Share

Bab 101 Perdebatan Hebat

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-20 22:36:44

Mungkin sekitar 10 detik lamanya Mila terdiam. Dia tersadarkan saat Raka berdecak keras sembari melipat tangan di depan dada.

"Tunggu, Mas! Apa yang kamu katakan barusan? Ini anakmu! Kenapa kamu berkata seperti itu? Ini juga bayimu."

Mila berusaha meyakinkan pria di depannya, kalau anak yang ada dalam kandungannya ini adalah anak Raka.

"Aku tidak yakin dengan itu."

"Kenapa kamu seperti ini? Jangan bilang kamu terhasut oleh ibumu! Ibumu itu ingin menghancurkan hubungan kita, Mas," ujar Mila berusaha untuk meyakinkan Raka dan menyadarkan kalau semua yang dikatakan oleh Bu Sinta itu hanyalah hasutan.

Mila tentu saja yakin kalau anak yang ada dalam kandungan Mila ini adalah anak Raka. Mendengar ibunya dikatain seperti itu, tentu saja Raka tidak terima.

"Jaga mulutmu itu, Mila! Jangan mengatai ibuku seperti itu!" seru Raka dengan wajah marah.

Matanya juga bahkan sampai melotot, kaget bukan main. Dia langsung menggeleng-gelengkan kepala dan hampir saja menangis. Tetapi wanita itu tidak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 102 Tuntutan Raka

    "Kenapa kamu bisa yakin kalau itu adalah anakku?" Mila terperangah sembari terkekeh tajam. Dia menggeleng-gelengkan kepala, Raka sudah benar-benar keterlaluan. Baru juga dua minggu di penjara, tetapi ternyata pria ini sudah benar-benar berubah drastis, berbeda jauh dengan Raka yang dulu."Kenapa kamu bertanya seperti itu, sih, Mas? Tentu saja karena aku hanya berhubungan denganmu. Kamu pikir aku berhubungan dengan siapa dan wanita seperti apa?" tanya Mila merasa kesal. Raka melotot. Dia berdecak keras sembari menatap wanita itu dengan sinis. "Wanita seperti apa? Tentu saja wanita murahan yang rela menghancurkan kehidupan sahabatnya sendiri. Kamu pikir apa, Mila? Aku baru tersadarkan sekarang, kalau kamu itu sudah keterlaluan kepada Lusi. Bukan hanya memanfaatkannya saja, tetapi kamu sudah menghancurkan kehidupan rumah tangga kami dengan cara merebutku darinya, kan?" Mila tersentak mendengar kalimat itu. Dia benar-benar tidak bisa berkutik dan mengelak karena semua yang dikatakan ol

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 103 Rencana Kejahatan Mila

    Di seberang sana, Bu Sinta terkesiap mendengar suara ponsel berdering berapa kali. Walaupun perabotan rumahnya sudah dijual, tetapi Bu Sinta masih punya HP. Meskipun model dulu, ini adalah satu-satunya ponsel dia untuk berhubungan dengan anaknya. Dia kaget karena ada nomor baru yang tertera di sana. Ini bukan nomor Hp, melainkan nomor telepon. Wanita itu mulai kebingungan, karena sudah beberapa kali ponselnya terus berdering. Untunglah saat ini suaminya sedang keluar, jadi dia bisa leluasa mengangkat telepon. Ada rasa takut jika orang yang menelponnya itu adalah rentenir. Tetapi kalau tidak diangkat juga dia penasaran, mengingat saat ini Maura dan Mila ada di luar sana. Bu Sinta jadi berpikir kemungkinan besar itu adalah Maura yang menelepon. Walaupun masih ragu, tetapi akhirnya Bu Sinta pun menerima telepon dari seberang sana. "Halo," ucap Bu Sinta dengan pelan-pelan. Ini diantisipasi kalau di seberang sana itu adalah rentenir. Jadi dia bisa langsung menutup panggilan.Namun kala

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 104 Alasan Mila Membenci Ibunya

    "Memang apa yang Ibu ingin katakan? Katakan saja. Waktuku tidak banyak," ujar Mila.Sekarang sipir yang melihatnya itu mulai kesal, tampak sekali raut wajahnya. Semu sebab dari tadi Mila belum selesai bertelepon. "Kami akan membebaskan kamu, tapi kamu harus melunasi hutang-hutang kami," pinta Bu Sinta membuat Mila terkesiap. Wanita hamil itu sampai tidak bisa bergerak dalam beberapa detik, lalu dia tersadarkan saat Ibu Sinta kembali memanggil nama Mila. Sang wanita tersenyum getir, ternyata di saat seperti ini pun ibunya masih meminta sesuatu yang mestinya tidak pernah dia lakukan. "Kenapa, Bu? Apakah Ayah berhutang lagi? Ibu dan Ayah terlilit hutang, lalu tidak tahu harus membayarnya pakai apa. Apakah Ibu juga akan menjualku lagi?" tanya Mila, membuat Bu Sinta terdiam. Wanita hamil itu jadi teringat beberapa tahun silam, saat dia baru mau duduk di bangku SMA. Karena itu juga alasan Mila akhirnya memilih untuk pergi ke Jakarta dan merantau, bersekolah dengan tabungan yang ada semb

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 105 Devan Kembali

    Suara ketukan pintu membuat Maura terkesiap. Kala itu sang gadis sedang bermain dengan Alia di ruang tamu. Kedua gadis berbeda usia saling pandang, mereka seolah bertanya dalam diam. Ketukan kedua membuat Maura semakin kaget."Kak, sepertinya ada tamu," ucap Alia yang diangguki oleh Maura.Sebenarnya dia tidak berani membuka pintu, takutnya itu adalah mantan mertuanya Lusi. Karena sebelumnya wanita itu sudah memperingatkan Maura agar tidak membukakan pintu untuk Bu Sinta apalagi Raka. Tetapi rasanya mustahil sebab Raka dipenjara. "Ya sudah, begini saja. Alia tunggu di sini. Biar Kakak yang buka, ya?" ucap Maura dengan wajah tegang. Dia benar-benar khawatir jika orang yang di depan itu adalah Bu Sinta. Dengan jantung yang berdetak kencang, gadis itu pun akhirnya membuka pintu. Maura terkesiap melihat sosok di depannya begitu tampan dan menawan, usianya juga pasti matang. Sesaat Maura terpukau dengan pesona Devan. Ya, yang ada di depan itu adalah Devan. Sang pria pun merasa aneh dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 106 Seperti Sosok Lain

    "Devan?" gumam Lusi secara tidak sengaja mengucapkan nama itu, sampai dia yang mendengar namanya disebut langsung tersentak. Devan seolah tersadarkan dari lamunannya sendiri. Dia berusaha untuk tersenyum sebaik mungkin, walaupun hatinya merasa sakit melihat keadaan Lusi saat ini. Sementara itu Maura yang melihat interaksi antara keduanya pun masih tetap diam di tempat, seperti ada sesuatu yang menahannya untuk tetap di sana.Harusnya gadis itu pergi dan menyiapkan minuman atau camilan untuk tamu, tetapi perasaan sebelumnya yang sangat kagum kepada sosok Devan membuat Maura terdorong untuk tetap di sana, menonton apa yang akan terjadi selanjutnya antara Lusi dan Devan. "Ya, ini aku Devan. Kamu masih ingat, kan?" tanya Devan berusaha untuk menghibur Lusi dengan candaan seperti itu. Lusi terdiam sejenak. Lalu tak lama kemudian terkekeh sembari menggelengkan kepala. "Tentu saja aku ingat. Ya sudah, duduklah," ucap Lusi mempersilakan Devan untuk kembali duduk, karena sebelumnya dia itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 107 Maksud Kedatangan Devan

    Devan berusaha untuk tersenyum sebaik mungkin. Sepertinya dia harus mencari cara lain agar Lusi tidak terus-terusan memberikan kata-kata pedas atau dia akan benar-benar mati kutu dan tidak bisa melakukan apa pun lagi di depan wanita itu. Devan menghela napas panjang, berusaha untuk menenangkan diri. Pikirannya harus tenang, karena kalau tidak, dia akan benar-benar merasa terpojokkan. "Iya, Lus. Maaf kalau kedatanganku itu membuatmu tidak nyaman. Aku memang tidak punya sangkut paut denganmu, aku juga tidak punya hak mencampuri urusanmu. Tetapi aku tidak bisa diam saja melihat orang yang sangat kukenal baik berubah seperti ini." Mendengar itu tubuh Lusi yang sebelumnya santai, langsung menegang. Dia tidak menyangka kalau Devan bisa membalikkan ucapannya seperti itu. Tetapi Lusi tidak mau lemah. Sudah cukup dia berbaik hati kepada lawan jenis dan pada akhirnya wanita itu tetap dikhianati juga disakiti. Jadi, Lusi akan tetap membuat benteng pertahanan yang sangat kuat agar tidak ada la

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 108 Cinta Pertama Maura dan Lusi

    Lusi tersenyum miring. Dia lalu melipat tangan di depan dada dengan perasaan kesal. Lusi tahu, kalau Devan itu sebenarnya punya niat baik untuknya. Tetapi sayangnya Lusi tidak suka cara penyampaian Devan seperti itu, seolah-olah menceramahi dan memojokkan Lusi. Kalau memang mau menyadarkan Lusi, bukan begini caranya. Cari cara yang sekiranya tidak membuat Lusi tersinggung. Wanita itu benar-benar kesal."Terima kasih atas semua niat baikmu untuk menyadarkanku, Devan. Tapi sekali lagi aku bilang, kamu tidak tahu posisiku saat ini. Kamu tidak merasakan bagaimana dikhianati oleh dua orang yang kupercaya sekaligus. Ditambah lagi mertuaku sendiri juga menginginkan Alia dengan paksa. Kamu tidak tahu, kan, kalau ibunya Mas Raka itu pernah ingin menculik Alia?" tanya Lusi dengan sarkas, juga nada kesal. Devan langsung terkesiap, tentu saja pria itu tidak tahu masalah yang disebutkan Lusi, sampai akhirnya Lusi kembali tersenyum miring. "Kalau begitu diam dan jangan ikut campur urusanku. Kit

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 109 Niat Terselubung

    "Tapi, Lusi ...." "Pergilah, Devan. Aku mohon, jangan membuat aku semakin marah dengan kedatanganmu. Aku tidak mau merusak hubungan baik kita. Jangan pernah berharap apa pun dariku, karena sampai kapan pun juga aku tidak akan mau berhubungan dengan siapa pun. Entah sampai kapan, tetapi untuk sekarang aku hanya ingin fokus kepada Alia," papar Lusi begitu tegas memberikan ultimatum kepada Devan. Sementara pria itu tampak sedih mendengar pernyataan dari wanita yang ada di depannya. Padahal dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki keadaan, membantu Lusi untuk keluar dari kubangan kesakitan. Tetapi ternyata wanita itu memilih untuk memelihara luka dan membiarkan semua perasaan sakitnya merajalela di hati.Devan tidak punya pilihan lain, akhirnya pria itu pun memilih untuk berbalik. Sementara itu Maura langsung berdiri. Dia kembali mengambil nampan dan berjalan cepat ke ruang tamu sebelum Devan benar-benar hilang di balik pintu. Gadis itu tiba-tiba saja menyerukan sang pria. "

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 537 Lakalantas

    Mila sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang diikuti. Mungkin pikirannya sudah lelah karena perutnya juga lapar dan tidak fokus, hingga dia pun berhenti di sebuah kedai bakso. Saat ini tampaknya sang anak yang ada dalam kandungan ingin mencicipi bakso yang agak jauh. Maura menghentikan taksi itu dan memantau kalau kakaknya masuk ke kedai bakso tersebut. "Lah, kok dia malah berhenti di situ? Atau jangan-jangan Kak Mila memang keluar untuk beli makanan?" gumam wanita itu. Dia keheranan. Kalau terus lama-lama di sini yang ada harga argonya akan terus berjalan dan mungkin dia harus mengeluarkan banyak uang, jadi wanita itu pun terpaksa turun dari taksi dan memantau dari kejauhan saja. "Duh, sial banget! Masa aku harus berdiri di sini memantau dari kejauhan? Mana panas pula," gerutu Maura.Dia mencoba melihat ke sekitar dan mencari tempat yang nyaman, kira-kira bisa duduk menunggu Mila. Inginnya wanita itu pun masuk ke sana dan ikut makan, tetapi pasti Mila akan mengetahui keb

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 536 Kalut

    Maura tampak muram dan ketakutan. Dia tidak tahu harus tenang apa, karena saat ini posisinya sedang sendirian. Tidak ada tempat bergantung. Bahkan kakaknya sendiri pun malah mengintimidasi. Tapi, kalau sampai Mila mengetahui masalah ini, yang ada dia akan semakin dipersulit atau mungkin bisa saja malah dilaporkan ke polisi dan berakhir di penjara. Membayangkannya saja membuat Maura merasa ketakutan, apalagi kalau jadi kenyataan. Dia tidak bisa berpikir jernih saat ini, berharap kalau ada solusi lain. Namun semakin diamkan, perasaannya semakin gundah. Maura tidak bisa diam saja. Dia harus meminta bantuan kepada seseorang dan satu orang yang terlintas di benak wanita itu adalah nama Raka.Dengan cepat dia menelepon Raka, tapi sayangnya tidak aktif. “Apa Mas Raka sengaja melakukan ini agar tidak ada yang mengganggu?” gumam sang wanita dan tebakan Maura memang benar.Raka sengaja mematikan ponselnya agar tidak diganggu oleh Mila atau siapapun yang akan memperkeruh suasana. Hari ini jug

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 535 Mulai Khawatir

    Setelah keluar dari ruangan interview, ternyata ada David sudah ada di sana. Lusi sangat kaget dengan kehadiran pria itu, lalu tiba-tiba saja tersenyum merekah, membuat jantung David berdetak dengan sangat kencang. "Bagaimana?" tanya David dengan tenang, walaupun sebenarnya saat ini dia sedang merasa gugup tetapi usianya yang sudah matang tidak mentoleransi semua itu. Dia bukan ABG lagi yang harus terlihat malu-malu di depan wanita yang dicintainya. "Alhamdulillah, aku keterima. Terima kasih, ya."Lusi langsung menjulurkan tangan membuat David terperangah, tetapi tak urung pria itu pun menerima uluran tangan Lusi. Mereka bersalaman dan kali ini David merasa tuntas karena bisa menyentuh tangan Lusi yang sangat halus dan lembut. "Syukurlah kalau begitu. Benar kan, aku tidak menipumu?" "Ya, aku minta maaf. Bukan maksud apa-apa, aku hanya melindungi diri dari hal-hal yang buruk. Tidak ada yang tahu kan apa yang akan terjadi selanjutnya," ucap Lusi membuat David terdiam sembari mengan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 534 Langkah Pertama Berhasil

    Bagaimana? Kalau mau, aku antarkan kamu ke kantornya. Kebetulan aku juga kerja di sana," ucap David membuat Lusi mulai menurunkan rasa curiganya kepada pria itu. "Kamu benar-benar tidak akan membawaku ke tempat yang aneh-aneh, kan?" tanya Lusi lagi, karena dia merasa belum yakin sepenuhnya apalagi mereka baru kenal kemarin. Itu pun hanya sepintas. "Ya Tuhan, apakah kamu selalu melakukan ini kepada orang lain? Kecuali kalau aku itu tidak dekat tempat tinggalnya denganmu, baru kamu curiga. Tapi aku kan tinggalnya dekat. Harusnya kamu bisa mengantisipasi itu, kan?"David lama-lama gemas juga kepada Lusi yang malah terus-terusan bertanya seperti itu. Wanita itu diam sejenak, memandangi pria itu dengan tatapan datar. "Mungkin menurutmu itu hal wajar, tapi tidak bagiku. Apalagi kamu tidak tahu bagaimana masa laluku. Harusnya kamu tahu, orang-orang akan melindungi diri sendiri dari hal-hal yang membuatnya kecewa," ujar Lusi membuat David terdiam. Pria itu memandangi sang wanita yang seka

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 533 Langkah Demi Langkah

    Lusi sampai tak bisa berkata-kata saking kagetnya kala dia duduk dan muncullah Damian dengan wajah tergesa-gesa. Wanita itu sampai mengerjapkan mata berkali-kali, apalagi saat sang pria duduk di sampingnya. Dia benar-benar tak bisa mengatakan apa pun karena menurutnya pria ini aneh. Lusi hanya mengenal namanya Damian dan tidak berniat untuk berkenalan lebih jauh, karena bagi Lusi hati kecilnya sudah tertutup untuk laki-laki manapun. Dulu sempat hampir saja mempunyai rasa kepada Devan, tapi ternyata pria itu malah membuatnya kecewa dan membuat Lusi tak mau lagi menjalin hubungan dengan pria manapun. Dua kali mengalami kekecewaan dari laki-laki, membuat Lusi merasa kalau dirinya memang harus fokus dulu kepada diri sendiri dan sang anak. Jadi, siapapun yang akan mendekat, Lusi akan berusaha untuk menghalangi dan menutup hati. "Hai, kita bertemu di sini." Tiba-tiba saja David mengatakan hal seperti itu, membuat Lusi menoleh dan hanya tersenyum kaku. Sungguh rasanya dia tidak mau basa-

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 532 Mangalah Demi Tujuan

    "Apakah harus?" tanya Raka terlihat sekali kalau wajahnya menentang semua permintaan Winda. Melihat itu Winda lagi-lagi merasa kecewa. Tetapi dia tidak mau malah bertengkar, apalagi di hari pertamanya sebagai seorang istri. Mungkin memang Raka belum mau pergi keluar bulan madu sebab memikirkan Alia. Dia berusaha untuk mengerti semuanya, walaupun tampak sekali di wajahnya rasa kekecewaan itu. "Oh ya sudah, Mas. Kalau memang tidak mau tak masalah, aku juga tidak mau kalau Mas Raka tidak bisa. Sebaiknya kita istirahat saja."Winda memilih untuk berdiri dan pergi, tetapi Raka tiba-tiba saja menariknya dan kembali membuat Winda terduduk. Raka menghela napas kasar, tampaknya dia sudah berbuat salah kepada Winda. Masih untung ada yang mau membantunya. Apalagi kata Winda, mereka akan mencari Alia. "Baiklah kita akan berangkat. Tapi nanti besok pulang, ya? Aku tidak bisa lama. Kamu tahu kan? Lusa harus kembalikan kepada Mila," ucap Raka, tiba-tiba saja membuat Winda mengerjapkan mata semba

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 531 Merasa Teralihkan

    Menjelang siang ini, tinggal Winda dan Raka berdua saja di rumah Winda. Untuk kedua kalinya dia merasakan sebagai pengantin baru setelah bertahun-tahun ditinggal oleh almarhum suaminya terdahulu. Winda memang tidak menjalin hubungan dengan siapa pun, karena dia memang ingin mengajar Raka. Sekarang setelah menikah, rasanya seperti mimpi. Kekecewaan karena dia tidak dianggap sebagai istri di depan umum, membuat Winda tak memedulikan itu. Semua karena dirinya sekarang sedang benar-benar bahagia sebab sudah memiliki Raka. "Mas, rencana kita selanjutnya seperti apa?" tanya Winda dengan penuh semangat, berharap kalau pria ini akan mengajaknya untuk bulan madu. Kalau masalah perihal biaya, Winda bisa backup semuanya. Yang dibutuhkan adalah perhatian dari pria itu. "Aku ingin mencari Alia." Seketika senyuman di bibir Winda langsung luntur. Hatinya tersayat dan benar-benar tidak dipedulikan di sini. Hanya dijadikan sebagai alat untuk mencari anak dan mantan istri Raka. "Iya, Mas. Aku tahu

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 530 Saran dari Mertua

    Dengan senyuman getir Winda pun menganggukkan kepala. "Iya, Bu. Aku sudah tahu semuanya." Mendengar itu Bu Sinta terperangah sembari membulatkan mata. Wanita ini benar-benar tulus. Bahkan pria yang dinikahinya sedang berjuang untuk mendapatkan hak asuh anak dari istri pertama malah didukung dan dibiarkan begitu saja. Bu Sinta sampai tidak bisa berkata-kata sesaat. "Kamu serius sudah tahu semuanya?" Winda kembali menganggukkan kepala dengan pelan. "Iya, Bu. Aku tidak apa-apa, kok. Aku yakin, seiring berjalannya waktu Mas Raka pasti bisa menaruh hati kepadaku. Semua harus ada perjuangan dan aku yakin tidak akan mengkhianati hasil," ungkap Winda, membuat Bu Sinta benar-benar merasa terharu. Kalau saja dia bisa mengotak-atik hati Raka, mungkin sudah dihapus nama Mila dan membiarkan pria itu tidak peduli terhadap anak yang dikandung oleh Mila."Yang sabar ya, Winda. Pokoknya Ibu akan selalu mendukungmu. Lagi pula Ibu tidak suka sama Mila. Dia itu bukan perempuan baik, jadi istri pun n

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 529 Sah!

    "Sah!"Suara menggema itu dikeluarkan oleh beberapa orang di sana. Dua saksi, satu penghulu, satu wali hakim dan juga ada ART Winda beserta Bu Sinta. Benar-benar sedikit dan tak ada orang lain lagi selain mereka semua. Sebenarnya Winda merasa sedih sebab pernikahan ini hanya diketahui oleh beberapa orang saja, seolah kalau dirinya memang tidak diakui oleh Raka. Tetapi ini lebih baik dibandingkan dirinya terus mengejar-ngejar pria itu. Katakanlah Winda itu adalah wanita bodoh. Dia bisa saja mendapatkan pria kaya, melebihi siapa pun termasuk Raka. Tetapi entah kenapa dia merasa kalau kebahagiaannya pasti ada bersama pria itu. Walaupun harus menjadi yang kedua, Winda rela. Lagi pula yang dicari bukanlah harta, tetapi kasih sayang dari laki-laki yang dicintai. Raka menyematkan cincin di jari manis Winda, lalu mencium keningnya. Ada haru biru yang menyelimuti acara ini. Bu Sinta sampai menantikan air mata, akhirnya sang anak mendapatkan istri yang baik menurut pandangan Bu Sinta. Winda

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status