Share

Bab 127 Akhirnya Bersuara

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2023-09-15 15:00:55

"Coba bilang sekali lagi! Kamu berani mengatakan seperti itu kepada orang tua?!" tanya suami Bu Sinta.

Sekarang wajahnya begitu tegang. Dia bahkan menegakkan punggung, tapi tidak terima dengan semua perkataan yang dilontarkan oleh anak tirinya itu. Maura mengeratkan kedua tangannya. Apa pun yang terjadi, dia harus berusaha untuk memberanikan diri, menentang semua kelakuan ayahnya yang tidak baik.

Selama ini Maura diam saja karena dia tidak punya kuasa apa pun, tetapi sekarang Maura akan tinggal bersama Lusi dan mungkin jarang sekali bertemu dengan kedua orang tuanya. Terutama sang Ayah tiri. Jadi, dia akan mencoba untuk mengungkapkan semua perasaannya selama ini saat tinggal bersama sang Ayah tiri. Maura juga punya hati dan perasaan, tidak semestinya diperlakukan seperti itu. Apalagi Maura itu masih remaja harusnya menikmati masa muda dengan sangat baik, agar ada kenangan yang baik pula.

Namun gara-gara Ayah tirinya, dia harus merasakan pahitnya hidup. Yang lebih menyakitkan, kare
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 128 Rahasia Maura

    Mendengar pertanyaan Lusi, kedua orang tua Maura langsung terkesiap. Mereka menoleh kepada Maura, seolah meminta anak itu untuk tidak mengucapkan apa pun. Tetapi kali ini Maura sudah benar-benar muak dengan semua perbuatan kedua orang tuanya, terutama sang Ayah tiri.Selama ini, Maura sudah banyak berkorban. Mengikhlaskan semua penderitaannya meskipun itu sangat menekan dan menyiksa. Tetapi sekarang tidak lagi, ini saatnya Ayah tirinya itu mendapat balasan atas semua perlakuannya kepada Maura, terutama kepada ibunya juga yang sudah berani menyiksa dan menyuruh Bu Sinta untuk melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. "Kenapa kamu diam saja, Maura? Ayo katakan! Apa yang sebenarnya terjadi selama ini, sampai kamu diperlakukan tidak baik oleh Ayah dan Ibu sendiri? Jangan takut! Aku akan melindungimu. Ingat! Mereka sudah mengucapkan untuk melepasmu. Sekarang kamu adalah tanggung jawabku, jadi jangan pernah takut melakukan apa pun jika itu benar," ungkap Lusi, agar gadis itu bersuara. Maur

    Last Updated : 2023-09-16
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 129 Amukan Sang Ibu

    "Alah! Sudahlah, ngapain kamu nangis dan memukulku seperti itu?! Mau aku pukul balik, hah?!" Suaminya Bu Sinta hampir saja melayangkan pukulan kepada Bu Sinta, tapi langsung dicegah oleh Lusi. Pria itu langsung didorong oleh Lusi sampai terjerembab ke sofa."Jaga tangan Bapak dan perbuatan Bapak di sini, ya! Ini wilayah saya! Ini rumah saya. Kalau Bapak melakukan sesuatu yang membuat rugi, saya tidak akan segan-segan menyeret Bapak ke kantor polisi saat ini juga!" seru Lusi dengan tegas. Dia tidak suka jika seorang pria bermain tangan seperti suaminya Bu Sinta. Sudah masih untung istrinya itu menurut, bahkan rela membuang anaknya sendiri demi pria paruh baya itu, tetapi ternyata malah seperti ini. Ringan tangan sekali. Suaminya Bu Sinta berdiri. Dia hampir saja memukul Lusi kalau Maura tidak ikut melindungi wanita itu, sampai akhirnya yang kena pukul Maura, begitu keras. Sampai menggema di rumah itu. Lusi benar-benar garam. Dia pun akhirnya menelepon satpam untuk segera datang ke

    Last Updated : 2023-09-16
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 130 Rasa Bersalah

    Bu Sinta dan suaminya berjalan keluar dari rumah Lusi dan saat itu pula satpam yang dipanggil oleh wanita itu datang. Sang pria paruh baya kaget melihat kedatangan satpam, pasti ini gara-gara tadi dirinya yang hampir saja menampar Lusi. Dengan cepat pria itu menarik tangan istrinya agar menjauh dari tempat tinggal Lusi, takutnya wanita itu benar-benar melaporkannya ke polisi. Bu Sinta sampai terseret saat berusaha untuk mengikuti langkah suaminya. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang dilakukan oleh suaminya. Mungkinkah marah karena dia sempat membela Maura dan marah-marah karena tahu akan kebusukan pria itu? Namun demikian, Bu Sinta tidak berani bertanya apa-apa. Dia hanya ingin semuanya cepat selesai. Hatinya benar-benar sedih sebab tahu kalau dirinya tidak bisa bertemu dengan Maura lagi. Kalaupun bisa, wanita itu tak mungkin membawa suaminya. Setelah keluar dari kompleks perumahan elit itu, mereka pun langsung menaiki angkot yang sebelumnya dituliskan oleh Mila. Saat sud

    Last Updated : 2023-09-17
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 131 Mati Rasa

    "Tidak, Mas. Aku tahu anak-anakku menderita karena ulah kita. Aku juga tidak menyalahkan kamu seutuhnya. Aku ikut andil dalam permasalahan ini.""Tidak, tidak. Kamu tidak boleh bilang seperti itu. Semua ini kan salahmu. Kamu sendiri yang tidak mengatur uang dengan baik. Uangku juga kamu tidak perlu ikut campur," ujarnya masih mengelak. Bu Sinta ingin menangis sejadi-jadinya mendengar perkataan sang suami. Ternyata, dia benar-benar sudah mengambil keputusan salah, menikah dengan mantan suami yang sudah jelas-jelas tidak akan pernah berubah sampai kapan pun. Hanya karena ingin membuat Mila bahagia, Bu Sinta rela menggadaikan masa depan Maura sampai gadis itu sengsara saat sekolah. Tetapi, ternyata pernikahannya juga malam semakin membuat Mila terpuruk. Niatnya yang mulia itu tergadaikan karena utang-utang yang harus dilunasi oleh anaknya sendiri."Mas, apa kamu tidak kasihan kepada Mila? Dia pasti capek jika banyak bekerja untuk menghasilkan uang bagi kita, sementara dia sendiri sedan

    Last Updated : 2023-09-18
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 132 Merasa Muak

    Mila tersenyum miring sembari membuang muka. Dia sama sekali tidak tersentuh ataupun tidak peduli lagi dengan semua yang dikatakan oleh ibunya. Baginya, luka tetaplah luka. Mau bagaimanapun ibunya mengubah segala sikap, yang salah tetap saja di mata Mila sudah terlambat. Sekarang tujuannya adalah satu, dia ingin segera membalaskan dendam kepada kedua orang itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Lusi dan mertuanya. Sebelumnya Mila harus kembali dulu ke rumah orang tuanya untuk melunasi utang-utang. Setelah itu dia akan kembali ke kota ini dan mengontrak saja. Namun demikian, sepertinya dia juga harus membawa kedua orang tua agar tidak dikejar-kejar oleh rentenir, karena Mila tahu kalau utang-utang mereka itu pasti lebih dari puluhan juta. Jadi mau tidak mau harus mengambil tindakan itu. Dia akan mencari kerja di sini, sembari membalaskan dendam. Pokoknya apa pun yang dia inginkan harus terlaksana. Tidak boleh sampai ada yang terlewatkan. Penderitaannya juga harus dirasakan oleh Lusi. "Nah

    Last Updated : 2023-09-18
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 133 Kebebasan Mila

    "Oh, jadi kalian di sini? Pantesan kalian tidak ada di rumah, dari pagi bolak-balik ke sini tidak ada juga. Lalu, kalian dari mana, hah?!" tanya sang rentenir yang sudah sepuh itu kepada kedua orang tua Mila, tetapi keduanya memilih untuk bungkam dan berdiri di balik punggung anaknya. Mila yang paham akan situasi yang terjadi pun akhirnya langsung bertanya berapa utang yang dimiliki oleh kedua orang tuanya itu. "Apakah Ibu ini rentenir yang akan menagih utang orang tua saya?" tanya Mila membuat rentenir itu menelisik penampilan sang wanita hamil mulai dari atas sampai bawah. Walaupun terlihat pucat karena baru saja keluar dari penjara, tetapi Mila punya pesona sendiri, lebih tepatnya tubuhnya yang lebih mengikat dibandingkan wajahnya, karena Mila lebih cantik jika memakai make up. "Oh, jadi ini anak kalian?" tanya wanita tua itu, membuat Bu Sinta dan suaminya terdiam. Mila terdiam juga dia berpikir keras, mencerna apa yang sedang dibicarakan oleh wanita tua itu. "Iya, saya anakn

    Last Updated : 2023-09-19
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 134 Syarat dari Mila

    Mila terdiam melihat rumah kedua orang tuanya yang begitu kosong. Hanya ada kursi, tikar dan beberapa alat masak saja. Mila tadi sudah membayar 30 juta kepada rentenir tua itu. Wanita hamil itu pun akhirnya memilih untuk masuk ke rumah, karena ternyata ada beberapa tetangga yang melihat reaksi mereka. Untunglah rentenir itu mau mengalah dan menerima uang 30 juta. Walaupun wajahnya terlihat kesal, tetapi sepertinya masih waras untuk tidak membuat masalah bersama Mila, karena Mila bisa melakukan apa saja saat itu, mengingat kalau dirinya tengah hamil. Dia bisa membuat drama yang lebih meyakinkan lagi agar sang rentenur masuk ke dalam bui.Mila menghela napas panjang sembari memejamkan mata sesaat, lalu ia pun menoleh kepada kedua orang tuanya dengan tatapan datar. "Ternyata benar, kan dugaanku? Tidak ada yang tersisa di rumah ini, kecuali alat-alat yang penting. Kalau kalian tidak membebaskanku, apa yang akan kalian lakukan? Mau menjual rumah ini? Lalu, kalian akan tinggal di mana?" t

    Last Updated : 2023-09-21
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 135 Tak Peduli Lagi

    Mila terdiam cukup lama. Dia memikirkan apa yang harus dijawab dari pertanyaan sang ibu. Memang benar dia tidak punya siapa-siapa lagi selain kedua orang tuanya. Tetapi kalau bersama mereka, sama saja Mila menjerumuskan diri ke jurang kesakitan juga penderitaan yang tidak akan pernah ada ujungnya. Wanita itu menatap orang tuanya satu persatu, lalu mengambil napas panjang. Dia harus benar-benar menenangkan diri saat berbicara dengan mereka. Walaupun dia muak dengan segala perlakuan Bu Sinta dan suaminya, tetapi bagaimanapun lagi-lagi mereka adalah orang tua yang sudah membesarkan Mila, setidaknya itu yang membuat Mila bisa mengendalikan diri sampai hari ini. "Dengar, ya, Bu. Aku memang tidak punya siapa-siapa selain kalian. Tetapi kalau aku tetap bertahan dengan kalian, sama saja menjerumuskan diri dalam kesengsaraan. Kalian pasti akan terus memanfaatkanku, tidak memberiku kebebasan. Aku ingin bebas dengan caraku sendiri. Ingat, ya. Jangan pernah menghubungiku setelah utang-utang kal

    Last Updated : 2023-09-21

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 577 Butuh Validasi

    Raka kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Winda. Bahkan pria itu sampai tidak berkedip, seolah apa yang dikatakan oleh Winda barusan itu sebuah bom yang hampir meledak. "Maksudnya hamil?""Ya, Mas. Aku mau tanya, kalau misalkan aku hamil kamu akan gimana?""Gimana apanya, Winda? Aku tidak paham dengan maksudmu." "Aku tahu kamu menikahi Mila karena dia sedang mengandung anakmu, kan? Tetapi kalau misalkan aku juga mengandung anakmu, bagaimana, Mas? Atau Seandainya Mila tidak mengandung anakmu, apakah kamu juga akan tetap bersamanya?" tanya Winda. Sebenarnya dia butuh validasi dari Raka. Apakah benar yang dikatakan Bu Sinta dan Maura tentang hubungan Mila dan Raka yang diikat hanya karena ada anak di antara mereka. Raka menatap Winda dalam, tapi wanita itu tidak bisa mengartikan semuanya. Lalu sang pria menoleh lurus ke depan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Winda atau memilih untuk diam? Rasanya sudah se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 576 Hari Pertama Kerja

    Tempat pukul 12.00 siang akhirnya Maura istirahat. Ternyata di sana tidak disediakan makan siang dan membeli sendiri. Kalau tahu begini, harusnya wanita itu membawa saja makanan di rumah Mila. Tetapi sayangnya semua sudah terlambat. Dia pun akhirnya memilih untuk makan apa saja yang tersedia di sekitar supermarket, yang penting bisa mengenyangkan.Namun, lagi-lagi ada suasana yang tidak mengenakan sang wanita. Di mana para pegawai yang begitu antipati dan menjauh kepada Maura. Awalnya dia merasa kesal, tetapi lama-lama tidak mempermasalahkan. Lagipula dia sudah kenal dengan Winda. Kalau memang ada yang macam-macam, tinggal lapor saja kepada wanita itu.Maura memilih untuk membeli siomay saja, lebih murah tapi mengenyangkan. Dia pun duduk agak jauh dari teman-temannya, karena memang di sini yang baru hanya Maura saja, jadi dia tidak punya teman yang satu angkatan dan memilih untuk diam. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk berbaur atau memperkenalkan diri.Lagi pula di sini niatnya u

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 575 Jobdesk Imel

    Mila menyantap makanan yang dibeli lewat online. Imel pun sama, tetapi gadis itu tampak sekali berbeda dari biasanya. Seperti ada yang dipikirkan dan semua gerak-gerik dari Imel membuat Mila merasa tidak nyaman. Wanita hamil itu pun menghentikan makannya dan berusaha berbicara baik-baik kepada Imel. "Kamu kenapa sih, Mel? Kok diam saja?" tanya Mila tiba-tiba, membuat Imel terkesiap. Dia sedikit bingung, tapi ada juga rasa takut. Namun demikian sang gadis tetap menjawab pertanyaan dari majikannya, takut malah salah paham. "Enggak kok, Bu. Saya cuma berpikir aja, bisa nggak ya melaksanakan tugas dari Ibu? Mengatur semuanya," ungkap gadis itu sebab sebelumnya setelah Imel selesai membereskan isi kamar dia dan Mila sama-sama menyusun jobdesk apa saja yang akan Imel laksanakan di rumah ini, termasuk menyiapkan makanan untuk Mila. Itulah yang paling berat dilakukan oleh sang gadis. Bagaimana kalau Ibu hamil ini rewel dan dia harus mencari makanan susah? Bukankah itu adalah tugasnya seo

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 574 Masih Berusaha Mengerti

    Di tempat lain, saat ini Raka dan Winda sedang bersiap-siap untuk pulang. Tetapi hanya packing saja, karena kepulangannya nanti malam Raka akan langsung pulang ke rumah Mila. Sementara Winda ke rumahnya sendiri. "Mas, hari ini kita mau ke mana dulu?" tanya Winda, memastikan karena dia ingin menghabiskan waktu yang sebentar ini. Sebab setelah 7 hari baru dia bisa bertemu dengan Raka lagi."Apa kamu sudah menemukan jejak Alia?" tanya Raka tiba-tiba saja membuat harapan Winda langsung putus. Dia lagi-lagi harus bisa sadar kalau dirinya hanya dimanfaatkan untuk mencari Alia. Tetapi wanita itu akan tetap bersabar dan menjalani semua ini dengan ikhlas. Sesuatu yang dijalani dengan tulus pasti akan berbuah manis. "Belum, Mas. Aku sudah coba tanya sama temen-temen di berbagai kota yang memang ada penyetok barang-barang di supermarket aku, katanya sih belum pernah lihat. Tapi kita coba aja lihat ya, Mas. Moga-moga saja minggu depan atau mungkin besok lusa ada kabar baik," ungkap Winda. Dia

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 573 Apa Hanya Kebetulan?

    Sesudah zuhur berkumandang, Lusi pun segera bersiap. David memang dari tadi sedang menunggu wanita itu, mencoba untuk mengikutinya. Dia akan mengajak Lusi untuk sama-sama berangkat kerja. Sementara itu Adiba saat ini bekerja di rumah. Dia bisa mengerjakan projectnya dan tidak perlu ke kantor. Jadi, gadis itu bisa menjaga Alia. Lusi sudah semangat untuk pergi bekerja. Ini hari pertama dan harus menjadi momen yang paling berharga. David yang melihat wanita itu keluar pun berusaha untuk mengejarnya. "Hai, mau berangkat kerja, ya?" tanya David, tiba-tiba saja membuat Lusi terkesiap. Dia langsung menoleh kepada pria itu."Oh, hai. Kamu juga mau berangkat kerja?""Iya." "Shif siang?" tanya Lusi, memastikan."Iya," jawab David sembari tersenyum. Lusi hanya tersenyum kikuk, merasa perkataan Adiba tempo hari ada benarnya. Mungkin saja pria ini punya maksud buruk, karena semuanya itu serba mendadak. Tetapi melihat bagaimana pria ini tidak melakukan hal yang di luar batas membuat Lusi mas

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 572 Masih Syok

    Di kamar yang sudah disediakan oleh Mila, Imel hanya termenung menatap lurus. Dia sama sekali tidak merasa antusias untuk melihat kamar yang akan ditempatinya. Meskipun ukurannya sama seperti kontrakan yang sebelumnya dia tinggali, tetapi kali ini pikirannya benar-benar kacau. Apa yang harus dia lakukan mendengar berita-berita itu? Apakah Imel harus menelepon orang yang memasang iklan memberitahukan alamat Mila yang sebenarnya? Gadis itu akan mendapatkan uang yang banyak, bisa membuka usaha atau membeli kios untuknya. Terlepas dari status sebagai buruh. Tetapi, bagaimana kalau Mila tahu dan malah balas dendam kepadanya? Gadis itu tidak tahu bagaimana sifat Mila yang sebenarnya, jadi harus hati-hati dengan segala perlakuan Mila. Ini benar-benar membingungkan juga syok. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.Tiba-tiba saja suara Mila terdengar menyerukan nama Imel. Gadis itu langsung terkesiap dan memilih untuk menghampiri bosnya."Iya, Bu. Bagaimana?""Kamu sudah beres-beresnya

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 571 Gosip Hangat

    Setelah membereskan barang-barang di kontrakan yang dahulu, Imel berpamitan dan langsung pergi menggunakan angkot. Sebelumnya dia memang ingin menggunakan taksi, tetapi tarifnya pasti mahal. Tidak masalah kalau menggunakan angkot. Lagi pula barang bawaannya hanya sedikit.Saat di dalam angkutan umum, dia mendengar pembicaraan kalau ada iklan yang memberikan hadiah besar bagi yang bisa menemukan dan memberi informasi tentang Mila. "Oh, aku tahu! Ini yang dulu sempat viral kan gara-gara dia selingkuh dan digrebek sama istrinya? Benar-benar enggak tahu diri, ya!" "Kayaknya ini orang juga membuat masalah sampai dicari sama yang pasang iklan," timpal seseorang membuat Imel langsung menoleh. Dia kaget sebab yang disebutkan oleh penumpang angkot lainnya itu Mila. Imel terperanjat sebab dikatakan kalau Mila ini adalah orang yang dulu sempat digerebek karena perselingkuhan, ini sama persis yang seperti yang dikatakan oleh Maura tempo hari, saat mereka masih ada di rumah sakit.Kalau benar b

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 570 Frustrasi

    Entah sudah berapa lama Mila berada di kamar. Dia sampai ketiduran, mungkin karena kelelahan dan juga efek obat yang sebelumnya sempat diminum sebelum pulang dari rumah sakit.Wanita itu terbangun dan melihat sudah pukul 10.00, tapi tidak ada tanda-tanda Imel dan Maura pun sepertinya tidak ada. Karena rumah ini begitu hening. Sang wanita merasa tak enak hati. Dia memilih untuk keluar dari kamar dan mencari siapa yang sudah datang terlebih dahulu, antara Maura dan Imel. Entah kenapa dia merasa tidak mau sendirian mungkin karena dia sedang mengandung dan banyak kekhawatiran yang mungkin saja tiba-tiba muncul di pikiran itu, akan membuatnya semakin stres jika terus sendirian. Mila butuh seseorang untuk menemani. Wanita itu sampai memanggil-manggil nama Maura dan Imel, tetapi tidak ada sahutan. Rasa cemas tiba-tiba saja datang. Dia memilih untuk menelepon Imel, karena rasa gengsi kalau harus menghubungi Maura. Yang ada adiknya malah besar kepala dan mungkin akan meminta hal yang lebih b

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 569 Menanti Kabar

    Sementara itu, saat ini Lusi sedang mengantar Alia. Dia benar-benar bisa meluangkan waktu untuk anaknya. Sebenarnya Alia sudah menolak dan mengatakan kalau dia bisa berangkat sendiri, lagi pula sudah hafal jalan sekolah, tapi Lusi beralasan kalau dia ingin menghabiskan waktu bersama Alia sebelum berangkat kerja.Setelah Alia masuk, barulah Lusi kembali pulang. David yang sedari tadi uring-uringan karena tidak menemukan keberadaan Lusi di sekitar rumah Adiba pun mulai bingung. Harusnya dia meminta nomor ponsel wanita itu, tetapi karena kemarin terlalu senang dan waktunya buru-buru membuat mereka sampai tidak saling bertukar nomor ponsel. Saat melihat Lusi yang berjalan melewati rumahnya, senyuman di bibir David pun merekah. Dia akhirnya bisa melihat wanitanya itu. David akan pergi ke kantor bertepatan dengan Lusi pergi, sementara berkas-berkas penting yang harus dia tanda tangani dikirimkan secara online. Sekarang zaman sudah serba mudah, jadi tidak perlu direpotkan dengan semua itu.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status