Share

Bab 126 Maura Protes

Melihat ketegangan di antara suaminya dan sang anak, Bu Sinta pun memilih untuk menjadi penengah. Dia tidak boleh membiarkan suaminya itu berkata sembarangan di depan Maura, takutnya Lusi mendengar dan semua uang yang diharapkan hilang begitu saja.

"Pak, sudahlah. Jangan terus-terusan marah kepada Maura. Biarkan saja dia sesuka hatinya. Lagi pula kita sudah lepas tangan, kan? Dia sudah diadopsi oleh Lusi, dengan begitu beban kita juga sudah berkurang," ungkap Bu Sinta, berusaha mengatakan itu demi menenangkan suaminya.

Namun, setiap kalimat yang dilontarkan oleh wanita paruh baya itu malah membuat hati Maura merasa sakit. Ternyata memang kehadirannya itu tidak lebih dari seorang anak yang harus berbakti dengan cara memberikan uang begitu banyak. Bahkan di saat seperti ini, Bu Sinta harusnya memberikan petuah kepada dirinya, agar Maura bisa menitipkan diri dan juga berlaku baik di depan Lusi.

Namun sayangnya, tidak ada satu kalimat pun yang dilontarkan Bu Sinta untuk Maura. Wanita i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status