Share

Emosi Yang Tertahan

“Bukankah dia masih dalam masa libur?” tanya Fattan.

“Iya… tapi….”

Jauh di dalam hatiku, aku tidak ingin Anaya pergi. Tapi, bukankah itu terdengar sangat egois? Aku bukan ibu yang baik bagi Anaya. Bukan sahabat yang baik bagi Marisa. Bukan adik yang baik bagi Tara. Lalu haruskah aku juga menghalangi Anaya untuk mendapatkan hal baik dari Fattan?

Fattan mungkin adalah suami yang pengkhianat. Dia juga adalah pria yang penuh dusta. Kali ini dia ingin menjadi ayah yang baik bagi Anaya. Bukankah aku seharusnya memberikan kesempatan itu? Bukankah seharusnya Anaya berhak untuk bersama dengan ayahnya?

Keinginan Fattan untuk kembali dekat dengan Anaya adalah bukti bahwa dia masih akan terus membawa Anaya dalam kehidupannya. Hubungan pernikahan kami memang telah berakhir. Tapi, tidak akan pernah ada akhir untuk hubungan antara Anaya dan Fattan.

“Ya, kau bisa menjemputnya besok di apartementku. Aku akan mengirimkan alamatnya padamu.”

Lalu panggilan telepon diputus. Vivian melihat aneh ke ara
Ans

Good Reader, terima kasih banyak sudah memberikan banyak cinta untuk novel ini. Support kalian menjadi energi bagi author untuk menyajikan seri per seri ke depannya semakin baik lagi. Sehat dan bahagia selalu ya, Good Reader. Salam sayang - Ans

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Pepi Arastya
Jangan sampai Fattan merebut Anaya. Kasihan Adina, kenapa jd mentalnya rapuh sich? ... Buat Adina yg strong mentalnya bukan hanya hartanya yg byk ajah, thor ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status