Share

Kesakitan Marisa

“Dia? Siapa? Hey… kenapa wajahmu pucat pasi?” Aku bergegas mendekati Marisa.

Nafasnya tersengal dan seperti tidak ada aliran darah di kulitnya. Beberapa menit lalu dia berpamitan untuk keluar dari kamar hotel dan mencari makanan. Sejak kami dalam perjalanan menuju Singapura, Marisa terlihat sangat bahagia.

Seperti yang sudah kami rencanakan. Bahwa kedatangan kami ke Singapura adalah untuk menghadiri pernikahan Tara dan Vivian. Selain itu kami ingin berlibur bersama. Beberapa bulan terakhir tampaknya keadaan sangat menyedihkan untukku dan Marisa.

Dia dengan segala kegalauannya dan aku dengan segala masalahku. Rasanya begitu penat dan menyesakkan. Aku harap perjalanan dengan Marisa dan Anaya kali ini bisa menjadi liburan terbaik. Sejauh ini semua berjalan mulus.

Setidaknya sampai beberapa menit yang lalu.

“Aku melihat Aslan. Di restaurant yang sama. Di hotel ini.”

“Aslan? Apa kau menyapanya?”

“Tentu saja tidak. Kau bilang dia kembali ke Turki untuk menyiapkan pesta pernikahan.”

Ans

Good Reader... Terima kasih banyak karena terus membaca cerita ini. Dukungan kalian adalah sebuah energi bagi saya untuk tetap membawa cerita ini semakin baik lagi. Sayang banyak2 untuk Good Reader semua. Sehat dan bahagia selalu ya...

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status