Tapi Gusti Prabu Majapati tentu saja tidak ingin bertindak gegabah, nama besar Ksatria Pengembara sebagai ketua dunia persilatan membuat Gusti Prabu Majapati harus berpikir ulang bila ingin membuat urusan dengan Bintang.
Lalu pandangan Gusti Prabu Majapati kembali mengarahkan kearah Venus dan rombongan yang saat ini sudah turun dari panggung dan sudah berada didekat Bintang. Terlihat begitu akrab dan sangat hormat sekali Venus kepada Bintang ini membuat Gusti Prabu Majapati dan orang-orang yang ada ditempat itu menjadi iri. Seorang laki-laki muda seperti Bintang dikelilingi oleh para wanita yang kecantikan benar-benar menggoda bagi setiap lelaki yang memandangnya.
Venus sendiri tampak menjura hormat pada istri-istri Bintang yang segera membalasnya.
“Venus... Ada apa dengan semua ini?” tanya Bintang setengah berbisik kearah Venus.
“Maafkan hamba ketua. Ini semua adalah ide hamba. Bukan ide ketua Venus&r
Selanjutnya patih singo cobra juga menceritakan tentang bagaimana Ksatria Pengembara bisa mengalahkan kerajaan Blambang Sewu sehingga akhirnya diangkat menjadi gusti prabu Setyo Kencana yang baru. Untuk mengetahuinya baca chapter 74-78.“Lalu informasi apa yang kalian tahu tentang istri-istrinya?” tanya Gusti Prabu Majapati lagi hingga membuat wajah ketiga patih ini berubah dan saling pandang satu sama lain.“Ampun gusti. Kami tidak banyak tahu tentang istri-istri Ksatria Pengembara” ucap patih singo barong lagi.“Kalau begitu carikan aku informasi tentang istri-istri Ksatria Pengembara ini !” perintah Gusti Prabu Majapati lagi dan merupakan perintah mutlak bagi ketiga patih untuk dilaksanakan.“Baik gusti. Malam ini juga kami akan mencari tahu tentang istri-istri Ksatria Pengembara?” ucap ketiga patih hampir bersamaan seraya menjura hormat. Lalu berbalik pergi meninggalkan
Tok...tok...tok..Sebuah ketukan dipintu terdengar sangat pelan sekali, hampir tak terdengar.Kreaakkk !!!Pintu kamar itu terbuka, dan ;“Ketua !!! eh..kanda....!!!” ucap sesosok cantik jelita dari balik pintu saat melihat sosok seorang lelaki muda tampan yang tak lain adalah Bintang adanya, sedangkan sosok jelita yang ada dihadapan Bintang adalah sosok yang akhir-akhir ini kehadirannya telah menggemparkan tanah jawa, siapa lagi kalau bukan Dewi Venus. Bila hanya berdua, Venus memang menyebut Bintang dengan panggilan kanda, sedangkan bila tidak berdua, Venus akan memanggil Bintang dengan sebutan ketua.Venus tampak mengenakan piyama tidur berwarna hitam, walaupun saat akan tidur, tapi Venus selalu tampil menawan dan jelita, ini pula yang saat ini Bintang nikmati, sosok yang begitu cantik, anggun dan menggoda dari sosok Venus yang berdiri dihadapannya. Venus sendiri masih termenung menatap Bintang yang kini sudah berdiri didepan pintu k
Di sekitar arena pertarungan, telah dipenuhi dengan sesak lautan manusia yang terlihat sudah tak sabar untuk melihat pertarungan Gusti Prabu Majapati melawan Ksatria Pengembara, pendekar nomor satu dijagat dunia persilatan saat ini. Begitu banyaknya lautan manusia yang memenuhi tempat itu membuat tempat itu terdengar hiruk pikuk dengan berbagai macam pembicaraan. Ada-ada saja yang dibicarakan.Semua keributan itu kembali terdiam saat rombongan Gusti Prabu Majapati datang dan langsung menuju ketempatnya, Gusti Prabu Majapati tampak dengan duduk gagah dan penuh wibawa, ketiga patihnya tampak berdiri didepan Gusti Prabu Majapati seakan berjaga-jaga. Tapi keheningan itu hanya berlangsung sesaat karena tempat itu kembali ramai oleh suara-suara perbincangan yang tak jelas.Gusti Prabu Majapati terlihat mengedarkan pandangannya kearah sekelilingnya, begitu ramai dan ini membuat semangat Gusti Prabu Majapati semakin membara
“Bersiaplah gusti prabu” ucap Bintang lagi seraya mempersiapkan kuda-kuda jurusnya, kuda-kuda jurus Sembilan Buta, Buta Tanpa Arah. Hyyyaatttt !!! Bintang melesat kedepan, semua penonton yang ada ditempat itu menahan nafas melihatnya. Gusti Prabu Majapati sendiri yang masih terkejut terpaksa bergerak cepat menghindar karena percuma, ilmu Dasendria tidak bisa digunakan. Dalam beberapa gebrakan saja, Gusti Prabu Majapati kalah cepat gerakannya, serangan Bintang yang bagaikan tanpa arah, sesuai dengan nama jurusnya, Buta Tanpa Arah membuat Gusti Prabu Majapati kebingungan sendiri dan kewalahan menghadapi serangan gencar Bintang kepada dirinya. Buuukkk... !! Buuukkk... !! Buuukkk... !! Tubuh Gusti Prabu Majapati menjadi bulan-bulanan serangan Bintang yang menghantamnya secara beruntun, tubuh tambun Gusti Prabu Majapati terlempar dan terseret cukup jauh kebelakang, tap
DHUARRR !!!Sebuah ledakan keras terjadi saat ajian dahsyat milik Gusti Prabu Majapati dan Bintang bertemu. Gusti Prabu Majapati dengan ajian “Ajian lampah lumpuh” yang dahsyat bertemu dengan ajian dahsyat yang dipergunakan oleh Bintang. Hasilnya, sosok Gusti Prabu Majapati terlihat terlempar kebelakang hingga beberapa tombak jauhnya, setelah bersalto beberapa kali, akhirnya Gusti Prabu Majapati berhasil menjejakkan kakinya ketanah, Gusti Prabu Majapati mencoba bertahan walaupun tubuhnya tampak terhuyung kembali beberapa langkah kebelakang.Sementara didepannya, terlihat sosok Bintang masih berdiri dengan mantap ditempatnya, hanya saja disekujur tubuh Bintang tampak kilatan cahaya petir yang naik turun dari ujung kaki hingga ujung kepala. Rupanya Bintang menggunakan cakra petirnya untuk menghadapi “Ajian lampah lumpuh” milik Gusti Prabu Majapati.Gusti Prabu Majapati sendiri kini sudah mampu mengendalikan gerak
Senyum diwajah Gusti Prabu Majapati pupus saat melihat api hitam yang membakar tubuh lawannya tiba-tiba saja tersedot masuk kedalam mata Ksatria Pengembara dan sampai api yang membakar disekujur tubuhnya habis terhisap masuk kedalam kedua mata Bintang, kini kedua mata Bintang terlihat sudah menghitam semuanya tanpa ada putihnya lagi. Bergidik juga Gusti Prabu Majapati melihat kedua mata Ksatria Pengembara yang serba hitam.Untunglah hal itu tidak berlangsung lama, saat Bintang mengedipkan kembali kedua matanya dan membuka kembali kedua matanya, kedua mata Bintang sudah kembali normal seperti sedia kala. Bintang kini mengalihkan pandangannya kearah Gusti Prabu Majapati yang tampak tersurut mundur melihat apa yang terjadi didepan kedua matanya, rasa gentar terlihat jelas dimata Gusti Prabu Majapati melihat kemampuan Ksatria Pengembara yang benar-benar sulit dipercayanya, bagaimana mungkin ajian Gerhana Senyawa yang selama ini selalu berhasil membunuh lawan-lawannya kin
Olympus, Kuil para dewa di negeri para dewa, sebuah tempat yang menjadi tempat mengabdinya para Saint perunggu, Saint perak dan Saint emas (saint=ksatria) dalam melindungi Putri Athena, dewi kebijaksanaan penguasa Kuil dewa. Sejak peristiwa kuil para dewa dikuasai oleh Raja Kegelapan yang kemudian menyerahnya kepada putranya Pangeran Kegelapan dan Putrinya, Putri Pallas hingga akhirnya Bintang bersama rombongannya datang dan menyelamatkan Putri Athena dan kuil para dewa dari kekuasaan Raja Kegelapan. Untuk mengetahui kisahnya, baca chapter 40-42 di Ksatria Pengembara Season 1. Putri Athena memperkuat kekuatan para saintnya, baik itu Saint perunggu, Saint perak dan Saint emas, jubah masing-masing saint juga diperkuat dengan ditambah kekuatan Putri Athena. Beberapa jabatan saint emas yang kosong, sudah diisi oleh Putri Athena. Dengan berbagai pertimbangan yang diberikan oleh para saint-saint emas yang ada. Hingga jabatan saint-saint emas yang kosong kini akhir
Suasana terasa sangat mencekam, kedua belah pihak telah siap dalam posisi tempur, sementara itu dipuncak bukit Olympus terlihat beberapa sosok tengah berdiri menatap kebawah bukit. Salah satunya adalah sosok seorang wanita berparas cantik jelita dengan rambut panjang mencapai pinggang, berwarna ungu, sungguh luar biasa cantik dengan mata yang sangat biru, kadang-kadang dengan mata yang berkilat abu-abu, yang memberinya julukan Glaukopis ("Mata Berkilat" atau "Mata Cerah"). Dialah Athena atau sebagian orang menyebutnya sebagai Putri Athena. Ditangan kanan Athena terlihat sebuah tongkat emas tergenggam ditangan. Sosok anggun dan cantik jelita Athena tampak semakin gagah dengan pakaian perang yang serba keemasan yang menutupi sekujur tubuhnya.Athena tidak sendiri, terlihat 5 orang saint perunggu yang berdiri bersamanya, sepertinya kelima orang saint perunggu ini merupakan pelindung bagi Athena.Sosok pertama dari kelima saint perunggu tersebut adalah sosok seorang pemuda