Share

Bab 92 Hasutan Sang Suami

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-09 18:41:33

Lusi tidak menjawab pertanyaan Pak Bara dan memilih untuk langsung melangkah ke pelataran rumah milik Ibu Sinta. Wanita itu terdiam sejenak. Dia memandangi pintu rumah yang tampak kecil.

Sebelumnya Lusi menghela napas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan. Apa pun yang terjadi dia harus mencoba untuk memancing Bu Sinta keluar, karena semua rencananya itu tidak bisa berjalan kalau Bu Sinta tidak ada di rumah. Wanita itu pun langsung mengetuk pintu.

Bu Sinta dan suaminya yang ada di dalam terkesiap, mereka saling pandang. Tampak raut ketakutan yang amat kentara, tentu saja takut jika rentenir tadi datang lagi.

"Pak, jangan-jangan itu si tua bangka tadi?"

Ucapan sang istri membuat suaminya terdiam, pria paruh baya itu tampak berpikir. Ternyata dikejar-kejar orang itu tidak enak. Dia harus tetap terus bersembunyi, ditambah mencari alasan lain yang kira-kira masuk akal untuk diberikan kepada si penagih, karena sebelumnya Bu Sinta sudah menjanjikan kedua anak mereka.

"Tidak mungkin.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 93 Menabuh Genderang Perang

    "Loh, Nak Lusi? Kirain siapa," ucap Bu Sinta berbasa-basi. Wajahnya juga tampak ramah, berbeda sekali saat berhadapan dengan sang rentenir. Sementara suami dia pun tersenyum semringah mendapati anak tiri Bu Sinta itu sudah berdiri di depan pintu. Lusi tersenyum sebaik mungkin. Padahal hatinya merasa kesal, tetapi juga puas karena apa yang direncanakannya pun berjalan dengan baik, sesuai dugaan kedua orang itu pasti akan langsung keluar jika dia menyebutkan namanya. "Iya, Bu. Ini saya. Apakah saya mengganggu kalian?" tanya Lusi berbicara seperti biasanya, karena permainannya belum dimulai. Dia akan berbasa-basi dulu dengan kedua orang itu, ingin tahu saja sejauh mana mereka berpura-pura akrab kepada Lusi dan juga sejauh mana mereka bicarakan perihal Maura. Setelah semua itu terjadi, barulah Lusi akan mempermainkan triknya. Sementara Pak Bara sesuai dengan permintaan Lusi, sudah mulai merekam apa yang dibicarakan oleh ketiga orang itu. Dia memegangi ponsel seolah tidak sedang mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 94 Memancing Kejujuran

    "Apa maksud, Nak Lusi?" tanya suami Bu Sinta. Wajahnya tiba-tiba saja berubah. Sebelumnya dia sangat semringah dan begitu jumawa. Tetapi mendengar perkataan Lusi barusan, membuat pria itu langsung terdiam. Bahkan dia kebingungan sendiri. Bu Sinta yang ada di pinggirnya pun tampak diam. Dia menoleh kepada suaminya, ingin meminta bantuan bagaimana berbicara dengan Lusi. Karena semua yang diperkirakan itu sangat melenceng sekali. "Maksud saya jelas, tidak mau memberikan uang kepada kalian. Kalau memang Maura kabur ke satu tempat yang kalian tahu, saya akan antar dengan senang hati. Jadi, tidak perlu mengeluarkan uang, kan?""Tapi, Nak Lusi--""Pak, saya datang ke sini untuk menemui Adik saya. Bagaimanapun dia satu darah dengan saya, walaupun berbeda ibu. Lalu kalau memang Maura kabur, saya juga ingin tahu alasannya seperti apa. Saya tidak mau kalian mencari Maura dengan uang, lalu mengambilnya kembali ke tempat ini untuk dijadikan sebagai sapi perah."Dua orang itu kaget dengan perka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 95 Lusi dan Permainannya

    "Nak Lusi, tidak bisa seperti itu. Maura kan anak saya, jadi harusnya diasuh oleh kami berdua," ujar Bu Sinta langsung menolak. Dia benar-benar tidak bisa membiarkan Maura di bawah asuhan Lusi. Dengan begitu anaknya tidak bisa dijadikan lagi alat untuk membayar hutang-hutangnya. Bagaimana perjanjiannya dengan si wanita tua itu? Bisa-bisa dia benar-benar kehilangan rumah ini, lalu dia harus tinggal di mana? Begitu pikir Bu Sinta. Kalau memang Lusi mau memberinya rumah, itu tidak masalah. Tetapi kalau misalkan sekarang dia meminta rumah, Lusi akan menolak juga. Meminta uang untuk mencari Maura saja Lusi sudah menolak mentah-mentah, bagaimana mungkin dia meminta rumah kepada anak tiri di depannya ini? Tampaknya Bu Sinta juga paham kalau Lusi baru tahu jika dirinya ini adalah mantan Ibu tiri Lusi. Dari gelagat wanita itu, tampaknya tidak suka dengan Bu Sinta. Walaupun memang terlihat ramah-tamah, tetapi dari setiap sikap dan pembicaraan Lusi mencerminkan kalau wanita itu memang tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 96 Licik dan Tidak Berkutik

    Lusi menaikkan sebelah alisnya mendengar pertanyaan dari suaminya Bu Sinta. Tampaknya pria paruh baya ini belum tahu apa-apa tentang Mila. Ini akan semakin menarik untuk Lusi. Dia bisa membuat keduanya semakin jera dan pria paruh baya itu tidak akan bisa berkutik jika tahu anak kesayangannya itu telah berbuat jahat kepada Lusi. "Loh, Bapak tidak tahu anak Bapak itu dipenjara? Sudah hampir seminggu Mila dipenjara," ucap Lusi dengan enteng, membuat sang wanita paruh baya itu tampak ketakutan dan bingung. Bu Sinta berusaha untuk menjelaskan kepada suaminya, tetapi sayangnya pria itu langsung marah. "Apa yang kamu sembunyikan dariku? Kenapa kamu tidak bilang apa-apa? Jadi, kamu sudah tahu kalau Mila dipenjara? Katakan!" seru sang pria membuat Bu Sinta ketakutan. Melihat itu Lusi langsung menoleh kepada Pak Bara. Dia memberikan isyarat kalau dia sangat puas dengan kejadian ini. Rekaman itu pun masih tetap berputar, ini akan menjadi bukti lagi jika terjadi sesuatu kepada Bu Sinta dan Lu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 97 Cara Mencari Mila

    Saat ini Lusi dan Pak Bara sedang dalam perjalanan pulang. Beberapa menit berlalu mereka semua tetap saling diam, wanita itu memilih melihat ke luar jendela. Kejadian tadi sebenarnya sangat mengkhawatirkan hati Lusi karena dia takut terjadi sesuatu yang buruk kepadanya. Tetapi karena ada Pak Bara dan rekaman itu, sekarang dia sudah tenang. Jika satu saat nanti Bu Sinta atau suaminya berbuat macam-macam, maka dia akan menjadikan rekaman tadi sebagai barang bukti. "Nak Lusi, apakah tetap akan mengambil hak asuh untuk Maura?" tanya Pak Bara memastikan, karena dia tidak mau sampai pertemuan ini tidak membawakan hasil apa pun. Lusi menoleh dan tersenyum. "Tentu saja, Pak. Ini harus berhasil. Saya sudah berusaha yang untuk meminta izin secara baik-baik kepada mereka, tapi mereka tidak punya itikad baik juga untuk merawat Maura dengan benar. Saya yakin, kalau misalkan Maura kembali ke sana, pasti dia akan dijadikan sapi perah lagi dan lebih parahnya lagi Maura akan dijual kepada rentenir

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 98 Pria yang Mencari Lusi

    Sesampainya di rumah, Lusi melihat Maura sedang bermain dengan Alia. Wanita itu tidak mengatakan apa pun perihal kedatangannya ke rumah orang tua Maura, tidak mau sampai gadis itu berpikiran macam-macam atau malah menjadi beban untuk Maura. Jadi, Lusi memutuskan menyembunyikan kedatangan dia saat berkunjung ke rumah orang tua Maura. Biarlah Maura hidup dan beradaptasi di sini, sebelum dia memulai sekolah. Rencananya setelah Lusi mendapatkan hak asuh Maura, dia akan langsung mendaftarkan adiknya itu ke sekolah yang baik, tentu saja ternama dan terjamin kualitas pendidikannya. Lusi pun memilih untuk istirahat dulu, mengunci diri di kamar dan memikirkan apa saja yang harus dia lakukan selanjutnya. Sekarang pasti akan menghabiskan banyak waktu di tempat kerja, bersama Alia pun akan sedikit. Dia berpikiran untuk menyewa pengasuh bagi Alia. Tetapi dia takut jika salah memilih pengasuh. Sepertinya Lusi harus membicarakan semua ini dengan Pak Bara, karena saat ini tidak ada satu pun orang y

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 99 Aksi Nekat Mila

    "Hah! Devan? Ibu yakin nama pria yang mencari saya itu Devan?" tanya Lusi sangat syok dan dia benar-benar tidak percaya mendengar kalau Bu Murni menyebutkan nama itu."Iya, Ibu yakin. Nama pria yang mencari Nak Lusi itu Devan." Wanita itu terdiam. Dia bingung harus bersikap apa mendengar kabar ini, tetapi satu yang pasti, Lusi penasaran kenapa Devan mencarinya. Padahal sudah tahu kalau dirinya berumah tangga, bahkan pria itu juga sempat bilang kalau dia berusaha untuk membuka lembaran baru setelah istri dan calon anaknya meninggal. Tetapi kenapa sekarang tiba-tiba saja mencarinya apalagi menurut bu Murni, dia pun datang saat video viral itu diposting oleh Lusi di media sosial. Mungkinkah ini pertanda kalau Devan itu begitu peduli kepada Lusi? Sang wanita langsung menggeleng-gelengkan kepala, dia berusaha untuk menghalau segala pemikiran, tidak mau mengambil kesimpulan sendiri. Saat ini dia tidak mau berurusan dengan orang-orang yang membuatnya pusing termasuk dengan pria bernama De

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 100 Keputusan Raka untuk Mila

    "Mas, aku mohon maaf. Ini adalah salah satu kesempatan langka aku bisa berbicara denganmu. Kamu tahu? Sulit bagiku untuk bisa menemuimu seperti ini," ujar Mila. Dia harus meyakinkan Raka agar mau bicara dengannya. Karena kalau tidak, semua perjuangannya akan sia-sia. "Aku tidak memintamu untuk menemuiku," timpal Raka membuat Mila terkesiap. Wajah wanita hamil itu langsung syok. Selama berhubungan dengan Raka di belakang Lusi, baru kali ini pria itu mengucapkan kata-kata yang membuat Mila tak berkutik. Bagaimana tidak? Selama ini Raka selalu memperhatikannya, mengucapkan kata-kata manis untuk Mila. Tetapi setelah semua kejadian yang menimpa dirinya dan Raka, pria itu berubah drastis. Bahkan berani berucap seperti itu kepada Mila. "Kenapa kamu bicara seperti itu, Mas? Biasanya kamu tidak begini."Raka menghela napas kasar. Dia mengguyar rambutnya, lalu melihat ke sekeliling, takut ada yang mengamati mereka. Untunglah beberapa napi langsung pergi ke lapangan, biasanya setelah makan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 541 Memang Salahku Apa?

    "Dari dulu aku ingin tahu, bagaimana rasanya menyiksa Kakak seperti ini? Memang Tuhan itu Maha Adil. DIA akan memberikan balasan yang setimpal untuk orang-orang yang jahat seperti Kakak. sSekarang Kakak sendiri yang merasakan bagaimana sendiri tanpa bantuan siapapun. Harusnya dari dulu Kakak itu tahu kalau Kakak tidak bisa apa-apa sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi sayangnya Kakak meremehkanku. Coba Kakak akan dibantu siapa kalau keadaan seperti ini?" papar Maura sepertinya masih belum puas mengeluarkan unek-uneknya kepada wanita hamil itu. Di saat seperti ini Mila bisa saja mengamuk. Tetapi dia tidak berdaya dengan keadaannya. Jadi, wanita itu pun memilih untuk tenang. Menghela nafas berkali-kali dan berusaha untuk menetralkan emosi yang tiba-tiba saja naik karena perkataan adiknya.Mila tahu, Maura pasti akan memancing emosi dan berusaha untuk membuatnya menderita. Tetapi Mila tidak mau disetel oleh anak ini. Dia harus memenangkan semua peperangan antara dirinya dan Maura. Ter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 540 Balas Dendam Paling Tepat

    Entah sudah berapa lama Mila tak sadarkan diri, sampai akhirnya wanita itu pun membuka mata. Hal pertama yang membuatnya tersadar adalah aroma ruangan dan bau obat yang menyengat. Apalagi Mila dalam keadaan hamil. Indra penciumannya pasti terasa sensitif. Wanita itu pun sontak penutup hidungnya dengan tangan yang lemas. Dia melihat ke sekeliling dan mendapati kalau ada adiknya sedang tidur di sofa. Sudah dipastikan dia ada di rumah sakit. Sebelumnya, saat sudah melewati masa kritis, Mila pun dibawa ke ruang rawat untuk melakukan observasi apakah wanita itu masih harus dirawat atau diperbolehkan untuk pulang.Suara erangan saat kepalanya terasa berdenyut nyeri membuat Maura terkesiap. Dia melihat kalau kakaknya sudah tersadar. Wanita-wanita itu pun langsung terduduk. Dia hendak berdiri dan menghampiri Mila, tetapi langsung ke tempat semula. Baginya bukan hal yang harus dilakukan jika memerhatikan kakaknya. Dia sudah terlanjur sakit hati dengan wanita ini. Jadi, untuk apa Maura berbai

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 539 Tidak Sesuai Harapan

    Setelah menunggu beberapa saat, keluarlah dokter dan suster yang sedang menangani Mila. Dengan cepat Maura menghampiri dan bertanya bagaimana keadaan kakaknya itu. "Kalau boleh tahu, Mbak ini siapanya pasien?" tanya dokter. Saat ini Maura tidak mau mengakui kalau Mila adalah kakaknya, lebih baik seperti ini dibandingkan nanti dirinya yang akan repot harus mengurus semuanya demi wanita hamil itu. "Kebetulan saya tetangganya, Dok. Tadi lihat dia kecelakaan di jalan. Jadi saya yang bawa ke sini," ujar Maura, memilih untuk menjawab secara demokratis. Kalau dia mengatakan hanya orang asing, pasti disuruh pergi dan menelepon keluarganya. Artinya dia harus menelepon kedua orang tua mereka, mengingat itu Maura langsung menggelengkan kepala. Mana sudi dia bertemu dengan kedua orang tuanya lagi, terutama ayah tiri yang membuatnya menderita sampai saat ini." Oh, kalau begitu bisakah Mbak menelepon keluarganya?" Akhirnya pertanyaan itu meluncur juga dari dokter, tetapi setidaknya Maura sud

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 538 Iba yang Menguap

    Maura saat ini sedang ada di rumah sakit. Dia tampak gelisah, sesekali duduk lalu berjalan mondar-mandir menunggu di depan ruang ICU. Saat melihat keadaan kakaknya, wanita itu benar-benar syok. Kepala Mila terbentur. Ada bagian depan mobil yang sudah rusak. Saat ini Maura dihantui ketakutan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba saja bersarang di benak, salah satunya bagaimana kalau misalkan kakaknya meninggal? Apa yang akan dia jelaskan kepada kedua orang tuanya jika tahu Mila kecelakaan dan saat itu dialah yang ada di rumah sakit ini? Namun, kalau Maura diam saja akan terjadi sesuatu yang buruk kepada kakaknya. Setelah hampir 18 tahun hidup mengenal Mila, pertama kalinya wanita itu merasa khawatir yang teramat sangat dibandingkan dulu saat tahu Mila masuk penjara karena viral. Kali ini ada rasa takut yang benar-benar mengukung, sampai Maura bingung harus melakukan apa. Wanita itu berusaha untuk menelepon Raka, tapi lagi-lagi sang pria tidak bisa dihubungi. Dia jadi bingung

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 537 Lakalantas

    Mila sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang diikuti. Mungkin pikirannya sudah lelah karena perutnya juga lapar dan tidak fokus, hingga dia pun berhenti di sebuah kedai bakso. Saat ini tampaknya sang anak yang ada dalam kandungan ingin mencicipi bakso yang agak jauh. Maura menghentikan taksi itu dan memantau kalau kakaknya masuk ke kedai bakso tersebut. "Lah, kok dia malah berhenti di situ? Atau jangan-jangan Kak Mila memang keluar untuk beli makanan?" gumam wanita itu. Dia keheranan. Kalau terus lama-lama di sini yang ada harga argonya akan terus berjalan dan mungkin dia harus mengeluarkan banyak uang, jadi wanita itu pun terpaksa turun dari taksi dan memantau dari kejauhan saja. "Duh, sial banget! Masa aku harus berdiri di sini memantau dari kejauhan? Mana panas pula," gerutu Maura.Dia mencoba melihat ke sekitar dan mencari tempat yang nyaman, kira-kira bisa duduk menunggu Mila. Inginnya wanita itu pun masuk ke sana dan ikut makan, tetapi pasti Mila akan mengetahui keb

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 536 Kalut

    Maura tampak muram dan ketakutan. Dia tidak tahu harus tenang apa, karena saat ini posisinya sedang sendirian. Tidak ada tempat bergantung. Bahkan kakaknya sendiri pun malah mengintimidasi. Tapi, kalau sampai Mila mengetahui masalah ini, yang ada dia akan semakin dipersulit atau mungkin bisa saja malah dilaporkan ke polisi dan berakhir di penjara. Membayangkannya saja membuat Maura merasa ketakutan, apalagi kalau jadi kenyataan. Dia tidak bisa berpikir jernih saat ini, berharap kalau ada solusi lain. Namun semakin diamkan, perasaannya semakin gundah. Maura tidak bisa diam saja. Dia harus meminta bantuan kepada seseorang dan satu orang yang terlintas di benak wanita itu adalah nama Raka.Dengan cepat dia menelepon Raka, tapi sayangnya tidak aktif. “Apa Mas Raka sengaja melakukan ini agar tidak ada yang mengganggu?” gumam sang wanita dan tebakan Maura memang benar.Raka sengaja mematikan ponselnya agar tidak diganggu oleh Mila atau siapapun yang akan memperkeruh suasana. Hari ini jug

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 535 Mulai Khawatir

    Setelah keluar dari ruangan interview, ternyata ada David sudah ada di sana. Lusi sangat kaget dengan kehadiran pria itu, lalu tiba-tiba saja tersenyum merekah, membuat jantung David berdetak dengan sangat kencang. "Bagaimana?" tanya David dengan tenang, walaupun sebenarnya saat ini dia sedang merasa gugup tetapi usianya yang sudah matang tidak mentoleransi semua itu. Dia bukan ABG lagi yang harus terlihat malu-malu di depan wanita yang dicintainya. "Alhamdulillah, aku keterima. Terima kasih, ya."Lusi langsung menjulurkan tangan membuat David terperangah, tetapi tak urung pria itu pun menerima uluran tangan Lusi. Mereka bersalaman dan kali ini David merasa tuntas karena bisa menyentuh tangan Lusi yang sangat halus dan lembut. "Syukurlah kalau begitu. Benar kan, aku tidak menipumu?" "Ya, aku minta maaf. Bukan maksud apa-apa, aku hanya melindungi diri dari hal-hal yang buruk. Tidak ada yang tahu kan apa yang akan terjadi selanjutnya," ucap Lusi membuat David terdiam sembari mengan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 534 Langkah Pertama Berhasil

    Bagaimana? Kalau mau, aku antarkan kamu ke kantornya. Kebetulan aku juga kerja di sana," ucap David membuat Lusi mulai menurunkan rasa curiganya kepada pria itu. "Kamu benar-benar tidak akan membawaku ke tempat yang aneh-aneh, kan?" tanya Lusi lagi, karena dia merasa belum yakin sepenuhnya apalagi mereka baru kenal kemarin. Itu pun hanya sepintas. "Ya Tuhan, apakah kamu selalu melakukan ini kepada orang lain? Kecuali kalau aku itu tidak dekat tempat tinggalnya denganmu, baru kamu curiga. Tapi aku kan tinggalnya dekat. Harusnya kamu bisa mengantisipasi itu, kan?"David lama-lama gemas juga kepada Lusi yang malah terus-terusan bertanya seperti itu. Wanita itu diam sejenak, memandangi pria itu dengan tatapan datar. "Mungkin menurutmu itu hal wajar, tapi tidak bagiku. Apalagi kamu tidak tahu bagaimana masa laluku. Harusnya kamu tahu, orang-orang akan melindungi diri sendiri dari hal-hal yang membuatnya kecewa," ujar Lusi membuat David terdiam. Pria itu memandangi sang wanita yang seka

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 533 Langkah Demi Langkah

    Lusi sampai tak bisa berkata-kata saking kagetnya kala dia duduk dan muncullah Damian dengan wajah tergesa-gesa. Wanita itu sampai mengerjapkan mata berkali-kali, apalagi saat sang pria duduk di sampingnya. Dia benar-benar tak bisa mengatakan apa pun karena menurutnya pria ini aneh. Lusi hanya mengenal namanya Damian dan tidak berniat untuk berkenalan lebih jauh, karena bagi Lusi hati kecilnya sudah tertutup untuk laki-laki manapun. Dulu sempat hampir saja mempunyai rasa kepada Devan, tapi ternyata pria itu malah membuatnya kecewa dan membuat Lusi tak mau lagi menjalin hubungan dengan pria manapun. Dua kali mengalami kekecewaan dari laki-laki, membuat Lusi merasa kalau dirinya memang harus fokus dulu kepada diri sendiri dan sang anak. Jadi, siapapun yang akan mendekat, Lusi akan berusaha untuk menghalangi dan menutup hati. "Hai, kita bertemu di sini." Tiba-tiba saja David mengatakan hal seperti itu, membuat Lusi menoleh dan hanya tersenyum kaku. Sungguh rasanya dia tidak mau basa-

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status