Share

Bab 195 Kecurigaan Adiba

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2024-02-03 11:00:03

Sementara itu di tempat lain, saat ini Maura sedang siap-siap untuk pergi ke sekolah. Ini hari pertamanya masuk ke tempat elit itu. Dia melihat pantulan diri di cermin, sangat cantik dan juga elegan.

Berbeda jauh kalau dirinya bersekolah di kampung. Maura harus benar-benar memakai baju yang sudah bertahun-tahun lamanya. Harusnya Bu Sinta itu memberikan dia baju baru atau setidaknya baju ganti yang bisa membuat Maura PD untuk bersekolah.

Tidak seperti dulu yang benar-benar seperti gembel karena pakaian yang seadanya. Tetapi sekarang gadis itu bisa berbangga diri dan percaya diri juga karena bisa memakai pakaian yang begitu branded. Lusi tidak sembarangan memberi pakaian ini dari toko biasa juga. Jadi dia harus benar-benar memperlihatkan pesona dirinya di sekolah.

Maura harus bisa mendominasi, walaupun menjadi anak baru. Dengan begitu semua yang dia inginkan akan menjadi kenyataan tanpa harus memikirkan apakah dirinya pantas atau layak.

Begitupun dengan Lusi, dia harus bersiap-siap u
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 196 Pertemuan Raka dan Alia

    "Ayo, kita berangkat!" ajak Lusi kepada Maura dan Alia. Adiba yang sedang berada di ambang pintu pun langsung menghampiri temannya. "Biar aku saja yang mengantar mereka," ucap Adiba memberi ide, karena dia punya sesuatu yang akan dibicarakan dengan Maura di mobil. Dengan begitu sang gadis bisa melihat bagaimana reaksi Maura jika berbicara dengannya, pasti berbanding terbalik jika sedang berhadapan dengan Lusi. Maura kaget mendengarnya. Entah kenapa dia merasa kalau misalkan Adiba punya rencana sesuatu sampai tiba-tiba saja mengajukan diri untuk mengantarkannya. "Kamu kan baru sampai kemarin, sebaiknya kamu istirahat saja," imbuh Lusi, tidak enak kalau misalkan merepotkan temannya. Walaupun dia sudah meminta bantuan, tapi tidak bisa begitu saja kalau misalkan hari ini menyuruh Adiba untuk pergi mengantar anak dan adiknya. Namun demikian, gadis itu tersenyum sembari menggelengkan kepala. "Loh, gak apa-apa. Daripada aku di rumah terus juga kan bosan. Sekalian hitung-hitung latihan

    Last Updated : 2024-02-04
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 197 Perubahan Alia

    Suasana kembali hening saat Maura sudah turun dari mobil. Sekarang tinggal mengantarkan Alia. Gadis kecil itu pun duduk di pertengahan mobil sembari melihat kedua orang tuanya yang hanya saling diam.Dulu sebelum mereka benar-benar berpisah, suasana akan terasa hangat dan ramai jika berada dalam mobil. Akan ada candaan ataupun cerita-cerita yang menarik, yang bisa menjadi topik pembicaraan di antara mereka bertiga. Namun semua itu hanya bisa dijadikan sebagai kenangan saja. Betapa pahitnya yang dirasakan oleh sang gadis kecil. Dia ingin sekali protes kepada ayahnya. Kenapa melakukan hal seperti ini kepada dirinya dan juga sang Ibu? Awalnya Alia memang ingin bertemu dengan Raka, mendengar apa yang sudah dikatakan Maura kepadanya. Tetapi melihat betapa ibunya hanya bisa diam dan terluka dengan semua ini, tentu saja Alia berpikir dua kali. Mungkin ada baiknya dia tidak sering bertemu dengan sang Ayah, karena bagi alia luka-luka itu masih membekas di hati dan pikiran. Bahkan, Alia masi

    Last Updated : 2024-02-05
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 198 Memohon Kembali

    Selama sisa perjalanan, Lusi maupun Raka saling diam. Karena mereka tengah bergelut dengan pemikiran masing-masing. Raka masih tidak menyangka kalau anaknya sebenci itu kepada dirinya. Padahal dia sudah minta maaf dan berusaha untuk kembali mendekati Alia, tapi baru juga dimulai, gadis kecil itu sudah memperlihatkan antipati kepadanya. Ini benar-benar membuat Raka frustrasi. Dia jadi berpikiran, mungkinkah Maura bohong kepadanya, untuk mempermainkan Raka?Seharusnya pria itu lebih teliti lagi mengenal Maura. Apalagi sang gadis tidak tahu asal-usulnya dari mana. Dia jadi merutuki Maura. Raka akan membuat pelajaran kepada Maura dan meminta pertanggung jawaban atas apa yang sudah diucapkan Maura kemarin. Sementara itu Lusi berpikiran hal yang sama. Bagaimana bisa Alia berpikiran hal seperti itu? Bahkan mementingkan perasaannya. Ada rasa haru dan juga sedih bersamaan kala Alia harus menanggung beban seperti ini, di usia yang masih belia. Rasanya begitu sakit. Tetapi apa pun yang terjad

    Last Updated : 2024-02-06
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 199 Kalah Telak

    Raka langsung mengerem mendadak di bahu jalan, yang membuat Lusi terkesiap. Untung saja wanita itu memakai sabuk pengaman. Kalau tidak, mungkin saat ini dia sudah terluka karena kepalanya terantuk dashboard."Kamu apa-apaan, sih, Mas? Kamu mau membunuhku?!" tanya Lusi dengan nada tinggi, karena dia benar-benar kaget dan tidak menyangka kalau Raka tiba-tiba saja mengerem mendadak seperti itu. Untung saja di depan dan di belakang tidak ada mobil yang melaju cepat. Kalau tidak, mungkin bisa saja dia celaka. Raka mengguyar kepalanya dengan frustrasi. Dia lalu menoleh kepada Lusi dengan wajah yang gusar. "Kamu yang apa-apaan? Kenapa kamu meminta uang yang sudah diberikan? Bukankah dulu itu kita masih menjadi suami istri? Seharusnya, kamu tidak perlu meminta hal yang sudah diberikan," ujar Raka, karena dia kaget dengan tuntutan yang diberikan Lusi jika dirinya ingin kembali kepada wanita itu. "Memang apanya yang salah, Mas? Bukankah memang setiap suami istri yang pisah itu akan dibagi ha

    Last Updated : 2024-02-10
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 200 Baru Permulaan

    Raka yang sudah muak dengan kemesraan yang diperlihatkan oleh kedua orang itu pun langsung berdecak keras. Lusi dan Devan kontan menoleh. "Ada apa?" tanya Lusi langsung. Dia tidak mau pura-pura tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh Raka. Sepertinya mantan suaminya itu berhasil dicemburui olehnya. Permainan ini belum juga dimulai, tapi Raka sudah memperlihatkan antipati dengan pertemuannya bersama Devan. "Aku yang harusnya bertanya, untuk apa kamu ke sini? Bukankah kita sebaiknya bekerja? Nanti karyawan kita, em ... karyawanmu pasti akan mencari bosnya. Iya, kan?" ujar Raka, langsung to the poin dengan apa yang dia pikirkan.Sungguh rasanya benar-benar panas melihat mereka berdua. Padahal Devan maupun Lusi hanya berbincang-bincang saja, belum melakukan apa-apa yang terlalu jauh. Tetapi entah kenapa rasanya hati Raka begitu membara. Bahkan ingin sekali meledak."Iya, aku tahu. Makanya aku membawamu ke sini, Mas."Raka mengernyit bingung mendengar perkataan yang dilontarkan oleh m

    Last Updated : 2024-02-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 201 Dulu Atasan, Sekarang Bawahan

    Mendengar itu Lusi langsung berdiri dengan mata melotot. Dia tidak suka dengan ancaman yang diberikan oleh Raka. Harusnya, pria itu tahu diri kalau posisinya itu tidak menguntungkan. "Kalau sampai kamu lakukan itu, akan aku pastikan kamu terlebih dahulu kujebloskan ke penjara, Mas!" seru Lusi dengan wajah memerah. Melihat itu, Devan pun sepertinya tidak bisa tinggal diam. Dia berusaha untuk menenangkan Lusi, menyuruh wanitanya itu untuk duduk. "Tenang dulu, Lus. Jangan terbawa emosi. Ingat, kamu itu adalah wanita terhormat. Tidak pantas terpancing emosi oleh pria yang sama sekali tidak ada artinya ini," ujar Devan dengan lemah lembut, tetapi kalimatnya itu berhasil menusuk hati Raka. Pria itu menoleh dengan tatapan nanar. "Apa maksudmu berkata seperti itu? Jangan mentang-mentang karena dia bukan istriku lagi, kamu bisa semena-mena mengejekku! Hah! Aku juga masih punya harga diri. Ingat, ya, Devan. Kamu belum menjadi apa-apanya Lusi, tapi kamu sudah terlihat sekali ingin memonopoli

    Last Updated : 2024-02-15
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 202 Memendam Murka

    Dengan terpaksa akhirnya Raka mengikuti kemauan Lusi dan Devan. Dia benar-benar kesal, ingin sekali memaki-maki dua orang ini. Namun lagi-lagi dirinya tidak berkutik. Penjara akan menantinya jika Raka melakukan sesuatu yang tidak baik terhadap Lusi maupun Devan. Akhirnya dia pun memilih untuk mengikuti semua alur yang sedang direncanakan oleh Lusi beserta Devan. Tetapi pria itu tidak akan tinggal diam. Dia pastikan menyusun rencana rapi untuk menghancurkan Devan, agar pria itu tidak bisa mendekati Lusi lagi. Devan pun memperkenalkan Raka kepada karyawan lain sebagai orang baru di sana. Raka akan ditraining oleh Devan langsung. Biasanya jika ada karyawan baru di restoran Devan, ada orang khusus yang akan melatih karyawan itu. Tetapi pengecualian untuk Raka. Dia akan membalaskan semua rasa sakit Lusi kepada Raka, dengan cara membuat pria itu benar-benar kelelahan dan tidak betah di sini. Namun demikian, Devan juga akan membuat Raka tidak punya pilihan lain selain menjalani semua yang

    Last Updated : 2024-02-17
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 203 Barisan Pembenci Pelakor?

    Karyawan itu diam sejenak, tapi wajahnya tampak kaget mendengar tawaran dari Raka. Sang pria meneliti penampilan Raka dari atas sampai bawah, lalu dia pun pergi sembari tersenyum miring. "Jangan bilang kamu suruhannya Pak Devan untuk memata-mataiku dan sengaja mengajak kerjasama agar aku hancur, ya, kan?" tanya pria itu menuntut, membuat Raka terkesiap. Wajah dari pria ini tampak muda, bahkan mungkin lebih mudah dari Raka. Tetapi, entah apa yang terjadi sampai orang di hadapannya ini begitu benci kepada Devan, sampai mengatakan hal yang seperti tadi."Aku baru saja masuk, mana mungkin aku tiba-tiba saja menjadi orang suruhan Devan. Apakah kamu tidak lihat bagaimana reaksi Devan kepadaku tadi? Dia itu benar-benar memuakkan. Aku juga benci kepadanya. Kalau kamu tahu, aku dan dia itu musuh. Tapi dia memanfaatkan kelemahanku untuk menyiksaku di tempat ini," aku Raka, terlihat sekali kalau dia itu mengeluarkan uneg-uneg yang sedari tadi mengganjal di hati.Sang pria sekarang berubah eksp

    Last Updated : 2024-02-24

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 579 Bagimana Kalau Aku Hamil?

    Kali ini Raka cukup lama sekali diam dibandingkan dengan pertanyaan sebelumnya. Winda sudah mulai takut kalau apa yang ditanyakan itu membuat Raka murka. Dia tidak mau ada pertengkaran di hari bulan madunya, berharap kalau Raka bisa mengabulkan semua permintaannya. Termasuk pertanyaan yang diucapkan oleh Winda barusan. Sebab selama berhari-hari bulan madu dengan Raka, pria itu lebih banyak diam dan melamun. Ini membuat sang wanita merasa kalau bulan madunya ini hanya berjalan apa adanya. Tidak ada yang lebih baik kecuali mereka menghabiskan waktu bersama. Itupun Raka berkali-kali terus saja memikirkan Alia. Tetapi Winda hanya bisa mengerti dan bersabar, berharap kalau Raka punya inisiatif sendiri untuk memberikan kejutan di hari bulan madu.Namun, sampai detik ini pun tak ada yang lebih spesial kecuali pertanyaan ini dan berharap pria itu mau menjawab semuanya."Kamu diam artinya kamu tidak mau punya anak dariku," ucap Winda dengan nada kecewa. Raka tahu pasti, Winda menginginkan ha

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 578 Jika Mila Tidak Hamil

    Raka kembali menatap Winda dalam diam. Apakah wanita itu benar-benar ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh dirinya? Lalu, untuk apa? Begitu pikir Raka. Tetapi kalau tidak dijawab juga Winda pasti akan terus bertanya dan itu akan diulang-ulang sampai wanita ini mendapatkan jawabannya entah kapan. Tetapi rasanya Raka akan kelas kalau terus ditanya hal yang serupa. "Apakah kamu sangat penasaran dengan jawabanku?" tanya Raka, tiba-tiba saja membuat Winda terkesiap. "Bukan begitu, Mas. Maksudku, kita kan sudah jadi suami istri. Memang aku sudah berjanji untuk tidak saling ikut campur antara aku dan urusan Mila. Tetapi apakah aku salah hanya bertanya? Aku tidak akan menyalahi semua keputusanmu. Aku hanya ingin bertanya. Anggaplah ini rasa penasaranku, karena kalau tidak dilakukan mungkin aku akan terus-terusan kepikiran dan hanya ingin tahu jawaban apa yang akan kamu berikan jika pertanyaan serupa kembali diucapkan," ungkap Winda, sesuai dengan pemikiran Raka sebelumnya. Pria itu me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 577 Butuh Validasi

    Raka kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Winda. Bahkan pria itu sampai tidak berkedip, seolah apa yang dikatakan oleh Winda barusan itu sebuah bom yang hampir meledak. "Maksudnya hamil?""Ya, Mas. Aku mau tanya, kalau misalkan aku hamil kamu akan gimana?""Gimana apanya, Winda? Aku tidak paham dengan maksudmu." "Aku tahu kamu menikahi Mila karena dia sedang mengandung anakmu, kan? Tetapi kalau misalkan aku juga mengandung anakmu, bagaimana, Mas? Atau Seandainya Mila tidak mengandung anakmu, apakah kamu juga akan tetap bersamanya?" tanya Winda. Sebenarnya dia butuh validasi dari Raka. Apakah benar yang dikatakan Bu Sinta dan Maura tentang hubungan Mila dan Raka yang diikat hanya karena ada anak di antara mereka. Raka menatap Winda dalam, tapi wanita itu tidak bisa mengartikan semuanya. Lalu sang pria menoleh lurus ke depan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Winda atau memilih untuk diam? Rasanya sudah se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 576 Hari Pertama Kerja

    Tempat pukul 12.00 siang akhirnya Maura istirahat. Ternyata di sana tidak disediakan makan siang dan membeli sendiri. Kalau tahu begini, harusnya wanita itu membawa saja makanan di rumah Mila. Tetapi sayangnya semua sudah terlambat. Dia pun akhirnya memilih untuk makan apa saja yang tersedia di sekitar supermarket, yang penting bisa mengenyangkan.Namun, lagi-lagi ada suasana yang tidak mengenakan sang wanita. Di mana para pegawai yang begitu antipati dan menjauh kepada Maura. Awalnya dia merasa kesal, tetapi lama-lama tidak mempermasalahkan. Lagipula dia sudah kenal dengan Winda. Kalau memang ada yang macam-macam, tinggal lapor saja kepada wanita itu.Maura memilih untuk membeli siomay saja, lebih murah tapi mengenyangkan. Dia pun duduk agak jauh dari teman-temannya, karena memang di sini yang baru hanya Maura saja, jadi dia tidak punya teman yang satu angkatan dan memilih untuk diam. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk berbaur atau memperkenalkan diri.Lagi pula di sini niatnya u

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 575 Jobdesk Imel

    Mila menyantap makanan yang dibeli lewat online. Imel pun sama, tetapi gadis itu tampak sekali berbeda dari biasanya. Seperti ada yang dipikirkan dan semua gerak-gerik dari Imel membuat Mila merasa tidak nyaman. Wanita hamil itu pun menghentikan makannya dan berusaha berbicara baik-baik kepada Imel. "Kamu kenapa sih, Mel? Kok diam saja?" tanya Mila tiba-tiba, membuat Imel terkesiap. Dia sedikit bingung, tapi ada juga rasa takut. Namun demikian sang gadis tetap menjawab pertanyaan dari majikannya, takut malah salah paham. "Enggak kok, Bu. Saya cuma berpikir aja, bisa nggak ya melaksanakan tugas dari Ibu? Mengatur semuanya," ungkap gadis itu sebab sebelumnya setelah Imel selesai membereskan isi kamar dia dan Mila sama-sama menyusun jobdesk apa saja yang akan Imel laksanakan di rumah ini, termasuk menyiapkan makanan untuk Mila. Itulah yang paling berat dilakukan oleh sang gadis. Bagaimana kalau Ibu hamil ini rewel dan dia harus mencari makanan susah? Bukankah itu adalah tugasnya seo

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 574 Masih Berusaha Mengerti

    Di tempat lain, saat ini Raka dan Winda sedang bersiap-siap untuk pulang. Tetapi hanya packing saja, karena kepulangannya nanti malam Raka akan langsung pulang ke rumah Mila. Sementara Winda ke rumahnya sendiri. "Mas, hari ini kita mau ke mana dulu?" tanya Winda, memastikan karena dia ingin menghabiskan waktu yang sebentar ini. Sebab setelah 7 hari baru dia bisa bertemu dengan Raka lagi."Apa kamu sudah menemukan jejak Alia?" tanya Raka tiba-tiba saja membuat harapan Winda langsung putus. Dia lagi-lagi harus bisa sadar kalau dirinya hanya dimanfaatkan untuk mencari Alia. Tetapi wanita itu akan tetap bersabar dan menjalani semua ini dengan ikhlas. Sesuatu yang dijalani dengan tulus pasti akan berbuah manis. "Belum, Mas. Aku sudah coba tanya sama temen-temen di berbagai kota yang memang ada penyetok barang-barang di supermarket aku, katanya sih belum pernah lihat. Tapi kita coba aja lihat ya, Mas. Moga-moga saja minggu depan atau mungkin besok lusa ada kabar baik," ungkap Winda. Dia

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 573 Apa Hanya Kebetulan?

    Sesudah zuhur berkumandang, Lusi pun segera bersiap. David memang dari tadi sedang menunggu wanita itu, mencoba untuk mengikutinya. Dia akan mengajak Lusi untuk sama-sama berangkat kerja. Sementara itu Adiba saat ini bekerja di rumah. Dia bisa mengerjakan projectnya dan tidak perlu ke kantor. Jadi, gadis itu bisa menjaga Alia. Lusi sudah semangat untuk pergi bekerja. Ini hari pertama dan harus menjadi momen yang paling berharga. David yang melihat wanita itu keluar pun berusaha untuk mengejarnya. "Hai, mau berangkat kerja, ya?" tanya David, tiba-tiba saja membuat Lusi terkesiap. Dia langsung menoleh kepada pria itu."Oh, hai. Kamu juga mau berangkat kerja?""Iya." "Shif siang?" tanya Lusi, memastikan."Iya," jawab David sembari tersenyum. Lusi hanya tersenyum kikuk, merasa perkataan Adiba tempo hari ada benarnya. Mungkin saja pria ini punya maksud buruk, karena semuanya itu serba mendadak. Tetapi melihat bagaimana pria ini tidak melakukan hal yang di luar batas membuat Lusi mas

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 572 Masih Syok

    Di kamar yang sudah disediakan oleh Mila, Imel hanya termenung menatap lurus. Dia sama sekali tidak merasa antusias untuk melihat kamar yang akan ditempatinya. Meskipun ukurannya sama seperti kontrakan yang sebelumnya dia tinggali, tetapi kali ini pikirannya benar-benar kacau. Apa yang harus dia lakukan mendengar berita-berita itu? Apakah Imel harus menelepon orang yang memasang iklan memberitahukan alamat Mila yang sebenarnya? Gadis itu akan mendapatkan uang yang banyak, bisa membuka usaha atau membeli kios untuknya. Terlepas dari status sebagai buruh. Tetapi, bagaimana kalau Mila tahu dan malah balas dendam kepadanya? Gadis itu tidak tahu bagaimana sifat Mila yang sebenarnya, jadi harus hati-hati dengan segala perlakuan Mila. Ini benar-benar membingungkan juga syok. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.Tiba-tiba saja suara Mila terdengar menyerukan nama Imel. Gadis itu langsung terkesiap dan memilih untuk menghampiri bosnya."Iya, Bu. Bagaimana?""Kamu sudah beres-beresnya

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 571 Gosip Hangat

    Setelah membereskan barang-barang di kontrakan yang dahulu, Imel berpamitan dan langsung pergi menggunakan angkot. Sebelumnya dia memang ingin menggunakan taksi, tetapi tarifnya pasti mahal. Tidak masalah kalau menggunakan angkot. Lagi pula barang bawaannya hanya sedikit.Saat di dalam angkutan umum, dia mendengar pembicaraan kalau ada iklan yang memberikan hadiah besar bagi yang bisa menemukan dan memberi informasi tentang Mila. "Oh, aku tahu! Ini yang dulu sempat viral kan gara-gara dia selingkuh dan digrebek sama istrinya? Benar-benar enggak tahu diri, ya!" "Kayaknya ini orang juga membuat masalah sampai dicari sama yang pasang iklan," timpal seseorang membuat Imel langsung menoleh. Dia kaget sebab yang disebutkan oleh penumpang angkot lainnya itu Mila. Imel terperanjat sebab dikatakan kalau Mila ini adalah orang yang dulu sempat digerebek karena perselingkuhan, ini sama persis yang seperti yang dikatakan oleh Maura tempo hari, saat mereka masih ada di rumah sakit.Kalau benar b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status