Share

Bab 92 Hasutan Sang Suami

Lusi tidak menjawab pertanyaan Pak Bara dan memilih untuk langsung melangkah ke pelataran rumah milik Ibu Sinta. Wanita itu terdiam sejenak. Dia memandangi pintu rumah yang tampak kecil.

Sebelumnya Lusi menghela napas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan. Apa pun yang terjadi dia harus mencoba untuk memancing Bu Sinta keluar, karena semua rencananya itu tidak bisa berjalan kalau Bu Sinta tidak ada di rumah. Wanita itu pun langsung mengetuk pintu.

Bu Sinta dan suaminya yang ada di dalam terkesiap, mereka saling pandang. Tampak raut ketakutan yang amat kentara, tentu saja takut jika rentenir tadi datang lagi.

"Pak, jangan-jangan itu si tua bangka tadi?"

Ucapan sang istri membuat suaminya terdiam, pria paruh baya itu tampak berpikir. Ternyata dikejar-kejar orang itu tidak enak. Dia harus tetap terus bersembunyi, ditambah mencari alasan lain yang kira-kira masuk akal untuk diberikan kepada si penagih, karena sebelumnya Bu Sinta sudah menjanjikan kedua anak mereka.

"Tidak mungkin.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status