Sementara itu sosok Pangeran Jaka Luhur terlihat hanya terlempar kebelakang sejauh 3 tombak saja, walau tidak mengeluarkan batuk darah, tapi terlihat Pangeran Jaka Luhur memegangi dadanya yang terasa nyeri. Alam yang tadinya gelap sudah kembali normal seperti biasa. Sepertinya Pangeran Jaka Luhur unggul dalam adu kanuragan kali ini.
Dengan dibantu dua orang senopatinya, Pangeran Persada Wulung menyingkir dari arena pertarungan. Pangeran Jaka Luhur sendiri juga ikut menyingkir dari arena pertarungan untuk beristirahat sejenak.
Semua kini kembali menanti siapa petarung yang akan maju berikutnya. Ketiga belah pihak kerajaan terlihat menjadi perhatian para penonton.
Sesosok tubuh tampak bangkit dari rombongan kerajaan Karangsewu, dia adalah Raden Santang yang tampak berjalan ketengah arena pertarungan. Di tengah arena Raden Santang terlihat menghadap kearah tenda dimana rombongan Venus dan yang lain berada.
“Hamba Raden Santang, patih kerajaan Karangsew
“Tapak baja!” ucap Raden Santang heran dan juga bingung melihat Gusti Prabu Majapati yang juga ternyata memiliki ajian tapak baja.“Bagaimana mungkin?” batin Raden Santang seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.“Jurus tapak bajaku jauh lebih sempurna dari milikmu!” ucap Gusti Prabu Majapati dengan sombongnya.Raden Santang terlihat terdiam karena masih syok atas apa yang telah terjadi. Kedua tangan Raden Santang kini sudah kembali seperti semula. Gusti Prabu Majapatipun juga melakukan hal yang sama. Menutup jurus tapak bajanya.Tiba-tiba saja Raden Santang mengambil posisi bersemedi, mulut Raden Santang berkomat kamit. Gusti Prabu Majapati masih berdiri dengan tenang seraya memperhatikan apa yang dilakukan oleh Raden Santang. Suasana ditempat itu terdengar hening, sepi, semua mata tertuju kearah Raden Santang, menantikan apa yang akan dilaku
Ditempatnya Gusti Prabu Majapatipun terlihat melakukan hal yang sama, mengambil sikap semedi dan ikut membelah menjadi 4 orang. Ditempatnya kembali wajah Raden Santang berubah melihat hal itu, tapi Raden Santang menyadari tidak ada waktunya untuk terkejut, maka dengan satu teriakan keras, Raden Santang kembali melesat kedepan dengan jurus cakar naganya.Gusti Prabu Majapatipun tak ingin tinggal diam, dengan jurus yang sama, Gusti Prabu Majapati ikut melesat kedepan. Kini terjadilah suatu pemandangan yang aneh tapi juga menakjubkan, bagaimana tidak, 4 sosok Raden Santang bertarung dengan 4 sosok Gusti Prabu Majapati. Masing-masing menggunakan jurus cakar naga yang sangat dahsyat.Memasuki jurus ke 112, ke-4 sosok Raden Santang tiba-tiba saja melompat mundur kebelakang, ke-4 sosok Gusti Prabu Majapati tidak ikut mengejarnya tapi hanya diam ditempatnya saja, dihadapannya terlihat sosok Raden Santang secara per
Akhirnya seorang patih dari Sabrang Luhur terlihat mengangkat tangannya, sebagai tanda kalau Pangeran Jaka Luhur tidak bisa melanjutkan pertarungan. Gusti Prabu Majapati tampak menganggukkan kepalanya pertanda menerima hal itu, lalu Gusti Prabu Majapati sendiri kini beralih menghadap kearah rombongan Blambang Sewu.“Ingat gusti pangeran, ilmu Dasendria hanya bisa meniru jurus dan ajian-ajian tingkat rendah saja” bisik Jonggrang kepada Pangeran Blambang Sewu.Pangeran Blambang Sewu tampak menganggukkan kepalanya dengan mantap, lalu bangkit berdiri, siap menghadapi Gusti Prabu Majapati.Huupp !!!Dengan gerakan yang sangat ringan sekali, Pangeran Blambang Sewu bersalto beberapa kali diudara hingga akhirnya turun dengan mantap dihadapan Gusti Prabu Majapati.Kedua raja besar ini kini sudah saling berhadapan, sementara itu matahari sudah mulai condong kearah barat.“Aku sangat mengho
Gusti Prabu Majapati terlihat terkejut melihat kedahsyatan ajian yang dikerahkan oleh Pangeran Blambang Sewu.“Gerhana Senyawa, heaaa !!!” kembali Gusti Prabu Majapati melepaskan ajian Gerhana Senyawanya secara beruntun untuk menghadapi pecahan batu bintng milik Pangeran Blambang Sewu.Ajian 'GERHANA SENYAWA' adalah kekuatan inti segala api, semua jenis api akan terserap kedalam ajian Gerhana Senyawa milik Gusti Prabu Majapati ini, hal ini tentu saja dapat membuat seseorang menjadi abu atau arang dengan sekali sentuh.Blllaarrr !! Blllaarrr !! Blllaarrr !!Kali ini ledakan-ledakan yang terjadi sungguh dahsyat, bahkan gelombang ledakan itu sampai membuat orang-orang yang ada disekitar tempat itu langsung jatuh duduk dibuat.Kepulan asap tebal terjadi akibat beradunya kedua ajian maha dahsyat itu hingga sosok Pangeran Blambang Sewu dan Gusti Prabu Majapati tidak terli
Apa yang sebenarnya terjadi ?Saat sukma Pangeran Blambang Sewu keluar menyerang dengan ajian Rengkah Gunung ditangannya, Pangeran Blambang Sewu dikejutkan saat melihat sukma Gusti Prabu Majapati juga ikut keluar dari raganya dan ikut melesat kearahnya. Rupanya Gusti Prabu Majapati juga memiliki ajian dahsyat seperti ajian Rengkah Gunung yang menyerang dengan sukmanya.Inilah kenapa ledakan terjadi ditengah-tengah, bukan di sosok Gusti Prabu Majapati yang seharusnya terkena ajian Rengkah Gunung yang dahsyat. Dan kini Pangeran Blambang Sewu terlihat terkapar tak berdaya ditempatnya, sedangkan Gusti Prabu Majapati sudah mulai tampak berjalan kearah Pangeran Blambang Sewu.Pangeran Blambang Sewu hanya bisa menatap marah kearah Gusti Prabu Majapati yang kini sudah ada dihadapannya, Pangeran Blambang Sewu heran kenapa tubuhnya tak bisa digerakkan, padahal Pangeran Blambang Sewu merasakan tenaga d
Kini semua pandangan langsung tertuju kearah ke-4 sosok yang baru saja datang tersebut, semuanya tentu saja bertanya-tanya siapa mereka sehingga sosok dewi Venus yang sangat mereka kagumi beserta seluruh anggotanya kini tampak bersimpuh menjura hormat dihadapan ke-4nya.Ke-4 sosok itu sendiri yang kini sudah berdiri dihadapan panggung tampak membuka caping bambu yang dikenakannya. Tapi semua yang ada ditempat itu masih belum dapat melihat wajah ke-4nya karena berdiri membelakangi mereka.“Bangunlah Venus!” terdengar suara lelaki itu hingga membuat Venus dan ke-5 komandan pasukannya mengangkat wajah mereka.Lalu sosok lelaki dan ketiga wanita yang baru saja datang tampak berbalik.“Aaahhhhh!” terdengar desah terkejut dari ratusan orang yang ada ditempat itu saat melihat sosok ke-4nya, sosok lelaki muda tampan yang tak lain adalah Bintang adanya, tapi bukan Bintang yang kini menjadi perhatian mereka semua, melainkan kecantikan dan ke
Tapi Gusti Prabu Majapati tentu saja tidak ingin bertindak gegabah, nama besar Ksatria Pengembara sebagai ketua dunia persilatan membuat Gusti Prabu Majapati harus berpikir ulang bila ingin membuat urusan dengan Bintang.Lalu pandangan Gusti Prabu Majapati kembali mengarahkan kearah Venus dan rombongan yang saat ini sudah turun dari panggung dan sudah berada didekat Bintang. Terlihat begitu akrab dan sangat hormat sekali Venus kepada Bintang ini membuat Gusti Prabu Majapati dan orang-orang yang ada ditempat itu menjadi iri. Seorang laki-laki muda seperti Bintang dikelilingi oleh para wanita yang kecantikan benar-benar menggoda bagi setiap lelaki yang memandangnya.Venus sendiri tampak menjura hormat pada istri-istri Bintang yang segera membalasnya.“Venus... Ada apa dengan semua ini?” tanya Bintang setengah berbisik kearah Venus.“Maafkan hamba ketua. Ini semua adalah ide hamba. Bukan ide ketua Venus&r
Selanjutnya patih singo cobra juga menceritakan tentang bagaimana Ksatria Pengembara bisa mengalahkan kerajaan Blambang Sewu sehingga akhirnya diangkat menjadi gusti prabu Setyo Kencana yang baru. Untuk mengetahuinya baca chapter 74-78.“Lalu informasi apa yang kalian tahu tentang istri-istrinya?” tanya Gusti Prabu Majapati lagi hingga membuat wajah ketiga patih ini berubah dan saling pandang satu sama lain.“Ampun gusti. Kami tidak banyak tahu tentang istri-istri Ksatria Pengembara” ucap patih singo barong lagi.“Kalau begitu carikan aku informasi tentang istri-istri Ksatria Pengembara ini !” perintah Gusti Prabu Majapati lagi dan merupakan perintah mutlak bagi ketiga patih untuk dilaksanakan.“Baik gusti. Malam ini juga kami akan mencari tahu tentang istri-istri Ksatria Pengembara?” ucap ketiga patih hampir bersamaan seraya menjura hormat. Lalu berbalik pergi meninggalkan