Share

Bab 44 Tolak Ukur

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-10 08:47:52

"Kamu terlalu sempurna, punya segalanya dan sialnya kamu adalah orang baik. Semua orang memujimu. Aku juga tidak suka, Lus. Harusnya, kamu jahat saja padaku, membullyku. Dengan begitu, sebagian orang akan memberikan simpati padaku, bukan membandingkan atau memperolokku!"

Mila masih mengeluarkan keluh kesahnya. Dia bahkan mengatakan itu semua dengan serius. Ada kilatan amarah yang menggebu di sorot mata Mila.

Lusi benar-benar dibuat kaget dengan pernyataan ini. Jadi, semua ini hanya karena dia tidak suka jika dibandingkan dengan Lusi, dan kesal saat semua orang malah mengasihaninya dan mencap Mila sebagai benalu.

Lusi kira Mila tidak menganggap serius perkataan mereka. Toh, orang-orang hanya bisa berkomentar tanpa tahu kehidupan yang dijalani Mila. Tetapi, sepertinya Mila tidak begitu.

Dari dulu, Mila memang selalu mengedepankan gengsi. Jadi, dia akan lalukan apa pun demi terpenuhinya gengsi. Lusi selalu membantunya dalam memenuhi gengsi itu, karena dia pikir memang Mila ingin menyenan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 45 Kebohongan Mila

    "Sudah puas?" tanya Lusi pada Mila yang tengah menahan amarah dengan napas terengah-engah.Wanita sundal itu mendelik pada Lusi. Ya, dia memang benar-benar benci. Terlepas dari alasannya itu, Lusi tetap menganggap Mila adalah orang yang tidak tahu diri.Sudah cukup drama mengamuknya, sekarang giliran Lusi yang membuat wanita itu tak berdaya. Dia memanggil Pak Bara untuk masuk ke ruang besuk ini.Kekagetan terlihat di wajah Mila dan Lusi tersenyum untuk hal itu. Dia akan buat perhitungan yang sangat malah untuk Mila."Nah, Pak Bara. Tolong dengarkan baik-baik perkataan saya. Bila perlu, tulis saja."Laki-laki paruh baya itu mengangguk paham. Dia mengeluarkan secarik kertas beserta bolpoinnya. Kekagetan Mila berubah menjadi wajah penasaran.Lagi-lagi Lusi tersenyum melihat ekspresi wanita sialan itu. Wah, ternyata balas dendam itu memang memuaskan seperti ini. Sayangnya, semua ini akan kembali dibalas oleh Mila dengan dalih balas dendam pula.Namun, Lusi tidak peduli akan hal itu. Toh,

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 46 Ditipu Bertahun-tahun

    "Kak, ini aku," ucap gadis itu dengan wajah sendu. Terlihat ada genangan air mata yang siap jatuh.Mila masih memalingkan wajah, sementara Lusi dan Pak Bara sengaja diam menyaksikan mereka. Ah, sepertinya akan ada drama baru di sini."Kenapa Kakak seperti ini? Ibu dan Ayah merindukan Kakak. Ayo kita pulang, Kak!" seru gadis bernama Maura itu sembari menyentuh lengan Mila.Wanita jalang itu langsung menepisnya dan mengibas-ngibas bekas sentuhan Maura. Dia menoleh dengan tatapan nyalang. Lusi melihat, banyak kebencian yang tergambar di sorot mata Mila.Wah, sepertinya seru juga. Apakah Mila akan mengakui adiknya? Atau malah mengusir adiknya dengan segudang caci-maki? Duh, Lusi seperti tengah menonton drama sinetron."Jangan sentuh aku! Lagian, siapa kamu?! Aku tidak punya adik. Aku anak tunggal dan seorang yatim piatu!" serunya dengan suara yang sangat lantang.Saking lantangnya, petugas di sana memberikan peringatan agar Mila mengecilkan suara. Memang wanita yang memalukan.Sekarang, d

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 47 Amarah Lusi

    Suara tamparan menggema di ruangan itu. Lusi mendorong Mila hingga terjerembab. Tak dihiraukan jeritan wanita jalang itu, atau seruan dari polisi untuk berhenti.Terdengar Pak Bara juga berusaha memisahkan Lusi dan Mila. Dia menarik tangan Lusi untuk melepaskan jambakan di kepala Mila. Bahkan, masih terdengar isakan Maura yang meminta kakaknya untuk berhenti.Itu semua tidak dihiraukan. Sejauh ini, Lusi sudah menahan diri untuk tidak bermain fisik. Tetapi, wanita sundal itu malah memulainya dan itu tidak bisa dibiarkan.Dia sudah berani berbuat kasar padanya dan Lusi tidak bisa menerimanya. Mila sudah cukup menghempaskan kehidupan Lusi ke kubangan penderitaan, tapi sekarang tidak lagi.Lusi menarik rambutnya sekuat tenaga sampai Mila meringis kesakitan. Lalu, sebelah tangannya terus menampar pipinya berulang-ulang. Wanita jalang itu terdengar menangis dan mengucapkak kata sakit. Tetapi, tidak ada permohonan ampun atau maaf untuk Lusi.Jadi, Lusi teruskan saja menamparnya sampai dia te

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 48 Membawa Maura

    "Dia pingsan, Lus. Bekas tamparannya sangat jelas. Kamu bisa dituntun karena melakukan penganiayaan."Pak Bara berkata seperti itu sembari msmeperlihatkan kondisi Mila yang sangat menyedihkan. Pipinya bengkak karena bekas tamparan Lusi, tidak lupa juga rambut yang sudah acak-acakan.Di dalam sana juga, Lusi melihat Maura tengah menangis meratapi kakaknya yang sedang terbaring lemah. Saat ini, Lusi seperti tertampar oleh fakta di depan mata.Kenapa dia melakukan ini semua? Pertanyaan itu muncul berulang-ulang di benaknya. Emosi dan amarah membuat akal sehat Lusi hilang.Sungguh, ini bukan hal yang dia inginkan. Sejauh ini, Lusi sudah bisa menahan diri untuk tidak bersikap kasar. Tetapi, karena Mila yang menyerang duluan, dia jadi tersulut api amarah. Hingga terjadilah perkelahian ini.Menyesal pun sudah tak ada gunanya lagi. Semua sudah terjadi dan Lusi harus bisa membela diri."Bapak tahu, kan, kalau aku melakukan itu semua karena dia yang memulai. Bisa dilihat di CCTV di sana. Kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 49 Adik tanpa Status

    "S-siapa laki-laki ini?" tanya Lusi dengan suara yang sedikit bergetar.Bukan hanya itu saja. Tangan itu pun ikut bergetar menunjuk foto yang ada di sana. Kerongkongannya terasa kering, hingga sulit sekali hanya untuk menelan saliva.Ya Tuhan, jantungnya terasa dipaksa loncat dari tempatnya saat melihat foto itu. Banyak dugaan-dugaan yang muncul sampai rasanya sesak dada Lusi."Ini ... dia almarhum ayahku, Mbak."Digigit bibir itu untuk menahan gemetar tubuh. Sungguh? Benarkah kalau sosok itu ayahnya. Kalau begitu Maura ini adalah ...."Aku dan Kak Mila itu satu Ibu beda Ayah, Mbak. Kata Ibu, dia dan ayahnya Kak Mila bercerai karena masalah ekonomi. Lalu, Ibu menikah lagi dengan ayahku dan lahirlah aku."Lusi terdiam sembari menahan napas. Mulut itu terasa kaku untuk digerakkan. Bukan hanya itu saja, otaknya seolah hanya terpusat pada Maura dan ucapannya. Tubuh itu dipaksa untuk mendengarkan sebuah fakta yang mungkin akan menyakitkan untuknya."Lalu, saat aku beranjak dewasa Ayah juga

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 50 Kebingungan Lusi

    "Sebaiknya kamu hubungi mereka. Aku ingin bertemu dengan orang tuamu," ucap Lusi pada Maura.Gadis itu terperanjat dan langsung menggeleng-gelengkan kepala. Wajahnya langsung pucat dengan sorot mata ketakutan. Kenapa reaksinya jadi seperti ini?"J-Jangan, Mbak. Nanti ... nanti saya pulang kalau Kak Mila sudah keluar dari penjara," ujarnya membuat Lusi keheranan. Ini aneh, menurut Lusi. Harusnya dia bereaksi biasa saja. Toh, yang bermasalah, kan, Mila. Bukan dirinya. Tetapi, reaksi Maura terlalu berlebihan menurut Lusi.Ah, kepalanya rasanya sangat sakit. Denyutan di pelipis membuat konsentrasi Mila mulai buyar. Dia terlalu banyak berpikir sampai akhirnya seperti ini."Mbak baik-baik saja?" tanya Maura, terlihat khawatir.Gadis itu tampak kaku. Dia seperti ingin mendekati Lusi, tapi juga terlihat sungkan. Sampai akhirnya, Maura memilih untuk kembali duduk.Lusi memejamkan mata, merasakan denyutan yang menyakitkan di kepala. Sepertinya dia harus istirahat. Akhirnya, Lusi menyuruh Maura

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 51 Mencari Kebenaran

    "Ada apa, Lus? Tumben kamu mau ketemu Bapak pagi sekali?" tanya Pak Bara saat Lusi menghampiri ke kantornya.Lusi hanya senyum ringan padanya. Dia mempersilakan duduk dan Lusi pun langsung mengubah ekspresi wajah itu."Pak, apa Bapak tahu sesuatu tentang Ayah?" tanya Lusi yang membuat dahi Pak Bara mengernyit.Laki-laki paruh baya itu diam dan terlihat kebingungan. Lusi tidak tahu, apakah dia benar-benar bingung atau sedang berpikir akan pertanyaannya tentang Ayah."Apa maksudmu, Lus?" Akhirnya, pertanyaan itu muncul dari mulutnya, sesuai dugaan Lusi.Lusi tak langsung menjawab, melainkan menyandarkan punggung sembari menyilangkan tangan di depan dada."Gadis bernama Maura itu menyodorkan sebuah foto yang ada gambar Ayah. Dia menyebutkan nama Darma Wijaya. Wajah dan nama yang sama. Katakan, Pak. Apa benar Ayah punya anak dari wanita lain?"Pak Bara terdiam, tapi Lusi melihat ketegangan pada aura wajahnya. Dia juga tidak bergerak sama sekali. Gelagatnya itu membuktikan kalau semua pert

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 52 Rahasia Darma

    "Karena apa, Pak?" Lusi bertanya dengan setengah mendesak. Rasanya dia ingin tahu tentang mereka secepat kilat. Tetapi, Pak Bara malah bercerita pelan dan santai, kan kesal.Dia malah menatap Lusi dan terlihat gurat keraguan di wajahnya. Jangan bilang Pak Bara batal menceritakan semuanya. Jangan sampai!"Katakan saja, Pak. Aku tidak akan berbuat aneh pada mereka. Justru, kalau Bapak tidak cerita, mungkin aku akan melakukan sesuatu yang tak terduga."Terdengar Pak Bara menghela napas panjang sembari mengangguk-anggukan kepala."Baiklah, Nak Lusi. Kalau itu maumu, Bapak akan ceritakan semua. Tapi, mohon untuk tidak melakukan hal yang gegabah," terangnya memperingatkan.Lusi langsung mengangguk cepat dan setelah itu Pak Bara pun melanjutkan ceritanya."Itu semua terjadi karena ibunya Mila jatuh cinta pada Darma, Lus."Lusi tercengang mendengar pernyataan dari Pak Bara. Tetapi, tidak sampai di sana saja. Ada yang lebih membuatnya kaget saat Pak Bara kembali bercerita."Secara terang-teran

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 506 Mulai Muak (2)

    "Mas, aku mohon. Pulanglah bersamaku, jangan seperti ini." Mila sekarang menghiba sembari menangis. "Tolong, jangan buat aku merasa menderita dan tertekan seperti ini. Aku janji, aku tidak akan mengekangmu lagi. Kamu boleh keluar, asalkan kamu bicara dulu kepadaku." "Tidak, ini sudah ketiga kalinya kamu mengatakan hal yang sama, tetapi kenyataannya seperti apa? Kamu tetap saja mengganggu dan menuduhku macam-macam.""Lalu, aku dengan siapa, Mas? Aku tidak mungkin sendiri.""Ada Maura."Seketika Mila malah terdiam. Dia sedang berusaha untuk akting sebaik mungkin agar Raka mau pulang dengannya. Tetapi malah nama Maura yang disebutkan. Dia benar-benar kesal karena adiknya itu malah masuk dalam permasalahan rumah tangganya. "Dia kan bukan siapa-siapa kita. Lagi pula di sini yang harus tanggung jawab atas keselamatan aku dan anak ini kan kamu, Mas." Mila sama sekali tidak bisa diajak berbicara baik-baik. Sekeras apa pun Raka menjelaskan, Mila juga sama kerasnya. Tidak mau mengalah. Rak

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 505 Mulai Muak (1)

    "Tidak sekarang, Mila. Aku akan pulang setelah semua urusanku selesai." Mila menautkan kedua alis dengan perasaan bingung. "Apa maksud kamu, Mas? Urusan apa yang kamu lakukan di sini?" Raka menghela napas panjang sembari memijat pelipisnya yang berdenyut. Tidak mungkin dia mengatakan kalau besok dirinya akan menikah dengan Winda. Yang pasti pria itu harus mengelabui Mila. Jangan sampai wanita itu benar-benar menghancurkan semua rencananya. Karena kalau Mila tahu kalau dirinya ingin mencari Lusi dan juga Alia, maka saat itu juga dia mendapat tekanan lagi dari wanita ini. "Aku hanya ingin bertemu dengan ibuku, menghabiskan waktu dengan ibuku." "Lalu, kamu meninggalkan istrimu?" tanya Mila. Matanya berkaca-kaca. Dia tidak menyangka Raka akan melakukan hal seperti ini. Padahal yang harus ditemani adalah Mila. Dia sedang hamil. Kenapa Raka tidak mau melakukan itu? "Dia anakku. Hak dia dong untuk menemani ibunya!"Mila kesal karena Bu Sinta malah ikut campur. Harusnya wanita paruh bay

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 504 Pertengkaran Mertua dan Menantu (4)

    Bu Sinta maupun Mila kaget mendengar suara Raka yang menggelegar, tampak sekali wajahnya memerah seperti menahan emosi karena sudah dari tadi kedua wanita berbeda usia ini terus saja bertengkar. "Apa kalian tidak bisa diam?! Jangan terus-terusan mengoceh dengan berbagai macam alasan! Aku punya keputusan sendiri," ucap Raka, membuat Bu Sinta dan Mila kaget bersamaan. Mereka takut jika Raka mengambil keputusan yang salah dan merugikan kedua belah pihak. Mila berharap kalau Raka tidak meninggalkannya, berbeda dengan Bu Sinta yang ingin anaknya kembali kepada Bu Sinta dan menceraikan Mila. Pria itu menoleh kepada Mila dengan tatapan sinis. Dia sudah jengah dengan semua perlakuan istrinya ini. Mila berbeda jauh dengan wanita yang dulu pernah menjalin hubungan dengannya. Apa mungkin memang sifat asli Mila seperti ini? Begitu pikir Raka atau hanya karena perubahan hormon Ibu hamil akhirnya Mila lebih protektif dan temperamental? Semua itu masih bergerilya di pikiran Raka, belum bisa menga

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 503 Pertengkaran Mertua dan Menantu (3)

    "Jangan percaya sama Ibu, Mas! Kamu tahu sendiri, kan? Gara-gara Ibu, kamu hampir kehilangan anak ini. Dia yang memalsukan tes DNA anak ini!" seru Mila tiba-tiba saja mengalihkan pembicaraan, membuat Bu Sinta terdiam dan wanita paruh baya itu benar-benar kaget kala Mila membahas lagi masalah yang sudah berlalu. Padahal sekarang permasalahan utamanya adalah Mila yang tidak pernah bisa membebaskan Raka, selalu saja mengekang dan harus berada di samping wanita itu. "Kenapa kamu malah ngomongin itu sekarang? Bukan waktunya kamu berbicara hal yang sudah berlalu.""Oh, kenapa tidak, Bu? Tentu saja aku harus bicara dengan Mas Raka, kalau Ibu itu tidak mau melihat anak ini lahir, kan?" Keadaan semakin genting saat ini. Kalau Mila mengatakan hal seperti itu, tentu saja Bu Sinta tidak mau kalah. Baginya pertarungan ini harus dimenangkan olehnya, karena ini adalah satu-satunya cara dan kesempatan yang langka untuk mendapatkan anaknya kembali. "Jaga bicaramu! Itu sudah berlalu, aku melakukan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 502 Pertengkaran Mertua dan Menantu (2)

    Bu Sinta dan Mila sama-sama terkejut melihat siapa yang tiba-tiba saja menyerukan nama Mila. Seketika wajah Bu Sinta berubah menjadi pura-pura sedih. Sementara Mika pucat sekali, seperti orang yang kehilangan banyak darah. "Raka, akhirnya kamu datang," ucap Bu Sinta dengan suara lemah sembari menghampiri anak yang saat ini berada di belakang Mila. Wanita hamil itu benar-benar kaget dengan kehadiran Raka. Dia tidak menyangka kalau Raka ada di belakangnya. Dia pikir Raka ada di dalam dan tidak mendengar pembicaraan mereka, tetapi siapa? Tahunya orang yang dicari itu tiba-tiba saja datang dan mendengarkan percakapan, lebih tepatnya kata-kata sang wanita yang keterlaluan jika didengar oleh orang lain. "Raka, lihat istrimu! Katanya akan membunuh Ibu jika berani macam-macam atau menghasutmu. Padahal kan Ibu tidak mengatakan apa-apa, Ibu juga tidak tahu kalau misalkan kamu pergi dari rumah. Apakah itu istri yang kamu pikir baik?" tanya Bu Sinta dengan pura-pura menangis. Mila hanya bisa

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 501 Pertengkaran Mertua dan Menantu (1)

    "Suami mana yang pergi dari rumah istrinya tanpa bilang apa-apa? Kecuali kalau dia kabur karena tidak kuat dengan sikap istrinya. Menurutmu perkataanku benar, kan?" ucap Bu Sinta, tiba-tiba saja membuat Mila terdiam.Wanita paruh baya itu sampai melipat tangan di depan dada. Mila terdiam saja. Dia merasa tersinggung dengan semua perkataan mertuanya. Entah kenapa setiap apa pun yang keluar dari mulut Bu Sinta itu selalu pedas dan menyakitkan.Sang wanita paruh baya sama sekali tidak pernah memikirkan perasaan orang lain, tetapi herannya kenapa Lusi dulu kuat sekali berhadapan dengan Bu Sinta? Mila tidak mau nasibnya sama seperti Lusi, disetir begitu saja oleh mertua. Dia harus berdiri di kaki sendiri tanpa diperintah oleh siapa pun, termasuk mertua.Mila menghela napas panjang, berusaha untuk tenang menghadapi Bu Sinta tanpa dengan emosi. Dia harus membuat Bu Sinta paham, kalau semua yang dilakukan ini demi kebaikan dirinya dan juga Raka, termasuk anak yang ada di dalam kandungan."B

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 500 Terpaksa Bertemu

    Dengan perasaan tak karuan akhirnya Mila pun pergi ke rumah Bu Sinta. Dia berharap bisa menemukan suaminya. Saat ini tidak ada pilihan lain, kecuali mengalah. Karena ada anak yang harus diperjuangkan di sini. Kalau saja tidak ada anak, mungkin Mila sudah melakukan hal yang macam-macam kepada Raka dan juga Bu Sinta, untuk memberikan ancaman yang lebih sakit lagi kepada pria itu, agar mau tetap ada di sisinya. Namun, sekeras apa pun Mila berusaha untuk menahan suaminya, Raka pasti akan berontak dan sekarang buktinya dia terlalu mengekang dan juga menggenggam Raka begitu erat, sampai lupa kalau pria itu juga butuh kebebasan dan sedikit udara untuk dirinya sendiri. Namun, karena pengalaman sebelumnya yang sudah pernah selingkuh, Mila berpikir ratusan kali untuk percaya kepada pria itu. Tetapi tampaknya Raka merasa kalau dirinya dikekang dan malah memilih untuk pergi dari rumah. Wanita itu memijat pelipisnya sembari menyetir, ini benar-benar membuatnya stres. Belum lagi Maura yang memi

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 499 Mulai Gamang

    "Halo, Ibu?" tanya Raka saat dia sudah menelepon ibunya dan untunglah Bu Sinta langsung menerima panggilan dari anaknya itu. Tentu saja sang wanita paruh baya benar-benar kaget dan melihat kembali ada nama Raka di layar ponsel. Karena sebelumnya anak itu sampai memblokir nomornya agar tidak bisa dihubungi.Tampaknya apa yang dikatakan oleh Maura itu benar. Dia harus pura-pura menderita dan membuat Raka merasa iba, agar anaknya kembali ke tangan sang wanita paruh baya. "Ada apa, Raka? Ibu kaget, kamu tiba-tiba saja menelepon." "Tidak apa-apa. Aku hanya ingin bicara dengan Ibu. Ada hal penting, yang harus aku katakan kepada Ibu." "Benarkah? Kalau begitu datang saja ke sini. Sebaiknya kita berbicara baik-baik di rumah. Ibu akan masakan makanan kesukaan kamu. Bagaimana?" Tiba-tiba saja di seberang sana Raka tersenyum kecut. Entah kenapa dia merasa kenangan itu kembali ke masa-masa sebelum dia menikah. Sebelumnya Bu Sinta selalu perhatian, apalagi kalau sudah gajian. Tetapi tetap saja

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 498 Pasti Ada Pamrih

    Mendengar semua perkataan Winda, hati Raka sedikit lega. Dia tersenyum senang, akhirnya ada orang yang mau membantunya meskipun dengan imbalan dia harus menikahi Winda. Sungguh di luar dugaan, ada wanita yang mau dimadu seperti Winda hanya demi mendapatkan seorang pria yang notabene tidak memiliki apa-apa. Raka itu bukan pria kaya. Memang hanya tampan dan juga baik hati di mata orang-orang, tentu sebelum perselingkuhannya dengan Mila terbongkar luas.Raka itu terkenal humble, ramah. Tetapi sayangnya semua image itu hancur seketika setelah perselingkuhannya dengan Mila mencuat di media sosial. Tetapi bagi Winda, semua itu tak masalah. Lagi pula dia akan menyalahkan Mila karena sudah menggoda Raka. Tidak ada pria yang akan selingkuh jika tidak dimulai oleh wanita penggoda, begitu pikir Winda. Dia mendekati Raka bukan saat masih berstatus suami Lusi, jadi dia sama sekali bukan seorang pelakor dulu. Tetapi, sekarang mau tidak mau Winda harus mengakui kalau dirinya itu pelakor, karena su

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status