Share

Yang Menjadi Prioritas

Author: Wafa Farha
last update Last Updated: 2024-09-13 22:58:59

“Afif gak ngerepotin, Nak. Nggak papa Afif minta yang nggak –nggak. Mama akan berusaha mengabulkannya. Asal Afif sehat dan gak sakit lagi,” ucap Ririn lembut.

“Iya, Ma. Afif gak akan sakit.” Lagi, Afif tersenyum. Akan tetapi, kali ini senyumnya terlihat begitu manis, sehingga hati Ririn menjadi begitu tenang menatapnya.

“Sudah, Fif!” Suara berat Sultan terdengar ketus menghardik putra mereka. Pria itu berdiri tak suka melihat ibu dan anak itu bersama.

Ririn terkejut sekaligus geram karena itu. Tak bisakah Sultan berbicara dengan nada lembut ke pada anak mereka yang sempat akan mati. Tidakkah Sultan ingat bagaimana sakit hatinya mereka tadi ketika kehilangan Afif saat dia sudah mengembuskan napas terakhirnya.

Afif tersenyum melihat ekspresi sang ibu, seolah tahu apa yang ada di pikiran wanita yang melahirkannya tersebut. Bahwa ia sangat mencintai putranya dan tak ingin menyakiti barang sedikit saja.

Tatapan Ririn kembali kea rah Afif dan ia melihat bagaimana senyum manis anak itu. “Mak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Suami Keparat

    Dea mendengar suara ibunya yang terkesan kesal dari arah kamar. Karena suara itu meledak –ledak dan meninggi.“Ya Allah ada apa lagi dengan Mama?” gumamnya sedih. Berharap sang mama tidak kehilangan kendali karena perasaan kehilangannya terhadap Afif yang begitu dalam.Jangankan sang mama, Dea sendiri juga merasa sangat kehilangan karena dulu dialah yang sering dimintai tolong menjaga Afif dan adiknya saat jam kuliah kosong. Masih terekam jelas bagaimana senyum Afif yang meninggalkan lesung pipit di wajahnya putih berseri. Wajah tampan yang diwariskan oleh mama dan papanya. Juga masih terngiang bagaimana teriakan anak kecil itu ketika iseng atau usil kepada tantenya.Dea juga diminta bekerja membantu mengedit konten –konten Sultan. Tapi karena terlalu sibuk dengan tugas kuliah, mereka sampai harus mencari orang lain untuk pekerjaan itu. Nahasnya lagi orang itu adalah Lala. Gadis manis yang datang sebagai bom waktu di keluarga Sultan dan Ririn yang bahagia.Andai waktu bisa diulang, De

    Last Updated : 2024-09-13
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Keranda Kosong

    Sudah lebih setengah jam, Lala meringkuk di atas sofa menahan sakit seorang diri. Anehnya, tubuhnya makin meriang dan tak membaik. Bukankah jika pertanda hamil, sakitnya sebentar-sebentar saja? "Apa masuk angin, ya?" keluhnya sembari merapatkan selimut yang menutup seluruh badan dan hanya menyisakan kepala. Ia melirik ke arah jam dinding yang berdetak dan menjadi satu-satunya sumber suara di ruang apartemennya."Kenapa Mas Sultan lama sekali? Apa dia tidak bisa ke mari? Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang lebih penting dariku sekarang? Tega kamu, Mas," ucapnya bertanya -tanya, menahan sakit dalam kesendirian. Saat mengangkat kepala dan melihat ke arah ponsel di meja sampingnya, benda pipih itu masih juga belum ada tanda-tanda akan menyela. Perempuan itu mulai gusar. "Huek!"__________“Huft! Syukurlah!”Sultan membuang napas lega karena pesan yang masuk dari Dea –adiknya adalah lokasi yang ditunggu –tunggu. Ia pun bergegas kembali mendekati sopir yang masih duduk di kursi kemudi

    Last Updated : 2024-09-13
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Sakitnya Sendirian

    Di apartemen … Lala hampir putus asa karena Sultan tak kunjung datang. Ia hanya meminum air putih dari botol mineral yang tadi dibawanya dari dapur dan meletakkannya di atas meja. Dengan begitu ia tak akan kesulitan untuk mengambilnya kala sakit begini.“Tega kamu, Mas,” lirihnya sembari melirik ke arah ponsel. Diembusnya napas panjang, karena lelah dan kecewa. “Kamu akan menyesal jika tak cepat datang. Aku akan mati …,” sambungnya kemudian. Lelehan bening sudah membasahi mata dan rambut karena posisi Lala yang tengah berbaring.Dia merasa hancur. Bukan karena sakitnya tapi karena Sultan memilih anaknya yang sakit. Padahal dia sendiri juga sakit. Bedanya, Afif sudah ada Ririn menjaga, sedang Lala, dia sendirian di apartemen itu.“Jahat sekali kamu, Rin. Kamu pasti sangat dendam padaku.”“Kamu pasti sengaja menahan Mas Sultan sekarang.”“Kamu pasti sangat senang aku sakit.”Lala terus bicara sendiri. Meracau karena mood –nya jadi sangat buruk.“Huek.” Lala kembali mual. Kali ini tak ra

    Last Updated : 2024-09-13
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Kenapa Dia Gak Bangun Ma?

    Sesuai rencana dan harapan, mobil yang membawa Sultan sampai lebih cepat setelah melalui jalan tikus. Untungnya taka da hambatan berarti. Begitu sopir membelokkan mobil sedan yang dikemudikannya ke sebuah apartemen megah, dan berhenti, Sultan langsung ke luar setelah memberikan uang selembar berwarna biru.“Mas tunggu! Uangnya kurang 10 ribu!” teriak si bapak. Pria itu tak mau rugi, sebab telah berjuang lebih melewati jalan tikus.“Hais.” Sultan mendesis sambil memejam mata kala kakinya terpaksa berhenti. Ia berbalik dan membuka dompet mencari uang sepuluh ribuan. Sementara, sang sopir memperhatikan perbuatannya dari jendela kacar yang telah diturunkan.Namun, setelah membuka –buka, Sultan tak menemukan uang yang dicari. “Huft, bagaimana ini, Pak? Tidak ada?” tanyanya sembari memperlihatkan isi dompet yang semuanya berwarna hijau dan biru.Sang sopir menghela napas panjang. Padahal, penumpangnya itu tinggal di rumah elit seperti ini tapi itung –itungannya luar biasa. Berbeda dengan pe

    Last Updated : 2024-09-13
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Memilih Anak

    Kini Sultan sudah berada di atas mobil ambulans. Lelaki it uterus memanggil istrinya yang tengah ditangani petugas dengan pertolongan pertama.“La. Kamu harus kuat, Sayang!” ucap Sultan sembari menggenggam erat tangan istri ke duanya. Selagi tangan Lala yang lain tengah dipegang petugas yang memasukkan jarum dengan susah payah.“Ibu ini hanya kelelahan saja sepertinya.” Salah seorang perawat mengatakan sambil memasang infus di tangan Lala. “Jadi, Anda tidak perlu khawatir,” sambungnya kemudian.Infus itu pun terhubung ke tubuh beberapa waktu setelahnya. Pemberian obat atau cairan yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah Lala. Dosis pemberiannya bertujuan sebagai resusitasi cairan, proses penggantian cairan tubuh karena Lala berada dalam kondisi kritis dan kehilangan banyak cairan.Tetes demi tetes cairan intrafena itu menembus kulit Lala, berharap hal itu akan memberinya kekuatan dan nutrisi yang tidak ia dapatkan ketika masih sadar. Dengan begitu, dia juga bisa bangun segera. D

    Last Updated : 2024-09-13
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Bukan hanya Sultan yang Selingkuh

    Di dalam taksi yang membawanya pulang ke rumah duka, Sultan menghubungi Ririn. Namun, tampaknya Ririn sudah sangat kesal kepada pria itu, sehingga panggilan yang sudah ia lakukan lebih dari tiga kali tak juga diangkat. Merasa putus asa menghubungi Ririn, pria yang beristirahat sejak semalam itu akhirnya memilih menghubungi orang lain. Adiknya, Dea.‘Ayolah! Cepat diangkat! Tak peduli jika aku tak beristirahat dan insomniaku tak lagi bisa diatasi. Yang penting sekarang aku bisa tenang karena ikut mengurus serta mengantarkan jenazah anakku untuk terakhir kali.’Sultan bicara sendiri dalam hati. Lagi pula dia tak tahu harus bercerita mengenai masalahnya ke pada siapa? Semua orang membencinya. Bahkan ketika dia menceritakan pernikahan keduanya dengan Lala, dengan menceritakan kelemahannya sebagai seorang laki –laki dan meminta orang lain memahami, nyatanya Sultan hanya mendapat hujatan demi hujatan tak berujung. Bahkan setelah kini dia bersembunyi dari semua orang dan menutup akun sosial

    Last Updated : 2024-09-13
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Kamu Bukan Siapa-siapa

    Dea dan ibunya saling pandang. Bingung sekaligus tak terima. Mereka benar –benar membawa Afif pergi sebelum papanya datang. Padahal tadi sempat setuju untuk menunggu sebentar. Namun sekarang … apa yang sebenarnya terjadi?Dua wanita itu menggeleng. Menolak dengan tegas keinginan Dokter David. Sultan adalah papa kandung Afif. Dia-lah yang harus mengantarnya dan memimpin sholat jenazah untuk anak kecil itu. Setidaknya dengan begitu, kabar buruk mengenai Sultan tidak akan semakin menjadi –jadi. Dia tetap ada di sisi Afif sampai anak kecil itu dikubur dalam tanah. Hal itu juga diharapkan Sutini akan menghapus stigma buruk yang terlanjur melekat pada nama Sultan, agar putranya nanti bisa kembali bangkit meski tanpa keterlibatan Ririn lagi.Toh, masih ada Lala yang juga tak kalah handal memanage konten –konten menarik.“Dokter ini siapa? Kenapa berani sekali membuat keputusan? Papanya Afif hanya tinggal beberapa menit saja sampai di sini,” protes Dea. Gadis itu kadung benci kepada pria tamp

    Last Updated : 2024-09-13
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Kenapa Dokter David?

    “Tunggu!” Dahi Sultan berkerut –kerut mendengar penuturan pria di ujung telepon. “Anda memberi tahu anak saya sudah dibawa ke masjid, tapi kenapa Anda bilang membawa mamanya? Maksud Anda Ririn, istri saya?” tanya Sultan bingung sekaligus heran.Dahi David lantas mengerut menjauhkan ponselnya sebentar. Seolah dia sedang salah menghubungi seseorang. Heran dan bertanya –tanya. Kenapa seolah papa Afif tidak mengenalnya? Padahal, sebelumnya dia sudah pernah menghubungi pria itu terkait tindakan yang akan diambil untuk istrinya –Ririn.Benarkah karena Sultan sudah menjadi bodoh dan pelupa karena dimabuk cinta kepada Lala. Ah, ya bahkan David sendiri sempat gila karena jatuh cinta kepada Lala. Andai dia tak gila, mungkin tidak akan berdiri dengan gelar dokter sekarang. Namun, setidaknya … di sisi lain dia merasa senang karena Sultan terdengar tak terima Ririn bersama pria lain.“Huft.” David meniup berat. “Itu saja yang ingin saya sampaikan. Assalamu alaikum.”Dokter muda itu pun menutup pan

    Last Updated : 2024-09-13

Latest chapter

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Ending

    Sultan seperti orang linglung sejak setahun terakhir. Kabar mengejutkan yang dia dapatkan benar-benar membuatnya syok dan frustasi. "Saya ingin mengabarkan bahwa ... Em, Ibu Lala sudah meninggal dunia," ucap sipir hati-hati membawa kabar buruk itu. "Ap -apa?" "Operasi yang dilakukan tak berjalan lancar, bahkan menemui kegagalan. Ibu Lala dinyatakan meninggal bersama janin yang masih berada di dalam perutnya."Tubuh pria itu luruh. Sultan menyesal karena tidak mengetahui penyakit Lala, padahal Lala juga adalah istrinya. Dia bahkan memaksa wanita itu menjalani kehidupan berat di penjara. Laki-laki itu terus nenyalahkan diri sendiri di dalam penjara.Sultan yang saat itu hanya diizinkan melihat mayat Lala pun menangis histeris. Ketika tubuh Lala dikebumikan, Sultan benar-benar kehilangan harapan. Tidak ada lagi sosok Lala yang dicintainya. Pun Lala membawa pergi calon buah hati mereka yang selalu dinantikan oleh Sultan. Dia bahkan berpikir kalau kehadiran anak itu akan menggantikan so

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Sepadan

    Sultan merenung di dalam selnya. Pikiran pria itu masih terus bercabang hingga membuat kepalanya pusing setiap waktu. Bola matanya yang tampak cekung karena kurang tidur. Wajahnya seketika berubah kurus dan terlihat tua karena tak terurus. Memikirkan nasib ibu dan adiknya yang harus hidup tanpa dirinya, memikirkan nasib anak-anaknya yang kini tinggal bersama Ririn, dan juga Lala yang juga sedang dipenjara.Dulu Sultan menjadi orang pertama yang pasang badan untuk ibu dan adiknya. Pun untuk istri dan anak-anaknya. Akan tetapi, sekarang dia tampak tak berdaya dan hanya bisa berdiam di pojokan sel penjara.Meski Ririn sudah mencabut laporan atas tuduhan penculikan yang dilakukan oleh Lala dan ibu angkatnya, tapi Sultan dan Lala harus menjalani masa tahanan lima tahun sesuai dengan aturan yang tertulis di pasal 279 KUHP tentang pernikahan diam-diam tanpa izin dari pihak istri sah. Tak ada yang bisa dilakukan. Sultan pasrah dan tidak mau menyewa pengacara untuk meringankan hukumannya. Ka

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Lala Menggila

    Selepas kepergian David, Lala uring-uringan. Imbasnya dia jadi mengamuk kepada aparat yang sudah menahannya dan membuat aparat menyeretnya dengan paksa ke dalam sel. "Lepaskan saya! Lepaskan! Tempat saya bukan disini!" teriak Lala yang dipaksa masuk ke dalam sel oleh polisi. "Kalau Bu Lala tidak bisa tenang, kami akan memanggil dokter dan meminta dokter menyuntikkan obat penenang!" bentak aparat kepolisian wanita yang bertugas menjaganya."Nggak! Kalian mana ngerti gimana hidup gue hancur? Dia malah terus mengejek. Dia mantan yang ga tau diri. Udah miskin, gak bisa kasih ini itu ke pacarnya kaya pacar orang, eh belagu, hidup lagi! Apa salah kalau gue milih putus! Eh sekarang dia datang seolah- olah gue dulu penjahat!" Lala berteriak seperti orang gila tak peduli pada ancaman petugas. Malah bagus obat penenang itu, dia memang ingin tenang sekarang. Kesadaran hanya membuat perempuan itu tersiksa lahir dan batinnya. Terlebih sudah lebih seminggu tak ada kabar dari Sultan. Permintaan b

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Nasehat Mantan

    Sultan terperangah mendengar ucapan Dea. Gadis itu segera melanjutkan ucapannya sebelum Sultan semakin syok."Tapi, tenang aja, kata dokter Aditya Mama baik-baik aja. Cuma syok karena waktu itu aku bilang kakak dipenjara," lanjut Dea."Jadi Aditya yang menolong Mama?" lirih Sultan. Tak menyangka jika pemuda yang mereka benci justru adalah orang yang akan merawat salah satu dari keluarganya. Dea mengangguk. Ia tak bisa menangkap penyesalan di wajah sang kakak. Yang jelas, Sultan begitu karena sang mama ambruk di rumah sakit. Lelaki itu lalu meneteskan air mata. Merasa bersalah atas ibunya yang kini harus terbaring di rumah sakit karena memikirkannya. Aditya yang semula berdiri di ambang pintu bersama aparat pun masuk dan duduk di samping Dea."Bagaimana kabarnya Mas?" tanya Aditya. Pria itu harus mengumpulkan banyak keberanian jika ingin bersanding dengan wanita yang dicintainya yang tak lain adalah saudara perempuan narapidana di hadapan. Sultan bergeming. Kemudian menatap Aditya.

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Korban Lain

    "Kita juga perlu restu dari Mbak Ririn agar berani melangkah lebih serius lagi," lanjut Aditya.Ririn tersenyum melihat wajah Dea dan mengatakan, "De, apa pun yang menjadi pilihan kamu, Mbak pasti setuju. Tapi, bukannya yang harusnya kamu dapatkan itu restu dari Mas Sultan?" tanya Ririn menegaskan. Apalagi sebentar lagi, Ririn hanya akan menjadi seorang ExWife bagi Sultan, kakak Dea. Yang artinya tak ada lagi ikatan antara dirinya dengan Dea seperti dulu. Dea mengangguk. "Iya, Mbak. Nanti aku dan Aditya juga bakal cari cara biar ibu dan Mas Sultan memberi restu untuk kami berdua."Gadis itu menoleh sekilas pada Aditya. Kabar ingin bersatunya mereka dalam mahligai pernikahan tentu adalah kabar membahagiakan untuk Ririn. Apalagi selama ini, mereka sudah terlalu dekat. Perempuan yang telah melahirkan tiga anak lelaki dari pria bernama Sultan itu selama ini yang getol nasehati Dea agar menjaga jarak dengan yang bukan mahram. Sementara David hanya diam saja. Lalu sesekali menimpali denga

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Antara David dan Ririn

    Sultan meminta waktu kepada polisi untuk istirahat sebentar sebelum diinterogasi. Pikirannya blank dan tidak bisa berpikir jernih untuk sekarang. Itu sebabnya dia tidak bisa melakukan sesi interogasi dan meminta waktu untuk menjernihkan pikirannya.Kepalanya seperti bercabang. Bukan hanya memikirkan cara mendapat pengampunan dari Ririn, tapi dia juga memikirkan nasib Lala yang sedang hamil. Andai bisa, Sultan rela mendekam di penjara selamanya asal Lala dibebaskan. Namun, hukum harus tetap berjalan. Lala adalah tersangka utama dan juga dalang dari penculikan itu. Artinya dia tidak bisa bebas meskipun sedang hamil.Ketika Dea sudah pulang, Sultan pun dipanggil lagi dan siap melakukan interogasi. Wajahnya sangat kusut dan pikirannya berantakan. Tatapan matanya kosong dan lurus kedepan. Siap atau tidak siap dia harus ikut bertanggung jawab atas kesalahan Lala yang melakukan penculikan terhadap Ririn. Dia sebenarnya bisa mengelak, tapi rasa bersalahnya terhadap Ririn lebih besar dan memb

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Maaf Tak Menggugurkan Hukuman

    Sultan menyerah. Ia pun akhirnya tidak menolak saat di gelandang. Pria itu merasa tidak tega jika Lala menebus kesalahan mereka sendirian. Untuk itu dia pun memilih untuk ikut polisi dan menjadi tahanan. Juga sudah tidak memikirkan karier. Toh tahu bahwa dia sendiri-lah yang sudah menghancurkan kariernya di dunia maya.Sultan menunduk ketika diiring polisi dan dimasukkan ke dalam mobil. Laki-laki itu teringat akan masa-masa sulitnya bersama Ririn dahulu. Ririn adalah wanita yang lembut hatinya. Sultan tidak menyangka jika akhirnya Ririn tega melakukan ini kepadanya.Laki-laki itu telah dibutakan oleh cinta dan juga nikmat dunia hingga dia melakukan hal bodoh itu. Melepaskan berlian yang dia genggam demi satu gram emas di jalanan. Menyesal pun sudah tidak berguna. Ririn sudah tertutup pintu maafnya.Bukan hanya Ririn, tapi Sultan juga sudah melukai hati anak-anaknya. Entah bagaimana dia akan menebus kesalahan itu kepada anak-anaknya. Dia hanya berharap anak-anaknya tidak membenci Sulta

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Ketegasan Istri Pertama

    “Pantas saja dia tak menjawab teleponku terus!” omel Sultan. Ternyata Ririn sedang disekap.“Hem, tapi selain itu, kalau pun tak disekap mana mau Mbak Ririn angkat telepon dari kamu, Mas,” seloroh Dea. Tampaknya kakaknya itu belum sadar diri dan tidak merasa bersalah. Dia pikir Ririn malaikat yang akhirnya akan tetap baik meski sudah disakiti.Hem, masih untung Ririn cuma lapor polisi. Mungkin kalau Dea yang ada di posisinya sudah meracuni Sultan dan Lala, sekalian saja mereka pindah alam.Sultan membuang tatapan sinis ke arah sang adik sebagai benarKeduanya terus berjalan, baru sampai di halaman parkir, Sultan berhenti memperhatikan ponselnya yang tampak aneh.“Apa ini? Kenapa titik kordinatnya ada di dekat sini?” gumam Sultan.Penasaran, Dea pun mendekat dan ikut melihat ponsel mirip sang kakak. Di mana titik berwarna merah terus berkedip di lokasi yang tak wajar untuk orang yang sedang diculik.“Ini bukannya warung tegal seberang rumah sakit, Mas?” celetuk Dea.Gadis itu bisa meng

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Terbiasa Menangis

    “Ini.” Disodorkan ponsel di tangan untuk memberi tahu bahwa sekarang sedang heboh, istri pertama dicelakai istri kedua, dan istri kedua ditangkap, sedang suaminya dalam pengejaran.“Astagfirullah.”Ririn terlihat syok melihat layar ponsel dengan menutup mulut menggunakan tangan kiri selagi tangan kanannya memegang ponsel. ART ibunya melihat, dan gagal fokus pada tas yang terlihat berat menggantung di lengan. Tanpa diberi peritah, perempuan muda itu lekas meraihnya untuk membantu meringankan beban putri majikan.Sementara Ririn sendiri tak sadar dan membiarkannya, dia masih fokus melihat banyaknya komentar jahat yang ditujukan ke pada suaminya dan Lala. Seketika ia merasa bersalah, mengubah status dua orang itu menjadi seorang nara pidana.“Ya Rabb, apa aku salah mengambil keputusan? Apa ini akan berdampak kepada anak –anakku?”Sementara David masih bergeming di tempatnya. Duduk di kursi kemudi mobil tanpa menyalakan mesin dan segera pergi. Rasa penasaran menahannya untuk memperhatikan

DMCA.com Protection Status