Share

Bab 49 Adik tanpa Status

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2023-06-15 09:45:21

"S-siapa laki-laki ini?" tanya Lusi dengan suara yang sedikit bergetar.

Bukan hanya itu saja. Tangan itu pun ikut bergetar menunjuk foto yang ada di sana. Kerongkongannya terasa kering, hingga sulit sekali hanya untuk menelan saliva.

Ya Tuhan, jantungnya terasa dipaksa loncat dari tempatnya saat melihat foto itu. Banyak dugaan-dugaan yang muncul sampai rasanya sesak dada Lusi.

"Ini ... dia almarhum ayahku, Mbak."

Digigit bibir itu untuk menahan gemetar tubuh. Sungguh? Benarkah kalau sosok itu ayahnya. Kalau begitu Maura ini adalah ....

"Aku dan Kak Mila itu satu Ibu beda Ayah, Mbak. Kata Ibu, dia dan ayahnya Kak Mila bercerai karena masalah ekonomi. Lalu, Ibu menikah lagi dengan ayahku dan lahirlah aku."

Lusi terdiam sembari menahan napas. Mulut itu terasa kaku untuk digerakkan. Bukan hanya itu saja, otaknya seolah hanya terpusat pada Maura dan ucapannya. Tubuh itu dipaksa untuk mendengarkan sebuah fakta yang mungkin akan menyakitkan untuknya.

"Lalu, saat aku beranjak dewasa Ayah juga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 50 Kebingungan Lusi

    "Sebaiknya kamu hubungi mereka. Aku ingin bertemu dengan orang tuamu," ucap Lusi pada Maura.Gadis itu terperanjat dan langsung menggeleng-gelengkan kepala. Wajahnya langsung pucat dengan sorot mata ketakutan. Kenapa reaksinya jadi seperti ini?"J-Jangan, Mbak. Nanti ... nanti saya pulang kalau Kak Mila sudah keluar dari penjara," ujarnya membuat Lusi keheranan. Ini aneh, menurut Lusi. Harusnya dia bereaksi biasa saja. Toh, yang bermasalah, kan, Mila. Bukan dirinya. Tetapi, reaksi Maura terlalu berlebihan menurut Lusi.Ah, kepalanya rasanya sangat sakit. Denyutan di pelipis membuat konsentrasi Mila mulai buyar. Dia terlalu banyak berpikir sampai akhirnya seperti ini."Mbak baik-baik saja?" tanya Maura, terlihat khawatir.Gadis itu tampak kaku. Dia seperti ingin mendekati Lusi, tapi juga terlihat sungkan. Sampai akhirnya, Maura memilih untuk kembali duduk.Lusi memejamkan mata, merasakan denyutan yang menyakitkan di kepala. Sepertinya dia harus istirahat. Akhirnya, Lusi menyuruh Maura

    Last Updated : 2023-06-16
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 51 Mencari Kebenaran

    "Ada apa, Lus? Tumben kamu mau ketemu Bapak pagi sekali?" tanya Pak Bara saat Lusi menghampiri ke kantornya.Lusi hanya senyum ringan padanya. Dia mempersilakan duduk dan Lusi pun langsung mengubah ekspresi wajah itu."Pak, apa Bapak tahu sesuatu tentang Ayah?" tanya Lusi yang membuat dahi Pak Bara mengernyit.Laki-laki paruh baya itu diam dan terlihat kebingungan. Lusi tidak tahu, apakah dia benar-benar bingung atau sedang berpikir akan pertanyaannya tentang Ayah."Apa maksudmu, Lus?" Akhirnya, pertanyaan itu muncul dari mulutnya, sesuai dugaan Lusi.Lusi tak langsung menjawab, melainkan menyandarkan punggung sembari menyilangkan tangan di depan dada."Gadis bernama Maura itu menyodorkan sebuah foto yang ada gambar Ayah. Dia menyebutkan nama Darma Wijaya. Wajah dan nama yang sama. Katakan, Pak. Apa benar Ayah punya anak dari wanita lain?"Pak Bara terdiam, tapi Lusi melihat ketegangan pada aura wajahnya. Dia juga tidak bergerak sama sekali. Gelagatnya itu membuktikan kalau semua pert

    Last Updated : 2023-06-17
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 52 Rahasia Darma

    "Karena apa, Pak?" Lusi bertanya dengan setengah mendesak. Rasanya dia ingin tahu tentang mereka secepat kilat. Tetapi, Pak Bara malah bercerita pelan dan santai, kan kesal.Dia malah menatap Lusi dan terlihat gurat keraguan di wajahnya. Jangan bilang Pak Bara batal menceritakan semuanya. Jangan sampai!"Katakan saja, Pak. Aku tidak akan berbuat aneh pada mereka. Justru, kalau Bapak tidak cerita, mungkin aku akan melakukan sesuatu yang tak terduga."Terdengar Pak Bara menghela napas panjang sembari mengangguk-anggukan kepala."Baiklah, Nak Lusi. Kalau itu maumu, Bapak akan ceritakan semua. Tapi, mohon untuk tidak melakukan hal yang gegabah," terangnya memperingatkan.Lusi langsung mengangguk cepat dan setelah itu Pak Bara pun melanjutkan ceritanya."Itu semua terjadi karena ibunya Mila jatuh cinta pada Darma, Lus."Lusi tercengang mendengar pernyataan dari Pak Bara. Tetapi, tidak sampai di sana saja. Ada yang lebih membuatnya kaget saat Pak Bara kembali bercerita."Secara terang-teran

    Last Updated : 2023-06-18
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 53 Keraguan Lusi

    "Pantas saja, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Keduanya sama-sama jalang. Ternyata, ibunya Mila juga sama jalangnya." Lusi berdecih sembari melipat tangan di depan dada.Fakta-fakta ini bukan hanya membuat Lusi kaget, tapi dia bisa menyimpulkan sendiri betapa rendahnya wanita itu. Lusi juga jadi meragukan pengakuan Maura. Jangan-jangan dia disuruh untuk membebaskan Mila oleh jalang satunya. Atau bisa saja, selama ini Mila disuruh oleh ibunya untuk balas dendam kepada Ayah melewati Lusi.Semua kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi, hingga Lusi meragukan semua yang ada di sekelilingnya. Dia juga menatap Pak Bara dengan penuh selidik. Pria itu bisa juga menipu Lusi.Akh, kepala Lusi kembali berdenyut. Dia bisa gila karena semua ini. Benar-benar malang nasibnya ini."Pak, kenapa Bapak tidak cerita pada saya perihal ini?" tanya Lusi mulai menyelidik.Lusi tidak tahu siapa yang jujur atau berbohong. Karena saat ini, semua orang membuatnya ragu. Termasuk orang yang ada di depannya sek

    Last Updated : 2023-06-19
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 54 Mencari Tahu

    Hening. Tak ada yang membuka suara di dalam mobil ini. Sesekali, Lusi melirik ke samping, tempat Maura berada.Gadis itu terlihat gugup dan mungkin ketakutan. Karena sedari tadi hanya diam, menunduk sembari memainkan jari jemarinya.Lusi sengaja membiarkannya seperti itu untuk kebaikannya sendiri. Saat ini, dia berusaha untuk menenangkan diri dan terus memberikan sugesti baik pada pikirannya agar tetap tenang dan tidak terpancing emosi.Sudah setengah jam berlalu sejak mereka berangkat dari rumah Lusi. Dia dan Pak Bara langsung pulang ke rumah dan menanyai gadis ini.Awalnya dia menolak mengantarkan Lusi bertemu dengan ibunya, karena beralasan kalau Maura tidak bisa pulang sebelum berhasil membawa Mila pulang.Namun, Lusi terus mendesaknya dan terpaksa mengancam Maura akan dilaporkan ke polisi atas tuduhan perbuatan tak menyenangkan. Sampai akhirnya, gadis itu pun menurut dan mengantarkan mereka untuk pergi ke tempat asalnya.Lusi berangkat bersama Pak Bara, sopir sewaan dan tentunya

    Last Updated : 2023-06-29
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 55 Wanita Bernama Sinta

    Lusi dan Pak Bara sudah di depan pintu rumah kecil itu. Tanpa berpikir panjang lagi, langsung mengetuk pintu.Tidak ada sahutan. Lusi menoleh pada Pak Bara. Meminta pendapat, apa yang harus dia lakukan."Ketuk lagi saja, Lus. Toh belum tiga kali, kan?"Lusi mengangguk paham dan langsung mengetuk pintu kembali. Awalnya tak ada yang menyahut, lalu saat hendak mengetuk ketiga kali, seseorang membukanya dengan sangat kasar.Tampak wanita paruh baya dengan dandanan yang sangat menor. Walaupun demikian, itu tidak bisa menyembunyikan kerutan-kerutan di wajahnya. Bahkan, dengan dadanan itu, malah terlihat sekali kalau dia sudah menua."Siapa, ya?!" tanyanya dengan nada sinis dan tatapan menyelidik.Lusi menatapnya datar. Dari cara memandang dan menyambut tamu saja sudah terlihat kalau wanita ini kurang tatak krama."Dengan Bu Sinta?" tanya Lusi berusaha beramah tamah.Walaupun perangai Tuan rumah kurang baik, setidaknya Lusi masih waras dan tidak membalasnya dengan keburukan.Wanita itu tidak

    Last Updated : 2023-07-01
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 56 Pembicaraan Rahasia

    "Oh iya, kalau boleh tahu, di mana Maura? Saya ingin bertemu dengannya," tanya Lusi langsung membuat dua wajah pasangan itu pucat.Ketegangan amat kentara dari ekspresi wajah Bu Sinta dan suaminya. Sepertinya benar kalau Maura kabur dari rumah. Tetapi, Lusi memang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Maura dan ibunya."Ma-Maura ada, kok. Dia ... dia ....""Dia sedang sekolah!" seru suaminya tiba-tiba."A-ah, benar. Sedang sekolah. Ya, dia kan masih sekolah SMA, jadi jam segini pasti sekolah, kan?" Bu Sinta membenarkan alasan suaminya. Tapi, wajah mereka masih terlihat gugup. Kentara sekali kebohongannya.Wah, dia salah sasaran. Harusnya, cari alasan yang logis dan lebih bisa diterima oleh Lusi. Siapa yang akan sekolah di hari libur seperti ini? Dasar orang-orang bodoh."Sekolah, ya?""Iya, Maura sekolah," jawab Bu Sinta dengan wajah menyakinkan."Em, Pak Bara. Sekarang hari apa?" tanya Lusi pada Pak Bara yang sedari tadi terdiam.Laki-laki paruh baya itu sepertinya paham akan

    Last Updated : 2023-07-02
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 57 Siasat Lusi

    Lusi duduk di tempat semula, karena khawatir kalau Bu Sinta dan suaminya memergoki Lusi yang sedang menguping. Satu fakta sudah diketahui, dan itu cukup menjadikan alasan Lusi untuk mengambil hak asuh Maura.Selang beberapa menit, sepasang sialan itu pun keluar dan duduk di hadapan Lusi dengan senyuman yang memuakkan. Akan tetapi, Lusi tetap tenang dan membalas senyuman itu singkat."Em, jadi begini, Nak Lusi. Barusan kami telepon sama Maura. Katanya, dia sedang ada tugas kelompok untuk besok. Jadi, pulangnya agak sore."Lusi terdiam sesaat menatap mereka datar. Luar biasa sekali kebohongannya. Bahkan, Bu Sinta tampak tenang mengatakan itu semua. Benar-benar di luar dugaan. Kalau begini, artinya wanita sialan itu sudah terbiasa berbohong."Kalau begitu masih lama, ya? Em, saya minta alamat temannya saja, Bu. Biar saya saja yang menghampiri Mauda langsung."Wajah keduanya kembali pucat. Mereka pasti tak menyangka kalau Lusi bisa mengatakan semua ini. Sudah Lusi bilang, kan, mereka sala

    Last Updated : 2023-07-03

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 541 Memang Salahku Apa?

    "Dari dulu aku ingin tahu, bagaimana rasanya menyiksa Kakak seperti ini? Memang Tuhan itu Maha Adil. DIA akan memberikan balasan yang setimpal untuk orang-orang yang jahat seperti Kakak. sSekarang Kakak sendiri yang merasakan bagaimana sendiri tanpa bantuan siapapun. Harusnya dari dulu Kakak itu tahu kalau Kakak tidak bisa apa-apa sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi sayangnya Kakak meremehkanku. Coba Kakak akan dibantu siapa kalau keadaan seperti ini?" papar Maura sepertinya masih belum puas mengeluarkan unek-uneknya kepada wanita hamil itu. Di saat seperti ini Mila bisa saja mengamuk. Tetapi dia tidak berdaya dengan keadaannya. Jadi, wanita itu pun memilih untuk tenang. Menghela nafas berkali-kali dan berusaha untuk menetralkan emosi yang tiba-tiba saja naik karena perkataan adiknya.Mila tahu, Maura pasti akan memancing emosi dan berusaha untuk membuatnya menderita. Tetapi Mila tidak mau disetel oleh anak ini. Dia harus memenangkan semua peperangan antara dirinya dan Maura. Ter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 540 Balas Dendam Paling Tepat

    Entah sudah berapa lama Mila tak sadarkan diri, sampai akhirnya wanita itu pun membuka mata. Hal pertama yang membuatnya tersadar adalah aroma ruangan dan bau obat yang menyengat. Apalagi Mila dalam keadaan hamil. Indra penciumannya pasti terasa sensitif. Wanita itu pun sontak penutup hidungnya dengan tangan yang lemas. Dia melihat ke sekeliling dan mendapati kalau ada adiknya sedang tidur di sofa. Sudah dipastikan dia ada di rumah sakit. Sebelumnya, saat sudah melewati masa kritis, Mila pun dibawa ke ruang rawat untuk melakukan observasi apakah wanita itu masih harus dirawat atau diperbolehkan untuk pulang.Suara erangan saat kepalanya terasa berdenyut nyeri membuat Maura terkesiap. Dia melihat kalau kakaknya sudah tersadar. Wanita-wanita itu pun langsung terduduk. Dia hendak berdiri dan menghampiri Mila, tetapi langsung ke tempat semula. Baginya bukan hal yang harus dilakukan jika memerhatikan kakaknya. Dia sudah terlanjur sakit hati dengan wanita ini. Jadi, untuk apa Maura berbai

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 539 Tidak Sesuai Harapan

    Setelah menunggu beberapa saat, keluarlah dokter dan suster yang sedang menangani Mila. Dengan cepat Maura menghampiri dan bertanya bagaimana keadaan kakaknya itu. "Kalau boleh tahu, Mbak ini siapanya pasien?" tanya dokter. Saat ini Maura tidak mau mengakui kalau Mila adalah kakaknya, lebih baik seperti ini dibandingkan nanti dirinya yang akan repot harus mengurus semuanya demi wanita hamil itu. "Kebetulan saya tetangganya, Dok. Tadi lihat dia kecelakaan di jalan. Jadi saya yang bawa ke sini," ujar Maura, memilih untuk menjawab secara demokratis. Kalau dia mengatakan hanya orang asing, pasti disuruh pergi dan menelepon keluarganya. Artinya dia harus menelepon kedua orang tua mereka, mengingat itu Maura langsung menggelengkan kepala. Mana sudi dia bertemu dengan kedua orang tuanya lagi, terutama ayah tiri yang membuatnya menderita sampai saat ini." Oh, kalau begitu bisakah Mbak menelepon keluarganya?" Akhirnya pertanyaan itu meluncur juga dari dokter, tetapi setidaknya Maura sud

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 538 Iba yang Menguap

    Maura saat ini sedang ada di rumah sakit. Dia tampak gelisah, sesekali duduk lalu berjalan mondar-mandir menunggu di depan ruang ICU. Saat melihat keadaan kakaknya, wanita itu benar-benar syok. Kepala Mila terbentur. Ada bagian depan mobil yang sudah rusak. Saat ini Maura dihantui ketakutan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba saja bersarang di benak, salah satunya bagaimana kalau misalkan kakaknya meninggal? Apa yang akan dia jelaskan kepada kedua orang tuanya jika tahu Mila kecelakaan dan saat itu dialah yang ada di rumah sakit ini? Namun, kalau Maura diam saja akan terjadi sesuatu yang buruk kepada kakaknya. Setelah hampir 18 tahun hidup mengenal Mila, pertama kalinya wanita itu merasa khawatir yang teramat sangat dibandingkan dulu saat tahu Mila masuk penjara karena viral. Kali ini ada rasa takut yang benar-benar mengukung, sampai Maura bingung harus melakukan apa. Wanita itu berusaha untuk menelepon Raka, tapi lagi-lagi sang pria tidak bisa dihubungi. Dia jadi bingung

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 537 Lakalantas

    Mila sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang diikuti. Mungkin pikirannya sudah lelah karena perutnya juga lapar dan tidak fokus, hingga dia pun berhenti di sebuah kedai bakso. Saat ini tampaknya sang anak yang ada dalam kandungan ingin mencicipi bakso yang agak jauh. Maura menghentikan taksi itu dan memantau kalau kakaknya masuk ke kedai bakso tersebut. "Lah, kok dia malah berhenti di situ? Atau jangan-jangan Kak Mila memang keluar untuk beli makanan?" gumam wanita itu. Dia keheranan. Kalau terus lama-lama di sini yang ada harga argonya akan terus berjalan dan mungkin dia harus mengeluarkan banyak uang, jadi wanita itu pun terpaksa turun dari taksi dan memantau dari kejauhan saja. "Duh, sial banget! Masa aku harus berdiri di sini memantau dari kejauhan? Mana panas pula," gerutu Maura.Dia mencoba melihat ke sekitar dan mencari tempat yang nyaman, kira-kira bisa duduk menunggu Mila. Inginnya wanita itu pun masuk ke sana dan ikut makan, tetapi pasti Mila akan mengetahui keb

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 536 Kalut

    Maura tampak muram dan ketakutan. Dia tidak tahu harus tenang apa, karena saat ini posisinya sedang sendirian. Tidak ada tempat bergantung. Bahkan kakaknya sendiri pun malah mengintimidasi. Tapi, kalau sampai Mila mengetahui masalah ini, yang ada dia akan semakin dipersulit atau mungkin bisa saja malah dilaporkan ke polisi dan berakhir di penjara. Membayangkannya saja membuat Maura merasa ketakutan, apalagi kalau jadi kenyataan. Dia tidak bisa berpikir jernih saat ini, berharap kalau ada solusi lain. Namun semakin diamkan, perasaannya semakin gundah. Maura tidak bisa diam saja. Dia harus meminta bantuan kepada seseorang dan satu orang yang terlintas di benak wanita itu adalah nama Raka.Dengan cepat dia menelepon Raka, tapi sayangnya tidak aktif. “Apa Mas Raka sengaja melakukan ini agar tidak ada yang mengganggu?” gumam sang wanita dan tebakan Maura memang benar.Raka sengaja mematikan ponselnya agar tidak diganggu oleh Mila atau siapapun yang akan memperkeruh suasana. Hari ini jug

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 535 Mulai Khawatir

    Setelah keluar dari ruangan interview, ternyata ada David sudah ada di sana. Lusi sangat kaget dengan kehadiran pria itu, lalu tiba-tiba saja tersenyum merekah, membuat jantung David berdetak dengan sangat kencang. "Bagaimana?" tanya David dengan tenang, walaupun sebenarnya saat ini dia sedang merasa gugup tetapi usianya yang sudah matang tidak mentoleransi semua itu. Dia bukan ABG lagi yang harus terlihat malu-malu di depan wanita yang dicintainya. "Alhamdulillah, aku keterima. Terima kasih, ya."Lusi langsung menjulurkan tangan membuat David terperangah, tetapi tak urung pria itu pun menerima uluran tangan Lusi. Mereka bersalaman dan kali ini David merasa tuntas karena bisa menyentuh tangan Lusi yang sangat halus dan lembut. "Syukurlah kalau begitu. Benar kan, aku tidak menipumu?" "Ya, aku minta maaf. Bukan maksud apa-apa, aku hanya melindungi diri dari hal-hal yang buruk. Tidak ada yang tahu kan apa yang akan terjadi selanjutnya," ucap Lusi membuat David terdiam sembari mengan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 534 Langkah Pertama Berhasil

    Bagaimana? Kalau mau, aku antarkan kamu ke kantornya. Kebetulan aku juga kerja di sana," ucap David membuat Lusi mulai menurunkan rasa curiganya kepada pria itu. "Kamu benar-benar tidak akan membawaku ke tempat yang aneh-aneh, kan?" tanya Lusi lagi, karena dia merasa belum yakin sepenuhnya apalagi mereka baru kenal kemarin. Itu pun hanya sepintas. "Ya Tuhan, apakah kamu selalu melakukan ini kepada orang lain? Kecuali kalau aku itu tidak dekat tempat tinggalnya denganmu, baru kamu curiga. Tapi aku kan tinggalnya dekat. Harusnya kamu bisa mengantisipasi itu, kan?"David lama-lama gemas juga kepada Lusi yang malah terus-terusan bertanya seperti itu. Wanita itu diam sejenak, memandangi pria itu dengan tatapan datar. "Mungkin menurutmu itu hal wajar, tapi tidak bagiku. Apalagi kamu tidak tahu bagaimana masa laluku. Harusnya kamu tahu, orang-orang akan melindungi diri sendiri dari hal-hal yang membuatnya kecewa," ujar Lusi membuat David terdiam. Pria itu memandangi sang wanita yang seka

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 533 Langkah Demi Langkah

    Lusi sampai tak bisa berkata-kata saking kagetnya kala dia duduk dan muncullah Damian dengan wajah tergesa-gesa. Wanita itu sampai mengerjapkan mata berkali-kali, apalagi saat sang pria duduk di sampingnya. Dia benar-benar tak bisa mengatakan apa pun karena menurutnya pria ini aneh. Lusi hanya mengenal namanya Damian dan tidak berniat untuk berkenalan lebih jauh, karena bagi Lusi hati kecilnya sudah tertutup untuk laki-laki manapun. Dulu sempat hampir saja mempunyai rasa kepada Devan, tapi ternyata pria itu malah membuatnya kecewa dan membuat Lusi tak mau lagi menjalin hubungan dengan pria manapun. Dua kali mengalami kekecewaan dari laki-laki, membuat Lusi merasa kalau dirinya memang harus fokus dulu kepada diri sendiri dan sang anak. Jadi, siapapun yang akan mendekat, Lusi akan berusaha untuk menghalangi dan menutup hati. "Hai, kita bertemu di sini." Tiba-tiba saja David mengatakan hal seperti itu, membuat Lusi menoleh dan hanya tersenyum kaku. Sungguh rasanya dia tidak mau basa-

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status