Matahari belum lagi keluar di ufuk timur, tapi sepasang muda mudi tampak baru saja keluar dari balik Air Terjun Pelangi. Yang berparas tampan tak lain adalah Bintang sedang yang berparas cantik jelita tak lain adalah Thya Sethya. Bintang dan Thya Sethya memang sengaja berangkat pagi-pagi sekali karena mereka berkejaran dengan waktu. Setelah melewati Air Terjun Pelangi, Thya Sethya tampak menghentikan langkahnya.
“Penjara Menara Langit berada disebelah tenggara istana negeri atas angin kak, cukup terpencil dan sangat jauh dari istana negeri atas angin hal ini dimaksudkan agar tidak seorangpun yang tau tentang putri mahkota yang masih hidup, untuk sampai kesana kita harus melewati istana negeri atas angin dan beberapa pos penjagaan prajurit” ucap Thya Sethya lagi, Bintang yang ada disebelahnya hanya mendengarkannya dengan seksama.
Thya Sethya terlihat sejenak menatap kearah langit, Bintang yang ada disebelahnya ikut-ikutan menatap langit, Bintang memperhatikan kedua ma
Takdir Jodoh Mustika adalah Chapter 91 dari Ksatria Pengembara Season 2
“Siapa laki-laki yang seperti wanita itu Thya ?” tanya Bintang lagi. Thya Sethya ikut memperhatikan sosok lelaki berperawakan wanita tersebut karena sejak tadi Thya Sethya hanya memperhatikan keadaan disekitar Menara Langit, wajah Thya Sethya terlihat langsung berubah saat melihat sosok lelaki berperawakan wanita tersebut.“Dia Hakim Emas kak...”“Hakim Emas” ulang Bintang dengan wajah berubah.“Hakim Emas seperti paman Bayuasta dan mbah suro ?!!” sambung Bintang lagi, dan Thya Sethya tampak menganggukkan kepalanya.“Apakah mereka hebat ?!!” tanya Bintang lagi dan Thya Sethya kembali mengangguk.“Thya juga baru tau kalau Hakim Emas sudah dibentuk lagi oleh ratu semenjak kematian maharaja negeri atas angin” ucap Thya Sethya lagi karena memang semenjak keluar dari posisinya sebagai Hakim Keadilan, Thya Sethya tidak begitu mengetahui lagi perkembangan di istana negeri atas angin.
Bintang tersenyum dalam keremangan. Perlahan Bintang menyentuh bibir Thya Sethya dengan bibirnya. Nafas Thya Sethya terasa menyerbu wajahnya, terasa semakin panas. Lalu, bibir Thya Sethya itu terbuka sedikit. Bintang mengecupnya ringan, membiarkan masih ada jarak di antara kedua mulut mereka. Thya Sethya terdengar mendesah. Terasa Thya Sethya menggeser tubuh sintalnya semakin rapat ke tubuh Bintang. Jantung Bintang bergetar juga merasakan lengannya menekan dada Thya Sethya yang turun naik dengan cepat. Thya Sethya kini merangkul leher Bintang dan seperti tak sabar, ia menarik Bintang sehingga bisa sepenuhnya berciuman. Bintang membiarkan Thya Sethya mengulum bibirnya dengan desah yang semakin dalam. Malam itu Thya Sethya menyerahkan kehormatannya kepada Bintang, tanpa penyesalan. ”Gila ! Apa begini rasanya bercinta?” batin Thya Sethya dengan mata berbinar-binar. Saat itu Bintang dapat melihat kepuasan dan kebahagiaan diwajah Thya Sethya. “Terima kasih Thya” ucap Bintang lembut hi
Siang itu, sesuai dengan petunjuk dari Thya Sethya. Bintang memantau keadaan ditempat kediaman Hakim Keamanan, Lavenia. Tempat kediaman Laveniapun tak jauh berbeda dari tempat kediaman Leali Dolphin. Lebih mirip benteng daripada rumah. Penjagaan dirumah Lavenia tidak begitu ketat, hanya ada beberapa prajurit yang berjaga di pintu gerbang dan beberapa orang yang tampak sesekali meronda disekitar rumah. Weeesshhh !! Setelah memastikan aman. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga yang tampak hanyalah kilatan cahaya putih yang menyambar cepat. Rupanya benar dugaan Bintang, Lavenia sedang tidak ada dirumah sehingga dengan leluasa dan hati-hati Bintangpun menyelidiki seluruh isi tempat kediaman Lavenia. Cukup lama Bintang menyelidiki seluruh isi tempat kediaman Lavenia, tapi tetap saja Bintang tak menemukan jejak apapun tentang kunci langit yang dicarinya. “Jangan-jangan benar yang dikatakan Thya, kunci langit selalu dibawa oleh Lavenia” batin Bintang lagi. Berfikir begitu, Binta
Tiba-tiba saja sesosok bayangan hitam telah muncul berdiri dihadapan Hakim Emas, Hakim Emas langsung menghentikan kegiatannya dan menatap sosok hitam yang berdiri dihadapannya. Para prajurit wanita negeri atas angin yang telah berjaga-jaga disekitar Menara Langit langsung bergerak mengepung sosok hitam tersebut yang tak lain adalah Bintang.Bintang hanya berdiri dengan tenang dengan mengedarkan pandangannya kearah sekelilingnya.“Siapa kau ?!!” ucap Hakim Emas tampa beranjak dari tempatnya. Walaupun berperawakan perempuan tapi suara Hakim Emas tetaplah seperti laki-laki.“Aku adalah orang yang akan membebaskan putri mahkota” ucap Bintang dengan tenang.“Ha ha ha! hanya mengantar nyawa saja” ucap Hakim Emas lagi.“Ha ha ha...!” tapi Bintang justru tertawa dengan keras, begitu kerasnya hingga sampai meja dihadapan Hakim Emas bergetar. Rupanya Bintang sengaja mengarahkan tenaga dalamnya melalui suaranya
Wuussshh !!!Tapi gerakan Hakim Emas tertahan saat sebuah sambaran angin datang dari arah sebelah kanannya, dengan cepat Hakim Emas melompat mundur mengurungkan niatnya untuk mengejar Thya Sethya. Hakim Emas kembali mengarahkan pandangannya kearah Bintang yang tadi menghalangi gerakannya.“Jangan hiraukan dia Hakim Emas, kau lawanku !!” ucap Bintang dengan tegas hingga membuat wajah Hakim Emas berubah.Hakim Emas kembali menoleh kearah Thya Sethya yang saat itu sudah berada didepan pintu Menara Langit. Dan wajah Hakim Emas langsung berubah saat melihat Thya Sethya tampak mengeluarkan kunci langit dari balik pakaiannya.“Ba..bagaimana dia bisa mendapat kunci langit itu !!!” batin Hakim Emas lagi.“Hhmmm... biarkan saja dia masuk ke Menara Langit, dia tak tau bahaya kematian telah menunggunya dipuncak Menara Langit” sambung batin Hakim Emas lagi.Thya Sethya tampak segera membuka pintu gerbang Menara Langit,
Tappp !!!Tiba-tiba saja Hakim Emas tampak merapatkan kedua tangannya didepan dada. Bintang langsung bersikap waspada dengan segala kemungkinan.“Hiyyaattt !!!”TTAAAPPP !!!Tiba-tiba saja Hakim Emas memukulkan kedua telapak tangannya ketanah.Hupp !! Brusshh !Untung saja Bintang bergerak cepat melompat menjauh saat tiba-tiba saja dari dalam tanah tempatnya berdiri melesat segelombang angin tajam yang membentuk sebilah tombak.Hupp !! Brusshh !Kembali Bintang harus bergerak cepat saat lagi-lagi segelombang angin yang membentuk tombak melesat keluar dari dalam tanah.Brusshh ! Brusshh ! Brusshh ! Brusshh ! Brusshh !Satu demi satu gelombang ingin yang membentuk tombak keluar dari dalam tanah, memburu sosok Bintang yang terus bergerak cepat menghindari serangan aneh yang dilancarkan oleh Hakim Emas dari dalam tanah tersebut. Anehnya tombak-tombak yang terbentuk dari gelombang angin itu langsung sirna m
Lantai teratas Menara Langit.Thya Sethya tampak tengah bertarung sengit dengan dua sosok siluman yang berwujud setengah beruang yang berwarna putih dan hitam. Walau kemampuan Thya Sethya tidak rendah, tapi menghadapi kedua siluman beruang, Thya Sethya terlihat cukup kewalahan. Selain sosoknya yang tinggi besar, tubuh kedua siluman beruang ini tampak tidak mempan terhadap serangan-serangan yang dilancarkan oleh Thya Sethya.Tak jauh dari pertarungan, terlihat sebuah kerangkeng batu dimana didalamnya tampak seorang wanita muda terkurung. Mengenakan pakaian layaknya putri bangsawan, wajahnya bisa dikatakan teramat sangat cantik jelita tapi juga bisa dikatakan tidak, kenapa ? karena wanita muda ini tampak mengenakan topeng disetengah wajahnya, sedangkan sebelahnya lagi terpancar kejelitaan dan kecantikan wajahnya yang begitu sempurna. Dialah orang yang dicari-cari oleh Bintang, dimana menurut Thya Sethya adalah pemegang dari mustika anting lanang, yang tak lain adalah put
“Thya...” suara lembut menyadarkan Thya Sethya dari keadaannya, Thya Sethya tampak berpaling kearah asal suara yang rupanya berasal dari putri mahkota. Dan dengan terburu-buru Thya Sethya segera melangkah mendekati kerangkeng batu. Dengan kunci langit ditangannya, Thya Sethya segera membuka kerangkeng batu tersebut.“Hormat hamba kepada putri mahkota !!” ucap Thya Sethya dengan cepat berlutut dihadapan putri mahkota.“Bangunlah Thya Sethya” ucap putri mahkota dengan lembut membantu Thya Sethya bangun dari sujudnya.“Maafkan hamba putri mahkota, baru sekarang hamba bisa membebaskan putri mahkota” ucap Thya Sethya lagi.“Tidak apa-apa Thya, aku bisa mengerti apa yang terjadi” ucap putri mahkota lagi.“Siapa lelaki tadi Thya ?” tanya putri mahkota lagi.“Dia...” belum lagi Thya Sethya angkat bicara, tiba-tiba ;Buummm !! Buummm !! Buummm !! Buummm !!