wanita itu tetap dikhianati juga disakiti. Jadi, Lusi akan tetap membuat benteng pertahanan yang sangat kuat agar tidak ada la

    Last Updated : 2023-08-25

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 577 Butuh Validasi

    Raka kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Winda. Bahkan pria itu sampai tidak berkedip, seolah apa yang dikatakan oleh Winda barusan itu sebuah bom yang hampir meledak. "Maksudnya hamil?""Ya, Mas. Aku mau tanya, kalau misalkan aku hamil kamu akan gimana?""Gimana apanya, Winda? Aku tidak paham dengan maksudmu." "Aku tahu kamu menikahi Mila karena dia sedang mengandung anakmu, kan? Tetapi kalau misalkan aku juga mengandung anakmu, bagaimana, Mas? Atau Seandainya Mila tidak mengandung anakmu, apakah kamu juga akan tetap bersamanya?" tanya Winda. Sebenarnya dia butuh validasi dari Raka. Apakah benar yang dikatakan Bu Sinta dan Maura tentang hubungan Mila dan Raka yang diikat hanya karena ada anak di antara mereka. Raka menatap Winda dalam, tapi wanita itu tidak bisa mengartikan semuanya. Lalu sang pria menoleh lurus ke depan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Winda atau memilih untuk diam? Rasanya sudah se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 576 Hari Pertama Kerja

    Tempat pukul 12.00 siang akhirnya Maura istirahat. Ternyata di sana tidak disediakan makan siang dan membeli sendiri. Kalau tahu begini, harusnya wanita itu membawa saja makanan di rumah Mila. Tetapi sayangnya semua sudah terlambat. Dia pun akhirnya memilih untuk makan apa saja yang tersedia di sekitar supermarket, yang penting bisa mengenyangkan.Namun, lagi-lagi ada suasana yang tidak mengenakan sang wanita. Di mana para pegawai yang begitu antipati dan menjauh kepada Maura. Awalnya dia merasa kesal, tetapi lama-lama tidak mempermasalahkan. Lagipula dia sudah kenal dengan Winda. Kalau memang ada yang macam-macam, tinggal lapor saja kepada wanita itu.Maura memilih untuk membeli siomay saja, lebih murah tapi mengenyangkan. Dia pun duduk agak jauh dari teman-temannya, karena memang di sini yang baru hanya Maura saja, jadi dia tidak punya teman yang satu angkatan dan memilih untuk diam. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk berbaur atau memperkenalkan diri.Lagi pula di sini niatnya u

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 575 Jobdesk Imel

    Mila menyantap makanan yang dibeli lewat online. Imel pun sama, tetapi gadis itu tampak sekali berbeda dari biasanya. Seperti ada yang dipikirkan dan semua gerak-gerik dari Imel membuat Mila merasa tidak nyaman. Wanita hamil itu pun menghentikan makannya dan berusaha berbicara baik-baik kepada Imel. "Kamu kenapa sih, Mel? Kok diam saja?" tanya Mila tiba-tiba, membuat Imel terkesiap. Dia sedikit bingung, tapi ada juga rasa takut. Namun demikian sang gadis tetap menjawab pertanyaan dari majikannya, takut malah salah paham. "Enggak kok, Bu. Saya cuma berpikir aja, bisa nggak ya melaksanakan tugas dari Ibu? Mengatur semuanya," ungkap gadis itu sebab sebelumnya setelah Imel selesai membereskan isi kamar dia dan Mila sama-sama menyusun jobdesk apa saja yang akan Imel laksanakan di rumah ini, termasuk menyiapkan makanan untuk Mila. Itulah yang paling berat dilakukan oleh sang gadis. Bagaimana kalau Ibu hamil ini rewel dan dia harus mencari makanan susah? Bukankah itu adalah tugasnya seo

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 574 Masih Berusaha Mengerti

    Di tempat lain, saat ini Raka dan Winda sedang bersiap-siap untuk pulang. Tetapi hanya packing saja, karena kepulangannya nanti malam Raka akan langsung pulang ke rumah Mila. Sementara Winda ke rumahnya sendiri. "Mas, hari ini kita mau ke mana dulu?" tanya Winda, memastikan karena dia ingin menghabiskan waktu yang sebentar ini. Sebab setelah 7 hari baru dia bisa bertemu dengan Raka lagi."Apa kamu sudah menemukan jejak Alia?" tanya Raka tiba-tiba saja membuat harapan Winda langsung putus. Dia lagi-lagi harus bisa sadar kalau dirinya hanya dimanfaatkan untuk mencari Alia. Tetapi wanita itu akan tetap bersabar dan menjalani semua ini dengan ikhlas. Sesuatu yang dijalani dengan tulus pasti akan berbuah manis. "Belum, Mas. Aku sudah coba tanya sama temen-temen di berbagai kota yang memang ada penyetok barang-barang di supermarket aku, katanya sih belum pernah lihat. Tapi kita coba aja lihat ya, Mas. Moga-moga saja minggu depan atau mungkin besok lusa ada kabar baik," ungkap Winda. Dia

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 573 Apa Hanya Kebetulan?

    Sesudah zuhur berkumandang, Lusi pun segera bersiap. David memang dari tadi sedang menunggu wanita itu, mencoba untuk mengikutinya. Dia akan mengajak Lusi untuk sama-sama berangkat kerja. Sementara itu Adiba saat ini bekerja di rumah. Dia bisa mengerjakan projectnya dan tidak perlu ke kantor. Jadi, gadis itu bisa menjaga Alia. Lusi sudah semangat untuk pergi bekerja. Ini hari pertama dan harus menjadi momen yang paling berharga. David yang melihat wanita itu keluar pun berusaha untuk mengejarnya. "Hai, mau berangkat kerja, ya?" tanya David, tiba-tiba saja membuat Lusi terkesiap. Dia langsung menoleh kepada pria itu."Oh, hai. Kamu juga mau berangkat kerja?""Iya." "Shif siang?" tanya Lusi, memastikan."Iya," jawab David sembari tersenyum. Lusi hanya tersenyum kikuk, merasa perkataan Adiba tempo hari ada benarnya. Mungkin saja pria ini punya maksud buruk, karena semuanya itu serba mendadak. Tetapi melihat bagaimana pria ini tidak melakukan hal yang di luar batas membuat Lusi mas

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 572 Masih Syok

    Di kamar yang sudah disediakan oleh Mila, Imel hanya termenung menatap lurus. Dia sama sekali tidak merasa antusias untuk melihat kamar yang akan ditempatinya. Meskipun ukurannya sama seperti kontrakan yang sebelumnya dia tinggali, tetapi kali ini pikirannya benar-benar kacau. Apa yang harus dia lakukan mendengar berita-berita itu? Apakah Imel harus menelepon orang yang memasang iklan memberitahukan alamat Mila yang sebenarnya? Gadis itu akan mendapatkan uang yang banyak, bisa membuka usaha atau membeli kios untuknya. Terlepas dari status sebagai buruh. Tetapi, bagaimana kalau Mila tahu dan malah balas dendam kepadanya? Gadis itu tidak tahu bagaimana sifat Mila yang sebenarnya, jadi harus hati-hati dengan segala perlakuan Mila. Ini benar-benar membingungkan juga syok. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.Tiba-tiba saja suara Mila terdengar menyerukan nama Imel. Gadis itu langsung terkesiap dan memilih untuk menghampiri bosnya."Iya, Bu. Bagaimana?""Kamu sudah beres-beresnya

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 571 Gosip Hangat

    Setelah membereskan barang-barang di kontrakan yang dahulu, Imel berpamitan dan langsung pergi menggunakan angkot. Sebelumnya dia memang ingin menggunakan taksi, tetapi tarifnya pasti mahal. Tidak masalah kalau menggunakan angkot. Lagi pula barang bawaannya hanya sedikit.Saat di dalam angkutan umum, dia mendengar pembicaraan kalau ada iklan yang memberikan hadiah besar bagi yang bisa menemukan dan memberi informasi tentang Mila. "Oh, aku tahu! Ini yang dulu sempat viral kan gara-gara dia selingkuh dan digrebek sama istrinya? Benar-benar enggak tahu diri, ya!" "Kayaknya ini orang juga membuat masalah sampai dicari sama yang pasang iklan," timpal seseorang membuat Imel langsung menoleh. Dia kaget sebab yang disebutkan oleh penumpang angkot lainnya itu Mila. Imel terperanjat sebab dikatakan kalau Mila ini adalah orang yang dulu sempat digerebek karena perselingkuhan, ini sama persis yang seperti yang dikatakan oleh Maura tempo hari, saat mereka masih ada di rumah sakit.Kalau benar b

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 570 Frustrasi

    Entah sudah berapa lama Mila berada di kamar. Dia sampai ketiduran, mungkin karena kelelahan dan juga efek obat yang sebelumnya sempat diminum sebelum pulang dari rumah sakit.Wanita itu terbangun dan melihat sudah pukul 10.00, tapi tidak ada tanda-tanda Imel dan Maura pun sepertinya tidak ada. Karena rumah ini begitu hening. Sang wanita merasa tak enak hati. Dia memilih untuk keluar dari kamar dan mencari siapa yang sudah datang terlebih dahulu, antara Maura dan Imel. Entah kenapa dia merasa tidak mau sendirian mungkin karena dia sedang mengandung dan banyak kekhawatiran yang mungkin saja tiba-tiba muncul di pikiran itu, akan membuatnya semakin stres jika terus sendirian. Mila butuh seseorang untuk menemani. Wanita itu sampai memanggil-manggil nama Maura dan Imel, tetapi tidak ada sahutan. Rasa cemas tiba-tiba saja datang. Dia memilih untuk menelepon Imel, karena rasa gengsi kalau harus menghubungi Maura. Yang ada adiknya malah besar kepala dan mungkin akan meminta hal yang lebih b

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 569 Menanti Kabar

    Sementara itu, saat ini Lusi sedang mengantar Alia. Dia benar-benar bisa meluangkan waktu untuk anaknya. Sebenarnya Alia sudah menolak dan mengatakan kalau dia bisa berangkat sendiri, lagi pula sudah hafal jalan sekolah, tapi Lusi beralasan kalau dia ingin menghabiskan waktu bersama Alia sebelum berangkat kerja.Setelah Alia masuk, barulah Lusi kembali pulang. David yang sedari tadi uring-uringan karena tidak menemukan keberadaan Lusi di sekitar rumah Adiba pun mulai bingung. Harusnya dia meminta nomor ponsel wanita itu, tetapi karena kemarin terlalu senang dan waktunya buru-buru membuat mereka sampai tidak saling bertukar nomor ponsel. Saat melihat Lusi yang berjalan melewati rumahnya, senyuman di bibir David pun merekah. Dia akhirnya bisa melihat wanitanya itu. David akan pergi ke kantor bertepatan dengan Lusi pergi, sementara berkas-berkas penting yang harus dia tanda tangani dikirimkan secara online. Sekarang zaman sudah serba mudah, jadi tidak perlu direpotkan dengan semua itu.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status