Share

Bab 115 Tuduhan Raka

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2023-09-04 22:36:31

"Apa yang kamu katakan barusan, Mas?" tanya Lusi.

Dia benar-benar tidak bisa diam saja. Lusi pun maju, dia menggeser posisi Devan yang sebelumnya menghalanginya. Raka terdiam dengan wajah serius. Dia harus mengutarakan semua niatnya, sampai bisa bebas seperti ini. Apa pun yang terjadi Raka harus tetap mendapatkan Lusi kembali, karena saat ini secara terang-terangan ada pria yang ingin mendapatkan Lusi dan tentu saja Raka tidak ikhlas, apalagi jika Alia menyebut Devan sebagai Ayah. Itu akan semakin menyakiti Raka. Dia tidak akan terima sampai kapan pun jika itu terjadi.

"Aku akan mendapat kamu, Lusi. Kesalahan besar karena aku sudah menuruti kemauanmu untuk bercerai. Benar kata Ibu, aku bisa menyelesaikan semuanya tanpa harus bercerai. Aku juga sudah bilang sebelumnya akan membuktikan kalau anak yang ada dalam kandungan Mila itu bukan anakku."

Lusi menggelengkan kepala sembari menghela napas kasar. Dia memijat pelipisnya yang berdenyut. Kenapa jadi seperti ini? Lusi tidak memperkira
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 116 Strategi Raka

    "Aku akan menemui Alia, Bu," ucap Raka. Sebelumnya pria itu sempat terdiam dan memikirkan cara apa yang sekiranya baik untuk mendekati Lusi dan membuat wanita itu tidak berkutik. "Apa kamu yakin? Bukankah Alia itu tidak mau bertemu denganmu?" "Iya, memang seperti itu. Tapi aku yakin juga, Bu. Lama-lama anak itu pasti akan luluh, karena bagaimanapun aku adalah ayahnya.""Kalau Lusi tahu, bagaimana?" "Itulah masalahnya. Aku harus mencari cara bagaimana agar bertemu Alia tanpa sepengetahuan Lusi," ujar Raka. Dia jadi bingung sendiri bagaimana harus menghadapi Lusi.Kedua orang itu saling diam, mereka memikirkan bagaimana caranya agar bisa bertemu Alia tanpa sepengetahuan Lusi. Lalu beberapa saat kemudian, pria itu punya satu ide yang terlintas di benak. "Tentu saja. Bu, aku akan menemuinya di sekolah sebelum Lusi datang. Aku harus terlebih dahulu bertemu dengan Alia, karena guru-gurunya juga tahu kalau aku adalah ayahnya Alia. Lalu, selain itu juga aku akan menemui Alia di saat Lusi

    Last Updated : 2023-09-08
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 117 Tamu Salah Kira

    Maura meneguk saliva dengan susah payah. Dia benar-benar kaget mendapat pertanyaan itu lagi. Padahal sang gadis berpikir kalau Lusi tidak akan membahas masalah Devan dan perasaannya. Kalau pun memang harus membicarakan pria itu, setidaknya Lusi tidak harus menanyakan perasaan gadis itu kepada sang pria. Ini sangat sensitif dan mungkin akan membuat hatinya sungkan untuk mengatakan itu semua. Lusi juga tidak punya cara lain untuk mencari tahu bagaimana perasaan Maura kepada Devan. Dia tidak mungkin bertanya kepada Devan, karena pria itu pun menolak dengan keras, kalau mereka tidak punya hubungan apa-apa. Tetapi Lusi juga tidak punya cara lain selain bertanya secara frontal kepada gadis itu. "Kenapa? Kenapa diam saja? Apa kamu takut aku marah jika kamu jujur?" tanya Lusi membuat wajah gadis itu terkesiap. Dia tampak kebingungan. Maura menunduk dalam sembari memainkan jari jemari. Ada rasa takut yang menyeruak, tapi kalau misalkan Maura tidak menjawab dengan jujur, pasti Lusi akan teru

    Last Updated : 2023-09-09
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 118 Perdebatan Raka dan Devan

    "Iya, memang tidak ada salahnya. Itu hak kamu juga, tapi jangan mencoba mendekati Ibu dari anakku," ucap Raka akhirnya membuat Devan langsung terkesiap.Pria itu mengerti apa yang dimaksud oleh Raka. Namun demikian, Devan tidak mau kalah. Lagi pula, siapa Raka? Sekarang pria itu hanyalah mantan suami yang tidak tahu diri. Sudah bagus ditampung oleh Lusi dan diberikan kehidupan yang layak, tetapi malah berkhianat dengan teman Lusi pula. Ini benar-benar memalukan. Sebagai seorang pria, entah kenapa Devan juga merasa kesal dan muak dengan tingkah pria itu. Namun demikian, Devan tidak punya hak apa pun untuk mengadili seorang Raka. Dia hanya ingin memberitahu Raka kalau dirinya juga akan berusaha mendapatkan Lusi kembali, apa pun yang terjadi. "Memangnya kenapa kalau aku mengejar ibunya anakmu? Bukankah kalian juga sudah bercerai? Lagi pula aku yakin, anakmu juga masih belum mau bertemu denganmu, kan?" tanya Devan lagi-lagi membuat Raka tersentak. Setiap perkataan yang dibalikkan oleh

    Last Updated : 2023-09-09
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 119 Kedatangan Kedua Orang Tua

    Di tempat lain, saat ini Ibu Sinta sudah mondar-mandir kebingungan di depan kamarnya. Setelah mendapatkan telepon dari Mila beberapa hari yang lalu, wanita itu belum juga bercerita kepada suaminya. Yang dia takutkan adalah suaminya murka karena tidak memberitahukan tentang telepon yang dia sembunyikan selama ini. Bu Sinta juga harus mencari cara bagaimana menyampaikan semua ini tanpa harus berdebat terlebih dahulu. Ketakutannya itu, sang suami akan memarahi Bu Sinta habis-habisan atau bahkan bermain tangan. Membayangkannya saja membuat Bu Sinta bergidig, apalagi sampai kenyataan. Suara pintu terbuka membuatku Bu Sinta terkesiap. Ternyata itu adalah suaminya. Pria paruh baya itu mengernyitkan dahi melihat reaksi Bu Sinta yang tampak kaget. "Kenapa kamu malah kaget seperti itu? Kenapa? Apa kamu sudah melakukan sesuatu?" tanyanya membuat Bu Sinta terlihat kikuk, tetapi wanita itu berusaha untuk bersikap normal. Karena bagaimanapun suaminya itu bisa menebak apa pemikiran Bu Sinta kala

    Last Updated : 2023-09-10
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 120 Mila Mati Rasa

    "Kenapa Ibu malah menangis seperti itu? Jangan berpura-pura bersedih melihat keadaanku seperti ini. Bukankah Ibu memang nantikan saat-saat seperti ini, kan? Membebaskan aku dan menjadikan aku sebagai alat penghasil uang untuk kalian?" tanya Mila dengan nada tenang, tapi entah kenapa itu sangat menyakitkan di telinga Bu Sinta. Wanita paruh baya itu sampai berhenti menangis dan menatap anaknya tak percaya. Memang benar ujung-ujungnya Bu Sinta akan memperalat Mila untuk menjadikan mesin uang, tetapi saat ini wanita paruh baya itu benar-benar merasa prihatin kepada nasib anaknya yang seperti ini. Di luar dugaan, seharusnya Mila yang sedang hamil muda tidak boleh diperlakukan tak baik di dalam sel, apalagi sampai ada memar-memar di sekujur tubuhnya. Hanya sepertinya, anaknya sudah mati rasa kepada kedua orang tua. Dia benar-benar tidak punya pilihan lain, selain menjelaskan apa yang sebenarnya dirasakan oleh Bu Sinta kepada Mila saat ini. "Kamu boleh bilang seperti itu, karena kamu memb

    Last Updated : 2023-09-10
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 121 Mencari Alamat Lusi

    "Baiklah kalau begitu, terserah pada Ayah saja. Yang pasti cepat keluarkan aku dari sini. Aku muak berada di tempat ini.""Kalau begitu, mana alamat Lusi?" tanya ayahnya.Mila pun meminta bolpoin dan selembar kertas kepada sipir. Sebelumnya sang sipir agak kesal karena sikap Mila yang seolah-olah sedang berbicara dengan kawannya sendiri, tetapi sipir wanita itu tidak bisa berbuat banyak. Dia tidak mau membuat keributan dan malah menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Mila langsung menuliskan alamat Lusi dengan jelas, sampai menyuruh orang tuanya memakai angkot apa saja yang harus dinaiki sebelum sampai ke rumah Lusi. Setelah itu, kedua paruh baya pun pergi dari sana.Sebelumnya Bu Sinta menyodorkan makanan kesukaan Mila. Sesaat wanita hamil itu tertegun. Untuk sekarang dia merasa terharu walaupun tidak memperlihatkannya secara langsung. Kalau saja ibunya tidak seperti ini, menganggapnya sebagai ATM berjalan, mungkin Mila juga akan menghormati ibunya setulus hati, tanpa memandang

    Last Updated : 2023-09-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 122 Berusaha Bertemu

    "Maaf, Pak. Bilang saja kalau saya tidak ada, karena saya harus meminta izin dulu kepada Mbak Lusi jika ingin menerima tamu." Satpam yang menjaga di depan pun tampak keheranan sebab jawaban dari Maura. Seharusnya kalau memang di depannya ini adalah kedua orang tua Maura, anak itu mau menerima Bu Sinta dan suaminya. Tetapi ini malah menolak secara halus.Namun demikian, satpam itu tidak mau ambil pusing. Lagian ini bukan urusannya. Dia memilih untuk mengatakan semua yang disampaikan oleh Maura. "Maaf, Bu. Orang rumah dari Bu Lusi tidak bisa menerima kalian berdua."Mendengar ucapan dari penjaga itu, tentu saja Bu Sinta terkesiap. Dia menoleh kepada suaminya, keheranan karena ditolak seperti ini. "Kenapa Bapak bilang seperti itu? Tadi siapa yang menjawab teleponnya?" tanya Bu Sinta ingin tahu. "Kalian tidak perlu tahu, yang pasti orang-orang yang ada di rumah Bu Lusi itu tidak mau menerima kalian. Sebaiknya kalian pergi saja," ujar penjaga itu dengan tegas. "Tidak bisa, Pak. Kami h

    Last Updated : 2023-09-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 123 Memulai Aksi

    Hening. Dalam beberapa saat, tidak ada yang memulai pembicaraan. Maura dari tadi pun memilih untuk diam dan menunduk. Dia sama sekali tidak mau melihat kedua orang tuanya, terutama sang ayah. Karena bagaimanapun di sini yang memprovokasi ibunya untuk menjual dirinya ke rentenir adalah Ayah tirinya sendiri. Maura benar-benar frustrasi, takut dikira kalau dirinyalah yang memberikan alamat rumah Lusi, sampai disambangi oleh kedua orang tuanya. Belum lagi yang lebih ditakutkan, kedua orang tuanya akan mengambil Maura dan menjualnya kepada rentenir. Pikiran buruk lainnya pun muncul. Apakah Lusi tidak akan bersama memperjuangkannya atau mempertahankannya di sini jika kedua orang tanya meminta Maura kembali? Gadis itu ingin sekali menangis. Jari jemarinya terus saling meremas. Sebenarnya Lusi melihat gelagat Maura yang begitu ketakutan dan gugup. Tetapi dia memilih untuk diam, karena fokusnya hari ini adalah bertanya apa kedatangan kedua orang tua Maura ke sini. Tentu saja pertanyaan perta

    Last Updated : 2023-09-12

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 539 Tidak Sesuai Harapan

    Setelah menunggu beberapa saat, keluarlah dokter dan suster yang sedang menangani Mila. Dengan cepat Maura menghampiri dan bertanya bagaimana keadaan kakaknya itu. "Kalau boleh tahu, Mbak ini siapanya pasien?" tanya dokter. Saat ini Maura tidak mau mengakui kalau Mila adalah kakaknya, lebih baik seperti ini dibandingkan nanti dirinya yang akan repot harus mengurus semuanya demi wanita hamil itu. "Kebetulan saya tetangganya, Dok. Tadi lihat dia kecelakaan di jalan. Jadi saya yang bawa ke sini," ujar Maura, memilih untuk menjawab secara demokratis. Kalau dia mengatakan hanya orang asing, pasti disuruh pergi dan menelepon keluarganya. Artinya dia harus menelepon kedua orang tua mereka, mengingat itu Maura langsung menggelengkan kepala. Mana sudi dia bertemu dengan kedua orang tuanya lagi, terutama ayah tiri yang membuatnya menderita sampai saat ini." Oh, kalau begitu bisakah Mbak menelepon keluarganya?" Akhirnya pertanyaan itu meluncur juga dari dokter, tetapi setidaknya Maura sud

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 538 Iba yang Menguap

    Maura saat ini sedang ada di rumah sakit. Dia tampak gelisah, sesekali duduk lalu berjalan mondar-mandir menunggu di depan ruang ICU. Saat melihat keadaan kakaknya, wanita itu benar-benar syok. Kepala Mila terbentur. Ada bagian depan mobil yang sudah rusak. Saat ini Maura dihantui ketakutan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba saja bersarang di benak, salah satunya bagaimana kalau misalkan kakaknya meninggal? Apa yang akan dia jelaskan kepada kedua orang tuanya jika tahu Mila kecelakaan dan saat itu dialah yang ada di rumah sakit ini? Namun, kalau Maura diam saja akan terjadi sesuatu yang buruk kepada kakaknya. Setelah hampir 18 tahun hidup mengenal Mila, pertama kalinya wanita itu merasa khawatir yang teramat sangat dibandingkan dulu saat tahu Mila masuk penjara karena viral. Kali ini ada rasa takut yang benar-benar mengukung, sampai Maura bingung harus melakukan apa. Wanita itu berusaha untuk menelepon Raka, tapi lagi-lagi sang pria tidak bisa dihubungi. Dia jadi bingung

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 537 Lakalantas

    Mila sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang diikuti. Mungkin pikirannya sudah lelah karena perutnya juga lapar dan tidak fokus, hingga dia pun berhenti di sebuah kedai bakso. Saat ini tampaknya sang anak yang ada dalam kandungan ingin mencicipi bakso yang agak jauh. Maura menghentikan taksi itu dan memantau kalau kakaknya masuk ke kedai bakso tersebut. "Lah, kok dia malah berhenti di situ? Atau jangan-jangan Kak Mila memang keluar untuk beli makanan?" gumam wanita itu. Dia keheranan. Kalau terus lama-lama di sini yang ada harga argonya akan terus berjalan dan mungkin dia harus mengeluarkan banyak uang, jadi wanita itu pun terpaksa turun dari taksi dan memantau dari kejauhan saja. "Duh, sial banget! Masa aku harus berdiri di sini memantau dari kejauhan? Mana panas pula," gerutu Maura.Dia mencoba melihat ke sekitar dan mencari tempat yang nyaman, kira-kira bisa duduk menunggu Mila. Inginnya wanita itu pun masuk ke sana dan ikut makan, tetapi pasti Mila akan mengetahui keb

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 536 Kalut

    Maura tampak muram dan ketakutan. Dia tidak tahu harus tenang apa, karena saat ini posisinya sedang sendirian. Tidak ada tempat bergantung. Bahkan kakaknya sendiri pun malah mengintimidasi. Tapi, kalau sampai Mila mengetahui masalah ini, yang ada dia akan semakin dipersulit atau mungkin bisa saja malah dilaporkan ke polisi dan berakhir di penjara. Membayangkannya saja membuat Maura merasa ketakutan, apalagi kalau jadi kenyataan. Dia tidak bisa berpikir jernih saat ini, berharap kalau ada solusi lain. Namun semakin diamkan, perasaannya semakin gundah. Maura tidak bisa diam saja. Dia harus meminta bantuan kepada seseorang dan satu orang yang terlintas di benak wanita itu adalah nama Raka.Dengan cepat dia menelepon Raka, tapi sayangnya tidak aktif. “Apa Mas Raka sengaja melakukan ini agar tidak ada yang mengganggu?” gumam sang wanita dan tebakan Maura memang benar.Raka sengaja mematikan ponselnya agar tidak diganggu oleh Mila atau siapapun yang akan memperkeruh suasana. Hari ini jug

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 535 Mulai Khawatir

    Setelah keluar dari ruangan interview, ternyata ada David sudah ada di sana. Lusi sangat kaget dengan kehadiran pria itu, lalu tiba-tiba saja tersenyum merekah, membuat jantung David berdetak dengan sangat kencang. "Bagaimana?" tanya David dengan tenang, walaupun sebenarnya saat ini dia sedang merasa gugup tetapi usianya yang sudah matang tidak mentoleransi semua itu. Dia bukan ABG lagi yang harus terlihat malu-malu di depan wanita yang dicintainya. "Alhamdulillah, aku keterima. Terima kasih, ya."Lusi langsung menjulurkan tangan membuat David terperangah, tetapi tak urung pria itu pun menerima uluran tangan Lusi. Mereka bersalaman dan kali ini David merasa tuntas karena bisa menyentuh tangan Lusi yang sangat halus dan lembut. "Syukurlah kalau begitu. Benar kan, aku tidak menipumu?" "Ya, aku minta maaf. Bukan maksud apa-apa, aku hanya melindungi diri dari hal-hal yang buruk. Tidak ada yang tahu kan apa yang akan terjadi selanjutnya," ucap Lusi membuat David terdiam sembari mengan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 534 Langkah Pertama Berhasil

    Bagaimana? Kalau mau, aku antarkan kamu ke kantornya. Kebetulan aku juga kerja di sana," ucap David membuat Lusi mulai menurunkan rasa curiganya kepada pria itu. "Kamu benar-benar tidak akan membawaku ke tempat yang aneh-aneh, kan?" tanya Lusi lagi, karena dia merasa belum yakin sepenuhnya apalagi mereka baru kenal kemarin. Itu pun hanya sepintas. "Ya Tuhan, apakah kamu selalu melakukan ini kepada orang lain? Kecuali kalau aku itu tidak dekat tempat tinggalnya denganmu, baru kamu curiga. Tapi aku kan tinggalnya dekat. Harusnya kamu bisa mengantisipasi itu, kan?"David lama-lama gemas juga kepada Lusi yang malah terus-terusan bertanya seperti itu. Wanita itu diam sejenak, memandangi pria itu dengan tatapan datar. "Mungkin menurutmu itu hal wajar, tapi tidak bagiku. Apalagi kamu tidak tahu bagaimana masa laluku. Harusnya kamu tahu, orang-orang akan melindungi diri sendiri dari hal-hal yang membuatnya kecewa," ujar Lusi membuat David terdiam. Pria itu memandangi sang wanita yang seka

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 533 Langkah Demi Langkah

    Lusi sampai tak bisa berkata-kata saking kagetnya kala dia duduk dan muncullah Damian dengan wajah tergesa-gesa. Wanita itu sampai mengerjapkan mata berkali-kali, apalagi saat sang pria duduk di sampingnya. Dia benar-benar tak bisa mengatakan apa pun karena menurutnya pria ini aneh. Lusi hanya mengenal namanya Damian dan tidak berniat untuk berkenalan lebih jauh, karena bagi Lusi hati kecilnya sudah tertutup untuk laki-laki manapun. Dulu sempat hampir saja mempunyai rasa kepada Devan, tapi ternyata pria itu malah membuatnya kecewa dan membuat Lusi tak mau lagi menjalin hubungan dengan pria manapun. Dua kali mengalami kekecewaan dari laki-laki, membuat Lusi merasa kalau dirinya memang harus fokus dulu kepada diri sendiri dan sang anak. Jadi, siapapun yang akan mendekat, Lusi akan berusaha untuk menghalangi dan menutup hati. "Hai, kita bertemu di sini." Tiba-tiba saja David mengatakan hal seperti itu, membuat Lusi menoleh dan hanya tersenyum kaku. Sungguh rasanya dia tidak mau basa-

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 532 Mangalah Demi Tujuan

    "Apakah harus?" tanya Raka terlihat sekali kalau wajahnya menentang semua permintaan Winda. Melihat itu Winda lagi-lagi merasa kecewa. Tetapi dia tidak mau malah bertengkar, apalagi di hari pertamanya sebagai seorang istri. Mungkin memang Raka belum mau pergi keluar bulan madu sebab memikirkan Alia. Dia berusaha untuk mengerti semuanya, walaupun tampak sekali di wajahnya rasa kekecewaan itu. "Oh ya sudah, Mas. Kalau memang tidak mau tak masalah, aku juga tidak mau kalau Mas Raka tidak bisa. Sebaiknya kita istirahat saja."Winda memilih untuk berdiri dan pergi, tetapi Raka tiba-tiba saja menariknya dan kembali membuat Winda terduduk. Raka menghela napas kasar, tampaknya dia sudah berbuat salah kepada Winda. Masih untung ada yang mau membantunya. Apalagi kata Winda, mereka akan mencari Alia. "Baiklah kita akan berangkat. Tapi nanti besok pulang, ya? Aku tidak bisa lama. Kamu tahu kan? Lusa harus kembalikan kepada Mila," ucap Raka, tiba-tiba saja membuat Winda mengerjapkan mata semba

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 531 Merasa Teralihkan

    Menjelang siang ini, tinggal Winda dan Raka berdua saja di rumah Winda. Untuk kedua kalinya dia merasakan sebagai pengantin baru setelah bertahun-tahun ditinggal oleh almarhum suaminya terdahulu. Winda memang tidak menjalin hubungan dengan siapa pun, karena dia memang ingin mengajar Raka. Sekarang setelah menikah, rasanya seperti mimpi. Kekecewaan karena dia tidak dianggap sebagai istri di depan umum, membuat Winda tak memedulikan itu. Semua karena dirinya sekarang sedang benar-benar bahagia sebab sudah memiliki Raka. "Mas, rencana kita selanjutnya seperti apa?" tanya Winda dengan penuh semangat, berharap kalau pria ini akan mengajaknya untuk bulan madu. Kalau masalah perihal biaya, Winda bisa backup semuanya. Yang dibutuhkan adalah perhatian dari pria itu. "Aku ingin mencari Alia." Seketika senyuman di bibir Winda langsung luntur. Hatinya tersayat dan benar-benar tidak dipedulikan di sini. Hanya dijadikan sebagai alat untuk mencari anak dan mantan istri Raka. "Iya, Mas. Aku tahu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status