Share

207. Bagian 2

last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-24 01:17:13

Kabut pagi masih menghampar dibumi, bahkan biasa mataharipun baru saja menampakkan dirinya di ufuk timur yang semakin lama semakin menghampar luas menerangi alam.

Kceplak... Kceplak... Kceplak...

Terdengar suara halus gemericik air yang berasal dari sebuah danau kecil yang berada diantara lembah dan bukit yang menjulang. Gemericik itu rupanya berasal dari seorang dara jelita yang tengah mandi. Sesekali disiramkannya air danau yang dingin itu ketubuhnya. Siapakah gadis cantik jelita yang tengah mandi dipagi-pagi buta itu. Wajahnya memancarkan kecantikan yang teramat jelita, didukung dengan kulit tubuhnya yang telanjang. Terlihat begitu putih mulus, sangking putihnya. Hingga keadaan yang sedikit remang-remang ditempat itu, kalah terang dengan keputihan tubuhnya yang memancar.

Manusia ataukah Dewi yang mandi ditengah pagi buta seperti ini. Matahari saja belum terbit di ufuk timur, hanya biasnya saja yang telah terlihat lebih dulu menghantar keseluruh alam. Di kejer

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   207. Bagian 3

    Ruhrembulan tentu saja kaget merasakan hawa dingin yang mengkungkup dirinya dan lebih terkejut lagi saat melihat ular-ular jejadiannya hilang satu demi satu. Ruhrembulan menyadari kalau lawan yang dihadapinya kali ini tak bisa dihadapinya dengan ilmu hitam.Tiba-tiba Ruhrembulan angkat kaki kirinya ke atas. Kemudian tumitnya dihunjamkan k e tanah!“Rrreettt. !”Tanah di depan Ruhrembulan mendadak Sontak bergerak menjalar terbelah selebar dua langkah mengejar ke arah Una Lyn! Rupahnya Ruhrembulan tengah mengerahkan kesaktian Membelah Bumi Menyedot Arwah miliknya yang mampu menyedot dan menelan apa saja yang ada diatasnya.Di tempatnya, Una Lyn terlihat masih tenang-tenang saja. Dan ; Dukk! ujung kaki kanannya dihentakkan ketanah. Dari hentakan kaki tersebut, terlihat membeku dan kebekuan itu terus menjalar kearah depan.Kreaattt... Kreaattt... Kreeassttt!Terdengar suara berderak-derak saat kebekuan itu bertemu dengan tanah yang t

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   207. Bagian 4

    Beberapa saat melesat memasuki goa tersebut, tiba-tiba saja langkah lesatan Dewi Awan Putih terhenti. Kedua mata indahnya membelalak lebar. Beberapa langkah dihadapanya tampak sosok seorang pemuda tanpa pakaian atasnya baru saja selesai mengenakan celananya. Sosok pemuda yang menyadari ada seseorang dihadapannya, segera mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang ada dihadapanya.“B-bintang” kata Dewi Awan Putih dengan suara tercekat. Tak salah, yang ada dihadapannya saat ini memang adalah Bintang. Yang membuat Dewi Awan Putih gugup dan menahan nafas adalah melihat tubuh bagian atas Bintang yang tidak mengenakan apapun, sehingga dadanya yang bidang dan perutnya yang sixpack Bintang, terlihat jelas dimata Dewi Awan Putih. Hal ini yang membuat Dewi Awan Putih terpaku dan tergugup melihatnya. Bukannya Dewi Awan Putih tak pernah melihat tubuh telanjang bagian atas seorang laki-laki, tapi melihat tubuh bagian atas yang begitu sangat kekar dan berotot, belum lagi yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   207. Bagian 5

    Kegalauan yang melanda hati Dewi Awan Putih, rupanya disadari oleh Bintang. Hal ini tentu saja dapat Bintang duga dari sikap kaku dan dingin Dewi Awan Putih kepadanya. Maka dengan sedikit memberanikan dirinya mengulurkan tangan dan memegang lengan Dewi Awan Putih. Sang Dewi pandangkan jari-jari yang memegang lengannya itu. Wajahnya yang cantik kelihatan memerah namun sepasang matanya bercahaya indah dan hatinya berbunga-bunga. Perlahan kedua tangan Bintang mulai bergerak untuk memutar tubuh Dewi Awan Putih yang tadinya membelakanginya, kini menghadap kearahnya. Berjarak begitu dekat sekali dengan sosok jelita Dewi Awan Putih, membuat Bintang dapat melihat betapa cantiknya Dewi Awan Putih. Wajahnya yang putih dan halus membuat Bintang tak kuat untuk tidak mengangkat tangannya untuk membelai wajah jelita itu. Dan saat kulit tangan Bintang terangkat dan membelai pipi indah Dewi Awan Putih.Cesss..!Dewi Awan Putih terhenyak, bagaikan ada satu siraman hawa sejuk yang merin

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   207. Bagian 6

    Dewi Awan Putih tau, Bintang menunggu ucapannya. Dan Dewi Awan Putih berfikir kalau sudah kepalang basah keadaannya saat ini. Lebih baik mengungkapkan isi hatinya ketimbang menyimpannya lebih lama lagi. Maka ;“A-a-a-aku mencintaimu Bintang” kata Dewi Awan Putih tertunduk malu. Tapi tundukkan kepalanya tertahan karena tiba-tiba saja Bintang mengulurkan tangannya kebawah dagunya. Bintang sudah menyentuh dagu gadis itu dengan ujung jari. Lalu dengan lembut dagu berbentuk indah itu diangkatnya. Maka mautak mau, Dewi Awan Putih harus menatap bola mata pemuda itu.“Kau sudah tau tentang larangan terkutuk itu Dewi Awan Putih, apakah kamu masih ingin melanggarnya?” Bintang mengulangi lagi pertanyaan yang sama sehingga membuat Dewi Awan Putih menatapnya dengan heran.“Apakah kamu masih ingin melanggarnya?” ulang Bintang lagi dengan tegas.“Demi dirimu, peraturan apapun akan kulanggar. Demi dirimu, bahkan jika harus

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   207. Bagian 7

    Belum lagi Bintang berfikir jauh.Kreaakk...Pintu kamar itu terbuka.“Masuklah Bintang” terdengar suara dari dalamnya yang sangat Bintang kenali sebagai suara Dewi Awan Putih. Bintangpun lalu melangkah masuk, harum semerbak kamar itu tercium dihidung Bintang. Begitu Bintang sudah berada didalam kamar. Pintu itu kembali tertutup dengan sendirinya.Di dalam kamar, Bintang tak menemukan sosok Dewi Awan Putih.“Aku disini, Bintang” kembali terdengar suara lembut Dewi Awan Putih, Bintang berpaling kearah asal suara yang ternyata berasal dari sebuah peraduan besar yang ditutupi dengan sebuah tirai putih disekelilingnya. Tapi Bintang masih dapat melihat ada sesosok tubuh yang ada didalamnya, karena tirai putih itu sedikit transparan.“Kemarilah Bintang” kembali terdengar suara lembut dari dalam tirai putih itu. Bintangpun melangkah kedepan. Saat berada di tirai putih itu Bintang menghentikan langkahnya. Harum se

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   207. Bagian 8

    Langkah Dewi Awan Putih terhenti, lalu kembali berbalik kearah Dewi yang ada dihadapannya. Kening Dewi Awan Putih terlihat berkerut karena terkejut dan heran mendengar ucapan sang Dewi tadi. Di tatapnya sosok yang ada dihadapannya dengan tatapan penuh selidik, yang ditatap terlihat masih tenang-tenang saja. Cukup lama Dewi Awan Putih menatap kearah Dewi yang ada dihadapannya.“Baiklah. Kalau begitu, silahkan tunjukkan jalannya” kata Dewi Awan Putih akhirnya mempersilahkan Dewi yang ada dihadapannya untuk berjalan lebih dulu.Perempuan yang juga merupakan seorang Dewi seperti dirinya tampak terdiam sebentar, tapi kemudian tersenyum. Lalu dirinya segera berbalik dan melangkah. Di belakangnya, terlihat Dewi Awan Putih tidak segera mengikuti langkah Dewi tersebut, tapi Dewi Awan Putih memperhatikan dengan lekat-lekat kearahnya. Sementara itu Dewi yang berjalan dihadapannya tampak tersenyum sinis, entah apa maksud arti senyumannya.Dugg!Tiba-tiba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   207. Bagian 9

    “Hai! tanpa kau mintapun, akan kubunuh kau, Dewi Awan Putih!” kata Ruhrembulan dengan garang.Wuusshhh!Habis berkata demikian, sosok jelita Ruhrembulan langsung melesat kearah Dewi Awan Putih dengan melancarkan satu serangan dahsyat. Dewi Awan Putih memang sudah bersiap dari tadi, segera menundukkan kepalanya untuk menghindari serangan Ruhrembulan, dapat dirasakannya angin tajam lewat diatas kepalanya. Seketika saja tengkuk Dewi Awan Putih terasa dingin membayangkan kalau saja tadi kepalanya yang terkena tebasan Ruhrembulan.Seraya menunduk, Dewi Awan Putih memutar tubuhnya dan begitu putaran tubuhnya kembali menghadap kearah Ruhrembulan, Dewi Awan Putih cepat dorong kedua tangannya kedepan.Wuuttt! Wuuttt!Tak tanggung-tanggung, Dewi Awan Putih langsung melepaskan pukulan saktinya. Dua larik sinar biru menghantam kearah Ruhrembulan. Ruhrembulan terpekik kaget karena saat itu jaraknya dengan Dewi Awan Putih begitu sangat dekat. Mustahi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   207. Bagian 10

    “Ruhjelita!” ucap Dewi Awan Putih dan Ruhrembulan hampir bersamaan. Keduanya tentu saja mengenali sosok gadis berpenampilan seksi itu.“Apa maksudmu ucapanmu tadi Hai Ruhjelita?” kata Ruhrembulan cepat dengan mata melotot. Jelas Ruhrembulan merasa sangat terganggu dengan kehadiran Ruhjelita yang telah menganggu pertarungan mereka.“Apa dasar kau mengatakan pertarungan bodoh kami tadi, Ruhjelita ?” ikut berkata Dewi Awan Putih dengan anggunnya.“Hai! Dewi Awan Putih. Dewi tercantik di negeri atas langit. Ruhrembulan, perempuan yang katanya sudah menikah dengan sosok gagah perkasa, Bintang. Aku mengatakan kalian bodoh karena kalian hanya memperebutkan pepesan kosong” ucap Ruhjelita dengan senyum menggodanya.“Apa maksudmu?!” desak Dewi Awan Putih cepat.“Benar, apa maksudmu! Jangan berbelit-belit, katakan cepat!” sambung Ruhrembulan lagi.“Orang yang kalian perebutka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status