“Ratu Dewi...” ulang Bintang seraya menatapi dengan seksama sosok perempuan cantik dan anggun yang tengah bersujud dihadapan sang putri tersebut. Bintang merasa heran sekaligus takjub, karena sosok Ratu Dewi yang dikenalnya tidaklah seperti ini. Ratu Dewi yang dikenalnya adalah seorang perempuan luar biasa gemuk, berkulit putih. Mukanya yang bulat gembrot sungguh tidak sedap untuk dipandang. Selain hidung yang pesek lebar serta bibir tebal, pada pipi kirinya ada tahi lalat hitam sebesar telur burung dara. Ketika dia tersenyum kelihatan gigi-giginya yang besar. Ketika dia mengangkat tangan kirinya agak tinggi untuk mematik gulungan rambutnya, bulu ketiaknya kelihatan berserabutan seperti ijuk! Tapi yang ada dihadapan Bintang saat ini adalah sosok perempuan yang begitu cantik. Bahkan kecantikannya tak kalah dari Putri Zhena.
“Ampunkan hamba, Tuan Putri. Hamba benar-benar tidak bermaksud menganggu kesenangan Tuan Putri” ucap Ratu Dewi ddalam sujudnya tanp
MALAM itu, istana negeri atas langit dibuat geger dengan kembalinya sang putri. Tapi bukan kembalinya sang putri yang menjadi perhatian semua orang. Melainkan sosok yang datang bersama sang putri. Seorang budak manusia. Yang lebih mengejutkan lagi. Di sepanjang jalan menuju ke istana, sang putri tampak terus menggandeng tangan si budak manusia. Inilah yang benar-benar menggemparkan seluruh bangsa jin di negeri atas langit. Bagaimana mungkin sang putri datang dan menggandeng mesra seorang budak manusia berjalan bersamanya.Kedatangan sang putri bersama budak manusia itu dengan cepat menyebar di seantero negeri atas langit. Bahkan sudah sampai ditelinga Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Seketika itu juga, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal memerintahkan kepada penasehat utamanya, Jin Ifrit untuk mengumpulkan semua orang di aula surga.Perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal dengan cepat dipenuhi oleh para petinggi, pejabat dan ke-4 maharaja jin dari negeri 4 penjuru angin y
Di kerahkannya kekuatan hingga ketingkat puncak, tetap Bintang tak mampu bangkit, bahkan untuk mengangkat kepalanya saja, Bintang tak mampu. Bintang coba menggunakan kekuatan cakra petir yang ada didalam tubuhnya, tidak ada pengaruh. Bintang coba menggunakan Tenaga Dalam Matahari Terik Dan Rembulan Dingin miliknya, tetap tak ada pengaruh. Kali ini, Bintang coba pergunakan Hawa Sakti 9 Dewa miliknya, juga tidak ada pengaruh sama sekali. Bintang coba pergunakan kekuatan dari Cermin Sakti Alam Semestanya untuk mengambil kekuatan alam. Tapi lagi-lagi tidak berpengaruh. Hal ini membuat keringat dingin mengucur diwajah Bintang.“Terpaksa kugunakan Kuasa Dewa Tanpa Batasku” membatin Bintang. Memutuskan seperti itu. Diam-diam Bintangpun mengerahkan Kuasa Dewa Tanpa Batas miliknya, tapi lagi-lagi wajah Bintang dibuat pucat olehnya. “Kenapa aku tidak bisa merasakan Kuasa Dewa Tanpa Batas milikku” batin Bintang seraya melirik kearah jari manis ditangan kanannya.
Setelah cukup lama menumpahkan kesedihan dan kebahagiaannya yang bercampur menjadi satu, akhirnya sang putri merenggangkan pelukannya dan melepasnya. Ditatapnya dengan lembut raut wajah pemuda yang sangat dicintainya itu. Tanpa Bintang duga-duga, Sang putri mengangkat kedua kakinya dengan menjinjit dan langsung melumat bibir Bintang dalam lumatannya yang hangat. Bintang terkejut dengan tindakan berani sang putri, bahkan sebelum Bintang sadar atas apa yang terjadi. Putri Zhena justru langsung melingkarkan kedua tangannya dileher Bintang dan menariknya dengan kuat. Putri Zhena melumat dengan kuat bibir Bintang. Bintang yang merasa tak nyaman dan tak enak karena ada banyak orang yang ada ditempat itu yang melihat mereka. Semua tercengang! Semua terpana! Semua terkejut! Dengan tindakan yang begitu sangat berani dilakukan oleh sang putri.Banyak yang tersenyum melihat adegan romantis itu, tapi tidak sedikit yang geram dibuatnya, terutama dari utusan-utusan raja jin dari 4 penjuru
Jin Ifrit tampak mengangkat tangannya keatas, seketika saja suasana riuh yang ada ditempat itu menjadi sepi senyap. Jin Ifrit kemudian kembali memandang kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal yang tampak menganggukkan kepalanya, Jin Ifrit membalas anggukan itu dengan anggukan kepalanya pula.“Baiklah! Tak perlu berlama-lama lagi. Hari ini, kita akan memulai pertarungan adu kesaktian ini. Pemenangnya akan menjadi suami Tuan Putri” ucap Jin Ifrit mengawali pembicaraannya. “Akan kuperkenalkan satu demi satu peserta dari adu kesaktian ini. Dari sudut kiri paling ujung, ada Pangeran Burkhan, putra yang mulia, Raja Jin Thamrith dari Utara”Sosok lelaki muda gagah perkasa, dengan tubuh yang tinggi berisi, memiliki jambang dan kumis yang tebal yang hampir menutupi sebagian wajahnya. Tidak mengenakan pakaian dibagian atas, hingga memperlihatkan otot tubuhnya yang sangat luar biasa berisi, belum lagi dadanya yang bidang. Sungguh menampakkan dirinya yang g
Pengumuman jadwal adu kesaktian pun langsung disambut dengan gegap gempita oleh semua bangsa jin yang menontonnya, suasana langsung riuh bak tengah menonton pertandingan bola. Gelombang penonton bangsa jin terlihat secara bergantian membentuk gelombang mengangkat tangan mereka dengan seruan.“Eeee.. aa...! Eeee.. aa...! Eeee.. aa...!”Ramai sekali dah pokoknya.Dan suasana yang ramai itu tiba-tiba saja berhenti. Semua perhatian kini tertuju kearah tengah arena. Dimana salah seorang peserta terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda ada interupsi atau pertanyaan yang mungkin ingin diajukan. Dan sosok itu adalah Bintang. Hal ini langsung mengundang berbagai reaksi dari para penonton.“Cihh... belagu amat tuh manusia” sahut salah seorang penonton bangsa jin.“Iya nih, kita mau cepat melihat adu kesaktian, dia malah angkat tangan” sahut yang lain lagi.“Mau nanya apa sih dia? Bikin kesal aja”
Wuussh...!Pangeran Burkhan langsung bergerak kedepan dengan tenaga dahsyatnya, angin terasa berhembus kencang mengiringi sosok tubuh Pangeran Burkhan yang melesat kearah lawannya. Begitu kerasnya angin yang berhembus, sampai-sampai mampu menerbangkan debu-debu yang ada di arena, bahkan orang-orang yang ada dipinggir arena harus bergeser tubuh mereka karena kuatnya gelombang angin yang ditimbulkan.Bintang terkesiap melihat serangan dahsyat Pangeran Burkhan. Tapi Bintang tak mau terjebak dalam keterkejutannya. Maka begitu serangan dahsyat Pangeran Burkhan hampir tiba, Bintangpun segera bergerak dengan kecepatan langkah kakinya. Jurus ‘Langkah Ajaib’ dipergunakan.Wuussh... Wuussh... Wuussh...!Walaupun tubuhnya besar dan berotot, ternyata gerakan Pangeran Burkhan juga tak kalah gesit dengan gerakan Bintang, kemanapun tubuh Bintang bergera, kesana Pangeran Burkhan memburunya. Semua bangsa jin yang melihat pertarungan itu kini terlihat tersenyum
Hingga akhirnya pusaran gelombang itu hilang dan kini terlihatlah sosok Pangeran Burkhan yang masih berdiri tegar, darah terlihat bersimbah dimulut dan dadanya, hal ini terlihat karena seluruh pakain Pangeran Burkhan sudah tak tersisa lagi. Benar-benar telanjang. Hal ini membuat pekik jin-jin wanita dimana-mana ditempat itu, menutupi mata mereka melihat sosok telanjang Pangeran Burkhan. Tapi banyak juga yang menikmati pemandangan bebas gratis tanpa hambatan itu. Mereka semua terkagum-kagum melihat yunior Pangeran Burkhan yang sangat gagah perkasa, seperkasa orangnya.Pangeran Burkhan seakan tak perduli dengan keadaan dirinya saat ini yagn sudah telanjang, mungkin karena barang miliknya juga sangat dibanggakannya, makanya dia santai saja dengan kondisi tubuhnya saat ini. Di tempatnya, Bintang sendiri ikut jengah melihat kearah Pangeran Burkhan yang tampak dengan bangga mamerkan alat vitalnya yang perkasa. Tapi lagi-lagi Bintang dibuat kagum dengan kekuatan yang dimiliki oleh P
“Aku kagum dengan kekuatanmu. Karena itu, aku ingin mengujinya. Aku akan memukulmu dengan satu pukulan. Bila kau bisa bertahan, aku akan mengaku kalah” kata Bintang tak kalah tegas. Wajah Pangeran Burkhan yang sejak tadi terlihat kaku, perlahan terlihat tersenyum.“Baik. Aku terima pertaruhanmu, jika aku tak sanggup menahan pukulanmu, aku yang akan mengaku kalah” jawab Pangeran Burkhan“Bagus. Kalau begitu, ayo kita lakukan!” kata Bintang dengan penuh semangat. Bintang melompat mundur hingga 4 tombak jauhnya, sementara Pangeran Burkhan memasang berdiri dengan sangat gagahnya. Pangeran Burkhan percaya, kekuatan tubuhnya mampu menahan semua serangan apapun.Para penonton yang rata-rata adalah bangsa jin itu tampak bingung melihat apa yang terjadi. Mereka tak tahu apa yang akan dilakukan oleh kedua petarung di arena.Bintang memasang kuda-kudanya dan berkata ; “Sudah siap, pangeran?”“Serang aku, k