Di sekitar arena pertarungan, telah dipenuhi dengan sesak lautan manusia yang terlihat sudah tak sabar untuk melihat pertarungan Gusti Prabu Majapati melawan Ksatria Pengembara, pendekar nomor satu dijagat dunia persilatan saat ini. Begitu banyaknya lautan manusia yang memenuhi tempat itu membuat tempat itu terdengar hiruk pikuk dengan berbagai macam pembicaraan. Ada-ada saja yang dibicarakan.
Semua keributan itu kembali terdiam saat rombongan Gusti Prabu Majapati datang dan langsung menuju ketempatnya, Gusti Prabu Majapati tampak dengan duduk gagah dan penuh wibawa, ketiga patihnya tampak berdiri didepan Gusti Prabu Majapati seakan berjaga-jaga. Tapi keheningan itu hanya berlangsung sesaat karena tempat itu kembali ramai oleh suara-suara perbincangan yang tak jelas.
Gusti Prabu Majapati terlihat mengedarkan pandangannya kearah sekelilingnya, begitu ramai dan ini membuat semangat Gusti Prabu Majapati semakin membara
“Bersiaplah gusti prabu” ucap Bintang lagi seraya mempersiapkan kuda-kuda jurusnya, kuda-kuda jurus Sembilan Buta, Buta Tanpa Arah. Hyyyaatttt !!! Bintang melesat kedepan, semua penonton yang ada ditempat itu menahan nafas melihatnya. Gusti Prabu Majapati sendiri yang masih terkejut terpaksa bergerak cepat menghindar karena percuma, ilmu Dasendria tidak bisa digunakan. Dalam beberapa gebrakan saja, Gusti Prabu Majapati kalah cepat gerakannya, serangan Bintang yang bagaikan tanpa arah, sesuai dengan nama jurusnya, Buta Tanpa Arah membuat Gusti Prabu Majapati kebingungan sendiri dan kewalahan menghadapi serangan gencar Bintang kepada dirinya. Buuukkk... !! Buuukkk... !! Buuukkk... !! Tubuh Gusti Prabu Majapati menjadi bulan-bulanan serangan Bintang yang menghantamnya secara beruntun, tubuh tambun Gusti Prabu Majapati terlempar dan terseret cukup jauh kebelakang, tap
DHUARRR !!!Sebuah ledakan keras terjadi saat ajian dahsyat milik Gusti Prabu Majapati dan Bintang bertemu. Gusti Prabu Majapati dengan ajian “Ajian lampah lumpuh” yang dahsyat bertemu dengan ajian dahsyat yang dipergunakan oleh Bintang. Hasilnya, sosok Gusti Prabu Majapati terlihat terlempar kebelakang hingga beberapa tombak jauhnya, setelah bersalto beberapa kali, akhirnya Gusti Prabu Majapati berhasil menjejakkan kakinya ketanah, Gusti Prabu Majapati mencoba bertahan walaupun tubuhnya tampak terhuyung kembali beberapa langkah kebelakang.Sementara didepannya, terlihat sosok Bintang masih berdiri dengan mantap ditempatnya, hanya saja disekujur tubuh Bintang tampak kilatan cahaya petir yang naik turun dari ujung kaki hingga ujung kepala. Rupanya Bintang menggunakan cakra petirnya untuk menghadapi “Ajian lampah lumpuh” milik Gusti Prabu Majapati.Gusti Prabu Majapati sendiri kini sudah mampu mengendalikan gerak
Senyum diwajah Gusti Prabu Majapati pupus saat melihat api hitam yang membakar tubuh lawannya tiba-tiba saja tersedot masuk kedalam mata Ksatria Pengembara dan sampai api yang membakar disekujur tubuhnya habis terhisap masuk kedalam kedua mata Bintang, kini kedua mata Bintang terlihat sudah menghitam semuanya tanpa ada putihnya lagi. Bergidik juga Gusti Prabu Majapati melihat kedua mata Ksatria Pengembara yang serba hitam.Untunglah hal itu tidak berlangsung lama, saat Bintang mengedipkan kembali kedua matanya dan membuka kembali kedua matanya, kedua mata Bintang sudah kembali normal seperti sedia kala. Bintang kini mengalihkan pandangannya kearah Gusti Prabu Majapati yang tampak tersurut mundur melihat apa yang terjadi didepan kedua matanya, rasa gentar terlihat jelas dimata Gusti Prabu Majapati melihat kemampuan Ksatria Pengembara yang benar-benar sulit dipercayanya, bagaimana mungkin ajian Gerhana Senyawa yang selama ini selalu berhasil membunuh lawan-lawannya kin
Olympus, Kuil para dewa di negeri para dewa, sebuah tempat yang menjadi tempat mengabdinya para Saint perunggu, Saint perak dan Saint emas (saint=ksatria) dalam melindungi Putri Athena, dewi kebijaksanaan penguasa Kuil dewa. Sejak peristiwa kuil para dewa dikuasai oleh Raja Kegelapan yang kemudian menyerahnya kepada putranya Pangeran Kegelapan dan Putrinya, Putri Pallas hingga akhirnya Bintang bersama rombongannya datang dan menyelamatkan Putri Athena dan kuil para dewa dari kekuasaan Raja Kegelapan. Untuk mengetahui kisahnya, baca chapter 40-42 di Ksatria Pengembara Season 1. Putri Athena memperkuat kekuatan para saintnya, baik itu Saint perunggu, Saint perak dan Saint emas, jubah masing-masing saint juga diperkuat dengan ditambah kekuatan Putri Athena. Beberapa jabatan saint emas yang kosong, sudah diisi oleh Putri Athena. Dengan berbagai pertimbangan yang diberikan oleh para saint-saint emas yang ada. Hingga jabatan saint-saint emas yang kosong kini akhir
Suasana terasa sangat mencekam, kedua belah pihak telah siap dalam posisi tempur, sementara itu dipuncak bukit Olympus terlihat beberapa sosok tengah berdiri menatap kebawah bukit. Salah satunya adalah sosok seorang wanita berparas cantik jelita dengan rambut panjang mencapai pinggang, berwarna ungu, sungguh luar biasa cantik dengan mata yang sangat biru, kadang-kadang dengan mata yang berkilat abu-abu, yang memberinya julukan Glaukopis ("Mata Berkilat" atau "Mata Cerah"). Dialah Athena atau sebagian orang menyebutnya sebagai Putri Athena. Ditangan kanan Athena terlihat sebuah tongkat emas tergenggam ditangan. Sosok anggun dan cantik jelita Athena tampak semakin gagah dengan pakaian perang yang serba keemasan yang menutupi sekujur tubuhnya.Athena tidak sendiri, terlihat 5 orang saint perunggu yang berdiri bersamanya, sepertinya kelima orang saint perunggu ini merupakan pelindung bagi Athena.Sosok pertama dari kelima saint perunggu tersebut adalah sosok seorang pemuda
Daggg !!! Daggg !!!Kedua telapak tangan Saint Emas Aries dengan telak menghantam dengan keras kedua tanduk besar Jendral Iblis Aries, tapi lagi-lagi wajah Saint Emas Aries berubah terkejut, karena tenyata kekuatan kedua tanduk Jendral Iblis Aries sangatlah luar biasa kerasnya, hingga pukulan Saint Emas Aries tidak berarti apa-apa.Wuuutt !! Wuuutt !!Jendral Iblis Aries terlihat dengan cepat mengibaskan tangannya keatas untuk menggebah serangan Saint Emas Aries, seperti menggebah nyamuk saja. Untung saja Saint Emas Aries dengan cepat bergerak menghindar sehingga gebrakan Jendral Iblis Aries luput.Saint Emas Aries tampak melompat menjauh, Aries tampak menggerakkan kedua tangannya kearah samping dimana tergeletak bebatuan yang cukup besar ditempat itu, satu demi satu bebatuan tersebut terangkat keudara. Lagi-lagi Saint Emas Aries memperlihatkan kemampuan psikokinesis yang dimilikinya.Wuutt...!! Wuutt...!!Dengan kekuatan psikokinesisnya, Ar
Dari sini kita melompat kearah pertarungan seorang saint emas yang menghadapi Jendral Iblis Gemini yang memiliki 4 kaki, 4 tangan dan 2 kepala yang berbentuk kerucut, sungguh bergidik bila melihatnya. Yang menjadi lawan Jendral Iblis Gemini adalah seorang saint emas yang menggunakan 2 buah pedang dikedua tangannya sebagai senjata, pedang yang satu tampak mengeluarkan api yang berpedar-pedar, sedangkan pedang yang satu lagi tampak berwarna putih salju mengeluarkan hawa dingin yang sangat dingin. Dia adalah Saint Emas Gemini yang memiliki Kekuatan Pedang Api dan Es.Yang menjadi lawan Saint Emas Gemini adalah Jendral Iblis Gemini yang memiliki 4 kaki dan 4 tangan yang digunakan sebagai senjata untuk menghadapi serangan Pedang Api dan Es Saint Emas Gemini. Pertarungan keduanya terlihat sangat sengit sekali.Tranggg !!! Tranggg !!! Tranggg !!! Tranggg !!!Beberapa kali terlihat Pedang Api dan Es milik Saint Emas Gemini mem
Pertarungan yang lain, terlihat sosok Saint Emas yang menggunakan aura tenaga dalamnya sebagai senjata, sebuah jurus yang bernama jurus Pedang Suci Excalibur, kita tentu mengenali sosok saint emas yang satu ini, tidak salah dia adalah Saint Emas Capricorn. Yang menjadi lawan Saint Emas Capricorn adalah mahluk berwujud raksasa yang memiliki dua buah tanduk dikepalanya, mahluk bertanduk kambing berekor yang disebut sebagai Jendral Iblis Capricorn. Kemampuan Jendral Iblis Capricorn ini adalah mampu terbang dengan sangat ringannya, ekornya tidak sedikitpun terlihat menyentuh tanah, dan serangan-serangan Saint Emas Capricorn dengan Pedang Suci Excalibur, sebuah jurus pedang yang mampu membelah apapun dengan tangannya, tapi begitu mengenai tubuh Jendral Iblis Capricorn, Pedang Suci Excalibur seperti tidak bisat berbuat apa-apa, karena sekujur tubuh Jendral Iblis Capricorn menjadi sangat licin, sehingga serangan-serangan Pedang Suci Excalibur
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig