Share

206. Bagian 2

last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-24 01:02:02

Sementara itu di balik dinding hitam, tepat pada salah satu mata gambar singa berkepala dua yang ternyata adalah sebuah lobang yang tak terlihat dari depan, Jin Muka Seribu turunkan kaca aneh yang ditempelkannya di mata gambar kepala singa. Sejak tadi kaca itu diarahkannya pada Dewi Awan Putih.

Jin Muka Seribu menyeringai. "Jelas sudah! Apa yang dikatakan Pamanyala tidak dusta! Aku lihat sendiri melalui kaca yang punya daya tembus hebat ini! Cincin sakti itu memang ada pada Dewi Awan Putih. Disembunyikan di balik dada pakaiannya,. Hemmm... Rasanya aku tak perlu berlama-iama menjamu para tamu. Cincin sakti itu harus segera aku dapatkan. Setelah itu..." Jin Muka Seribu menyeringai.

Tangan kirinya dipakai mengusap dagu wajahnya sebelah depan. Saat itu pintu ruangan rahasia di belakang dinding hitam diketuk orang dari luar. Jin Muka Seribu segera membukanya. Seorang pengawal tingkat dua berseragam biru menjura lalu melaporkan semua apa yang terjadi di Ruang Seribu Kehormat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   206. Bagian 3

    "Jika kau dan kawanmu si buntung ini memang mau mencari mati berbarengan dengan kami, memang tak ada salahnya. Hik... hik!" Satu suara berucap di belakang Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Ketika kakek ini berpaling dia lihat beberapa orang bergerak cepat dan tahu-tahu dia bersama Jin Berpipa Emas sudah berada dalam kurungan beberapa orang, yang pertama adalah Jin Penjunjung Roh, lalu Jin Kaki Batu alias Maithatarun, Tringgiling Liang Batu dan Patampi."Kalian memilih mati bersama memang tak ada salahnya!" Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab menjawab tantangan. Sambil menyeringai dia angkat tangannya memberi isyarat ke arah barisan kursi hitam. Dari tempat ini beberapa orang segera berkelebat, membuat kurungan di sebelah luar. Mereka adalah Jin Bara Neraka, Sepasang Jin Bercinta dan Pamanyala. Keempat orang ini sama-sama angkat tangan, siap untuk digebukkan pada orang-orang yang |mengurung Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan Jin Berpipa Emas."Hai! Tidak ada kematian senikmat mat

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   206. Bagian 4

    "Nek, lekas katakan apa yang mau kau sampaikan!" Patampi untuk pertama kalinya ikut bicara sementara Ruhcinta pegang bahu si nenek dan dengan lembut berkata. "Nenek Ruhmundinglaya, harapan kami padamu sangat besar. Tolong kami semua yang ada di sini. Jika kau memang tahu rahasia kehidupan kami harap segera mengatakan. Kami telah terlalu lama sengsara dalam ketidak pastian yang meracuni perjalanan hidup kami. Yang Kuasa akan memberi kekuatan dan berkah padamu." Sepasang mata Ruhcinta mulai berkaca-kaca.Si nenek di atas tandu juga kucurkan air mata.Suaranya terbata-bata."Semua... semua kesalahanku! Ibu. ibu bayi yang tergantung di hutan itu... Dia... dia bukan Ruhpiranti sebenarnya" Si nenek di atas tandu memandang ke arah Ruhniknik lalu berkata. "Sahabatku Jin Penjunjung Roh, perempuan malang itu bukan anak kandungmu, bukan Ruhpiranti. Tapi..."Jin Penjunjung Roh kerenyitkan kening. Asap merah berbentuk ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   206. Bagian 5

    DI ATAS kursi birunya, Bayu berbisik pada Betina Bercula yang kebetulan duduk duduk di sebelahnya. "Apa yang terjadi di sebelah sana. Aku lihat Ruhcinta dan Patampi saling menangis dan berpelukan. Orang-orang itu, mereka tengah bermain sandiwara atau apa!""Tak dapat kuduga. Saat ini aku tengah memikirkan sesuatu. Apa kau tidak merasa kita ini seperti sengaja dipindahkan duduk di tempat ini. Pasti ada yang tidak beres.""Aku sudah merasa sejak tadi," jawab Bayu pula. "Coba kau lihat kesebelah kanan. Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab hanya terpisah beberapa kursi dari kita di deretan kursi hitam. Sejak dia kalah gertak tadi sebentar-sebentar dia melirik pada kita.Agaknya dia hendak melampiaskan kemarahannya pada kita. Agaknya ada suatu rencana jahat hendak dilakukannya pada kita!”“Kita harus waspada.”“Aku sejak tadi sudah berjaga-jaga. Kalau dia berani mencelakai kita ditempat ini dia bakal tahu rasa...”

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   206. Bagian 6

    Di atas mimbar, dari balik jubah kebesarannya Jin Muka Seribu keluarkan sebuah benda, sebuah piagam yang terbuat dari lembaran emas tipis. Dengan wajah berseri-seri depan belakang kiri dan kanan Jin Muka Seribu memandang pada Dewi Awan Putih."Dewi Awan Putih, dengan segala kehormatan aku selaku tuan rumah penguasa tunggal Istana Surga Dunia meminta kesudianmu untuk menerima piagam emas ini!"Dewi Awan Putih masih tetap duduk di tempatnya. Kemudian agak bimbang dia bergerak bangkit, Jin Muka Seribu memberi tanda. Dua orang gadis cantik muncul, melangkah menuju ke mimbar. Kali ini sang Dewi tak mungkin lagi menolak.Selagi melangkah ke arah mimbar Dewi Awan Putih tiba-tiba mendengar suara mengiang di telinganya. Dia melirik ke kanan. Dilihatnya Jin Tangan Seribu bangkit berdiri dari kursinya di barisan kursi warna hijau. Dia segera tahu yang tengah menyampaikan ucapan jarak jauh itu adalah kakeknya itu."Cucuku, berhati-hatilah. Selama ini Jin Muka Seribu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   206. Bagian 7

    "Pukulan Salju Putih Patinggimeru!" seseorang berteriak ketika mengenali pukulan sakti yang dilepas- kan Jin Selaksa Angin ke arah Jin Muka Seribu itu.Dari barisan kursi hitam Pamanyala melesat ke depan, coba melindungi Jin Muka Seribu dengan hantaman kobaran api dahsyat. Tapi ketika pukulan Salju Putih Patinggimeru menyerempetnya, kakek satu ini segera terpental. Tubuhnya yang sudah cidera dan geroak besar semakin ringsak!Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab sudah sejak tadi melompat dari kursi. Namun nyalinya leleh untuk turun tangan membantu Jin Muka Seribu karena saat itu dilihatnya Jin Tangan Seribu bergerak mendekati dengan empat tangan terpentang ke atas. Lalu dari samping lain gadis cantik Ruhrembulan sudah bangkit pula dari kursinya dan memandang mengawasinya.Sesaat Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab hanya tegak terdiam. Namun ketika sudut matanya melirik Bayu yang tegak di kursi kuning bersama Betina Bercula, dendam lama kembali berkobar. Bayu dipilihnya sebaga

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   206. Bagian 8

    "Bubuk Maut Penjungkir Syaraf!" seseorang berteriak. Beberapa orang yang tak sengaja menghisap asap merah itu langsung roboh dan terjengkang di lantai dengan mata mencelet mulut berbusa merah!Kegemparan tambah menggelegar di Ruang Seribu Kehormatan. Banyak orang coba menerobos mencari jalan keluar untuk selamatkan diri. Tapi enam dinding laksana benteng baja yang tak mungkin ditembus.Ditengah kegaduhan itu Jin Terjungkir Langit berteriak keras."Maithatarun! Jin Bara Neraka! Jin Obat Seribu! Kalian semua anak-anakku! Lekas mendekat kemari!"Jin Muka Seribu sempat tercekat mendengar teriakan itu. Namun saat itu dia lebih memusatkan perhatian pada usaha menyelamatkan diri. Apa lagi sesuai rencana dilihatnya lantai di depan dinding hitam mulai bergerak turun. Dia cepat melayang ke bawah.Jin Muka Seribu memang hebat luar biasa. Begitu banyak pukulan sakti mematikan yang menghantam dirinya namun dia masih bisa bertahan menyelamatkan diri dengan ilmu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   206. Bagian 9

    Kita kembali kearah sosok Bintang yang terus melayang tinggi ke atas, kearah cahaya hijau yang membentuk tong berputar yang terus menariknya. Bintang kini tidak lagi melawan, tapi hanya pasrah. Tatapannya sayu kearah Ruhrembulan yang saat itu terlihat menangis terisak-isak memanggil-manggil namanya. Bintang hanya mampu melempar senyum kearah Ruhrembulan. Semua yang ada ditempat itupun hanya bisa menahan nafas. Tak ada yang mereka dapat lakukan untuk menolong Bintang.Di saat-saat itu.Weerrrr...Sebuah benda berwarna biru terlihat berkelebat bagaikan ular keatas dan langsung melibat ditubuh Ksatria Pengembara, ternyata benda berwarna biru itu adalah sebuah seledang yang terlihat melilit dipinggang Bintang. Kontan hal ini langsung membuat perhatian semua orang mengarah kearah ujung seledang biru yang ternyata berasal dari sosok yang juga terkapar ditanah, tangan kanannya tampak terangkat memegang selendang biru yang melilit pinggang Bintang.Dia adalah Dew

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   206. Bagian 10

    Di belakang Jin Muka Seribu sendiri tampak pula beberapa orang kaki tangannya yang juga terlihat masih sehat-sehat, diantaranya Pajahilio Ruhjahilio, Sepasang Jin Bercinta, lalu ada pula Pamanyala dan Jin Berpipa Emas. Bagaimana mereka bisa selamat ? Hal ini tentunya sudah direncanakan oleh Jin Muka Seribu yang juga digelari sebagai Jin Segala Keji, Segala Tipu, Segala Nafsu dan telah mengangkat dirinya sebagai raja diraja segala Jin di Negeri Jin.Jin Muka Seribu sudah mempersiapkan sebuah ruangan khusus dibawah tanah untuk dirinya dan para pengikutnya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terbukti apa yang direncanakan oleh Jin Muka Seribu terjadi, sehingga saat semua tokoh yang ada ditempat itu terkulai tak berdaya, Jin Muka Seribu dan kaki tangannya selamat. Hanya beberapa saja dari kaki tangan Jin Muka Seribu yang tidak keliatan ditempat itu.Semua tokoh yang ada ditempat itu tampak memandang kearah Jin Muka Seribu dengan tatapan garang, mereka hampir-ham

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status