Share

Bab 35

Penulis: Silla Defaline
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-07 11:10:17

Bab 35 Tidak Mengakui Darah Daging Sendiri

     Sebelum Arza ingin menemui Nadine besok, ia merasa harus menyiapkan mental terlebih dahulu. Mungkin besok dia akan langsung mengutarakan niatnya ingin menceraikan Nadine. Dan juga sekaligus memberitahu kepada Nadine soal Zorah yang sesungguhnya.

     Dinginnya udara malam tidak membuat Arza beranjak dari teras. Ia masih memikirkan rencananya yang ingin menceraikan Nadine.

     Namun pikirannya tidak hanya terpaku pada niatnya yang ingin berpisah. Namun masih ada beberapa pertanyaan yang menghantui. Salah satunya adalah perkataan Zorah yang mencurigai jika kemungkinan Davin dan Divan bukan anak kandungnya.

    Kecurigaan itu terus saja mengusik pikiran Arza. Ia berpikir, kenapa ia tidak menyadari  perbuatan buruk Nadine yang berselingkuh di

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
good job Nadine
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
eh Arza kamu yg gak tau diri... Debbie dan Zorah anakmu itu sampe besar siapa yang biayain hidupnya kalau bukan Ramond abangnya Nadine
goodnovel comment avatar
Nenny Jaya
pendek2 tapi nunggunya 2 jam.. ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 36

    Bab 36 Kejutan Pertama Buat Arza Di sebuah restauran mewah, dua orang tengah bercengkrama dengan raut muka sumringah. Seperti biasa mereka memesan masakan mahal nan mewah. "Nggak sabar rasanya ingin lihat ekspresi Nadine nanti." Zorah memicingkan mata. "Hahaa palingan perempuan itu cuma nangis." Arza menyeringai. "Apakah Nadine ada dirumah? Pastikan dulu, mas. Dia ada di rumah atau tidak." "Sebentar, sayang. Mas akan menghubungi Nadine terlebih dahulu." Arza berkata seraya mengangkat ponsel miliknya. Zorah mengangguk. "Haloo... Nadine Apakah kamu ada di rumah?" "Ya saya di rumah." Jawab Nadine cepat dari seberang telepon. "Hari ini aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 37

    Bab 37 Malu "Apa semua ini sudah menjadi keputusan bulatmu?" Tanya Ayahnya Nadine. Memang Nadine sengaja menyambangi orang tuanya untuk memberitahu masalah perceraiannya dengan Arza. Nggak etis juga kan apabila berjarak tidak memberitahu kepada kedua orang tua. "Apakah kamu sudah menimbang matang-matang baik buruknya nak?" Ibunya juga ikut menimpali. "Insyaallah Nadine tidak akan menyesal. Karena jalan ini adalah yang terbaik. Nadine tidak sanggup Bu apabila terus berhadapan dengan Arza yang sudah terang-terangan menghianati Nadine." Dengan segala bukti yang disodorkan oleh Nadine kedua orangtuanya tidak bisa menyalahkan keputusan yang telah Nadine ambil. Nadine memperlihatkan bukti tersebut bukan dengan maksud apa-apa melainkan untuk member

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 38

    Bab 38 Mencari Uang Yang Hilang Arza tidak habis pikir mengapa semua ini bisa terjadi pada rekeningnya. Mengapa jumlah saldonya hilang entah kemana? "Ini pasti ada yang tidak beres. Pasti ada seseorang yang mengambil uangnya. Tapi siapa. Siapa yang mengambil uang yang begitu banyak." Arza berpikir keras. "Apakah Zorah? Bukankah kartudebitku lama berada di tangannya. Ya mungkin saja dia? Tapi bagaimana caraku untuk menanyakan kecurigaan ini padanya." Arza masih saja terpekur di dalam mobil. Sedangkan Zorah entah kemana. Sejak kejadian memalukan di depan meja kasir tadi, perempuan itu malah menghilang. Dengan berusaha menenangkan dirinya sendiri, Arza memutar haluan mobil. Mobil berjalan pelan menuju ke kediaman Zorah. &nbs

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 39

    Bab 39 Kecurangan Arza "Maaf Pak Arza, kami tidak menemukan kan jenis transaksi mencurigakan dari segi manapun. Yang kami temukan adalah transaksi biasa yang normal dan wajar, keseluruhannya dilakukan oleh bapak sendiri. Tidak di temukan adanya tindakan menyimpang. Atau semua itu diakibatkan oleh kecerobohan bapak sendiri. Segala sesuatu yang disebabkan oleh kecerobohan nasabah, pihak bank tidak bisa bertanggung jawab." Arza lemas mendengar penjelasan dari pihak bank. "Bagaimana sekarang kemana uang uang itu? Kalau begini bagaimana caranya aku bisa menikah Zorah?" Arza membatin dalam hati. Mukanya kuyu. Dengan lemas Arza melangkah meninggalkan Bank. Padahal tadi dia menaruh banyak harapan pihak bank akan membantunya. Namun apa daya sepertinya uang itu sudah bukan rezekinya lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 40

    Bab 40 Rumah Yang Zorah Miliki itu... Wah banyak sekali mas, uangnya... Ini mah lebih dari cukup untuk biaya pernikahan kita. Memang mas ini calon suami yang bisa aku andalkan. Piawai sekali dalam membahagiakan anak dan istri. Sayang sekali Nadine melepaskanmu secara cuma-cuma. Eh ngomong-ngomong dari mana Mas ngambil uang sebanyak itu." Zorah penasaran. "Idih tidak usah tanya deh dari mana. Yang penting sekarang kamu bisa membeli apapun yang kamu suka. Dan juga untuk Debbie anak kita. aku tidak bisa melepaskan tanggung jawabku terhadap Debby karena walau bagaimanapun Dia adalah anak kandung ku. Cukuplah beberapa tahun lalu Ramon mengambil alih peran ku sebagai ayah kandung Debbie. Dia mau mengakui anakku sebagai anaknya. Tapi beruntung juga ada Ramon, laki-laki bodoh itu mau menutupi aibku." Ujar Arza. "Salah Mas dulu tidak mau menikahiku, Untung sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 41

    Bab 41Pertemuan Dengan Zorah Nadine duduk di taman samping rumahnya. Sambil menikmati biskuit favorit bersama kedua anak kembarnya. Sesekali Davin dan Divan bercanda ria membuat senyum Nadine mengembang menyaksikan kebahagiaan mereka. "Anak-anak tampak baik-baik saja nduuk, tanpa kehadiran nak Arza." Celetuk mbok Jum. Ya, memang Nadine membawa serta perempuan yang telah lama bekerja dengannya itu kerumah barunya. "Iya mbok. Syukur mereka tidak terlalu sering menanyakan perihal Arza." Nadine melirik jam mahal yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Nak, sekarang sudah waktunya untuk tidur siang. Ayo buruan." Ujar Nadine. Kedua bocah yang tengah bermain itu sontak menoleh dengan cemberut. "Ma, nanti saja tidur sian

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 42

    Bab 42 Mendesak Zorah Nadine menatap mata Zorah dengan tajam. "Zorah kau boleh memilih dua hal, yang pertama, kau meninggalkan rumah itu, lalu menyerahkan sertifikatnya padaku, dan mengurus hal-hal yang berkaitan secara damai. Atau kau memilih pilihan yang kedua, menyelesaikan semua ini di pengadilan. Di pengadilan nanti aku akan menuntutmu." "Kenapa harus bertindak seperti ini Nadine?" "Karena kau sudah membohongi kami sekeluarga. Aku tidak terima perbuatanmu." "Atas alasan Apa kau mau menuntutku?" "Cukup banyak hal yang bisa ku jadikan alasan untuk menuntutmu. Salah satunya sudah kubilang tadi, kamu membohongi keluarga kami atas status Debbie yang sebenarnya, lalu melalui rekaman pembicaraanmu dan Arza, kamu seperti bersyukur dengan kematian kakakku, lalu kau bersekongkol dengan Arza. Aku su

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 43

    Bab 43 Pertemuan Yang Tidak Terduga. Besok adalah pertemuan antar perusahaan. Untuk menjalin kerja sama. "Nadine... Aku menyerahkan perwakilan perusahaan ini di tanganmu. Kamu sebagai manajer pasti bisa mengendalikan situasi. Dan aku yakin kamu bisa memberikan citra yang baik tentang perusahaan kita ini." Ucap George meyakinkan Nadine. Nadine sudah di beritahukan soal ini beberapa hari sebelumnya. Ini kali pertamanya Nadine mewakili perusahaan secara langsung dalam pertemuan antar perusahaan-perusahaan lain yang tidak bisa di remehkan. "Kamu tentu sudah mempersiapkan diri. Tegaslah dalam berbicara. Dan jangan suka bertele-tele. Buang jauh-jauh sikap tidak disiplin. Oke... Kamu sudah siap kan?" Tanya George. &n

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09

Bab terbaru

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Notes

    Selamat sejahtera untuk semua pembaca Novel KKBS (Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu) 🤚🤚🤚 Author mau kasih info terbaru nih buat teman-teman pembaca semua. Author kasih tahu kalau sekarang udah update sekuel novel KKBS ya. Dengan judul : Ketika Istriku Mulai Membangkang Pembaca boleh kepoin novelnya sekarang ya, hehee. Othor usahain akan update rutin setiap hari. Jadi para pembaca semua tidak usah khawatir kalo nanti Author jarang update, jarang nongol, apalagi sampai novelnya nggak tamat. Oh iya, Author boleh minta dukungannya ya, dukung Author dengan rate bintang lima, terus tambahkan novelnya ke pustaka. Hehee ... Makaciih semua pembacaku... Semoga novel "Ketika Istriku Mulai Membangkang" ini bisa menghibur para pembaca semua. Amiiin Suksesnya seorang Author tak lepas dari dukungan para pembaca setianya. peluk jauh dari Author....😘😘😘😘😘

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 162 The End

    Bab 162 "Aduuuh!" Zea menengadahkan kepala. Menahan sakit. Sekarang sakit itu kian naik ke ubun-ubun. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Di tengah malam sepi ini ia sendiri berbaring di ranjang rumah sakit. "Ya Tuhan tolong aku!" dalam kegelisahannya, Zea mengadu dan memohon kepada Tuhan. Karena kesakitan yang ia rasakan, sejenak ia melupakan derita masalah ekonomi yang tengah ia hadapi. Ya, malam ini adalah malam terakhir Zea dirawat di rumah sakit ini. Sebenarnya masih panjang riwayat perawatan yang harus ia kalani, namun karena semua biaya yang mengalir benar-benar telah menguras kering semua isi tabungan. sekaligus kendaraan dan apapun yang dimiliki telah hangus terjual tanpa tersisa. Tidak ada lagi yang bisa ia gunakan untuk menjalani prosedur kesehatan. Untuk selan

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 161

    Bab 161 "Ibu!" Arza tergagap. Arza kembali mencoba menyentuh telapak tangan sang Bunda. Lagi lagi hanya dingin terasa. Mendadak Arza jatuh lunglai. "Ibu ...!" gumamnya lirih. Air matanya menetes. Namun sebanyak apapun tetesan air mata yang meleleh di pipinya, semua itu tidak akan pernah mengembalikan nyawa ke raga sang ibu yang kini telah terbaring dingin dan kaku. Arza menangis sendiri. Memperhatikan keadaan orang tuanya yang terbaring sendirian sejak malam menjelang. Arza menyesal. Setelah menemui ibunya yang telah terbujur dengan kaku. Sepertinya nyawa telah lama melayang meninggalkan raga si ibu. Sedangkan Arza baru saja menyadari bahwa ibunya telah tiada sejak semalam.***  

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 160

    Bab 160 "Silakan kamu bayar dulu uang tunggakan kontrakan selama 2 bulan belakangan ini Arza!" suara Bu Dian terdengar kasar. Muka Arza memerah menahan rasa malu sebab suara Bu Dian menggema dan didengar oleh orang-orang yang menguping pertengkaran mereka. "Tuh orang kaya, bayar dulu kontrakanmu! Katanya kaya, tapi kontrakan nunggak, mana selama dua bulan lagi. Aduh, kaya dari mana? Aku saja yang merasa orang miskin tidak pernah Tunggak menunggak. Nggak malu tuh ngaku-ngaku sebagai orang kaya?" suara laki-laki yang tadi bertengkar dengannya membuat kuping Arza memanas. Dengan bergegas ArzaMelangkah mendekati Bu Dian. "Iya Bu, saya pasti bayar kok tapi tolong bicaranya jangan terlalu keras. Bisa malu saya kalau didengar sama tetangga." Arza berusaha untuk merayu. "Kalau mau

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 159

    Bab 159"Kau pasti sudah dengar kalau aku bilang apa?" pria tua tersebut memandang tajam. "Jangan pernah kau merendahkan aku seperti tadi, Pria tua busuk!" sergah Arza. "Nah jika kau tidak ingin dibilangi tak baik, seharusnya kau juga jangan keterlaluan bicara kotor dan menyinggung perasaan lawan bicaramu. Bagaimana kau sakit hati mendengar ucapan buruk orang terhadapmu, maka begitu juga perasaan orang lain ketika menerima ucapanmu!" Arza menghela nafas panjang. Kekesalan nampak jelas pada raut wajahnya. Arza sungguh tidak terima akan ucapan laki-laki tersebut. "Tapi kau tidak bisa balik mengatakan aku seperti itu" Arza menunjuk muka lelaki itu."Mengapa tidak? Nukankah aku juga bisa bicara, Arza?" "Tapi aku tidak bisa terima kau bilang aku miskin." sergah Arza. "Lhoo, kenapa nggak bi

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 158

    Bab 158Arza duduk dan menikmati secangkir kopi di teras kontrakan. menyeruput kopi hangat sambil memperhatikan gadis-gadis remaja berlalu lalang di depan kontrakan. Mereka sedang berjalan menuju ke sekolah terdekat. Sesekali nampak bibir Aeza tersenyum nakal.Deretan kontrakan tersebut memang terlihat kumuh. Di tambah dengan ketersediaan air bersih yang kurang memadai. keadaan itu membuat sebagian besar penduduk pergi kesungai yang tidak bisa di bilang bersih untuk mencuci pakaian dan sebagainya. Untuk minum, mereka menggantungkan kebutuhan air minum pada saluran pdam yang kecil dan hanya tersedia di siang hari saja. Itupun terkadang tidak menentu. Oleh sebab itulah mereka terpaksa menggantungkan kebutuhan selain untuk minun pada air sungai yang jauh dari standar kesehatan. Karena nampak jelas jika aliran sungai tersebut menghitam dan bau. namun karena keterpaksaan, mereka terpaksa melakukan itu. Apalagi pada cuaca panas kala ini.

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 157

    Bab 157 "Pak Arza, saya punya kabar besar buat Bapak." Farid datang tergopoh-gopoh menghampiri Arza yang tengah duduk beristirahat. "Kabar apa?" Arza tak terlalu mempedulikan pria yang baru saja datang padanya. Sebenarnya ia tak terlalu suka terhadap sosok Farid yang beberapa waktu lalu Arza anggap taelah merendahkan harga diri Arza. "Pak, ini kabar sangaat penting. Apa Bapak ingin dengar?" Farid memainkam sebelah mata "Jangan bertele-tele. Katakan saja terus terang." sergah Arza. "Pak Arza ... tidak bisa asal memberitahu doang, dong. Kita perlu ini .." Farid terkekeh seraya mengisyaratkan jarinya. Bermaksud mengatakan jika Arza harus membayar. "Kau ingin meminta bayaran hanya untuk sebuah berita yang kau bawa?" "Tentu saja!" Pak Farid tersenyum. &n

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 156

    Bab 156 "Ada apa ini, Pak? Apa-apaan ini?" Zea bertanya kaget.Tentu saja ua kaget melihat orang-orang itu datang secara tiba-tiba. "Kami membawa surat perintah penangkapan terhadap Ibu Zea Marlinda. Atas dugaan tersangka kasus percobaan pembunuhan." Seorang lelaki menyodorkan selembar kertas surat perintah. Zea menyipitkan mata. Merasa aneh dan bingung.Dalam kebingungannya, Zea memperhatikan durat perintah itu dengan seksama. Mata Zea menelisik huruf demi huruf, poin demi poin yang tertera di sana. Tak terasa air mata Zea meleleh. "Apaaa?" Zea terkesiap melihat data dirinya memang tertera dengan jelas di sana. "Ini tidak mungkin." Zea menggelengkan kepala. "Ini semua sudah berdasarkan fakta se

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 155

    Bab 155 Zea duduk di sisi sofa menghadap televisi yang tengah menyala. Namun perhatian perempuan itu bukanlah tertuju pada layar televisi. Melainkan kembali teringat pada ucapan-ucapan dokter spesialis yang ia datangi tadi siang. "Aku akan ikuti semua saran dokter. Tak peduli jika aku harus mengeringkan isi rekening." Zea bertekad dalam hati. Untuk melakukan semua prosedur pengobatan, Zea sadar jika ia harus menguras banyak uang.Sekarang, yang menjadi masalahnya adalah, ia mempertanyakan apakah seluruh isi rekeningnya cukup untuk melakukan seluruh biaya pengobatan tersebut Atau tidak?Zea sadar, ia harus segera mencari bantuan. sebab uang di rekening yang telah jauh menipis akibat hidup foya-foyayang ia lakukan sebelumnya.Untuk mencoba mencari jalan keluar buat menghadapi kemungkinan tersebut, Zea menghubungi beberapa teman seperjuangan yang ia mili

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status